Anda di halaman 1dari 17

PEMAHAMAN PENGUSAHA MIKRO TERHADAP ASURANSI

SYARI’AH
(Studi Kasus Di Pasar Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar (Sarjana Ekonomi) S.E


Pada Jurusan Asuransi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh:
MULYANA
NIM: 171430093

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur senantiasa selalu terucap kehadirat Allah SWT.
Sang pencipta alam semesta atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan kepada seluruh hamba-Nya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai panutan dan suri tauladan
bagi umat manusia.

Alhamdulillah dengan kemudahan yang diberikan Allah SWT dan dengan


usaha yang sungguh-sungguh akhirnya penulis dapat menyelesaikan Proposal
Skripsi yang berjudul “Pemahaman Pengusaha Mikro Terhadap Asuransi
Syari’ah”.

Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
penyusunan proposal skripsi ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah penyusun berserah diri dan semoga seluruh
amal kebaikan dari semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT dan menjadi
amal penyelamat di dunia dan akhirat. Aamiin. Penyusun berharap kiranya karya
tulis ini turut mewarnai khazanah keilmuan dan dapat memberikan manfaat.

Serang, 03 Juli 2021

Mulyana

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 3

B. Identifikasi Masalah......................................................................... 4

C. Batasan Masalah............................................................................... 5

D. Perumusan Masalah......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian............................................................................ 6

G. Penelitian Terdahulu........................................................................ 7

H. Kerangka Pemikiran......................................................................... 8

I. Metode Penelitian............................................................................. 11

J. Sistematika Penulisan....................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
memainkan peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak
hanya di Negara-negara berkembang (NSB), tetapi juga di Negara-negara maju
(NM). Di negara maju maupun negara berkembang usaha mikro sangatlah
penting, tidak hanya kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga
kerja dibandingkan dengan kelompok usaha makro, tetapi juga kontribusinya
terhadap pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) paling besar dibandingkan
dengan kontribusi dari usaha makro. 1

Resiko di masa yang akan datang dapat terjadi kepada seluruh makhluk hidup
yang ada di bumi ini khususnya umat manusia semisal keterkaitan dengan
kematian, sakit ataupun dipecat dari pekerjaan dan lain-lain. Dalam bisnis yang di
hadapi tentu pula ada resikonya contoh : kebakaran, kerusakan, kehilangan dan
kerugian. Setiap resiko yang diterima perlu di tanggulangi dengan mengurangi
tingkat kerugian tersebut. Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya berupa
kerugian ekonomi secara keseluruhan, akan tetapi juga berupa fisik maupun
mental bagi yang terkena musibah, contohnya adalah kehilangan salah satu
anggota tubuh sehingga 2 hilangnya kepercayaan diri, selain itu kehilangan salah
satu anggota tubuh juga menyebabkan penghambat dalam aktivitas maupun dalam
bekerja. Maka diperlukannya perusahaan yang mau menanggung resiko tersebut
yaitu perusahaan asuransi yang dapat meminimalisir kerugian yang besar dan
mampu menampung resiko-resiko besar dan menggantikannya secara financial
dikemudian hari.2

1
Tulus Tambunan, Usaha Mikro dan Menengah di Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2012).,hal.1
2
1 SellaTifanni, “Analisis Kinerja Asuransi Dalam Membantu Penyelesaian Klaim Asuransi Syariah”
(Program Strata Satu, UIN “Sultan Maulana Hasanuddin”, Banten, 2018), 5.

3
Pembangunan perekonomian suatu daerah tidak bisa terlepas dari peranan faktor
produksi yaitu sumber daya. Salah satu sumber daya yang dibutuhkan adalah
sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini yang dibutuhkan tidak hanya
jumlahnya saja tetapi juga mencakup kualitas dan produktivitasnya.

