Anda di halaman 1dari 14

KONDISI DAN FAKTOR PEMBENTUK KARAKTER

KREATIF DAN INOVATIF

Mata Kuliah : Ekonomi Kreatif


Dosen Pengampu : Putri Kemala Lubis S.E., M.Si.,AK

Oleh :

Kelompok 3

Novita Wulandari 7173341035

Putri Christia Tampubolon 7173341038

Ropen Liman Situmorang 7173341044

Vedro Yehezkiel Mendrofa 7173341054

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVESITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan yang diharapkan.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami dapat menyelesaikannya tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kreatif pada jurusan
Pendidikan Ekonomi.
Tak lupa ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
dalam penyusunan makalah dengan judul “Kondisi dan Faktor Pembentuk Karakter Kreatif
dan Inovatif” ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman mahasiswa yang juga
sudah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sungguh kami harapkan dalam proses untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita sekalian.

Malang, November 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kreativitas...........................................................................................................3

2.2 Ciri-ciri Kreativitas)..............................................................................................................4

2.3 Faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas ..………........................................4

2.4 Pengertian Inovasi…………………………………………….............................................8

2.5 Perbedaan Inovasi dan Kreatif……………………………………………..........................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................10

3.2 Saran……………………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi yang baru lahir pada awal
abad ke - 21. Gelombang ekonomi baru ini mengutamakan intelektual sebagai
kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan dan
kesejahteraan. Inti ekonomi kreatif terletak pada industri kreatif, yaitu industri yang
digerakan oleh para kreator dan inovator. Rahasia ekonomi kreatif terletak pada
kreativitas dan keinovasian.

Kreativitas adalah berpikir ses/?uatu yang baru, sedangkan keinovasian adalah


melakukan sesuatu yang baru. Hasilnya adalah dalam bentuk cara pemecahan masalah
baru, metode, teknik, cara operasional, teknologi, model, desain, barang dan jasa baru,
serta merek dagang, cara pemasran, cara usaha, distribusi, strategi pelayanan,
komersialisasi, penampilan dan juga karakter baru lainnya yang bernilai komersial.
Hakikat kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang tidak ada atau
memperbaharui kemabli sesuatu yang telah ada. Esensi dari kreativitas terletak pada
kemampuan menghasilkan gagasan baru, mengerjakan sesuatu dengan cara yang
berbeda, dan memiliki pendekatan alternatif baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kreativitas ?
2. Apa ciri-ciri kreativitas ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas ?
4. Apa pengertian inovasi ?
5. Apa perbedaan kreatif dengan inovatif ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian kreatifitas
2. Dapat mengetahui cirri-ciri kreatifitas
3. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreatifitas
4. Dapat mengetahui pengertian inovasi
5. Dapat mengetahu perbedaan kreati dan inovatif

1.4 Manfaat Penulisan


Selain tujuan dari pada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah dapat
menambah ilmu dan semoga keberadaan makalah ini dapat memberi masukan bagi
semua pihak.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kreativitas

Menurut Yeni Rachmawati mengatakan kreativitas adalah kemampuan


seseorang untuk melahirkan yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang sudah ada.

Kreativitas merupakan kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi yang


mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, yang ditandai
oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi & integrasi antara tahap perkembangan.

Menurut Kuper dan Kuper dalam Samsunuwiyati Mar’at (2006:175)


kreativitas merupakan sebuah konsep yang majemuk dan multi-dimensial,
sehingga sulit didefenisikan secara operasional.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang


baru bagi dunia berdasarkan sebuah inovasi. Misalnya, ketika Newton merasakan
ada buah Apel di kepalanya, ia merumuskan hukum gravitasi yang merupakan
dasar dari banyak perhitungan hari ini. Ketika Thomas Alva Edison menganalisis
kebutuhan cahaya untuk melawan kegelapan di malam hari, analisis ini
membimbingnya dalam penemuan bola lampu listrik.

Kreativitas terletak pada diri setiap orang, tidak peduli apakah dia adalah
seorang ilmuwan terkenal atau karyawan kelas rendah. Kreativitas terletak pada
kedalaman jiwa anda

bentuk ide-ide inovatif yang baik. Namun kreativitas itu akan selamanya
terkubur dalam diri anda apabila anda tidak merealisasikannya dalam sebuah
inovasi konkrit yang bisa bermanfaat untuk anda dan dimanfaatkan oleh banyak
orang. Sehingga yang anda perlukan hanyalah menciptakan sebuah inovasi dalam
hidup anda. Biarkan kreativitas itu keluar dari dalam diri anda.

3
2.2 Ciri ciri Kreativitas

Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari


kreativitas antara lain:

1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk


menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan
kualitas.

2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi


sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi,
dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari
alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-
macam pendekatan atau cara pemikiran.

Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka
dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya
dengan cara berpikir yang baru.

2.3 Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas

Menurut Utami (2004), perkembangan kreativitas dipengaruhi oleh dua


faktor, yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari atau terdapat pada diri individu
yang bersangkutan. Faktor ini meliputi keterbukaan, locus of control yang
internal, kemampuan untuk bermain atau bereksplorasi dengan unsur-unsur,
bentuk-bentuk, konsep-konsep, serta membentuk kombinasi-kombinasi baru
berdasarkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang
bersangkutan. Faktor-faktor ini antara lain meliputi keamanan dan kebebasan

4
psikologis, sarana atau fasilitas terhadap pandangan dan minat yang berbeda,
adanya penghargaan bagi orang yang kreatif, adanya waktu bebas yang cukup
dan kesempatan untuk menyendiri, dorongan untuk melakukan berbagai
eksperimen dan kegiatan-kegiatan kreatif, dorongan untuk mengembangkan
fantasi kognisi dan inisiatif serta penerimaan dan penghargaan terhadap
individual.

Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat


mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:

1. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)

Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki


kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas,
mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang
dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika
individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam
upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers dalam Munandar, 2009). Hal ini
juga didukung oleh pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu
harus memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari
dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari
lingkungan.

Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interalpress)


yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:

a) Keterbukaan terhadap pengalaman

Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima


segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan

5
menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap
pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara
utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu
kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.

b) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi


seseorang (internal locus of evaluation).

c) Pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang terutama


ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain.
Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan
dan kritikan dari orang lain.

d) Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-


konsep.

2. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)

Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat


mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan
merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas
individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari
pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan
dan meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat,
kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut
mempengaruhi kreativitas individu. Rogers (dalam Munandar, 2009)
menyatakan kondisi lingkungan yang dapat mengembangkan kreativitas
ditandai dengan adanya :

6
1. Keamanan psikologis

Keamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang saling


berhubungan, yaitu:

a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala


kelebihan dan keterbatasannya.

b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat evaluasi


eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai
efek mengancam.

c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati


perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari
sudut pandang mereka dan menerimanya.

2. Kebebasan psikologis

Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan


kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan secara
simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.

Munandar (dalam Zulkarnain, 2002) menyatakan faktor-faktor


yang mempengaruhi kreativitas dapat berupa kemampuan berpikir dan
sifat kepribadian yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor
kemampuan berpikir terdiri dari kecerdasan (inteligensi) dan
pemerkayaan bahan berpikir berupa pengalaman dan ketrampilan.
Faktor kepribadian terdiri dari ingin tahu, harga diri dan kepercayaan
diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko dan sifat asertif (Kuwato,
dalam Zulkarnain, 2002).

7
2.4 Pengertian Inovasi

kata Inovasi sendiri diartikan berbeda-beda oleh beberapa ahli. Dalam arti luas
inovasi tidak hanya menyangkut masalah produk, akan tetapi dapat juga berupa ide,
cara-cara maupun obyek yang dipersiapkan oleh seseorang untuk menjadikan
sesuatu yang baru.

Inovasi sering dikaitkan dengan perubahan yang dirasakan sebagai hal yang
baru oleh masyarakat yang mengalami. Akan tetapi, dalam konteks pemasaran &
perilaku konsumen, dapat dapat juga dikaitkan dengan produk maupun jasa yang
sifatnya baru. Kata “baru” merujuk pada produk yang belum pernah ada
sebelumnya di pasar & baru dalam arti ada dalam hal yang berbeda yang
merupakan penyempurnan maupun perbaikan dari produk sebelumnya yang pernah
ditemukan konsumen di pasar.

Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses”, atau “hasil” pengembangan dan
atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman guna menciptakan atau memperbaiki
produk, proses yang dapat memperbaiki nilai yang lebih berarti.

Schumpeter (1934) inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan


sesuatu menjadi satu kombinasi. Dengan inovasi maka seseorang dapat
menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran,sistem
pengiriman, dan kebijakan, tidak hanya bagi perusahaan tapi juga stakeholder dan
masyarakat (dalam de Jong & Den Hartog, 2003).

Zimmerer dan Scarborough (2005), inovasi merupakan kemampuan untuk


menerapkan solusi yang kreatif terhadap suatu permasalahan berikut dengan
peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan seseorang.

8
2.5 Perbedaan Inovatif Atau Kreatif
Perbedaan kreatif dan inovatif secara singkat dapat di paparkan sebagai
berikut:
Kreatif = memiliki daya cipta atau Inovatif = berdaya perubahan
berdaya cipta
Menciptakan sesuatu yang berbed dari Menciptkan sesuatu yang belum ada
yang lain. menjadi ada.
Menghasilkan gagasan Membawa gagasan ini ke kehidupan

Berhubungan dengan pengalaman Berhubungan dengan Sebuah


pengamatan
Contoh ide kreatif: grup 2 tang Contoh inovasi: Alm, tri Utomo
menghasilkan produk air putih dengan mengenai air putih dalam kemasan
kemasan plastik yang berbeda (tutup anti plastik yang diberi merek Aqua.
tumpah

Ada yang bilang bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman
yang menghasilkan karya seni tertutup, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan.
Pada goresan kuas yang keberapakah, lukisannya bisa bagus atau sudah bisa dinikmati
oleh para penikmat seni/lukisan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kreatif sendiri adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang bertujuan
menciptakan hal baru atau memperbaiki suatu hal yang sudah ada agar memiliki
nilai guna dan manfaat.

Inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu


menjadi satu kombinasi. Perilaku inovatif adalah semua perilaku individu yang
diarahkan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan hal-hal ‘baru’, yang
bermanfaat dalam berbagai level organisasi; yang terdiri dari dua dimensi yaitu
kreativitas dan pengambilan resiko dan proses inovasinya bersifat incremental.

Jadi faktor pembentuk karakter untuk mnejadi kreatif dan inovatif saling
berkaitan atau saling berhubungan satu sama lain. Kreatif dan inovatif adalah
karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati.

3.2 Saran

Kreatif dan inovatif akan lebih baik dan berkembang jika dilakukan
bersama-sama karena akan lebih menghasilkan kreasi yang menarik dan akan
mendapat nilai lebih

10
DAFTAR PUSTAKA

http://informasi.kemendag.go.id/glis/?collection.view.1353
http://megaretanindia.blogspot.co.id/2014/08/kreativitas-pembentukan-karakter.html
http://wikipendidikan.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-karakteristik-orang.html
https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/06/22/character-building/
http://anharululum.blogspot.co.id/2011/01/membangun-ide-kreatif-dan-inovatif.html

11

Anda mungkin juga menyukai