Anda di halaman 1dari 33

Pertemuan 3

 Kata proyeksi secara umum berarti bayangan.


 Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu
benda, titik, garis, bidang, benda ataupun
pandangan suatu benda terhadap suatu bidang
gambar.
 Gambar Proyeksi berarti gambar bayangan suatu
benda yang berasal dari benda nyata atau
imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar
menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut
berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang
meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral).
Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus
terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi
miring terhadap bidang gambar.
PROYEKSI

Proyeksi Aksonometri Proyeksi Ortogonal


(Posisi benda) (Posisi Pemproyeksian)

-Proyeksi Isometrik -Sebuah Titik


-Proyeksi Dimetri -Sebuah Garis
-Proyeksi Miring -Sebuah Bidang
-Proyeksi Perspeksif -Sebuah Benda
-Proyeksi Eropa
-Proyeksi Amerika
Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi sejajar
(paralel) dan juga tegak (ortogonal). Dalam proyeksi
Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak
atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan
gambar. Proyeksi Aksonometri adalah cara penyajian
suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi. Untuk menampilkan gambar-gambar tiga
dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat
dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi
sesuai dengan aturan menggambar. Gambar proyeksi
Aksonometri menampilkan objek gambar baik yang
kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga
dimensi, oleh karena itu aksonometri tergolong jenis
proyeksi piktorial.
1. Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi aksonometri
berpenampilan tiga dimensi atau piktorial dengan besaran
sudut masing-masing 120o, dan perbadingan masing-masing
ukuran tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut
sumbu 120o dapat digunakan alternatif dibuat sudut 30o
terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)
1. Proyeksi Isometri
Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan
dengan cara isometri atau untuk memproyeksikan
gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi
isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat
untuk menampilkan suatau gambar dengan proyeksi
isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut
sebagai berikut :
a.Ciri pada sumbu
 Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30°
terhadap garis mendatar.
 Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya
120°.
b. Ciri pada ukurannya
 Panjang gambar pada masing-masing sumbu
sama dengan panjang benda yang digambarnya.

20
c. Penyajian Proyeksi Isometri
 Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat
dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan),
yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.

120°
x y
30° 30° x y

titik
z
referensi
Proyeksi isometri dengan posisi normal z
c. Penyajian Proyeksi Isometri
 Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat
dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan),
yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.
z z

titik
referensi

30° 30°
y 120° x x
y

Proyeksi isometri dengan posisi terbalik


c. Penyajian Proyeksi Isometri
 Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat
y

30°

dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan),


yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.

y
120°

titik
z

referensi

Proyeksi isometri dengan

z
30°

posisi horisontal
x

x
2. Proyeksi Dimetri
Penggunaan isometri seringkali menyebabkan distorsi pada gambar yang
ditampilkan, dan garis-garis yang berimpit. Kelemahan ini dapat
ditanggulangi dengan proyeksi dimetri. Dimetri artinya ada dua jurusan
sumbu yang sama panjang. Pada dimetri perbandingan yang sama
terdapat pada dimensi tinggi dan panjang. Perbandingan yang lazim
digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1 Perbandingan ini diikuti dengan
konsekuensi pada sudut objek yang digambar terhadap garis horizon yaitu
41,4o untuk sudut sebelah kanan dan 72o untuk sudut sebelah kiri. Adapun
ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai berikut :
a. Ciri pada sumbu
 Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y
mempunyai sudut 40°.
b. Ketentuan Ukuran
 Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada
sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
2. Proyeksi Dimetri
z

40
y

x
7,2° 41,4°

40
40
Keterangan :
 Ukuran pada sumbu x 40 mm
 Ukuran gambar pada sumbu y digambar nya, yaitu 20 mm
 Ukuran pada sumbu z 40 mm
2. Proyeksi Dimetri
3. Proyeksi Trimetri
Penggunaan proyeksi dimetri ternyata dirasakan banyak terjadi distorsi,
oleh karena itu ukuran kedua rusuk/sumbu salah satunya (rusuk panjang)
perlu dipendekkan, sehingga perbandingan yang sering digunakan adalah
10:9:5 atau 6:5:4. Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis
horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis
mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi
dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2,
sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
3. Proyeksi Trimetri
z
z

y y

45°
x x
4. Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif
dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a) Perspektif satu titik lenyap (one point perspective) TH ( Titik Hilang )
Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda)
yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang
cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit,
sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja,
kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya.
Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective
sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon
dan vertikal. Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar
rancang bangun (desain) interior.
4. Perspektif
a) Perspektif satu titik lenyap (one point perspective) TH ( Titik Hilang )
4. Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif
dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
b) Perspektif dua titik lenyap (two point perspective)
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda
yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap
mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka
sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan
menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak
digunakan untuk desain eksterior.
4. Perspektif
b) Perspektif dua titik lenyap (two point perspective)
4. Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar
perspektif jarang dipakai. Gambar
perspektif dibagi menjadi tiga macam,
yaitu :
c) Perspektif tiga titik lenyap (three
point perspective)
Gambar perspektif ini muncul akibat
benda/obyek yang diamati jauh di
bawah atau ke atas horizon. Oleh
karenanya sudut pandang mata
melebar ke segala arah. Perspektif
ini banyak digunakan untuk
menggambar arsitektur bangunan
yang serba tinggi.
4. Perspektif
c) Perspektif tiga titik lenyap (three point perspective)
Proyeksi Ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap
proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain
proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga
proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain.
1. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama,
juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I,
perbedaan sebutan ini tergantung dari masing
pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan
bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang
letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya
1. Proyeksi Eropa
P.A Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Be P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
P.Ka

P.Ki
(P. bawah)

(P. belakang) (P. kanan) (P. depan) (P. kiri)


P.D
P.Ba
(P. atas)
2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga
dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III.
Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak
bidangnya sama dengan arah pandangannya
2. Proyeksi Amerika
P.A Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Be P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
P.Ka

P.Ki
(P. atas)

(P. kiri) (P. depan) (P. kanan) (P. belakang)


P.D
P.Ba
(P. bawah)
Proyeksi Amerika Proyeksi Eropa
 Buatlah gambar
ISOMETRI berikut
dengan
menggunakan
proyeksi eropa dan
amerika
1. Buatlah Gambar berikut dengan menggunakan
Proyeksi Aksonometri Isometri, Dimetri dan
Trimetri.
2. Buatlah Gambar berikut dengan menggunakan
Proyeksi Ortogonal Eropa dan Amerika.
3. Ubahlah gambar Ortogonal berikut ke gambar
Isometri
4. Penyajian Tugas : Di Buku Gambar A3
lengkap dengan Kop gambar, digambar
manual (freehand), teknik pensil.
5. Jenis Penilaian :
 Kelengkapan Gambar

 Kerapian Kertas Gambar, Pengaturan


Komposisi Gambar,
 Ketepatan Waktu Pengumpulan

6. Pengumpulan Tugas : Tugas dikumpulkan


tanggal 17 Oktober 2011 pada saat kuliah
Menggambar Teknik.
Semangaattt ..!!!

Anda mungkin juga menyukai