Menurut Badan Resmi Statistika (BRS) Kabupaten Pandeglang tahun 2016


tercatat ada 56,687 atau sekita 89,88% merupakan pelaku usaha mikro.3

Usaha/Perusahaan Tenaga Kerja


Skala Usaha
Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(1) (2) (3) (4) (5)

Mikro 56.687 89,88 78.605 82,68

Kecil 5.947 9,43 13.203 13,89

Menengah 420 0,67 2.733 2,87

Besar 14 0,02 525 0,55

Jumlah 63,068 100,00 95.066 100,00

Tabel Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Pengelompokkan Skala


Usaha Kabupaten Pandeglang 2016

Dinamika ketenagakerjaan sendiri tidak bisa terlepas dari proses transisi


demografi yang berlangsung lama. Kondisi ketenagakerjaan Kabupaten
Pandeglang pada tahun 2015 sebagian besar penduduk yaitu 42,96 persen bekerja
di sektor pertanian, sementara itu 57,04 persen bekerja di sektor lain. Di sector

3
https://se2016.bps.go.id diakses pada tanggal 27 Juni 2021

4
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,47 persen dan di sektor jasa
kemasyarakatan sebesar 15,79 persen.

Sektor perdagangan merupakan salah satu bagian dari sistem mata rantai
perekonomian suatu wilayah yang pengaruhnya sangat kuat terhadap
perkembangan dan pertumbuhan wilayah baik secara internal maupun secara
eksternal. Peranan sektor perdagangan antara lain memperlancar arus barang dan
jasa, mengusahakan dan menjaga tingkat harga menjadi relatif stabil dan
peningkatan nilai tambah yang dihasilkan serta kemampuannya menyerap tenaga
kerja yang cukup besar. Sektor perdagangan yang berbasis pada industrialisasi
memegang peranan kunci karena produk yang dihasilkan. Kemajuan
pembangunan sektor industri maupun perdagangan diharapkan memberikan
konstribusi yang berarti bagi kemajuan pembangunan pertumbuhan ekonomi
(Sudaryati,2002).4

Perkembangan asuransi syariah di Indonesia menunjukan peningkatan


yang signifikan. Dikarenakan di Indonesia banyak sekali masyarakat yang
mayoritas beragama islam. Sella Tifanni dengan penelitiannya “Analisis Kinerja
Asuransi Dalam Membantu Penyelesaian Klaim Asuransi Syariah” (Program
Strata Satu, UIN “Sultan Maulana Hasanuddin”, Banten, 2018), menemukan
bahwa banyak lembaga nonbank yang beroperasi khususnya syariah. Asuransi
syariah memiliki peranan yang penting dalam memajukan perekonomian
Indonesia saat ini. Asuransi layaknya perbankan yang bisa menabung, tetapi tidak
hanya menabung melainkan mendapatkan perlindungan resiko ketika peserta
mengalami musibah.

Seandainya kerugian itu disadari lebih awal, maka sesorang itu akan
mengatasinya dengan langkah pencegahan dan seandainya kerugian itu sedikit,
seseorang itu akan menanggungnya sendiri, tetapi seandainya kerugian itu tidak
dapat diduga dengan lebih awal serta banyak jumlahnya sampai tidak dapat
dicegah atau diatasi sendiri, tentunya itu akan menimbulkan kesulitan baginya.

4
https://se2016.bps.go.id diakses pada tanggal 21 Juni 2021

5
Oleh karena itu mencegah kerugian atau mengatasi dan menanggung kerugian
sendiri tidak dapat dipraktekkan secara luas.5

Berdasarkan atas peneletian penulis bahwa sering kali menemui seseorang


dikalangan masyarakat Kaligandu yang belum menyadari akan pentingnnya
berasuransi untuk jaminan kehidupan di masa depan atau bahkan peristiwa-
peristiwa yang kemungkinan akan terjadi yang menyebabkan suatu kerugian
secara finansial dan berdampak secara jangka panjang bagi
kelangsunganhidupnya. Karena berdasarkan beberapa faktor yang terjadi dalam
masyarakat sehingga masyarakat belum begitu memahami pentingnya akan
berasuransi. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
pengusaha mikro di pasar Labuan dalam meningkatkan pemahaman tentang
asuransi syariah. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis memilih judul :
“PEMAHAMAN PENGUSAHA MIKRO TERHADAP ASURANSI
SYARI’AH (Studi Kasus Di Pasar Labuan, Pandeglang, Banten)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul yang penulis angkat, maka identifikasi masalah yang


