seseorang atau segolongan dalam suatu masyarakat. Sedangkan way of life adalah
jalan hidup rohani, yaitu jalan pikiran dan perasaan hati seseorang atau
segolongan dari masyarakat dalam menanggapi dan menyikapi segala masalah
yang ada (Tim Penyusun Kamus, 1990:h.242).
Diukur dengan Itikad (keyakinan hidup) Muslim, maka pandangan hidup
manusia pada garis besarnya dibagi dua, yaitu pandangan hidup non Muslim dan
pandangan hidup Muslim. Pandangan hidup non Muslim pada garis besarnya
dibagi dua juga yaitu pandangan hidup Materialisme dan Pandangan hidup
Idealisme.
Filsafat Materialisme
Ditinjau dari sudut bahasa, materi berarti benda, bahan dan segala sesuatu
yang tampak oleh panca indera, dan sebagai bahan untuk membuat barang lain;
bahan mentah untuk bangunan seperti pasir, kayu dan kapur. (Tim Penyusun
Kamus, 1990:h.556).
Ditinjau dari sudut filsafat, materialisme beranggapan bahwa materi adalah
satu-satunya kenyataan, dasar, hakikat, serta awal dan akhir dari segala sesuatu
yang ada. Sedang idea itu adalah bayangan seakan-akan ada padahal tidak ada.
Kesadaran adalah produk dari perkembangan historis materi. Otak manusia adalah
alat yang luar biasa rumitnya dari wujud materi (a property of unusually complex
material body, the human brain).
Akibat yang semestinya materi itu abadi, tidak diciptakan oleh siapapun
dan tidak ada kekuatan supernatural. Begitu pula dengan malaikat, jin, setan,
jannah, neraka, tidak ada dengan sendirinya. Dengan demikian pandangan hidup
materialisme adalah satu jalan pikiran dan perasaan hati seseorang atau
segolongan masyarakat yang beranggapan bahwa materi itu adalah satu-satunya
kenyataan, dan satu-satunya ukuran keberhasilan, berhasil atau tidak berhasilnya
perjuangan seseorang, segolongan masyarakat, bangsa, atau agama.
Komunisme
Komunisme adalah salah saru ideologi dalam bidang politik yang
menganut ajaran Karl Marx dan Friedrich Engels yang menghapuskan hak milik
perseorangan dan menggantikannya dengan milik bersama (Tim Penyusun
Kamus, 1990:h.454). Karl Marx menamakan uraiannya yang ditulis bersama
Engels dengan nama Manifesto Komunis.
Masyarakat komunis adalah masyarakat yang diatur menurut prinsip:
From each accroding to his ability, to each according to his needs, Hal ini
menurut mereka belum dapat tercapai, yang ada baru masyarakat Sosialis yang di
dalamnya berlaku prinsip, From each according to his ability, to each according
to his works, (H.M Rosyidi, 1966:h.11)
Karl Marx berpendapat bahwa alam kebendaan ini adlah hakikat yang
sebenarnya (fundamental relity) bukan akal pikiran, dan perasaan hati. Bendalah
yang berwujud lebih dahulu, sesudah itu barulah akal pikiran dan perasaan hati.
Historical Materialism
Historical Materialism artinya materialisme dalam memahami sejarah.
Pada pokoknya Historical Materialism didasarkan pada dua pikiran: (1) Sebab
ekonomi adalah benar sifatnya mendasar (economic causes are fundamental), (2)
sebab-sebab tersebut menjalankan peranannya menurut prinsip Dialectical
Materialism.
Pokok pikiran Karl Marx yang pertama terdapat dalam Manifesto
Komunis yang menerangkan bahwa ada dua faktor dalam produksi yaitu The
productive forces and the productive relations which drive from them Kedua
faktor tersebut adalah dinamakan substructure dan yang pokok. Di samping itu
segala manifestasi jiwa manusia yang terlihat dalam agama, hukum, dan
kebudayaan adalah merupakan superstructive dan hanya merupakan hal yang
nomor dua. Dengan kata lain, jiwa dengan segala manifestasinya adalah
superstructure yang ditentukan oleh faktor ekonomi.
Anitya artinya tidak kekal (fana) di dunia ini tidak ada sesuatu yang
kekal, tidak ada sesuatu yang sungguh-sungguh tetap ada. Segala sesuatu dapat
berubah dan menjadi sesuatu yang baru.
Akibatnya yang semestinya dari ajaran anitya, tidak meyakini adanya
individualitas, sebab individualitas hanyalah suatu anggapan palsu dalam diri
manusia akibat ke tidak tahuan tentang alam dan diri manusia yang berubah
terus.
3. Anatman
Anataman artinya tidak ada jiwa. Ini adalah akibat yang semestinya dari
anitya, yang mengajarkan bahwa segala sesuatu itu pasti berubah, tidak ada
yang kekal termasuk jiwa manusia.
Totalitas nama manusia disebut Nama Rupa, yang dimaksud dengan nama
adalah rohani, sedangkan rupa adalah jasamani. Jadi nama rupa adalah keadaan
rohani termasuk (perasaan, kesadaran, dan pengetahuan) dan keadaan jasmani
(pada hakikatnya terdiri dari empat unsur yaitu tanah, api, air, dan udara).
Nama rupa ini sebenarnya tidak ada sebab hanya wujud sementara, tidak kekal
dan terus berubah. Manusia hanyalah berupa jasmani dan rohani tanpa wujud
pribadi yang tetap. Menurut ajaran anatman pengertian aku hanyalah
bayangan wadah pengertian dari lima macam shandha (bagian) yaitu rupa
(bentuk), wedana (perasaan), samjna (pengamatan), wijnaur (kesadaran) dan
samskara (keinginan).
Ajaran anatman bertentangan dengan agama Hindu (aliran wedanta) yang
menganggap bahwa jiwa manusia itu adalah wujud pribadi ketuhanan yang
terkurung oleh tubuh (Hasbullah Bakri, 1973: 21)
4. Karma
Karma berarti kelahiran kembali, yang dilahirkan adalah watak serta sifatsifat manusia, bukan jiwanya. Oleh karena itu, kematian bukanlah akhir, sebab
karena mati itu juga berlanjut dengan kelahiran kembali. Melalui lahir dan mati
dari alam yang satu ke alam yang lain, para makhluk mengalami lingkaran
tumimbal lahir.
Islam bukan falsafat, oleh karena itu ajaran islam buka materialisme dan
bukan pula idealisme.
Dalam Al-Quran: 1) Materi itu bukan hakikat segala yang ada, tidak ada
dengan sendirinya, ada penciptanya, bahkan ada yang menciptakan segala sesuatu.
(QS. Ar Radu, 13 : 16-17). 2) Materi itu bukan awal dan akhir segala yang ada,
tetapi Allahlah awal dan akhir segala yang ada (QS, 57: 3-5)
2. Idealisme
Al-Quran sependapat dengan pandangan hidup idealisme yang beranggapan
bahwa idea itu nyata dan ukuran keberhasilan, tetapi bukan satu-satunya
kenyataan dan bukan pula satu-satunya ukuran keberhasilan hidup atau
perjuangan seseorang, golongan, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Pandangan Islam terhadap Filsafat Materialisme dan Idealisme
Aristoteles mengatakan bahwa alam semesta ini bergerak tidak asal bergerak,
akan tetapi bergerak dengan putaran yang teratur, melingkar dengan tujuan.
Tujuan ini membuat gerakan-gerakan tersebut tidak mekanis sifatnya, tetapi
berkaitan satu sama lain. Kejadian, perkembangan atau gerakan bola planet yang
paling jauh menentukan gerakan bola-bola planet lainnya. Akhirnya ia
menyatakan dengan yakin bahwa gerakan-gerakan itu digerakan oleh penggerak
yang tidak bergerak. Dialah penggerak pertama, pusat semua gerakan, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa mengatur alam semesta (M.M. Syarif, 1963: 94-95, 104)
Materi dan idea bukan dua hal yang bertentangan, tetapi dua hal yang saling
membutuhkan. Materi dan idea kedua-kuanya relatif, keduanya ciptaan Allah,
bergantung pada Allah.
Materi itu substansinya sama dengan dunia atau segala sesuatu yang bersifat
kebendaan seperti harta, tahta dan wanita. Dunia berasal dari kata dana berarti
dekat. Sedangkan idea itu substansinya segala sesuatu yang bersifat immateri,
lawan dari dunia, jauh, akhirat, sesuatu bersifat spiritual.
Dengan demikian gemerlapnya tahta, intan, permata dan wanita dianggap
rendah nilainya dibandingkan degan nilai keadilan, kasih sayang, persaudaraan,
keimanan, keikhlasan hati, kedisiplinan dan keteladanan. Walaupun akhirat lebih
tinggi nilainya daripada dunia tetapi Al-Quran memperingatkan supaya mukmin
jangan mengabaikan nasib di dunia ini (QS, 28;37)
Kesimpulan
Idea dan materi bukanlah dua hal yang bertentangan melaikan dua hal yang
saling membutuhkan dan berhubungan. Idea dan materi, keduanya adalah relative,
kedua-duanya ciptaan Allah dan bergantung pada Allah. Allah adalah sumber dari
segala sumber. Yang Maha Mengatur langit dan bumi, pencipta segala yang ada.
Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa (QS Al-Radu, 13:16).
C. PANDANGAN HIDUP MUSLIM
Pandangan hidup Muslim adalah pandangan Muslim yang setia terhadap
Islam dalam masalah asasi hidup manusia. Dengan kata lain Muslim yang berkaca
mata Al-Quran, Sunnah Rasul dan Ijtihad.
Faktor-faktor Pandangan Hidup Muslim
1. Dasar hidup Muslim, yaitu a) Sunatullah yang tertulis, al-Quran, Sunatullah
yang tidak tertulis, adalah ayat, atau firman Allah yang tidak tertulis yaitu
Hukum alam ciptaan Allah di alam semesta ini. b) Sunnah Rasul dan c) Ijtihad.
2. Tujuan hidup Muslim dalam hubungan vertikal, kepada Allah yaitu Rodhiatan
mardhiah dan dalam hubungan horizontal Rahmatan lil alamin
3. Cara mencapai tujuan hidup Muslim dengan jalan Ibadah
4. Alat hidup Muslim atau alat perjuangan Muslim selama masih bernafas adalah
harta dan diri. Dalam hal ini Allah menyatakan: sesungguhnya orang benarbenar beriman adalah mereka yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan
kemudian mereka tidak ragu-ragu untuk berjihad dengan harta dan diri
mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang benar imannya. (QS. Al-Hujurat,
49:15) Harta dan diri yaitu segala sesuatu yang kita miliki dan kuasai baik
harta bergerak dan tidak bergerak, jiwa raga, rohani dan jasmani, hak,
kecakapan, kekuasaan, kedudukan, kewibawaan, pikiran, perasaan, kemauan,
kecantikan, kegantengan, kemampuan dan sebagainya.
5. Fungsi Hidup Muslim yaitu menjadi Khalifah dan Dai.
Khalifah berarti mandataris/wakil Allah di Bumi ini, bertugas untuk
menterjemahkan sifat-sifat Allah di dalam kenyataan peri kehidupan dan
penghidupan sehari-hari sesuai kemampuan dan bidang masing-masing secara
bahasa dan filsafat.
Fungsi Hidup Muslim yang kedua adalah Dai. Dai secara bahasa adalah
penyeru atau orang mengajak. Sedang secara istilah adalah orang yang
sajada, yasjadu, sujud. Yang artinya patuh, taat, dan tunduk dengan penuh
hormat.hakikat masjid adalah tempat dimana saja yang berfungsi untuk
melakukan segala kegiatan yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata.
Allah menyatakan : Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena
itu janganlah kamu mengabdi kepada apa dan siapapun selain/hanya kepada
Allah.(QS. Al-Jin, 72-18) dan Rasullah bersabda : Telah dijadikan untukku dan
untuk ummatku bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri. (H.R.Bukhori dan
Muslim). Orang-orang yang memakmurkan/mengurus masjid-masjid Allah itu
hanya;lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat dan tidak ada rasa takut kepada apa dan siapa pun
kecuali kepada Allah. (QS. At-taubah, 9 : 18).
Itulah sebabnya mengapa masjid bukan sembarangan bengunan, tetapi
bangunan milik Allah atau Baitullah dan pengurusnya, bukan sembarang
pengurus, tetapi pengurus yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada
Allah atau sebagai Khalifah dan Dai yang memenuhu syarat memakmurkan
masjid, menegakkan dan memperjuangkan agama Allah bersama jamaah
secara utuh sesuai dengan kemampuan masing-masing dan bidang masingmasing.
b. Sejarah Keberadaan Masjid Di Zaman Rasullah
Menilik pada sejarah di zaman Muhammad Rasullullah hal yang pertama
dilakukan oleh Rasullullah setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah adalah
membangun masjid Quba.
Di Indonesia
Ketika peradaban Islam masuk ke Indonesia, masjid kemudian menjadi pusat
kegiatan masyarakat. Baik itu para wali, tokoh Islam, pembesar, pimpinan perang,
prajurit, pedagang, hingga rakyat jelata bersama-sama memakmurkan masjid.
c. Menelaah Fungsi-Fungsi Masjid
Bila kita telaah dan kita rinci fungsi-fungsi dari suatu masjid kurang lebih dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Aspek Disiplin
2. Aspek Persamaan Derajat
3. Aspek Kemanusiaan
4. Aspek Ukhuwah dan Kuatnya Ikatan
II. Fungsi Aktivitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.