3.
4.
5.
6.
7.
8.
2015
Rahma
Eko P
Ina
Dimas
Anis Anisah Dewi (41614310010)
Sischa
DAFTAR ISI
Daftar Gambar.............................................................................................................. 2
PROYEKSI................................................................................................................... 3
Pengertian Proyeksi.................................................................................................... 3
1.
Proyeksi isometrik............................................................................................. 4
b.
Proyeksi dimetri................................................................................................ 8
c.
Proyeksi miring/oblique...................................................................................... 9
d.
2.
b.
c.
d.
3.
a.
Proyeksi Eropa............................................................................................... 20
b.
Proyeksi Amerika............................................................................................ 22
Daftar Pustaka............................................................................................................ 29
Daftar Gamba
PROYEKSI
Pengertian Proyeksi
Secara bahasa, Proyeksi adalah suatu gambar benda yang dibuat rata (mendatar) atau
berupa garis pada bidang datar.Gambar proyeksi merupakan gambar bayangan yang berasal
dari benda nyata atau fiktif yang tertuang oleh sang creator atau imajiner Proyeksi atau
memproyeksikan merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda
ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar.
Proyeksi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara
menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar
secara dua dimensi sehingga apa yang dilihat atau dipandang sesuai dengan penglihatan mata
kita.
Garis proyeksi merupakan garis maya yang berasal dari satu titik pusat pada jarak
tertentu, melalui titik-titik tertentu dari suatu objek dan digambarkan pada bidang proyeksi.
Bidang proyeksi merupakan bidang dimana sebuah objek digambarkan sesuai dengan
aturan tegak lurus arah pandangan.
Tampilan dalam bentuk 3 dimensi, memungkinkan kita dapat melihat secara detail
ukuran dan bagian-bagian dari suatu susunan ataupun rangkaian dari suatu obyek kerja.
Namun pemahaman suatu gambar tidak selamanya harus ditampilkan dalam bentuk 3D, namun
didalam standarisasi ISO, lebih diutamakan suatu gambar berbentuk 2D yang disebut sebagai
pandangan.
Fungsi proyeksi adalah:
Untuk mendapatkan ukuran garis yang sebenarnya
Untuk membuat bentuk yang sebenarnya
Untuk membuat gambar kerja
Macam-macam proyeksi
Dalam dunia gambar teknik kita dapat menggolongkan proyeksi menjadi beberapa
bagian secara umum, proyeksi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu Proyeksi Piktorial, Proyeksi
Ortogonal dan Proyeksi Pandangan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
- Ukuran pada sumbu x 40 mm
- Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
- Ukuran pada sumbu z 40 mm
c. Proyeksi miring/oblique
Proyeksi miring atau oblique merupakan suatu proyeksi yang proyetorproyektornya membentuk garis sejajar satu dengan yang lainnya tetapi miring
terhadap bidang proyeksinya (proyeksi dengan mata berada di lokasi yang tidak
tegak lurus terhadap bidang proyeksi).
Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horizontal/mendatar dan
sumbu y mempunyai sudut 45 dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring
sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan
pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Contoh:
Gambar 12.Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi sejajar
bidang tafrir
Secara umum garis perspektif bisa diartikan penggambaran ruang 3 dimensi dan
bidang gambar 2 dimensi dimana garis dalam gambar menjelaskan keberadaan jauh
dekat , besar kecil sebuah benda sebagai object dalam sebuah penggambaran.
Macam-macam proyeksi perspektif dalam gambar teknik, yaitu :
1) Perspektif dengan satu titik hilang
Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang
terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat,
akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas
10
benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan
tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel
persfektif sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon
dan vertikal.
Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar rancang bangun
(desain) interior.
Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang
paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur
dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik
hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi.
Distorsi adalah Perubahan bentuk yang tidak sempurna akibat tidak
sesuainya ukuran dengan proporsi gambar pada awalnya.
Distorsi ada dua bentuk yaitu:
1) Distorsi horizontal, yang mengakibatkan gambar terlihat lebih panjang. Atau
pada potret wajah, wajah akan terlihat terlalu bulat atau gepeng kesamping.
2) Distorsi vertikal, yaitu mengakibatkan gambar terlihat lebih tinggi, Atau pada
potret wajah, wajah akan terlihat terlalu lonjong atau gepeng keatas.
Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis
vertikal digambarkan secara vertikal, garis horizontal digambarkan secara
horizontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang
bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut
selain 0 dan 90 terhadap garis normal/cakrawala).
Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik
pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini
menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut
akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.
Perspektif ini merupakan suatu metoda dimana pandangan (bidang) utama
yang dipilih dari sebuah objek sejajar dengan bidang proyeksinya (bidang YZ).
Koordinat Y merupakan tempat kedudukan konvergen untuk titik hilang F1, X=
horizontal, Z = Vertikal, lihat gambar di bawah :
11
12
13
Jika kita mengamati gambar di atas, titik A pada bidang tafrir yang
merupakan titik pertemuan garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang
ditarik lurus ke garis tanah kemudian diteruskan ke P sebagai titik hilang.
Memproyeksikan titik sebenarnya dapat melalui 4 cara seperti di bawah ini:
Cara Pertama
Cara Kedua
Cara Ketiga
Cara Keempat
14
Untuk benda-benda yang memiliki dimensi tinggi perhatikan gambar di bawah ini.
Garis ketinggian benda diukur dari garis tanah tepat pada perpanjangan garis benda
di garis tanah. Ukuran garis tinggi benda diukur dengan ukuran sebenarnya.
16
3. Proyeksi Pandangan
Proyeksi Eropa dan Amerika
Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk
memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi. Kedua proyeksi pandangan ini dapat dikategorikan ke dalam golongan proyeksi
orthogonal. Menyajikan sebuah gambar menggunakan proyeksi orthogonal akan
menganut salah satu dari jenis proyeksi Amerika atau Eropa.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masingmasing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi
Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah
pandangannya.
Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan digambar
atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu kubus. Setiap pandangan
menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda
yang terdekat dengan pengamat. Urutan proyeksi Eropa: pengamat, obyek, dan
bidang proyeksi (garis proyeksi ditarik menjauhi pengamat).
17
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
18
bayangannya.
Bila dibuatkan alat peraga, bidang proyeksinya terbuat dari tiga buah papan
yang saling tegak lurus.
dari atas.
Bidang proyeksi II adalah yang tegak lurus (vertikal) dan menerima
b. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang
letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.
Proyeksi cara ini beranggapan sebaliknya, yaitu seolah-olah obyek atau benda
berada di luar kubus. Asas proyeksi Amerika: bidang gambar (bidang proyeksi)
diletakkan di antara mata dan benda yang digambar, sedang bidang gambar
tersebut adalah bidang gambar yang bening, seperti kaca. Setiap pandangan
menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda
yang terjauh dengan pengamat. Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang
proyeksi, dan obyek (garis proyeksi ditarik menuju pengamat) letak bidangnya sama
dengan arah pandangannya.
19
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
Gambar 21.Contoh Gambar Proyeksi Amerika
20
22
4. Kesimpulan
1) Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial terbagi menjadi 4 macam, yaitu isometri, dimetri, miring,
dan perspektif.
Proyeksi piktorial hanya digunakan pada gambar tiga dimensi untuk
diproyeksikan pada bidang dua dimensi.
2) Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal merupakan proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda
terhadap suatu bidang dengan garis proyektor yang tegak lurus terhadap bidang
proyekstornya.
3) Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga
dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan
arah pandangannya.
4) Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga
dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan
arah panah.
23
Daftar Pustaka
http://www.autocadtangerang.com/2014/09/proyeksi-dan-penyajian-gambar.html
http://kristianproyeksi.blogspot.com/
http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/
http://eliyohana123.blogspot.com/2014/03/gambar-perspektif-satu-dua-dan-tiga.html
http://www.autocadtangerang.com/2014/09/proyeksi-dan-penyajian-gambar.html
http://muhammadredo29.blogspot.com/2013/10/proyeksi.html
https://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/19/proyeksi-isometri/
http://rianmitra.blogspot.com/2014/11/materi-gto-kelas-x-penyajian-gambar-1.html
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
24