penulis temukan adalah tingkat pemahaman masyarakat di pasar Labuan terhadap
Asuransi Syariah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, Konteks teori yang digunakan dalam


masalah ini dimaksudkan agar tidak melebarnya teori yang nanti akan dipakai
dalam penelitian ini oleh karena itu konteks teori dimasukan dalam pembatasan
masalah, Dalam penjelasan yang telah dipaparkan ada banyak permasalahan yang
mungkin akan dihadapi oleh seorang pengusaha kecil banyak sekali jenis risiko
yang salah satunya mungkin akan mereka alami, dimulai dari faktor-faktor
penyebab terjadinya risiko, jenis risiko yang dihadapi dan banyak cara untuk
menanganinya sampai pada istilah asuransi sebagi pengalihan atas risiko, Dalam
penelitian ini penulis membatasi objek penelitian pada pemahaman pengusaha

5
Muhammad muslehuddin asuransi dalam islam hal4

6
kecil terhadap asuransi syari‟ah, sebagai objek studi pengusaha kecil yang berada
di pasar labuan, Pandeglang, Banten.

Oleh karena itu penulis membatasi pembahasan atas permasalahan yang akan
dikaji, antara lain :

1. Penelitian ini hanya diujikan pada masyarakat di pasar Labuan.

2. Penelitian ini hanya pada pemahaman peserta terhadap Asuransi Syariah.

3. Pemahaman yang dimiliki oleh Pelaku Usaha Mikro di pasar Labuan


tentang Asuransi Syariah.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai apakah variabel-


variabel yang diteliti, yakni :

1. Bagaimana tingkat pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi


syari‟ah?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman pengusaha kecil


terhadap asuransi syari‟ah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu secara umum dan secara
khusus bagi peneliti sendiri, secara umum penelitian ini mempunyai tujuan :

1. Untuk meneliti tingkat pemahaman pengusaha kecil di pasar Labuan


terhadap asuransi syari‟ah.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendorong atau


pendukung yang mempengaruhi pemahaman pengusaha kecil di pasar
Labuan, Pandeglang terhadap asuransi syari‟ah.

Sedangkan secara khusus penelitian ini dengan judul pemahaman


pengusaha kecil terhadap asuransi syari‟ah yang bertepat di pasar Labuan,
Pandeglang adalah sebagai berikut:

7
1. Sebagai inspirasi dalam menjalankan usaha dan sarana pengetahuan
bagaimana usaha tersebut dijalankan.

2. Untuk sarana silaturahmi dengan para pengusaha kecil di pasar Labuan.

F. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Manfaat yang didapat bagi umum atau masyarakat secara luas dan yang
berkepentingan terhadap penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar pemahaman pengusaha kecil di pasar Labuan


kabupaten Pandeglang Asuransi Syari‟ah.

2. Sebagai Sarana dan acuan data yang digunakan sebagai bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya dan dapat digunakan sebagai informasi
mengenai pemahaman pengusaha kecil di pasar Labuan kabupaten
Pandeglang Asuransi Syari‟ah.

Sedangkan bagi peneliti sendiri penelitian ini dengan judul pemahaman


pengusaha kecil terhadap asuransi yang bertepat di pasar Labuan Kabupaten
Pandeglang berguna sebagai sarana untuk belajar meneliti dan menambah
wawasan mengenai Asuransi Syari‟ah serta wawasan terhadap usaha-usaha kecil
yang berjalan, seperti membuat produk, bagaimana memasarkannya serta
pengelolaan risiko yang dilakukan pengusaha kecil atas usaha yang dijalankan.

G. Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian


(tahun) Penelitian

Hasil penelitian
1 Aas Tingkat  Bersifat Pada
menunjukkan
Asmayawati Pemahaman kuantitatif penelitian ini
bahwa kurang
Masyarakat peneliti
(2019)  Membahas
pengetahuannya
Kaligandu berfokus
tentang
serta kesadaran
terhadap kepada
pemahamaa
masyarakat
Asuransi masyarakat
suransi

8
terhadap
Syariah syariah di kecamatan
asuransi
Kaligandu
syariah.

2 Ario Pemahaman  Bersifat Pada Dari hasil olah


Wariesta pengusaha kuantitatif penelitian ini data
(2017) kecil peneliti disimpulkan
 Membahas
terhadap berfokus pemahaman
tentang
asuransi kepada pengusaha kecil
pemahamaa
syariah masyarakat kecamatan
suransi
di kecamatan Ciputat dengan
syariah
Ciputat nilai 60,67%,
sedangkan 20%
pemahaman
dikatakan
kurang paham
dan sisanya
19,33%
pemahaman 79
pengusaha kecil
terhadap
asuransi syariah
dikatakan
sangat paham

3 Ikromullah Pemahaman Variabel Pada peneliti Hasil dari


Ramadhan Masyarakat terkait ini berfokus penelitian ini
(2015) Pedesaan (kepemaha kepada bahwa
Terhadap man masyarakat pemahaman
Asuransi masyarakat Desa masyarakat
Syariah terhadap Dukupuntang Desa
asuransi Kecamatan Dukupuntang

9
syariah) Dukupuntang terhadap
Kabupaten asuransi syariah
Cirebon masih rendah.

4 Deputi Optimalisasi Membahas Penulis Di dapati hasil


Manfaat tentang mencari tau bahwa Asuransi
(2010)
Asuransi Asuransi bagaimana Syariah
Dalam Syariah optimalisasi memilki
Peningkatan manfaat peranan penting
Akses asuransi dalam
Pembiayaan dalam meningkatkan
Bagi Usaha peningkatan akses
Mikro, Kecil, akses pembiayaan
Menengah pembiayaan bagi usaha
dan Koperasi bagi UMKM Mikro,
(UMKM-K) dan koperasi, menengah dan
Koperasi.

H. Kerangka Pemikiran

Dari permasalahan yang telah dijabarkan di atas, dapat terlihat bagaimana


dalam meningkatkan pemahaman masyarakat secara menyeluruh tentang
pentingnya berasuransi syariah dan bagi pengembangan bisnis diperusahaan
asuransi syariah. Asuransi syariah merupakan lembaga yang telah di percaya
untuk melayani masyarakat terhadap sebagian masyarakat yang berkeinginan
adanya pelayanan keuangan yang berdasarkan syariah islam, seperti contoh Nabi
Muhammmad dalam bermuamalah. Ada tujuan dalam islam yang mendasar, yaitu
al kifayah (kecukupan) dan al amnu (keamanan). Dari prinsip tersebut, islam
mengarahkan kepada umatnya untuk mencari rasa aman baik untuk dirinya sendiri
di masa mendatang maupun untuk keluarganya. 6
6
Abdul Baqi, Muhammad Fuad, Al-Lu‟lu‟ wal Marjan. Hlm. 2.

10
Kesadaran kembali melaksanakan agama islam baik agama sebagai ajaran
maupun aturan , disamping agama telah secara komprehensif mengatur tata
kehidupan manusia, khususnya dibidang muamalat dan lebih khusus dalam bidang
asuransi, telah menjadi keniscayaan illahi.7

Perusahaan asuransi syariah diberi kepercayaan oleh peserta dalam mengelola


keuangannya, mengembangkan bisnis dengan jalan yang halal, yang tentunya
terhindar dari segala bentuk praktek riba yang diharamkan oleh Allah SWT. Dan
memberikan santunan kepada yang mengalami musibah, sebagaimana dalam
perjanjian yang telah disepakati bersama.

Perkembangan asuransi syariah di Indonesia menunjukan peningkatan yang


signifikan. Dikarenakan di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mayoritas
beragama islam, kini telah banyak lembaga nonbank yang beroperasi khususnya
syariah. Asuransi syariah memiliki peranan yang penting dalam memajukan
perekonomian Indonesia saat ini. Asuransi layaknya perbankan yang bisa
menabung, tetapi tidak hanya menabung melainkan mendapatkan perlindungan
resiko ketika peserta mengalami musibah. Perusahaan asuransi itu sendiri
merupakan perusahaan nonbank yang mempunyai peranan yang tidak jauh
berbeda dari bank yang bergerak dalam bidang layanan jasa yang diberikan
kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Dapat dikatakan kehadiran asuransi dalam masyarakat itu jauh lebih
bermanfaat bagi semua pihak.

Terlepas dari pro dan kontra, terlepas dari asuransi syariah dan asuransi
konvensional. Seperti yang kita ketahui bahwa asuransi yang berbasis syariah
yaitu asuransi yang memegang prinsip dalam pembagian resiko atau sharing risk
(berbagi resiko). Sedangkan asuransi yang berbasis konvensional yaitu asuransi
yang berprinsip transfer risk (memindahkan resiko). Sedangkan pada hakikatnya
kesepakatan asuransi antara peserta dengan perusahaan asuransi didasarkan pada
asas kerja sama dan saling membantu. Asas saling bekerja sama dan saling
membantu yang menjadi dasar praktik asuransi ini pada dasarnya sangat relevan
7
Rustamunadi, “Kontruksi Sumber dan Implementasi Hukum Kontrak Biasnis Asuransi Syariah di
Indonesia”, 13.

11
dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan dalam praktik asuransi konvensional
sendiri mengandung unsur-unsur yang diharamkan oleh islam, seperti praktik riba,
maysir, dan gharar. Dalam hal inilah yang kemudian menyebabkan asuransi
konvensional diharamkan oleh para ulama. Di Indonesia PP Persatuan Islam
(Persis) melalui Dewan Hisbah mengharamkan praktik asuransi konvensional.
Namun masyarakat Indonesia sendiri, terutama orang awam tidak paham tentang
asuransi yang termasuk syariah dan mana asuransi yang termasuk konvensional.8

Masalah pemahaman masyarakat terhadap asuransi syariah tidak bisa


dilepaskan dari permasalahan pemahaman masingmasing individu dalam
memandang aspek hukum dari asuransi, banyak spekulasi muncul yang berbeda-
beda dari individu dalam menyikapi aspek hukum asuransi dan kepercayaan-
kepercayaan kehalalan dan keharaman serta citra penipuan yg terdapat
didalamnya. Penerapan cara-cara yang mampu meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan yang mendasar masyarakat terhadap asuransi syariah. Agar
masyarakat mampu membedakan dan mengerti akan pentingnya berasuransi, hal
ini dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat mengenai kesyarihaan asuransi
syariah.

I. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana menurut


creswell (2014) penenlitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
metode untuk menguji teori tertentu dengan sebuah instrumen sehingga data yang
didapatkan berupa angka – angka yang dapat dianalisis berdasarkan posedur
statistik. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian
kuantitatif korelasional yang menguji teori – teori yang ada dengan meneliti
variabel – variabel yang akan diukur dalam penelitian dengan menggunakan
instrumen penelitian.

Dalam penelitian telah ditentukan dua variabel yaitu, variabel bebas


(independent variable) dan variabel terikat (dependent variabel) :

8
Ai Nur bayinah, Sepky Mardian, Sri Mulyati, Erina Maulidha, Akutansi Asuransi Syariah (Jakarta
Selatan; Salemba Empat, 2017), 32.

12
1. Variabel bebas : Pemahaman Pengusaha Mikro
2. Variabel terikat : Asuransi Syariah

Dalam penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:

a. Library Research

Dalam pencarian sistem ini penulis menggunakan metode kepustakaan


yaitu dengan metode mengumpulkan dan menelaah dari beberapa kitab dan buku
ilmiah.

b. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang


spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang,
maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lain.

