Anda di halaman 1dari 11

TELAAH PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I

I.

Pengertian Telaah Pustaka


Telaah pustaka atau literature review merupakan proses pengumpulan teori,
yang ditanbahkan komentar, (kritik kelebihan maupun kekurangan teori dalam
pustaka), perbandingan dengan teori (pustaka) lain, dan kaitannya dengan penelitian
yang sedang dilakukan
Telaah Pustaka tidak hanya untuk judul dan isi Bab II dalam laporan
penelitian. Bab II dalam laporan penelitian tidak selalu harus berjudul Telaah
Pustaka Telaah Pustaka digunakan untuk melakukan penelitian, untuk semua bagian
(laporan) penelitian. Telaah Pustaka dapat menjadi bagian laporan penelitian, thesis,
atau esai kajian pustaka yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Telaah Pustaka: adalah
kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis oleh para peneliti atau
ilmuwan yang terakreditasi (diakui kepakarannya).
Kepakaran diakui bila penelitian dipublikasikan melalui jurnal/seminar
bertaraf nasional/internasional atau dalam bentuk cetakan buku yang representatif.
Telaah Pustaka meliputi berbagai sumber pustaka yang membahas satu topik/masalah
penelitian yang spesifik. Jadi melakukan Telaah Pustaka membutuhkan lebih dari satu
pustaka (bacaan).

II.

Tujuan dan Alasan Melakukan Telaah Pustaka


Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ketika melakukan Telaah Pustaka:
Apa yang diketahui tentang suatu topik/tema/subyek penelitian?
Apakah ada perbedaan pendapat/kontroversi antar pakar mengenai

subyek penelitian tersebut?


Adakah studi yang oleh para ahli disarankan untuk dilakukan yang
kemudian menjadi tema penelitian Anda?

KELOMPOK 3

Siapa pakar paling sering dirujuk oleh peneliti di topik penelitian

tesebut?
Adakah konsensus/rumusan untuk topik tersebut?
Aspek apa yang paling sering diperdebatkan/dibahas dalam topik

penelitian tersebut?
Metode atau masalah apa yang dikemukakan oleh peneliti lain yang

mungkin Anda gunakan dalam penelitian Anda?


Dari telaah pustaka, adakah Anda temukan metodologi yang dapat Anda

gunakan dalam penelitian Anda?


Sudah sejauh mana penelitian topik tersebut?
Sumber data atau informasi apa yang Anda dapat dari pustaka tersebut?

Tujuan Telaah
Pustaka Telaah Pustaka bertujuan menyampaikan kepada pembaca pengetahuan dan
ide apa saja yang sudah dibahas dalam suatu topik penelitian.
Telaah Pustaka memberi gambaran kepada pembaca sejauh mana penelitian sudah
dilakukan, pelbagai sudut pandang yang mungkin saling bertentangan (kontroversi)
mengenai topik penelitian.

Alasan melakukan Telaah Pustaka


Telaah Pustaka perlu dilakukan sebelum mulai melakukan penelitian karena
alasanalasan berikut:

Untuk mengetahui apa yang sudah dan belum diteliti berkaitan dengan topik

penelitian yang kita pilih


Untuk memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai pelbagai variasi

perilaku atau fenomena dalam topik penelitian


Untuk mengetahui potensi hubungan antar konsep-konsep/teori-teori
Untuk menemukan hipotesis yang mungkin diteliti lebih lanjut (researchable
hypotheses)

KELOMPOK 3

Untuk mengetahui bagaimana peneliti lain mendefinisikan dan mengukur

konsepkonsep
Untuk mengetahui sumber data yang digunakan peneliti lain
Untuk mengembangkan proyek penelitian alternatif
Untuk menemukan keterkaitan proyek penelitian Anda dengan penelitian
orang lain

III.

