DOSEN PENGAMPU :
MISRONI, M. HUM
17 PUS B
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“Konsep dasar dan sistem pengelolaan sumber informasi”
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
1
Farhansyah, Basis Data ( Bandung: Informatika, 2002) hal.9
2
Zulkipli Amsyah, manajemen sistem informasi ( Jakarta: Graha ilmu, 1997 ) hal.7
3
Edhy Sutanta, sistem informasi manajemen ( Jakarta: Graha ilmu, 2003 ) hal.18
lebih fokus mengembangkan sumber informasi yang berupa jurnal ilmiah sesuai
kebutuhan utama informasi para peneliti, pengkaji, dan pembuat kebijaksanaan.
2. Sumber Informasi Sekunder
Sumber informasi sekunder adalah segala jenis ringkasan sumber primer dan
merupkan alat bantu untuk menemukan sumber primer4, dalam pengertian
perpustakaan / informasi yang dimaksud informasi sekunder adalah sekumpulan
informasi berupa data bibliografis yang dikutip dari informasi primer dengan tujuan
untuk mempermudah pencarian kembali (retriveral) dan penelusuran sejumlah
informasi primer yang berupa artikel majalah atau buku-buku5.
3. Sumber Informasi Tersier
Sumber tersier adalah ringkasan sumber sekunder, contohnya:
1. Indeks abstrak Kumpulan abstrak yang diterbitkan dalam bentuk majalah
misalnya, biasanya dilengkapi dengan indeks pengarang dan indeks subjek.
Indeks abstrak digunakan sebagai alat untuk menemukan bibliografi tertentu
dengan cepat.
2. Bibliografi dari bibliografi yang diterbitkan dalam bentuk majalah misalnya,
dapat digunakan sebagai alat untuk menemukan bibliografi tertentu dengan cepat.
4
Marhayatimz. 2016. Sumber Informasi. https://marhayatimz.wordpress.com/2016/05/25/sumber-
informasi/ diakses pada tanggal 16 September 2019. Pukul 17:00
5
Soeatminah,Perpustakaa Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yokyakarta:Kanisius,1992) Hal.51.
2.1 Sistem Pengelolaan Sumber Informasi Di Perpsutakaan
1. Komponen Sistem Pengelolaan Sumber Informasi
Komponen sistem pengelolaan sumber informasi secara teknis dapat di definiskan
sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan
(mendapatkan), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.6 Suatu
sistem terdidri sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem
atau bagian-bagian dari dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Ada 6 komponen sistem pengelolaan sumber informasi yaitu:
1. komponen input
input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2. komponen model
kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan
3. komponen output
output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. komponen teknologi
teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.
5. komponen basis data
merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam
komputer dengan menggunakan software database.
6. komponen kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem
informasi.7
6
Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, Management Information System , Chriswan Sungkono dan Machmudin
Eka P, Sistem Informasi Manjemen, (Jakarta: Salemba Empat, 2012) hal. 15
7
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sistem-informasi.html diakses pada tanggal
16 september 2019 pukul 20.00 WIB.
untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi. Sistem informasi adalah
suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi,
menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Tujuan dari sistem pengolahan sumber informasi adalah menghasilkan informasi.
Sistem pengolahan sumber informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai
suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar
sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness),
dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini
tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah
(garbage).
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat berarti informasi hars jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi
tersebut.
2. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.informasi yang
sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya relevansi informasi
untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnyainformasi sebab musabab
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relean bila ditunjukkan kepada ahli teknik perusahaan.