Dari segi pelaksaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan


menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant
observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi
dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin


melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga penulis ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dari jumlah respondennya sedikit/kecil.

d. Dokumentasi

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan


beberapa sumber dokumen, baik dokumen tertulis arsip, sejarah, catatan resmi,

13
catatan tulisan atau pribadi, dan gambar atau foto.

2. Teknik Pengolahan Data

Teknik efisiensi dalam penelitian ini menggunakan tabulasi. Tabulasi adalah


penyusunan data ke dalam bentuk tabel. Tabel tersebut digunakan untuk
mempermudah data agar mudah disusun, dijumlah, dan mempermudah penataan
data untuk disajikan serta dianalisa yang selanjutnya akan di olah oleh program
SPSS versi 25.0 for windows.9

1. Sistematika Penulisan

Mengenai sistematika penelitian ini merupakan suatu gambaran yang


secara keseluruhan dari penelitian tersebut. Sehingga dapat memudahkan bagi
penulis dalam pembahasannya. Penulisan penelitian ini, penulis berpedoman
pada:

1) Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UIN “SMH” Banten

2) Buku Pedoman Penelitian karya Ilmiah karya Sugiyono tahun 2016

Dalam sistematika pembahasan ini penulis membaginya kedalam beberapa


Bab diantaranya:

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang permasalahan


penelitian, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, teknik penulisan
skripsi, sistematika laporan penelitian.

Bab II : LANDASAN TEORI/ KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini Memuat tentang makna pemahaman,


pengertian usaha kecil, pengertian asuransi syariah, jenis-
jenis asuransi syariah, riview terdahulu studi terdahulu,
kerangka konseptual.

9
Sugiyono, “Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D”, Jakarta: Alfabeta.,h.15

14
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang pendekatan yang


digunakan dalam penelitian, jenis penelitian,waktu dan
lokasi penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel dan metode penelitian.

Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mulai dari gambaran umum pasar


Labuan, serta menjabarkan hasil penelitian yaitu berupa
analisis pemahaman pengusaha kecil di pasar Labuan
tentang asuransi syariah, serta kategori tingkat pemahaman
pengusaha kecil di pasar Labuan terhadap asuransi syariah.

Bab V : PENUTUP

Pada bab ini adalah bab terakhir yang memuat kesimpulan


dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dan
memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan
yang dibahas untuk memperoleh informasi, dan
memberikan solusi yang ditunjukan kepada pihak terkait
dengan tema penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

 Aas Asmiyati, “Tingkat pemahaman masyarakat Kaligandu terhadap


Asuransi Syariah”, (Program Strata satu, UIN SMH Banten, 2019)

15
 Ario Wariesta, “Pemahaman Pengusaha Kecil Terhadap Asuransi
Syariah”, (Program Strata satu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017)
 Baqi, Muhammad Fuad, Al-Lu‟lu‟ wal Marjan.
 Bayinah, Ai Nur Sepky Mardian, Sri Mulyati, Erina Maulidha., Akutansi
Asuransi Syariah, (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2017).
 https://se2016.bps.go.id (diakses pada tanggal 27 Juni 2021).
 Muhammad muslehuddin asuransi dalam islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995).
 Muhammad Syakir Sula, AsuransiSyariah (life and general) Konsep dan
Sistem Operasional (Jakarata; Gema Insani Press, 2004).
 Prof. Dr. Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D
( Bandung: Alfabeta, 2016).
 Rustamunadi, “Kontruksi Sumber dan Implementasi Hukum Kontrak Bisnis
Asuransi Syariah di Indonesia”, Banten (2017).
 SellaTifanni, “Analisis Kinerja Asuransi Dalam Membantu Penyelesaian
Klaim Asuransi Syariah” (Program Strata Satu, UIN SMH Banten, 2018).
 Tulus Tambunan, Usaha Mikro dan Menengah di Indonesia (Jakarta:
LP3ES, 2012).

16

Anda mungkin juga menyukai