Langkah-Langkah melakukan Telaah Pustaka


Pada dasarnya, Telaah Pustaka dilakukan dalam dua tahap berkut:
1. Penetapan Strategi Pencarian
2. Identifikasi Sumber Pustaka

1) Penetapan Strategi Pencarian terdiri dari:


a. Pendefinisian topik pencarian sebelum memulai Telaah Pustaka definisikan
dahulu pertanyaan penelitian (masalah penelitian). Apa tujuan penelitian? Apa
artinya? Apa kata kunci yang digunakan? Sinonim, variasi ejaan kata kunci? Apa
yang sudah Anda ketahui tentang topik penelitian? Ruang lingkup penelitian?
Apa Anda perlu mencari semua penelitian yang pernah dilakukan, atau cukup 10
tahun terakhir?
b. Pengumpulan daftar kata kunci sebelum memulai pencarian informasi, perlu
dkembangkan strategi pencarian yang akan efektif menemukan informasi yang
berguna. Seringkali pertanyaan penelitian perlu dipecah menjadi: kata kunci atau
frasa; mulai melakukan pencarian; dan evaluasi hasil pencarian, apakah perlu
dilakukan perluasan, penyempitan, atau perubahan cakupan pencarian?

KELOMPOK 3

Pecahlah topik Anda ke dalam kata kunci atau frasa. Termasuk juga konsep
dalam topik penelitian. Kata kunci menjadi dasar pencarian. Berguna juga
mencari padanan kata atau terminologi dalam kamus, ensiklopedia dan thesaurus
sehingga dapat memperluas pencarian

2) Identifikasi Sumber Pustaka:


Informasi tersedia dalam berbagai format. Pilihlah sumber pustaka sesuai
penelitian
Anda. Sumber pustaka disusun dari yang nilainya paling tinggi adalah:
Jurnal Ilmiah
Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar
Working Paper
Publikasi Pemerintah
Thesis dan Disertasi (tidak dipublikasikan)
Buku Teks
Bahan Referensi: Ensiklopedia, Kamus
Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi
pustaka. Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi
sangat mudah. Beberapa makalah dapat diakses dengan gratis.

IV.

Alat bantu Telaah Pustaka


Berikut adalah alat bantu mencatat bahan pustaka yang Anda temukan

A. Kartu Indeks Pustaka


KELOMPOK 3

Gunakan kartu (dapat berupa kartu pos) untuk menulis Judul makalah, pengarang,
sumber makalah, tahun penulisan, abstrak, kata kunci dan komentar atau kritik
atas makalah tersebut. Susun Kartu Indeks berdasarkan topik atau secara alfabetis.
Usahakan urutan kartu selalu dapat di-update, demikian juga komentar atas
makalah dapat ditambahkan dari waktu ke waktu.
B. EndNote
EndNote adalah versi elektronik kartu indeks pustaka.
Updating makalah (reference) dapat dilakukan dengan cepat dan sesuai sumber
(jurnal, buku, prosiding, dll).Tempat penyimpanan makalah dapat dituliskan dan
dapat di-Link dari EndNote. Hasil penyimpanan di EndNotes dapat langsung
diintegrasikan (di-copy) ke dalam pengolah kata (MS Word), sehingga dengan
mudah dan cepat Anda dapat membuat Daftar Pustaka.
V.

Penulisan Telaah Pustaka


Dari berbagai versi penulisan telaah pustaka, terdapat dua versi penulisan
yang paling umum digunakan, yaitu:

VI.

Penomoran, Nomor yang kemudian dihubungkan dengan urutan pustaka


dalam Daftar Pustaka
Penggunaan Nama Penulis dan Tahun penulisan diterbitkan

Kesalahan dalam Melakukan Telaah Pustaka


Beberapa kesalahan yang mungkin dilakukan saat melakukan Telaah Pustaka :
a. Terlalu banyak mengumpulkan Pustaka Terlalu asyik mencari dan menelusuri
malah menyebabkan menyebabkan Anda tidak mulai menulis telaah Anda
bahkan mungkin membuat fokus pada topik penelitian berubah. Kumpulkan
bahan pustaka, baca dan mulailah menelaah.
KELOMPOK 3

