DI SUSUN:
F22118018
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan anugrah dari-nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Tentang “EKSPLORASI STRUKTUR DAN UTILITAS
ARSITEKTUR YUNANI’’ ini. Guna memenuhi tugas untuk mata kuliah “EKSPLORASI
DESAIN STRUKTUR DAN UTILITAS”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna itu,
Kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
bagaimana eksplorasi desain struktur dan utilitas pada masa Arsitektur Yunani
dan romawi
2
BAB II
PEMBAHASAN
KOLOM:
Paling pertama diciptakan.
Terdiri dari 3 elemen : Stylobate, colums
dan entablature.
Stylobate adalah semacam alas podium
yang terdiri dari 3 anak tangga dimana
menjadi landasan kuil berdiri.
Tipe kolom Dorik memiliki ketinggian 7
kali dari diameternya.
Bagian shaft sedikit meruncing. Setiap
shaft terbagi ke dalam 20 coakan flutes.
Entablature terbagi menjadi architrave,
frieze & cornice.
Kolom Dorik merepresentasikan badan
pria yang kuat dan indah.
Karakteristik penting dari order Dorik
adalah digunakannya efek entasis
(penerapan ilusi optik pada kuil Yunani
tipe Dorik untuk koreksi visual
Entasis:
Tiga gambar disamping tersebut
menjelaskan efek entasis.
Diagram 1 : pandangan visual dari kuil
Yunani yang diinginkan.
Diagram 2 : Jika kuil Yunani dibangun
tanpa koreksi, maka inilah penampilan
visual kuil akan terlihat.
Diagram 3 : distorsi pembanguanan kuil
yang seharusnya, agar terlihat seperti
diagram 1.
Contoh terbaik aplikasi entasis ada pada
3
kuil Parthenon di bukit Acropolis (Athena)
2. Order Ionic
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Ionia, dengan bentuk yang agak rumit
terutama pada bagian atas kolom, terkesan anggun, dan memiliki ciri-ciri :
kolom bulat ramping, memiliki base pada bagian bawah kolom, kapitel
dipenuhi ornamen dengan motif hiasan flora dan fauna. Order Ionik dapat
dijumpai pada Kuil Erechtheion di Akropolis Athena.
KOLOM:
3. Order Korintian
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Korinthin, dan kemudian dimatangkan
oleh orang-orang Romawi, bentuknya paling rumit dan indah terutama
pada bagian atas kolom, dan terkesan elegan, memiliki ciri-ciri : kolom
bulat ramping, mempunyai base pada bagian bawah kolom, kapitel
4
dipenuhi ornamen, paling banyak dengan motif flora, berupa daun
Acanthus.
KOLOM:
A. STRUKTUR
Karakteristik Arsitektur Romawi Kuno:
Arsitektur Romawi didominasi terbangun dari batu. Penemuan sistem
pembuatan batu-bata yang dibakar diciptakan.
Inovasi penting adalah pengembangan sistem konstruksi arch, vault dan
dome. Kombinasi dari semua ini membuat kerajaan Romawi sanggup
menghasilkan bangunan-bangunan besar dengan bentang interior yang besar
pula.
Jika Yunani merupakan penemu bentuk / gaya arsitektur, maka Romawi
berkonsentrasi kepada konstruksi dan penciptaan ruang.
Arsitektur Yunani dan Romawi karena saling melengkapi dan berasal dari
zaman yang hampir sama sering disebut sebagai arsitektur klasikpada masa
sekarang.
Buku teoritis pertama tentang arsitektur dari zaman Romawi ditulis oleh
Marcus Vitruvius Pollio pada tahun 100 M, dengan judul “The Ten Books
of Architecture
Banyak tipe bangunan umum diciptakan : rumah pemandian (bathhouses),
circus untuk perlombaan, amphitheater untuk kontes gladiator, domus untuk
kehidupan keluarga, forum basilica yang berfungsi sebagai ruang komunal
membicarakan masalah-masalah politik, ekonomi, rekreasi nasional dan
sebagainya.
5
Arsitektur Romawi melanjutkan tradisi order dari arsitektur Yunani.
Dari order Dorik, Ionik dan Korintian ditambah order Tuscan dan
Composite.
Order Tuscan adalah pengembangan dari order Dorik-nya Yunani.
Order Composite (Komposit) merupakan perpaduan order Ionik dan
Korintian milik Yunani.
2. Vaul
6
Vault digunakan untuk menutup area lebar dan berfungsi sebagai bidang atap.
Bentuk sederhana dari vault adalah “Barrel Vault”yang merupakan ekstensi
dari lengkung arch. Kelemahan dari lengkung vault : membutuhkan topangan
pada setiap modulnya, sehingga untuk bentangan besar masih dibutuhkan
tiang.
Untuk mengatasi itu dibuatlah persilangan antar4 vault yang
menghasilkan apa yang disebut sebagai “Groin Vault”.
Groin Vault membuat deretan kolom menghilang, sehingga beban
mengalir pada kolom-kolom yang hanya ada di keempat ujung sudut.
Hal ini juga menghasilkan ide untuk memasukkan cahaya di daerah
puncak pertemuan 4 vault tersebut. Kekurangan dari Groin Vault
adalah ia terbatas pada denah persegi empat.
4. Dome (Kubah)
7
o Arsitektur Yunani menggunakan struktur tiang dan balok yang jelas.
Sedangkan Arsitektur Romawi lebih kompleks dengan menambahkan
konstruksi busur.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya perpindahan kekuasaan dari Yunani ke Romawi menyebabkan banyak
kemiripan pada karya seni maupun produk arsitekturnya. Salah satunya adalah kolom-
kolom yang ada pada bangunan-bangunan keduanya. Romawi terus berkembang dan
membuat bangunan dengan teknologi baru yaitu menggabungkan dua bentuk geometri
pada bangunannya yaitu Pantheon, yang sebelumnya tidak ditemukan bangunan seperti
Pantheon di Yunani. Arsitektur klasik yang menggambarkan perjalanan sejarah arsitektur
di Eropa ini memiliki pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati sebagai
landasan berpikir dan mencipta karya. Predikat kata klasik diberikan pada suatu karya
arsitektur yang secara inheren mengandung nilai-nilai keabadian disamping ketinggian
mutu dan nilainya. Teori arsitektur Klasik dengan demikian merupakan suatu perwujudan
karya arsitektur yang dilandasi dan dijiwai oleh gagasan dan idealisme Teori Vitruvius
khususnya pada suatu kurun waktu sesudah Vitruvius sendiri meninggal dunia.
DAFTAR PUSTAKA