BUDAYA
Proposal
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palopo untuk Melakukan Penelitian Skripsi dalam Rangka Penyelesaian
Studi Jenjang Sarjana pada Program Studi Tadris Matematika
Diajukan oleh
PUTRI VISTA
17 0204 0075
Pembimbing :
Dwi Risky Arifanti, S.Pd., M.Pd.
1
Mutijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal Dalam
Pembelajaran Matematika” Volume 1, No. 2 (2018).
pengamatan itu diolah sehingga menjadi ilmu pengetatuhuan. Dengan ilmu
pengetahuan itu dirumuskannya ilmu baru yang akan digunakan dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya dan menjangkau jauh diluar kemampuan
fisiknya.2
Mata pelajaran matematika adalah salah satu yang menjadi perhatian
utama dan dalam kenyataannya, matematika masih merupakan pembelajaran
yang sulit dipelajari oleh siswa bahkan merupakan pelajaran yang menakutkan
bagi sebagian besar siswa. Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang
tidak didefenisikan, definisi, aksioma, dan dalil yang dapat dibuktikan
kebenarannya (Russefansi, 1989:41). Matematika merupakan salah satu
cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan kontribusi positif dalam memacu
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sejalan dengan pendapat ahli bahwa
matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu ain,
utamanya sains dan teknologi (Hudoyo, 1988:51-52). Sehingga matematika
menjadi sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan
potensi peserta didik.3
Kata integrasi berasal dari kata integrated memiliki arti pertama
sedangkan menurut Triano dalam uliah mahalani, integrasi merupakan
pembauran, perpaduan atau panggabungan dari dua obyek atau lebih hingga
menjadi kesatuan yang bulat dan utuh, yang kedua berarti bersatunya
bersatunya antar bagian menjadi satu, yang ketiga berarti menghilangkan
hambatan. Integrasi dapat dikatakan sebagai keterpaduan atau dalam
pembelajaran disebut dengan pembelajaran terpadu. Sedangkan interkoneksi
dari kata interconnection yang berarti menghubungkan yang satu dengan yang
lain. Konsep interkoneksi dalam pembelajaran yaitu bahwa suatu ilmu, baik
ilmu alam, sosial, humaniora, dan ilmu agama tidak dapat berdiri sendiri. Jadi,
2
Mutia, “Mengenal Matematika Dalam Perspektif Islam” Nolume 2, No. 2 (2017).
3
Ega Gradini, Septia Wahyuni, and Ansor, “Efektivitas Penerapan Pembelajaran Matematika
Qu‟ani DALAM PEMBELAJARAN HIMPUNAN” Vol. 1, No.1 (Juni 20017): 20.
3
4
Dismiani BR Karo, “Pengaruh Pembelajaran Swngan Pendekatan Interkoneksi Matematika
Al-Quran Tehadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Islam AN-NUR Prima Meda T.A
2017/2018” (2018).
5
Hamdan Sugilar, Tika Karlina Rachmawati, and Ida Nuraida, “Integrasi, Interkoneksi
Matematika Agama Dan Budaya,” 2019.
diwariskan dari generasi ke generasi. Tisngati dalam Misnasanti, dkk (2016)
menyatakan bahwa adat budaya merupakan salah satu kearifan lokal yang
merupakan potensi daerah dan menjadi keunggulan lokal yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar dalam pembelajaran.
Pendidikan dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung dan menguatkan. Kebudayaan menjadi dasar falsafah pendidikan
sementara pendidikan menjadi penjaga utama kebudayaan karena peran
pendidikan membentuk orang untuk berbudaya. Era sekarang ini perlu
pencegahan dan pengantisipasian pada peningkatan degradasi moral.
Pendidikan yang menitikberatkan pada kualitas manusia yang berbudi pekerti
luhur, beradab, dan berwawasan keilmuan yang mumpuni selanjutnya menjadi
tuntutan pada era sekarang ini. Ki Hadjar Dewantara dalam Indriaini (2016)
menyatakan bahwa tugas lembaga pendidikan bukan hanya mengajar untuk
menjadikan orang pintar, pandai, berpengetahuan, dan cerdas tetapi untuk
menumbuhkan budi pekerti dalam kehidupan agar supaya menjadi manusia
yang berpribadi, beradab, dan berbudaya. 6
Diketahui bahwa integrasi dan interkoneksi itu terkait satu sama lain,
sebuah ilmu akan lengkap manakala ada integrasi atau interkoneksi satu
dengan yang lain dan kadang ada ilmu berkembang melalui kedua hal
tersebut. Seperti matematika yang terintegrasi akan lebih kontekstual jika
diintegrasikan atau diinterkoneksikan dengan ilmu atau bidang yang lain.
Dengan dasar inilah peneliti mengangkat judul “Integrasi, Interkoneksi
Matematika Agama dan Budaya”.
B. Rumusam Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
yang diperoleh sebagai berikut:
6
Mutijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal Dalam
Pembelajaran Matematika.”
5
7
Sugilar, Rachmawati, and Nuraida, “Integrasi, Interkoneksi Matematika Agama Dan
Budaya.”
