Anda di halaman 1dari 24

Etika dan Gaya Selingkung

Penulisan KTI

Oleh:
Obing Katubi
Peneliti Utama
Pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan
dan Kebudayaan (PMB)-LIPI
Email: Obingk@yahoo.com
Nomor Kontak: 0813 1902 1904
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Lima Pelanggaran yang Harus Dihindari

1) Fabrikasi: Pemalsuan hasil penelitian dengan


mengarang, mencatat dan/atau mengumumkan
hasil penelitian tanpa pembuktian telah
melakukan proses penelitian.

2) Falsifikasi: Pemalsuan data penelitian dengan


memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau
proses, mengubah atau tidak mencantumkan
data, sehingga hasil penelitian tidak akurat.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
3) Plagiasi: Pencurian proses dan/atau hasil dalam
mengajukan usul penelitian, melaksanakannya,
menilainya dan melaporkan hasil penelitian
sebagai milik sendiri.

4) Duplikasi: Penggunaan hasil/data penelitian


sebelumnya tanpa mengutip.

5) Fragmentasi/salami: Rekayasa memecah-mecah


naskah dari satu kesatuan utuh, tanpa tambahan
informasi atau pengetahuan ilmiah baru
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Atau dengan kata lain:

• Fabrikasi data: membuat‐buat data yang


sebenarnya tidak ada; membuat data fiktif.
• Falsifikasi data: mengubah data sesuai dengan
keinginan, terutama agar sesuai dengan
simpulan yang “diinginkan” dari sebuah
penelitian.
• Plagiarisme: mengambil ide, kata‐kata,
kalimat, teks, atau apa saja milik orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya.
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Contoh acuan legal yang harus digunakan
oleh para dosen di Indonesia

• PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN


NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17
TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN
TINGGI

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
PLAGIAT
• Plagiat adalah perbuatan secara sengaja
atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya
ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara
tepat dan memadai.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
• Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:
• (1) mengacu dan/atau mengutip istilah, katakata
dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari
suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
• (2) mengacu dan/atau mengutip secara acak
istilah, kata‐kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan
sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
• Plagiat meliputi, tetapi tidak terbatas pada
(lanjutan):
(3) menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan,
atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
(4) merumuskan dengan kata‐kata dan/atau kalimat
sendiri dari sumber kata dan/atau kalimat, gagasan,
pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
(5) menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilka
dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai
karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara
memadai.
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
• Definisi “Sumber”:
• Orang perseorangan, kelompok orang, atau
anonim penghasil satu atau lebih karya dan/atau
karya ilmiah baik yang dibuat, diterbitkan,
dipresentasikan, atau dimuat dalam bentuk
tertulis, cetak maupun tertulis.

• Pernyataan sumber dianggap memadai apabila


dilakukan sesuai dengan tata cara pengacuan dan
pengutipan dalam gaya selingkung setiap bidang
ilmu, teknologi, dan seni.
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
CARA MENGACU DAN MENGUTIP
• Pengacuan meliputi pengutipan langsung
(menyalin apa adanya dari sumber yang telah
diterbitkan) atau parafrase (menyebutkan ide
orang lain dengan menggunakan kata‐kata
sendiri),

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
MENGHINDARI PLAGIASI
dalam MENGACU dan MENGUTIP (1)
• Tempatkan dalam kutipan setiap hal yang
diambil langsung dari teks aslinya, terutama
jika Anda memang mengutip.

• Kemukakan dengan kata‐kata sendiri


(parafrase), tetapi pastikan bahwa Anda tidak
sekadar menata‐ulang atau membubuhkan
beberapa kata baru.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
MENGHINDARI PLAGIASI
dalam MENGACU dan MENGUTIP (2)
• Bacalah secermat‐cermatnya apa yang
hendak diparafrasa, tutuplah teks aslinya
sehingga tidak tergoda untuk
menggunakan teks itu sebagai panduan.

• Kemudian tulislah gagasan itu dengan


katakata sendiri tanpa mengintip.
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
MENGHINDARI PLAGIASI
dalam MENGACU dan MENGUTIP (3)
• Bandingkan parafrasa tersebut dengan teks
aslinya untuk memastikan tidak
menggunakan frasa atau kata‐kata yang
sama, dan bahwa informasinya sudah
akurat.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
YANG TAK PERLU DISEBUT
SUMBERNYA
• Pengetahuan umum adalah fakta‐fakta yang
dapat ditemukan di banyak tempat dan sudah
diketahui oleh orang banyak.
Contoh:
Suharto adalah Presiden RI kedua

• Contoh yang bukan pengetahuan umum sehingga


perlu disebut sumbernya:
Suharto menjadi Presiden RI kedua sebaga hasil
kudeta

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Masalah Mendasar Penggunaan
Rujukan atau Acuan
Ada 6 kegunaan sumber rujukan
1) Sebagai bukti bahwa penulis mengetahui sumber-
sumber yang relevan (relevant literature)
2) Sebagai pendukung gagasan atau argumentasi
3) Sebagai penjelas istilah-istilah kunci
4) Untuk merumuskan kerangka teori
5) Untuk menjelaskan posisi studi Anda di antara studi-
studi lainnya
6) Untuk menunjukkan pentingnya hasil/temuan studi
Anda

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Pengakuan pada Pihak yang Berkontribusi

• Memasukkan pihak-pihak yang berkontribusi


sebagai penulis, atau sebaliknya, tidak
memasukkan pihak-pihak yang tidak
berkontribusi dalam penelitian.

• Memberikan urutan/pengakuan pada penulis


sesuai dengan kontribusi

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
MASALAH TEKNIS
PENGACUAN/PENGGUNAAN RUJUKAN
Dalam menulis rujukan harus konsisten dalam
penggunaan suatu gaya.
• Ada empat cara utama dalam mengacu pustaka yang
disebutkan dalam teks:
(1) Gaya Harvard (Author‐date),
(2) Gaya Vancouver (Author‐number),
(3) Gaya Modern Language Association (MLA),
(4) Gaya American Psychological Association (APA).

• Ada gaya lain (Chicago Manual): (1) Author‐date


system, and (2) Documentary Note style
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Gaya Chicago Manual Style (CMS)
• Ciri utama menggunakan Chicago
Manual Style adalah adanya penggunaan
catatan kaki dan penggunaan istilah-
istilah seperti ibid, op cit, dan loc cit.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
• Ibid (singkatan dari ibidem) artinya pada tempat yang sama.
Singkatan ini dipakai bila catatan kaki yang berikut menunjuk
kepada sumber yang telah disebut pada catatan sebelumnya.
• Op cit (singkatan dari Opere citato) berarti pada karya yang
telah dikutip, dipakai bila catatan kaki itu menunjuk pada
sumber yang telah disebut lebih dahulu, tetapi diselingi oleh
catatan kaki yang lain.

• Loc cit (dari Loco Citato) artinya pada tempat yang telah
dikutip. Singkatan ini berfungsi sama dengan op cit, tetapi
biasanya dipakai untuk menunjuk kepada sumber dari artikel,
majalah, harian atau ensiklopedia yang telah disebut
sebelumnya.
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
American Psychological Association (APA)

• Jika mengutip langsung kurang dari 40 kata, Anda


dapat menempatkannya langsung dalam kalimat.
Kutipan langsung ditandai dengan petik ganda
(“………..”).
Contoh:
Rifai (2005) menjelaskan bahwa “dalam
menyiapkan tulisan untuk diterbitkan, penulis
terkungkung oleh seperangkat norma yang boleh
dikatakan berlaku secara universal” (hlm. 5).
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Kutipan lebih dari 40 kata
• Jika kutipan itu lebih dari 40 kata, mulailah kutipan dengan baris
baru menjorok ke dalam.
• Kutipan tidak perlu ditandai dengan petik ganda.
Contoh:
Penulis harus memperhatikan kode etik ketika menulis ilmiah. Ada
sejumlah kode etik yang dikemukakan oleh Rifai (2005).
Penulis dituntut untuk menjunjung tinggi posisi terhormatnya
sebagai orang terpelajar dengan jalan menjaga kebenaran
hakiki, manfaat, dan makna informasi yang akan
disebarluaskannya sehingga tidak menyesatkan orang lain.
Selain itu, penulis dengan penuh kesungguhan mengupayakan
tulisan yang disajikannya bukanlah bahan yang menyusahkan
untuk dibaca karena telah ditulisnya secara tepat, singkat, dan
jelas. (hlm. 5).

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
BIBLIOGRAFI ATAU PUSTAKA ACUAN
Penulisan Bibliografi atau Pustaka Acuan harus
konsisten berdasar gaya penulisan yang
digunakan oleh jurnal sasaran.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
Contoh Penulisan Pustaka Acuan
(Gaya APA)
• Contoh Penulisan Pustaka Acuan:
a. Pustaka yang berupa majalah/jurnal ilmiah/prosiding berkala

• Charvatova. D. (2006). Relationship between Communication


Effectiveness and The Extent of Communication Among
Organizational Units. International Journal of Human and Social
Sciences 1:1, pg. 32 – 34.

b. Pustaka yang berupa judul buku

• Colquitt, Jason A., Lepine, Jeffery A., and. Wesson, M. J. (2011).


Organizational Behavior; Improving Performance and Commitment
in the Work Place (2nd ed.) New York : McGraw Hill – Irwin.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”
c. Pustaka yang berupa Tesis
• Suhartini . (1995). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Intensi
Peningkatan Kinerja Dosen pada Perguruan Tinggi Swasta Daerah
Istimewa Yogyakarta. Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Surabaya:
Universitas Airlangga.

d. Pustaka dari artikel terbitan tidak berkala

• Jahr, V., & Teichler, U. (2002). Employment and work of former mobile
students. In U. Teichler (Ed.) ERASMUS in the SOCRATES programme,
finding of an evaluation study (pp. 117-135). Bonn: Lemmens

e. Pustaka yang berupa dokumen Online

• Patria, B. (2006). Factor analysis on the characteristics of occupation.


Retrieved February 14, 2006 from
http://inparametric.com/bhinablog/download /factor_analysis_patria.pdf.

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI


“Growing Stronger Together for Excellent Service”

Anda mungkin juga menyukai