Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKSPLORASI DESAIN STRUKTUR DAN UTILITAS

DI SUSUN:

DIAH TITI SARI

F22118018

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan anugrah dari-nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Tentang “EKSPLORASI STRUKTUR DAN UTILITAS
ARSITEKTUR YUNANI’’ ini. Guna memenuhi tugas untuk mata kuliah “EKSPLORASI
DESAIN STRUKTUR DAN UTILITAS”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna itu,
Kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Palu, 3 Maret 2021.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1
1.2 TUJUAN PENULISAN ........................................................................................................ 1
1.3 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 DESAIN STRUKTUR DAN UTILITAS ARSITEKTUR YUNANI Error! Bookmark not
defined.
A. STRUKTUR ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 DESAIN STRUKTUR DAN UTILITAS ARSITEKTUR ROMAWI .............................. 5
A. STRUKTUR .......................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Yunani adalah bangsa yang paling berpengaruh di dunia, Yunani menciptakan
dan mengembangkan berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat,
teater, dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-
6 SM hingga tahun 146 SM ketika Romawi menaklukan Yunani setelah
Pertempuran Korinthos.Yunani memiliki tipologi wilayah yang berbukit. Bukit-
bukit inilah memisahkan beberapa suku, kemudian suku-suku tersebut membentuk
suatu polis dan menjalankan pemerintahan dengan cara demokrasi, seperti Aegea,
Athena, Doria, Ionia, Myconos, Olimpia, Sparta, dll. Adanya faktor tipologi
berbukit ini menjadikan Yunani kaya akan batu, sehingga banyak material
bangunan yang menggunakan batu. Yunani berkembang cukup pesat dalam
peradabannya, sudah lama mengenal tulisan dan mulai mengembangkan rasio
manusia. Masyarakat Yunani memilki kepercayaan pagan politheism dengan dewa
tertinggi Zeus (dewa Langit), Poseidon (Dewa laut), dan Hades (Dewa dunia
bawah).
Arsitektur Romawi Kuno mengembangkan berbagai aspek berbeda dari
arsitektur Yunani Kuno dan teknologi-teknologi baru seperti pelengkung dan kubah
untuk menciptakan suatu gaya arsitektural baru. Arsitektur Romawi berkembang di
seluruh Kekaisaran selama periode Pax Romana. Penggunaan material-material
baru, khususnya beton, merupakan suatu ciri yang sangat penting. Arsitektur
Romawi mencakup periode dari berdirinya Republik Romawi pada tahun 509 SM
sampai sekitar abad ke-4 M, yang mana setelah itu menjadi diklasifikasi ulang
sebagai Abad Kuno Akhir atau arsitektur Bizantium. Sebagian besar contoh yang
masih terlestarikan berasal dari periode belakangan. Gaya arsitektural Romawi terus
mempengaruhi bangunan di bekas kekaisaran tersebut selama berabad-abad, dan
gaya yang digunakan di Eropa Barat sejak sekitar tahun 1000 disebut arsitektur
Romanesque untuk mencerminkan ketergantungannya pada bentuk-bentuk Romawi
dasar. Bangsa Romawi Kuno memberikan kontribusi terhadap perkembangan-
perkembangan penting dalam perumahan dan sanitasi publik, misalnya jamban dan
pemandian partikelir juga publik yang mereka buat, pemanas bawah lantai dalam
bentuk hypocaustum, kaca mika (contohnya di Ostia Antica), juga air dingin dan
panas yang disalurkan melalui pipa (contohnya di Pompeii dan Ostia).

1.2 TUJUAN PENULISAN


 Untuk mengetahui eksplorasi desain struktur dan utilitas pada masa Arsitektur
Yunani dan Romawi.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1
 bagaimana eksplorasi desain struktur dan utilitas pada masa Arsitektur Yunani
dan romawi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desain Struktur Dan Utilitas Arsitektur Yunani


A. Struktur
Kerajaan Yunani menciptakan 3 order (aturan) arsitektur untuk kolom yaitu
Dorik, Ionik dan Korintian.
1. Order Dorik
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Doria, memiliki bentuk sederhana dan
terkesan kokoh dengan ciri-ciri : kolom bulat berisi, berdiri tanpa base,
kapitel tanpa ornamen. Contoh peninggalan bangunan berorder Dorik
adalah Kuil Parthenon di Akropolis Athena.