b. Kecenderungan Menggabungkan terlalu Banyak Penelitian Anda tidak


melakukan telaah, tapi hanya mencantumkan berbagai penelitian. Ini juga berkait
dengan penggunaan istilah Daftar Pustaka (Bibliography) atau Acuan
(References). Daftar Pustaka cenderung mencantumkan semua pustaka yang
Anda baca tetapi belum tentu Anda gunakan dalam penelitian. References
(Acuan) di sisi yang lain hanya mencantumkan bahan pustaka yang benar-benar
Anda gunakan.
c. Pastikan Sumber Pustaka Anda adalah Sumber yang Terpercaya Hal ini terutama
sangat penting bila menemukan sumber dari Internet. Seringkali sumber ini dapat
diakses dalam waktu terbatas. Karena itu, catat tanggal Anda mengakses pustaka
tersebut. Pada beberapa kasus, makalah/penelitian yang ditulis dan diterbitkan di
internet tidak benar-benar ada atau dilakukan. Bila ragu, hubungi penulisnya
(misalnya dengan e-mail).

BAB II
KERANGKA BERFIKIR
Kerangka berfikir
Uma sekaran dalam bukunya business research (1992) mengemukakan bahwa,
kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.

KELOMPOK 3

Merupakan alur fikiran (flow of logic) peneliti/penulis tentang masalah yang


ditelitinya. Isi kerangka pemikiran adalah uraian pandangan peneliti tentang
topik/permasalahan berserta variabel-varibel di dalamnya, termasuk kerangka
pemecahan masalahnya secara lengkap dan teoritis. Istilah teoritis disini secara
sederhana mengacu pada bangunan teori yang dikembangkan berdasarkan
pandangan peneliti sendiri. Jadi dalam bagian ini peneliti menguraikan apa dan
bagaimana masalah yang akan diteliti, termasuk penyebab dan penanggulangannya.
Untuk memperkuat teori, peneliti mengemukakan pernyataan-pernyataan
fihak-fihak (orang atau lembaga) yang memiliki otoritas yang sesuai dengan
kerangka fikir peneliti. Dengan demikian isi bagian ini bukanlah sekedar
kumpulan kutipan, melainkan sebuah analisa konseptual tentang masalah pokok
penelitian yang akan menghasilkan kesimpulan teoritis (hipotesis) beserta indikatorindikator pengukuran variabel (definisi operasional) serta modelsolusi. Kerangka
pemikiran juga bisa disebut sebagai kerangka konsep yang bisa menjawab masalah
yang akan diteliti (secara teoritis).

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variable yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan anara
variable independent dan dependent. Bila dalam penilitian ada variable moderator dan
intervening , maka juga perlu dijelaskan mengapa variable itu ikut dilibatkan dalam
penilitian. Pertautan antara variable tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk
paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian
harus didasarkan pada kerangka berfikir
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penilitian tersebut berkenaan dua variable atau lebih. Apabila penilitian hanya
membahas sebuah variable atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peniltian

KELOMPOK 3

disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing masing variable, juga


argumentasi terhadap variasi besaran variable yang diteliti. (Sapto haryoko, 1999).
Seoarang peniliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
argumentasi dalam penyusunan kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.
Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang
menajdi objek permasalahan.(Suriasumantri, 1986) kriteria utama agar suatu kerangka
pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam
membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan ynag berupa
hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variable
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya
dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang
hubungan antara vriable yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variable tersebut ,
selanjutnya digunakan unutk merumuskan hipotesis.
Dan berikut dibawah ini adalah 7 penjelasan tentang proses penyusunan kerangka
berfikir untuk merumuskan hipotesis
1. Menetapkan variable yang diteliti
Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun
kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dahulu
variable penilitiannya. Berapa jumlah variable yang diteliti, dan apakah nama setiap
variable, merupakan titik tolak unuk menentukan teori yang akan dikemukakan.
2. Membaca buku dan hasil penilitian (HP)
Setelah variable ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku-buku dan
hasil penilitian yang relevan. Buku-buku yang dibaca bisa berbentuk buku teks
ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah, laporan penilitian,
journal ilmiah, Skripsi, Tesis, dan disertasi.
3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian (HP)
Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori yang
berkenaan dengan variable yang diteliti. Seperti telah dikemukakan, deskripsi teori
KELOMPOK 3

berisi tentang, definisi terhadap masing-masing variable yang diteliti, uraian rinci
tentang ruang lingkup setiap variable, dan kedudukan antara variable satu dengan yang
lain dalam konteks penelitian itu.
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil
penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah
teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetetapkan itu betul-betul sesuai dengan
objek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak
sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
5. Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan
teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan hasil penelitian yang lain. Melalui
analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang
lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
6. Sintesa Kesimpulan
Melalui analitis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang
relevan dengan semua variable yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan
sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variable satu dengan
variable yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat
digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7.

Kerangka Berfikir
Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka selanjutnya disusun
kerangka berfikir. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir
yang asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berfikir asosiatif
dapat mengguanakan kalimat : jika begini maka akan begitu ; jika komitmen kerja kita
tinggi maka produktivitas lembaga akan tinggi pula atau jika pengawasan dilakukan

8.

dengan baik (positif), maka kebocoran anggaran akan berkurang (negatif)


Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Bila kerangka
berfikir berbunyi jika komitmen kerja tinggi , maka produktivitas lembaga akan
tinggi, maka hipotesisnya berbunyi ada hubungan yang postif dan signifikan antara

KELOMPOK 3

komitmen kerja dengan produktivitas kerja Bila kerangka berfikir berbunyi karena
lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka produktivitasnya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah maka hipotesisnya
berbunyi Terdapat perbedaan produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga B.
Selanjutnya Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir yang baik,
memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Variable-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
2) Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan
pertautan/ hubungan antar variable yang diteliti da nada teori yang mendasari.
3) Diskusi juga harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variable itu positif atau negative, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
(timbal balik)
4) Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram
(paradigm penelitian), sehingga pihak lain dapat memeahami kerangka berfikir
yang dikemukakan dalam penelitian.
Jadi Hipotesis Penelitian Dalam hal ini perlu diingat bahwa :
a. Hipotesis merupkan kesimpulan sementara/kesimpulan teoritis yang diperoleh
dari asumsi-asumsi teoritis yang peneliti kemukakan dalam kerangka pemikiran.
Jadi hipotesis adalah jawaban (secara teoritis) dari pertanyan pokok penelitian
untuk mengarahkan penelitian.
b. Hipotesis diperoleh sebagai konsekwensi logis dari kerangka pemikiran peneliti
yang berisikan hubungan variabel-variabel utama dalam penelitian dan bukan
karangan yang didasarkan pada keinginan. Dengan perkataan lain hipotesis
adalah kesimpulan yang ditarik dari kerangka pemikiran dan bukan kesimpulan
yang peneliti ingin dapatkan.

KELOMPOK 3

10

c. Peneliti tidak perlu terpaku pada format Jika-maka, karena yang penting dalam
hipotesisi adalah kandungan variabel-variabel.

DAFTAR PUSTAKA

GOOGLE SCHOLAR :

http://pgsduntad.com/wp-content/uploads/2012/04_lecture_telaah_pustaka/PanduanTerbaru-Tugas-Akhir-FKIP-UNTAD.pdf
http://pgsduntad.com/wp-content/uploads/2012/10/Panduan-Terbaru-Tugas-AkhirFKIP-UNTAD-1.pdf
http://manajemen.unnes.ac.id/wpcontent/uploads/2011/11/pedoman_penulisan_skripsi_feunnes_2011.pdf

BUKU WAJIB
Sugiyono. Prof., Dr. 2012 Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

KELOMPOK 3

11

Anda mungkin juga menyukai