Anda di halaman 1dari 14

(Sekitar 313 - 800)

Sejah kristen awal dimulai


dari jaman Constantine
hingga Charlemagne
mencakup wilayah di
sekeliling Laut Mediterania,
termasuk Syiria, Asia minor
dan Afrika Utara 9wliayah
kekaisaran Roma). Di
wilayah tersebut
berkembang arsitektur
yang mempunyai ciri khas.
Bahan bangunan yang digunakan dipengaruhi aspek geologis dimana
terdapat bagan galian seperti batuan, marmer dan bahan-bahan untuk
dekorasi seperti mozaik dan patung.
Iklim berpengaruh pada sistim penghawaan dan pencahayaan alami. Pada
wilayah yang lebih panas, biasanya lebih banyak membuat jendela/bukaan.
1. Periode Pengejaran (0 - 325 M)
• Umat Kristiani mengalami perlakuan yang kejam dari
bangsa Romawi. Rakyat menjadi korban dan perburuan
untuk mangsa binatang-binatang buas pada kekaisaran di
bawah kepemimpinan Kaisar Nero. Namun demikian
kondisi ini tidak membuat umat menjadi takut dan
bertambah sedikit tetapi justru makin bertambah banyak
dan membawa pengaruh yang besar bagi penduduk
terutama dari kalangan tertindas.

2. PeriodePengakuan (325 - 395 M)


• Agama Kristen akhirnya diakui sebagai agama negara oleh
kaisar Constantine, sehingga banyak unsur-unsur Romawi
yang masuk dalam agama Kristen. Karena semakin banyak
umatnya dan diakui oleh negara nilai-nilai kemanusiaan
terhadap kaum nasrani diangkat dan instrospe.ksi lebih
mementingkan nilai-nilai spiritual.
• Agama Kristen diterima Jaman
dan disahkan setingkat
dengan kepercayaan yang Charlemagne
ada sebelumya
• Pusat administrasi dan • Kekaisaran menyatu
pemerintahan dengan sistem
dipndahkan dari roma ke pemerintahan dengan
Constantinople Tahta Suci Romawi hingga
• Mulai berkembang nantinya menjadi
bangunan gereja semacam negara bagian.
• Penurunan kemakmuran
dan kekuasaan. Kegunaan
Jaman dan kesediaan bahan
Constantine menjadi faktor penentu
bangunan
Peta Romawi Kuno

Legenda :
Bukit
1. Paltine,
2. Capotoline,
3. Caelin
4. Esquiline
5. Viminal
6. Quirinal
7. Aventine

Bangunan
A . B. C. Dinding benteng
pertahanan
D. Colosseum
E. Thermae Diolectian
F. Thermae Caracalla
H. Mausoleum Hadrian
J. Gereja Basilika santo petrus
Dekorasi pada arsitektur Kristen Awal.

Legenda: A. Mosaik S. Agnese, Roma. B. Mosaik S. Francessa. D, Capital corak daun


(Korintien). E. Kepala dan pelengkung S. Apollinare. G. Kolom Korintien S. Paolo Roma.
H. Kepala S. Appolinare. K. Pintu marmer di S.Maria in Valle, Cividale. L. Jendela. Q. Lantai
pada S. Lorenzo Roma. R.Ambang pintu di Makam Theodoric, Ravenna. S. Mosaik dari
Parenso. T. Mosaik S. Giovannie Paolo, Roma
Gereja Basilika Santo Petrus
Roma(330 M)

Rekonstruksi Gereja Basilika Santo Petrus (Basilican Church


Saint Peter) di Roma (330), perspektif potongan , denah
dan perspektif mata burung
Gereja S. Geogio
Solonica (300 M)

Denahnya berbeda dengan gereja-gereja


didirikan sejaman yang cenderung
membuat denah segi empat, di sini
lingkaran. Dindingnya berbentuk silindris,
sangat tebal, tidak kurang dari lima meter.
Pada bagian atas 15 M dari tanah sedikit
ber-kurang ketebalannya menjadi sekitar ti
3 meter. Atapnya kubah berdiameter
24.40 M, namun di atasnya terdapat
konstruksi kerangka kayu ditutup genteng,
berbentuk kerucut hampir datar,
bertumpuk tiga
Gereja S. Stefano Rotondo
Roma (468 – 83 )

Gereja ini terbesar di antara gereja-gereja


lain berdenah lingkaran (diameter 64 M).
Lingkaran terdiri dari dua bagian :
lingkaran dalam dan lingkaran luar.
Lingkaran luar dibagi menjadi delapan
segmen, untuk empat buah kapel (gereja
kecil). Masing-masing kapel mempunyai
pintu langsung, denahnya radial bagian
dari lingkaran. Apse kecil dari setiap kapel,
men-jorok ke luar, denahnya setengah
lingkaran.
Maseleum (Makan) Theodoric
Ravenna (530)

Makam terdiri dari dua lantai, dinding


bagian bawah lebih tebal 157 dan
uniknya di dalam berdenah salib sama
kaki. Dinding bagian luar poligonal
sepuluh sisi (decagonal) diameter 13.7
M, pada setiap sudut terdapat semacam
pilaster, bentuk mengikuti denahnya.
Atap yang juga menjadi plafond dari
lantai bawah berbentuk pelengkung.
Lantai dua dindingnya tidak setebal
lantai satu, denah bagian dalam
lingkaran penuh, sedangkan bagian luar
decagonal. Selain denahnya yang
berbentuk salib, keunik-an lain dari
makam, adalah tangga yang berada di
luar (biasanya di dalam) ada dua di kiri-
kanan pintu masuk lantai bawah. Atap
terdiri dari kubah yang ceruknya tidak
dalam, ber-diameter 10. 70 M.
Makan Galla Placidia
Ravenna (425)

Makam ini adalah salah satu dari


tidak banyak makam yang
denahnya bukan lingkaran,
melainkan berbentuk salib. Pada
kedua lengan salib, kepala dan
tengah yang terdapat makam.
Ruang tengah dikelilingi oleh
empat buah pelengkung,
dindingnya tinggi, beratap kubah,
namun di luar ditutup oleh atap
piramidal. Karena denahnya bujur
sangkar maka bentuk kubah tidak
penuh berbentuk bagian dari bola,
namun pada setiap sisi terpotong
bidang vertikal dari dindingnya.
Babtistery Nocera
Nocera (400an)

Babtistery adalah bangunan khusus untuk upacara


pembabtisan. Lantai Babtistery Nocera di lingkaran
tengahnya turun tiga trap, sekeliling-nya terdapat 15 kolom
kembar berjejer ke arah titik pusat lingkaran (konsentrik).
Kelima belas kolom tersebut menyangga kubah yang
tumpuannya berupa pelengkung-pelengkung. Meskipun
bagian atas di ruang dalam bagian tengah bentuknya kubah
dan pelengkung di sekelilingnya, namun atap-nya
berbentuk kerucut. Atap sekelilingnya satu sisi miring. Pada
dinding di antara atap tengah dan kelilingnya ada delapan
jendela atap.
Babtistery Constantine
Roma (432 - 40)

Denah bagian utama hexagonal,


terdiri dari lingkaran dalam,
dikelilingi oleh lingkaran luar dari
sebuah ambulatory. Jarak antara
dua dinding pada sisi berhadapan
19.20 M. Kedua lingkaran satu di
dalam, lainnya di luar ter-bentuk
oleh delapan buah kolom pada
setiap titik sudut segi delapan
dalam, dan dinding. Lantai dari
lingkaran dalam turun tiga trap
dari lantai lingkaran luar. Kolom
terbuat dari marmer menumpu
entablature, berbentuk cincin
dan di atasnya lagi ada kolom
bentuk-nya sama dengan yang di
bawah, namun lebih kecil.
Tugas
Buat Simpulan tentang Arsitektur Kristen Awal, menyangkut:
 Wilayah dan latar belakang perkembangannya
 Fungsi2 bangunan yg mengaplikasikan
 Identifikasi Karakteristik umum Arsitektur Kristen Awal :
o Bentuk dan Peruangan (pola dan fungsi ruang )
o Estetika dan Ornamen
o Stuktur konstruksi dan Material
 Identifikasi Karakteristik salah satu karya Arsitektur Kristen
Awal : (2 kelompok memilih karya arsitektur yang sama)
o Bentuk dan Peruangan (pola dan fungsi ruang )
o Estetika dan Ornamen
o Stuktur konstruksi dan Material

Format: Print A4 (maksimal 5 halaman) dan File (untuk Presentasi)

Anda mungkin juga menyukai