KOLOM:
 Paling pertama diciptakan.
 Terdiri dari 3 elemen : Stylobate, colums
dan entablature.
 Stylobate adalah semacam alas podium
yang terdiri dari 3 anak tangga dimana
menjadi landasan kuil berdiri.
 Tipe kolom Dorik memiliki ketinggian 7
kali dari diameternya.
 Bagian shaft sedikit meruncing. Setiap
shaft terbagi ke dalam 20 coakan flutes.
 Entablature terbagi menjadi architrave,
frieze & cornice.
 Kolom Dorik merepresentasikan badan
pria yang kuat dan indah.
 Karakteristik penting dari order Dorik
adalah digunakannya efek entasis
(penerapan ilusi optik pada kuil Yunani
tipe Dorik untuk koreksi visual

Entasis:
Tiga gambar disamping tersebut
menjelaskan efek entasis.
Diagram 1 : pandangan visual dari kuil
Yunani yang diinginkan.
Diagram 2 : Jika kuil Yunani dibangun
tanpa koreksi, maka inilah penampilan
visual kuil akan terlihat.
Diagram 3 : distorsi pembanguanan kuil
yang seharusnya, agar terlihat seperti
diagram 1.
Contoh terbaik aplikasi entasis ada pada

3
kuil Parthenon di bukit Acropolis (Athena)

2. Order Ionic
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Ionia, dengan bentuk yang agak rumit
terutama pada bagian atas kolom, terkesan anggun, dan memiliki ciri-ciri :
kolom bulat ramping, memiliki base pada bagian bawah kolom, kapitel
dipenuhi ornamen dengan motif hiasan flora dan fauna. Order Ionik dapat
dijumpai pada Kuil Erechtheion di Akropolis Athena.

KOLOM:

 Ketinggian dari dasar hingga bagian capital mencapai 9-10 diameter


kolom.
 Kolom Ionik memiliki 24 flutes walaupun dari diameternya lebih kecil
daripada kolom Dorik.
 Kolom Ionik mempunyai bagian capital yang terdiri dari sepasang volute (
melingkar analogi dari rambut wanita)
 Kolom Ionik mempunyai alas yang melandasinya.
 Satu-satunya kekurangan kolom Ionik adalah ia didisain hanya untuk
dilihat dari depan.
 Entasis tidak diterapkan pada Kolom Ionik.
 Kolom Ionik merepresentasikan wujud pesona dan sifat feminim wanita.

3. Order Korintian
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Korinthin, dan kemudian dimatangkan
oleh orang-orang Romawi, bentuknya paling rumit dan indah terutama
pada bagian atas kolom, dan terkesan elegan, memiliki ciri-ciri : kolom
bulat ramping, mempunyai base pada bagian bawah kolom, kapitel

4
dipenuhi ornamen, paling banyak dengan motif flora, berupa daun
Acanthus.

KOLOM:

 Order Korintian mendapatkan namanya


dari polis Corinth di Yunani
 Kolom Korintian memiliki proporsi
yang menyerupai kolom Ionik tetapi
memiliki bagian capital yang berbeda,
yaitu seperti bentuk lonceng yang
terbalik.
 Pada bagian lonceng ini terpahat ukiran
daun acanthus yang menarik.
 Sifat simetri kolom Korintian
membuatnya dapat dilihat dari berbagai
sisi.
 Kolom Korintian merupakan kolom
paling indah yang merepresentasikan
figur seorang gadis perawan.

2.2 Desain Struktur Dan Utilitas Arsitektur Romawi

A. STRUKTUR
Karakteristik Arsitektur Romawi Kuno:
 Arsitektur Romawi didominasi terbangun dari batu. Penemuan sistem
pembuatan batu-bata yang dibakar diciptakan.
 Inovasi penting adalah pengembangan sistem konstruksi arch, vault dan
dome. Kombinasi dari semua ini membuat kerajaan Romawi sanggup
menghasilkan bangunan-bangunan besar dengan bentang interior yang besar
pula.
 Jika Yunani merupakan penemu bentuk / gaya arsitektur, maka Romawi
berkonsentrasi kepada konstruksi dan penciptaan ruang.
 Arsitektur Yunani dan Romawi karena saling melengkapi dan berasal dari
zaman yang hampir sama sering disebut sebagai arsitektur klasikpada masa
sekarang.
 Buku teoritis pertama tentang arsitektur dari zaman Romawi ditulis oleh
Marcus Vitruvius Pollio pada tahun 100 M, dengan judul “The Ten Books
of Architecture
 Banyak tipe bangunan umum diciptakan : rumah pemandian (bathhouses),
circus untuk perlombaan, amphitheater untuk kontes gladiator, domus untuk
kehidupan keluarga, forum basilica yang berfungsi sebagai ruang komunal
membicarakan masalah-masalah politik, ekonomi, rekreasi nasional dan
sebagainya.

Order kolom Romawi Kuno:

5
 Arsitektur Romawi melanjutkan tradisi order dari arsitektur Yunani.
Dari order Dorik, Ionik dan Korintian ditambah order Tuscan dan
Composite.
 Order Tuscan adalah pengembangan dari order Dorik-nya Yunani.
 Order Composite (Komposit) merupakan perpaduan order Ionik dan
Korintian milik Yunani.

Inovasi Struktur Romawi Kuno:


1. Arch

 Struktur arch sebenarnya bukanlah hal yang baru. Karena peradaban


Yunani dan Mesir kuno telah menggunakannya. Namun pada saat
Romawi strutkur ini sungguh-sungguh dimanfaatkan maksimal
 Arch tersusun dari batu-batu membentuk sebuah bantuk lengkung dimana
beban disalurkan ke kolom-kolom yang ada disampingnya. Biasanya
digunakan pada gerbang dan bukaan.
 Fungsi lain dari arch adalah menyalurkan beban secara merata ketika
disusun memanjang membentuk tembok

2. Vaul

6
Vault digunakan untuk menutup area lebar dan berfungsi sebagai bidang atap.
Bentuk sederhana dari vault adalah “Barrel Vault”yang merupakan ekstensi
dari lengkung arch. Kelemahan dari lengkung vault : membutuhkan topangan
pada setiap modulnya, sehingga untuk bentangan besar masih dibutuhkan
tiang.
 Untuk mengatasi itu dibuatlah persilangan antar4 vault yang
menghasilkan apa yang disebut sebagai “Groin Vault”.
 Groin Vault membuat deretan kolom menghilang, sehingga beban
mengalir pada kolom-kolom yang hanya ada di keempat ujung sudut.
 Hal ini juga menghasilkan ide untuk memasukkan cahaya di daerah
puncak pertemuan 4 vault tersebut. Kekurangan dari Groin Vault
adalah ia terbatas pada denah persegi empat.

4. Dome (Kubah)

 Perkembangan lebih lanjut diciptakanlah struktur dome (kubah).


 Lengkung sempurna pada struktur dome dapat dibuat dengan bentang
sangat besar, sehingga tidakDibutuhkan topangan kolom di tengahnya.

Berikut ini perbedaan arsitektur Yunani dan Romawi secara singkat:

7
o Arsitektur Yunani menggunakan struktur tiang dan balok yang jelas.
Sedangkan Arsitektur Romawi lebih kompleks dengan menambahkan
konstruksi busur.

o Arsitektur Romawi lebih menekankan fungsi, konstruksi, dan kesan agung.


Sedangkan arsitektur Yunani menekankan nilai-nilai estetika.

o Masa bangunan pada arsitektur Romawi merupakan gabungan beberapa


bentuk geometris (seperti pada Pantheon). Sedangkan arsitektur Yunani
memiliki masa tunggal yang sederhana.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adanya perpindahan kekuasaan dari Yunani ke Romawi menyebabkan banyak
kemiripan pada karya seni maupun produk arsitekturnya. Salah satunya adalah kolom-
kolom yang ada pada bangunan-bangunan keduanya. Romawi terus berkembang dan
membuat bangunan dengan teknologi baru yaitu menggabungkan dua bentuk geometri
pada bangunannya yaitu Pantheon, yang sebelumnya tidak ditemukan bangunan seperti
Pantheon di Yunani. Arsitektur klasik yang menggambarkan perjalanan sejarah arsitektur
di Eropa ini memiliki pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati sebagai
landasan berpikir dan mencipta karya. Predikat kata klasik diberikan pada suatu karya
arsitektur yang secara inheren mengandung nilai-nilai keabadian disamping ketinggian
mutu dan nilainya. Teori arsitektur Klasik dengan demikian merupakan suatu perwujudan
karya arsitektur yang dilandasi dan dijiwai oleh gagasan dan idealisme Teori Vitruvius
khususnya pada suatu kurun waktu sesudah Vitruvius sendiri meninggal dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Irene Meylinda Christy / 2016, ARSITEKTUR YUNANI DAN ROMAWI dari


https://ars2016matana.wixsite.com/website/single-post/2017/09/29/arsitektur-yunani-dan-
romawi diakses pada: 3 maret 2021.

Alvin Hadiwono . ARSITEKTUR YUNANI DAN ROMAWI dari:


https://docplayer.info/112859290-Arsitektur-yunani-romawi-kuno.html di akses pada: 3
maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai