Anda di halaman 1dari 28

DEFENISI

PERMUKIMAN
(Lanjutan) dan PROYEKSI
PENDUDUK
 Masyarakat Perdesaan memiliki karakter
yang berbeda dengan Masyarakat
Perkotaan Secara umum tuntutan
kebutuhan hunian Masyarakat Perdesaan
masih terkait dengan Aspek Biologis

Permukiman
Desa Rumah bagi Masyarakat Desa merupakan

Sarana Keamanan Diri, Menghuni
merupakan Upaya Perlindungan dari
Cuaca & Ancaman Makhluk Hidup lain
(misalnya binatang), pada tingkat lebih
tinggi Rumah Merupakan Identitas
Kelompok (mengandung makna Kesatuan
Identitas Kelompok) (Suparno SM &
Endy Marlina, 2006)
Persebaran desa sangat bergantung pada
keadaan fisiografis alamnya sehingga bentuknya
akan sangat bervariasi di tiap daerah. Penduduk
yang menempati permukaan akan mencari lokasi
yang cocok dalam hubungannya dengan alasan
yang berlainan, antara lain lokasinya strategis
dekat jalan, terjangkau transportasi, bebas
PERMUKIMA bencana, aman dan lainnya. 

N PEDESAAN Menurut Pane H. Landis seorang sosiolog


pedesaan menjelaskan bahwa pola sebaran lokasi
pemukiman teurama di desa dibedakan menjadi
empat kategori yaitu:
1. Clustered Rural Settlements
2. Circular Rural Settlements
3. Linier Rural Settlements
4. Dispersed Rural Settlements
Jenis Pola Pemukiman
atau Keruangan Desa.

Berikut ini contohnya:


1. Clustered Rural
Settlements
Pola pemukiman desa ini
cenderung berkelompok
dimana sejumlah keluarga
tinggal berdekatan satu
sama lain dengan area di
sekitarnya berupa lahan
pertanian. Biasanya pola
pemukiman memusat ada di
daerah dataran rendah subur
dengan sumber air yang
baik atau lembah,
contohnya Kampung Naga
di Neglasari Tasikmalaya
2. Circular Rural Settlements

Pola pemukiman ini membentuk


lingkaran dengan ruang terbuka di
tengah-tengah pemukiman.
Pemukiman dibangun mengikuti
garis lingkaran dari pusat daerah
terbuka. Pengaturan bangunan
biasanya akan dilakukan sesuai
kesepakatan atau hukum adat.
Model ini menyerupai pola ruang
Von Thunen karena strukturnya
melingkar dengan titik pusat di
tengahnya.
3. Linier Rural
Settlements
Pola pemukiman ini
berbentuk memanjang
mengikuti suatu
kenampakan seperti sungai,
rel kereta atau jalan raya.
Transportasi utama
mengandalkan sungai atau
jalanan sempit jika diantara
rel kereta atau jalan raya.
Banjarmasin menjadi salah
satu daerah dengan banyak
pemukiman memanjang di
pinggir sungai sehingga
menghasilkan budaya
sungai
4. Dispersed Rural
Settlements

Pola pemukiman ini


tersebar tidak merata di
berbagai titik dan biasanya
berada di wilayah seperti
pegunungan karst dan
perbukitan. Para penduduk
cenderung terisolasi satu
sama lain dengan kondisi
transportasi yang sulit
Bintartoberpendapat bahwa pola pemukiman
penduduk desa ada enam macam yakni:

 Pola memanjang jalan merupakan pola


permukiman yang biasa terjadi pada daerah
datar yang terdapat sarana transportasi jalan
raya yang menghubungkan satu tempat ke
tempat lainnya. Masyarakat membandang
pembangunan di pinggir jalan akan
mempermudah perjalanan bila hendak pergi ke
tempat lain. Selain itu pergerakan
pendistribusian barang dan jasa juga relatif
lebih mudah daripada di dalam perkampungan.
 Pola memanjang sungai merupakan pola
permukiman yang biasa terjadi pada daerah
pinggir sungai. Pada umumnya, permukiman
ini terjadi karena peran sungai tersebut
dipandang penting bagi kehidupan penduduk,
misalnya sebagai sarana transportasi, ekonomi
atau perternakan ikan.
3 Pola memanjang pantai merupakan pola
permukiman yang dilakukan oleh para nelayan di
daerah pesisir pantai dimana penduduknya sangat
bergantung dengan hasil dari menangkap ikan di
laut.
4. Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta
api merupakan pola permukiman yang biasanya
dilakukan oleh penduduk yang punya profesi ganda
yakni sebagian ada yang sebagai nelayan dan ada
juga yang sebagai pedagang.
5. Pola radial merupakan pola permukiman yang
terjadi di lereng gunung merapi. Biasanya mereka
tinggal di pinggir-pinggir sungai yang bermuara
dari gunung berapi.
6. Pola tersebar merupakan pola permukiman
yang terjadi di daerah yang tingkat kesuburan
tanahnya berbeda-beda.
N. Daljuni berpendapat bahwa pola pemukiman desa
ada empat macam yakni:

 Pola desa linier merupakan pola permukiman


yang sejejar mengikuti jalan maupun alur sungai.
Pola seperti ini umumnya terjadi pada daerah
dataran rendah.
 Pola desa yang memanjang mengikuti garis
pantai terjadi umumnya pada kehidupan para
nelayan.
 Pola desa terpusat terjadi pada daerah
pegunungan. Ada sesuatu yang menarik di
penduduk dengan pola ini dimana biasanya
dalam satu kampung masih terikat dalam satu
hubungan kekerabatan.
 Pola desa yang mengelilingi fasilitas tertentu
terjadi pada daerah dataran rendah yang memiliki
fasilatas umum misalnya mata air, balai desa dll
Tipe-tipe
desa berdasarkan perkembangan
masyarakatnya
dalam kemampuan pemanfaatan potensi yang dimiliki
dapat kita bagi menjadi empat macam yaitu desa
tradisional, desa swadaya, desa swakarya dan desa
swasembada.

a. Desa tradisional


Desa tradisional yaitu desa dimana hidup masyarakatnya
masih tergantung dengan alam. Desa ini biasanya terdapat
di tempat-tempat terpencil yang sarana dan prasarana baik
itu transportasi maupun komunikasinya sangat sulit
dijangkau sehingga desa ini seperti hidup terisolir dengan
daerah lain. Hal ini menyebabkan penduduknya cenderung
tertutup terutama bagi orang dari daerah lain.
b. Desa swadaya
Desa swadaya hampir mirip dengan desa tradisional
dimana hidupnya terisolir dari dunia luar, masyarakatnya
cenderung tertutup dan kemajuan desanya lambat. Namun
desa swadaya sudah mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri. Penduduknya sudah mampu mengolah potensi
yang ada di desanya secara tradisional. Untuk itu,
penduduk desa ini sangat tergantung dengan alam dan
kondisi geografis.
c . Desa swakarya
Desa swakarya lebih maju daripada desa
swadaya karena bukan hanya bisa memanfaatkan
potensi yang ada di desanya saja melainkan sudah
bisa mengembangkannya sehingga hasil
produksinya bisa lebih banyak, lebih variatif
sehingga bisa dijual ke daerah lain yang
membutuhkannya. Pada desa swakarya sudah
terdapat aparatur desa, lembaga desa serta
masyarakatnya telah mengenal tentang pentingnya
pendidikan. Desa swakarya juga sudah mampu
menjalin interaksi dengan daerah lain meski masih
sedikit.
d. Desa swasembada
Desa swasembada merupakan desa yang mampu
mengoptimalkan potensi yang terdapat di desanya
jadi desa ini lebih maju daripada desa swakarya.
Masyarakat pada desa ini telah mengenal
pendidikan dan mampu menyerap teknologi dari
daerah luar yang lebih maju. Adapun sarana
transportasi dan komunikasinya juga sudah lancar
PROYEKSI PENDUDUK
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk
(menurut komposisi umur dan jenis kelamin) di masa yang akan
datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercaya untuk
keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP)
yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei
antar sensus (SUPAS) pada tahun yang berakhir “5”

Sumber data proyeksi = SENSUS PENDUDUK & SUPAS


Merupakan persyaratan minimum untuk
proses perencanaan pembangunan

a. Perencanaan yang tujuannya sebagai


penyedia jasa terhadap penduduk yang
diproyeksikan tersebut

b. Perencanaan yang tujuannya merubah


trend penduduk
ADA 3 MACAM JENIS PERKIRAAN
PENDUDUK

1. ANTAR SENSUS (Intercensal / interpolasi)


2. SETELAH SENSUS (Postcensal)
3. PROJECTION (PROYEKSI)
1. ANTAR SENSUS (INTERCENSAL)

Perkiraan mengenai keadaan penduduk diantara 2 sensus


dari data yang sudah diketahui, sehingga dari hasil sensus
keduanya dapat diperhitungkan.
Pertumbuhan penduduk dianggap linier, artinya setiap
tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang
sama.
RUMUS: * Pm = Po + m / n (Pn – Po)
1. ANTAR * Pm = Pn – (n – m) / n (Pn –Po)
SENSUS
(INTERCENSA Po m Pm Pn
L) n
Dimana :
 Pn = Jumlah penduduk pd thn n
 Po = Jumlah penduduk pd thn awal
 Pm = Jumlah penduduk pd thn yang
diestimasikan (thn m)
 m = Selisih tahun yang dicari dgn tahun awal
 n = Selisih tahun dari 2 sensus yg diketahui
Contoh:
1. ANTAR Po = 97 juta (sensus 1961)
SENSUS Pn = 118, 2 juta (sensus 1971)
(INTERCENSA Berapakah Pm (P1967) ?
L)
Jawab:
Pm = Po + m / n (Pn – Po)

P1967 = 97 juta + 1967 – 1961 (118,2 juta – 97 juta )


10
= 97 juta + 6 x 21,2 juta
10
= 109,72 juta
2 SESUDAH SENSUS Prinsip : Pertambahan penduduk linier.
(POSTCENSAL)

RUMUS: * Pm = Po + (n + m) / n (Pn - Po)


* Pm = Pn + m / n (Pn – Po)

Po n Pn m Pm
Dimana:
- Lain-lain idem ad.1
- m = Selisih tahun yang dicari
dengan tahun n
Contoh:
2 SESUDAH
P1961 = 97 juta (sensus 1961)
SENSUS P1971 = 118, 2 juta (sensus 1971)
(POSTCENSAL) Berapakah Pm (P1975) ?
Jawab:
Pm = Po + (n + m) / n (Pn - Po)
P1975 = 97 juta + (10 + 4) (118,2 juta – 97 juta ) =
126,68 juta
10
Pm = Pn + m / n (Pn – Po)

P1975 = 118,2 juta + 4 (118,2 juta – 97 juta ) =


126,68 juta
10
3. PROYEKSI Perkiraan penduduk berdasarkan sensus
(biasanya sensus terakhir)
(PROJECTIO Perkiraan bisa beberapa tahun sesudah
N) sensus, bahkan sampai beberapa
puluh tahun sesudah sensus.
e = exponential rate of growth
= 2,71828282
3. PROYEKSI Rumus Geometri:

(PROJECTIO  Pt = Po (1+ r) t(r = Rate of Growth; t = time)


Rumus Eksponensial :

N)  Pt = Po.ert,
Model Linear:
 Pt = Po (1+r x t)
MANFAAT :
 Memprakirakan jumlah penduduk masa mendatang !

Keterangan
Po = jumlah penduduk tahun dasar
Pt = jumlah penduduk akhir (tahun proyeksi)
r = laju pertumbuhan penduduk (%)
t = waktu (tahun)
BILA Pt = Po (1 + r)t

menggunakan Pt/Po = (1 + r)t


log Pt/Po = log (1+r)t
rumus geometri
log Pt/Po = t log (1+r)
1/t log Pt/Po = log (1+r)
antilog 1/t log Pt/Po = (1+r)
antilog 1/t log Pt/Po -1 = r

r = antilog 1/t log (Pt/Po) - 1


BILA Pt = Po.e.rt

menggunakan Pt/Po = ert


log Pt/Po = log ert
rumus
log Pt/Po = rt log e
eksponensial
log Pt/Po / t log e = r

r = log (Pt/Po) / t log e


 Cari defenisi lain permukiman desa,
permukiman perdesaan sesuai pendapat
para ahli (cantumkan nama dan tahun).
Tugas 1 :  Buat beberapa contoh permukiman
perdesaan, permukiman desa (bisa
ditempat kalian), analisis sesuai
pendapat kalian berdasarkan teori yang
sudah dikutip, disertai gambar/foto.
 Buat dalam format paper
 Tugas dikerjakan selama 1 minggu,
dikumpul di lms dan google classroom
tanggal 10 maret 2021.
 Selamat bekerja dan tetap jaga
Kesehatan.
Tetap Semangat,
Salam Sehat,
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai