Anda di halaman 1dari 24

PROYEKSI PIKTORIAL

KELOMPOK ISOMETRI

Sherly Purnama
Febriani dwi m.s
Sevtrizer Fritma
Trio Laksono Adi
I Made Weda

PENGERTIAN PROYEKSI
Tampilan dalam bentuk 3 dimensi, memungkinkan
kita dapat melihat secara detail ukuran dan bagianbagian dari suatu susunan ataupun rangkaian dari
suatu obyek kerja. Namun pemahaman suatu gambar
tidak selamanya harus ditampilkan dalam bentuk 3D,
namun didalam standarisasi ISO, lebih diutamakan
suatu gambar berbentuk 2D yang disebut sebagai
pandangan.
Proyeksi yang akan dibahas disini antara lain :
proyeksi piktorial (proyeksi isometri, dimetri, miring dan
perspektif).

PROYEKSI ISOMETRI
Proyeksi isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai
perbandingan panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z
adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak antar sumbu membentuk
sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang paling
mendasar adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap
garis mendatar adalah 30 derajat.
Didalam proyeksi ini cara menampilkan penggambarannya
meliputi 3 sajian tampilan yaitu proyeksi isometri normal,
terbalik dan horisontal.
Berikut kedudukan persumbuan dari proyeksi
isometri :
1.Kedudukan Sumbu Isometri Normal

Kedudukan proyeksi isometri normal adalah kedudukan


dimana besar sudut sumbu x dan y terhadap garis horisontal
adalah 30 derajat, sedangkan sumbu z, tegak lurus
membentuk sudut 90 derajat terhadap garis horisontal
dengan nilai negatif.

2. Kedudukan Sumbu Isometri Terbalik

Kedudukan proyeksi isometri terbalik adalah kedudukan


dimana bentuk gambar dari proyeksi isometri normal diputar
180 derajat kearah kanan, sehingga kedudukan sumbu z,
tegak lurus membentuk sudut 90 derajat terhadap garis
horisontal dengan nilai positif.

3. Kedudukan Sumbu Isometri Horizontal

Kedudukan proyeksi isometri horisontal adalah


kedudukan dimana bentuk gambar dari proyeksi isometri
normal diputar 270 derajat kearah kanan, sehingga
kedudukan sumbu x dan y terhadap garis vertikal membentuk
sudut 30 derajat, sedangkan kedudukan sumbu z, sejajar
dengan garis horisontal kearah positif.

Contoh Benda Proyeksi Isometri

Pertanyaan
1.

Apakah Pengertian dari Proyeksi Isometri? (Ajmain)

Jawab : Proyeksi isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai


perbandingan panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z adalah
1 : 1 : 1, sedangkan jarak antar sumbu membentuk sudut sebesar
120 derajat .
2.

Bagaimana kedudukan proyeksi isometri horizontal?(reza novrianto)

Jawab : Kedudukan proyeksi isometri horisontal adalah kedudukan


dimana bentuk gambar dari proyeksi isometri normal diputar 270
derajat kearah kanan, sehingga kedudukan sumbu x dan y terhadap
garis vertikal membentuk sudut 30 derajat, sedangkan kedudukan
sumbu z, sejajar dengan garis horisontal kearah positif.
3 . Apakah yang di maksud dengan Kedudukan proyeksi isometri normal
?(william)
Jawab : Kedudukan proyeksi isometri normal adalah kedudukan dimana
besar sudut sumbu x dan y terhadap garis horisontal adalah 30
derajat, sedangkan sumbu z, tegak lurus membentuk sudut 90
derajat terhadap garis horisontal dengan nilai negatif.

4 . Contoh benda proyeksi isometri dan cara


pembuatannya?(julio)
Jawab : Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Pertama-tama
kubus ini diletakkan seperti pada gambar 4.4a. Kemudian
kubus ini dimiringkan sehingga diagonal benda berdiri
tegak lurus bidang vertical ( bidang proyeksi). Sudut
antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal
menjadi 35o 16' Gambar 4.4b Jika kubus ini diproyeksikan
pada bidang proyeksi akan menunjukkan ketiga bidang
dari kubus . Dalam gambar proyeksi ini rusuk-rusuknya
AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang dan saling
berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o.
Pada gambar 4.4c diperlihatkan skala perpendekan dari
rusuk-rusuknya pada gambar proyeksi, yaitu 0,82 dari
panjang rusuk sebenarnya. Proyeksi demikian disebut
proyeksi isometric

5.

Bagaimana kedudukan proyeksi isometri terbalik?


(ardiansyah)
Jawab : Kedudukan proyeksi isometri terbalik adalah
kedudukan dimana bentuk gambar dari proyeksi
isometri normal diputar 180 derajat kearah kanan,
sehingga kedudukan sumbu z, tegak lurus
membentuk sudut 90 derajat terhadap garis
horisontal dengan nilai positif.
Sebutka cara menampilkan penggambarann
proyeksi isometri?(I made weda)
Jawab : 1.Kedudukan Sumbu Isometri Normal
2. Kedudukan Sumbu Isometri Terbalik
3. Kedudukan Sumbu Isometri Horizontal
6.

PROYEKSI DIMETRI
1.PROYEKSI DIMETRI 1
Dibandingkan dengan proyeksi isometri, proyeksi
dimetri mempunyai perbedaan mendasar, yaitu : besar
sudut sumbu x dan y, terhadap garis horisontal dan
perbandingan sumbu x, y dan z. Pada proyeksi dimetri ini,
besar sudut sumbu x terhadap garis horisontal adalah 7
derajat, sedangkan besar sudut sumbu y terhadap garis
horisontalnya adalah 40 derajat. Tinjauan lain dalam
proyeksi dimetri ini adalah, perbandingan antar ketiga
sumbu adalah x : y : z = 1 : : 1.
Kesimpulannya adalah : dimisalkan, panjang ketiga
garis adalah 50 mm, maka pada proyeksi ini, panjang
sumbu x = 50 mm, sumbu y = 25 mm dan sumbu z = 50
mm. Tetapi pada angka penunjukan pengukurannya tetap
ditulis 50 mm.

Berikut gambar skema perbandingan sumbu

Berikut contoh perubahan pandangan dari proyeksi isometri


dengan sudut = 30 derajat dan = 30 derajat dengan
perbandingan x : y : z adalah 1 : 1 : 1 menjadi proyeksi dimetri
dengan sudut = 7 derajat dan = 40 derajat dengan
perbandingan x : y: z adalah 1 : : 1

Proyeksi Isometri menjadi Proyeksi Dimetri

Bila kita perhatikan, proyeksi dimetri sisi sumbu Y-nya


mempunyai panjang lebih pendek dibandingkan dengan sisi
sumbu Y dari proyeksi isometri, perbandingannya adalah x
panjang proyeksi isometri. Namun pengukuran angkanya
tetap dituliskan ukuran sebenarnya sebelum dibuat proyeksi.

2. PROYEKSI DIMETRI 11
Sebenarnya proyeksi dimetri sendiri mempunyai jenis
yang beragam, namun yang biasa digunakan adalah yang
bersudut = 7 derajat dan = 40 derajat. Berikut bentukbentuk proyeksi dimetri tipe yang lain, dengan besar sudut
dan terhadap garis horisontal dengan skala perbandingan
sumbu x, y dan z.

Tabel Proyeksi Dimetri II

Proyeksi Dimetri II

PROYEKSI OBLIQUE
Oblique adalah Teknik Gambar paraline yang menggunakan suatu
permukaan horisontal atau vertikal dari apa yang kita gambar sebagai
bidang dasar.

Cara gambar oblique itu seperti gambar proyeksi. berikut tahapannya :


miringkan

satu bidang yang ingin ditonjolkan dengan sudut


kemiringan bebas (bisa 30,45,atau 60 derajat)
tarik

garis proyeksi dari ujung-ujung bidang tersebut secara sejajar

Fungsi gambar Oblique diantara lain berguna ketika kita


menggambar sebuah obyek yang bentuknya rumit atau terdiri dari
banyak lengkungan. (dimulai dari membuat gambar tampak, dan
menarik garis agar tercipta efek 3d nya.
Gambar Oblique mempunyai beberapa karakter, diantaranya :
Sudut di X, Y, dan Z berbeda. Beda dengan isometrik yang punya
ketetapannya
sendiri
Menunjukan sudut pandang yang sedikit lebih tinggi daripada isometrik
Lebih Menonjolkan 1 bidang dasar
Penentuan sudut yang bebas

Berikut adalah perbedaan dengan menggunakan teknik Isometrik


dengan menggunakan teknik Oblique
A --> Isometric
B --> Oblique

PROYEKSI PERSPEKTIF
Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya
lebih dekat dengan mata terlihat lebih besar dan benda-benda yang
terletak lebih jauh dengan mata terlihat lebih kecil. Semakin jauh
letak benda dari mata kita, benda itu akan terlihat semakin kecil
hingga akhirnya hanya tampak sebagai titik saja. Demikian juga dua
benda atau lebih yang letaknya sejajar dan membujur menjauhi kita,
semakin jauh dari mata, keduanya akan terlihat semakin berdekatan
hingga akhirnya saling berimpit dan akan menjadi satu titik.

Konstruksi gambar perspektif

Seperti halnya dalam proyeksi Eropa maka dalam gambar


perspektifpun diupayakan agar bidang-bidang yang semula saling
berpotongan harus dibentangkan menjadi bidang datar. Pembentangan
tersebut dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Bidang mata
dibentangkan ke atas menjadi sejajar dengan bidang tafrir, begitu juga
dengan bidang tanah yang dibentangkan ke bawah menjadi sejajar
dengan bidang tafrir.

Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi


sejajar bidang tafrir.

Selanjutnya, untuk kepentingan menggambar perspektif bidang


itu menjadi disederhanakan seperti di bawah ini.

Posisi mata, distansi, tinggi tafrir, garis horizon, dan garis


tanah.

Contoh sebuah titik yang diproyeksikan dengan gambar


perspek

1. Perspektif satu titik lenyap (one point perspective)


Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang
terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat,
akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis
batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan
horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut
denganparalel perspectivesebab banyak menggunakan garis-garis bantu
yang sejajar horizon dan vertikal. Penerapan gambar ini banyak digunakan
pada gambar rancang bangun (desain) interior.
2. Perspektif dua titik lenyap (two point perspective)
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang
letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata
pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang
mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap
sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior.
3. Perspektif tiga titik lenyap (three point perspective)
Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di
bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke
segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur
bangunan yang serba tinggi.
Jika kita mengamati gambar di atas, titik A pada bidang tafrir yang
merupakan titik pertemuan garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang
ditarik lurus ke garis tanah kemudian diteruskan ke P sebagai titik hilang.
Memproyeksikan titik sebenarnya dapat melalui 4 cara seperti di bawah ini:

Cara Pertama

Cara Kedua

Cara Ketiga

Cara Keempat

Proyeksi sebuah garis yang tegak lurus dengan garis


tanah.
Untuk benda-benda yang memiliki dimensi tinggi
perhatikan gambar di bawah ini. Garis ketinggian benda
diukur dari garis tanah tepat pada perpanjangan garis benda
di garis tanah. Ukuran garis tinggi benda diukur dengan
ukuran sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai