BAB I
I.
II.
KELOMPOK 3
tesebut?
Adakah konsensus/rumusan untuk topik tersebut?
Aspek apa yang paling sering diperdebatkan/dibahas dalam topik
penelitian tersebut?
Metode atau masalah apa yang dikemukakan oleh peneliti lain yang
Tujuan Telaah
Pustaka Telaah Pustaka bertujuan menyampaikan kepada pembaca pengetahuan dan
ide apa saja yang sudah dibahas dalam suatu topik penelitian.
Telaah Pustaka memberi gambaran kepada pembaca sejauh mana penelitian sudah
dilakukan, pelbagai sudut pandang yang mungkin saling bertentangan (kontroversi)
mengenai topik penelitian.
Untuk mengetahui apa yang sudah dan belum diteliti berkaitan dengan topik
KELOMPOK 3
konsepkonsep
Untuk mengetahui sumber data yang digunakan peneliti lain
Untuk mengembangkan proyek penelitian alternatif
Untuk menemukan keterkaitan proyek penelitian Anda dengan penelitian
orang lain
III.
KELOMPOK 3
Pecahlah topik Anda ke dalam kata kunci atau frasa. Termasuk juga konsep
dalam topik penelitian. Kata kunci menjadi dasar pencarian. Berguna juga
mencari padanan kata atau terminologi dalam kamus, ensiklopedia dan thesaurus
sehingga dapat memperluas pencarian
IV.
Gunakan kartu (dapat berupa kartu pos) untuk menulis Judul makalah, pengarang,
sumber makalah, tahun penulisan, abstrak, kata kunci dan komentar atau kritik
atas makalah tersebut. Susun Kartu Indeks berdasarkan topik atau secara alfabetis.
Usahakan urutan kartu selalu dapat di-update, demikian juga komentar atas
makalah dapat ditambahkan dari waktu ke waktu.
B. EndNote
EndNote adalah versi elektronik kartu indeks pustaka.
Updating makalah (reference) dapat dilakukan dengan cepat dan sesuai sumber
(jurnal, buku, prosiding, dll).Tempat penyimpanan makalah dapat dituliskan dan
dapat di-Link dari EndNote. Hasil penyimpanan di EndNotes dapat langsung
diintegrasikan (di-copy) ke dalam pengolah kata (MS Word), sehingga dengan
mudah dan cepat Anda dapat membuat Daftar Pustaka.
V.
VI.
BAB II
KERANGKA BERFIKIR
Kerangka berfikir
Uma sekaran dalam bukunya business research (1992) mengemukakan bahwa,
kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.
KELOMPOK 3
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variable yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan anara
variable independent dan dependent. Bila dalam penilitian ada variable moderator dan
intervening , maka juga perlu dijelaskan mengapa variable itu ikut dilibatkan dalam
penilitian. Pertautan antara variable tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk
paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian
harus didasarkan pada kerangka berfikir
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penilitian tersebut berkenaan dua variable atau lebih. Apabila penilitian hanya
membahas sebuah variable atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peniltian
KELOMPOK 3
berisi tentang, definisi terhadap masing-masing variable yang diteliti, uraian rinci
tentang ruang lingkup setiap variable, dan kedudukan antara variable satu dengan yang
lain dalam konteks penelitian itu.
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil
penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah
teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetetapkan itu betul-betul sesuai dengan
objek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak
sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
5. Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan
teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan hasil penelitian yang lain. Melalui
analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang
lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
6. Sintesa Kesimpulan
Melalui analitis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang
relevan dengan semua variable yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan
sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variable satu dengan
variable yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat
digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7.
Kerangka Berfikir
Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka selanjutnya disusun
kerangka berfikir. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir
yang asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berfikir asosiatif
dapat mengguanakan kalimat : jika begini maka akan begitu ; jika komitmen kerja kita
tinggi maka produktivitas lembaga akan tinggi pula atau jika pengawasan dilakukan
8.
KELOMPOK 3
komitmen kerja dengan produktivitas kerja Bila kerangka berfikir berbunyi karena
lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka produktivitasnya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah maka hipotesisnya
berbunyi Terdapat perbedaan produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga B.
Selanjutnya Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir yang baik,
memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Variable-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
2) Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan
pertautan/ hubungan antar variable yang diteliti da nada teori yang mendasari.
3) Diskusi juga harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variable itu positif atau negative, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
(timbal balik)
4) Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram
(paradigm penelitian), sehingga pihak lain dapat memeahami kerangka berfikir
yang dikemukakan dalam penelitian.
Jadi Hipotesis Penelitian Dalam hal ini perlu diingat bahwa :
a. Hipotesis merupkan kesimpulan sementara/kesimpulan teoritis yang diperoleh
dari asumsi-asumsi teoritis yang peneliti kemukakan dalam kerangka pemikiran.
Jadi hipotesis adalah jawaban (secara teoritis) dari pertanyan pokok penelitian
untuk mengarahkan penelitian.
b. Hipotesis diperoleh sebagai konsekwensi logis dari kerangka pemikiran peneliti
yang berisikan hubungan variabel-variabel utama dalam penelitian dan bukan
karangan yang didasarkan pada keinginan. Dengan perkataan lain hipotesis
adalah kesimpulan yang ditarik dari kerangka pemikiran dan bukan kesimpulan
yang peneliti ingin dapatkan.
KELOMPOK 3
10
c. Peneliti tidak perlu terpaku pada format Jika-maka, karena yang penting dalam
hipotesisi adalah kandungan variabel-variabel.
DAFTAR PUSTAKA
GOOGLE SCHOLAR :
http://pgsduntad.com/wp-content/uploads/2012/04_lecture_telaah_pustaka/PanduanTerbaru-Tugas-Akhir-FKIP-UNTAD.pdf
http://pgsduntad.com/wp-content/uploads/2012/10/Panduan-Terbaru-Tugas-AkhirFKIP-UNTAD-1.pdf
http://manajemen.unnes.ac.id/wpcontent/uploads/2011/11/pedoman_penulisan_skripsi_feunnes_2011.pdf
BUKU WAJIB
Sugiyono. Prof., Dr. 2012 Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
KELOMPOK 3
11