7
8
Mutijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal Dalam
Pembelajaran Matematika.”
Terdapat hambatan dalam menerapkan matematika integrasi dimana
seorang guru tentunya hanya menguasai satu disiplin ilmu saja, namun hal
ini dapat dijadikan sebagai tantangan kepada guru untuk belajar dan belajar
melalui pelatihan penerapan sains dan teknologi pada matematika. Model
program pengembangan profesional perlu dikembangkan untuk guru
teknologi untuk mempelajari konten matematika dan sains.9
9
Sugilar, Rachmawati, and Nuraida , “Integrasi, Interkoneksi Matematika Agama dan
Budaya.”.
9
10
Sugilar, Rachmawati, and Nuraida.
11
Mutijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal
Dalam Pembelajaran Matematika.”
13
bilangan yang khas, seperti salikur, salawѐ, dan sawidak di Kampung Naga
Tasikmalaya, motif batik, motif tenun kain tapis di Bandar Lampung.
Penerapan perspektif etnomathematis dalam kurikulum matematika sekolah
membantu mengembangkan pembelajaran intelektual, sosial, emosional,
dan politik siswa dengan menggunakan rujukan budaya mereka sendiri
yang unik untuk menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mereka. Kurikulum semacam ini menyediakan cara bagi siswa untuk
mempertahankan identitas mereka sambil berhasil secara akademis(Rosa &
Orey, 2011).
Salah satu cara untuk menanamkan nilai budi pekerti yang luhur
adalah dengan mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam proses
pembelajaran. Mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran
berfungsi mendesain pembentukan karakter individu, secara tidak langsung
individu akan mendapatkan gambaran yang utuh atas identitas dirinya dan
identitas dirinya sebagai anggota masyarakat yang terikat dengan budaya
yang telah dipelihara oleh para pendahulunya. Selain itu pendidikan
berbasis kearifan lokal mengembangkan individu peserta didik mampu
mengembangkan pengetahuannya yang bersumber pada kearifan lokal
masyarakat setempat, memiliki keterampilan dalam memahami masyarakat
pada proses kehidupan, dan memiliki sikap dan perilaku yang selaras
dengan kearifan lokal tersebut (Lukluah, 2016).
12
Sugilar, Rachmawati, and Nuraida, “Integrasi, Interkoneksi Matematika Agama Dan
Budaya.”
13
Mutijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal
Dalam Pembelajaran Matematika.”
15
14
Abdullah Diu, “Pemikiran M. Amin Abdullah Tentang Pendidikan Islam Dalam
Pendekatan Integrasi-Interkoneksi” Volume.3, No. 1 (June 2018).
17
H. Kerangka Berfikir
yang jelas dan juga nyata melalui proses penelitian yang ilmiah.
referensi yang dapat ditiru (repicable) dan sahih data dengan memperhatikan
Selain itu digunakannya analisis ini dalam penelitian ini untuk meneliti
dokumen atau kitab yang berupa Al-Qur‟an, dengan menggunakan analisis ini
jurusan program studi tadris matematika, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Palopo.
19
K. Subyek Penelitian
jurnal yang dapat dijadikan sebagai sasaran penelitian atas dasar dan
pertimbangan bahwa masih banyak yang perlu dikaji dari dalam Al-Qur‟an
bentuk kata-kata atau gambar, sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh dan menunjukkan informasi. Sumber data dalam hal ini terbagi
menjadi dua data yaitu data primer dan data sekunder, dalam hal ini data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sementara data
sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang ada.
1. Data Primer
langsung yang relevan dengan objek penelitian. Sumber data dalam data
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data baku pelengkap untuk mendukung
melengkapi isi, sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa
M. Instrumen Penelitian
instrument adalah peneliti itu sendiri, karena pemahaman yang ingin dicapai
peneliti itu sendiri, sejauh mana peneliti dapat memahami gejala yang diteliti
Data yang telah diperoleh akan dianalisis pada taha pini sehingga dapat
model Miles and Huberman dalam penelitian ini. Menurut (Miles and
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secera terus
21
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas analisis data
1. Reduksi Data
mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui Al-
2. Penyajian Data
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, teks
sesuai dengan sub babnya masing-masing. Data yang telah didapatkan dari
15
Iit Yulista, “INTERKONEKSI MATEMATIKA PADA MATERI SUDUT DALAM AL-
QUR‟AN” (2018).
sumber tulisan maupun dari sumber pustaka, selain itu juga menyajikan hasil
perpustakaan.
3. Simpulan/Verifikasi
bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat
belum pernah ada atau temuan data berupa deskripsi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.
utamanya, maka kesalahan tersebut bisa saja muncul dari dalam peneliti atau
data yang didapatnya. Hal ini perlu dilakukan sebelum data tersebut diproses
23
a. Ketekunan Pengamatan
dengan situasi yang relevan dengan persoalan penelitian, dengan kata lain,
fokus penelitian sehingga data tersebut dapat dipahami dan tidak diragukan.
b. Pengecekan Ahli
cara mengekspos hasil sementara dan hasil aktif yang diperoleh dalam bentuk
diskusi dan konsultasi dengan rekan ahli dan teman sejawat yang ahli di