PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
MATA KULIAH
PENGANTAR ARSITEKTUR
DISUSUN OLEH:
SELFIDA
P3B121039
D3 TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN ARSITEKTUR”tepat waktu.
Makalah PERKEMBANGAN ARSITEKTUR disusun guna memenuhi tugas pada
mata kuliah Pengantar Arsitektur. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Perkembangan Arsitektur.
saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah ini. Besar harapan saya agar makalah ini bisa
menjadi rujukan peneliti selanjutnya. Saya juga berharap agar isi makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada kesalahan
penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat saya nantikan demi
kesempurnaan makalah. Demikian kata pengantar ini saya sampaikan. Terima kasih
atas semua pihak yang membantu penyusunan dan membaca makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Selfida
P3B121039
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5
A. Arsitektur Klasik....................................................................................6
B. Arditektur Modern.................................................................................7
DAFRAT PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata arsitektur dalam bahasa Yunani ’archi’ yang berarti kepala, dan tecton yang
berarti tukang, sehingga architecton berarti kepala tukang, merujuk kepada profesi,
kemahiran dan keahlian menukang dalam hal bangunan. Pekerjaan merancang dengan
memperhitungkan segala sesuatu yang berhubungan dengan rancang bangun, sehingga
menjadikan arsitektur sebagai ilmu pengetahuan yang menggabungkan seni dan
teknologi. Arsitektur adalah cerminan dari kebudayaan, oleh Karena itu, dari sebuah
karya arsitektur, kita dapat mengetahui latar belakang budaya satu bangsa, Hidayatun
(2005).
Perkembangan karya arsitektur cukup beragam dan telah menghasilkan banyak
karya yang cukup representatif misalnya memasukan unsur desain arsitektur tradisional
pada bangunan modern. Dan kecenderumgan memakai kembali keunggulan strategi
desain arsitektur klasik yang kemudian menjadi inspirasi desain modern adalah suatu
usaha untuk bertindak lebih baik terhadap lingkungan. Usaha ini mendukung untuk
menciptakan suatu desain yang baik di Indonesia, hal ini umumnya diterapkan pada
rancangan bangunan kantor pemerintah, yang merupakan salah satu usaha untuk
mengangkat karya arsitektur. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik , umumnya
mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari, kayu, batu,dan lainya dalam
beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki nafas
modern dan desain gedung yang rumit. Dalam beberapa alasan,jenis arsitektur ini
dibangun dengan tiga tujuan : sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal sebagai
wadah penyembahan Tuhan), (fungsi rumah peribadatan ) dan tempat perkumpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arsitektur Klasik
1. Arsitektur Yunani
Budaya : Polis, Filosofis, Demokratis
Nilai : Rasionalisme
Preseden : Megaron (Rumah Vernakular Yunani)
Contoh : Athens Parthenon Yunani Nashville Parthenon Amerika Serikat
Unit : Stoa (Kolom)
Warisan : Kanonik : Golden Section, Greek Order, Geometri, Harmoni, Proporsi,
Tektonik, Enteleksi ; Struktur : Post Linthel ; Tipologi : Agora (Public Space),
Bouleutorion(balai dewan) , Gymnasium (sekolah), Megaron (rumah), Pastanium
(kantor walikota), Pantheon (kuil) Stadion dan Teather.
Keprofesian : Belum ada, bersifat seniman, penyeimbangan masyarakat, spiritualis,
institusi kemasyarakatan.
Ilustrasi kolom pada Athens Parthenon yang di gembungkan sebagai ilusi mata
untuk memperlihatkan kolom yang lurus jika bangunan tinggi tersebut dilihat dari
depan, hal ini menunjukkan hebatnya rasio peradaban ini.
Dalam sejarah tidak diketahui siapa pembuat partheon dan arsitektur
tradisional Yunani lainnya, karena pada saat itu profesi arsitek belum ada dan
pembangunan dilakukan secara bersama (guilda) dan di pimpin oleh seorng pemuka
masyarakat.
2. Arsitektur Romawi
Budaya : Imperium, etruska, nasionalis
Nilai : Helenisme
Preseden : Arsitektur Yunani
Contoh : Rome Pantheon, Italia; Maison Carree, Prancis
Warisan : Kanonik: roman order, geometri, harmoni, proporsi, tektonik, entelekti;
Tipologi: rumah, pantheon (kuil), benteng, aquaduct, kuil, kuburan, stadion, thether,
sekolah, hypocaust, (bagian servis permandian) apodyterium (permandian air
hangat) frigidarium (permandian air hangat), Calidarium (permandian air hangat) ;
Struktur : arch, vault, dome ; Material: batu bata.
Keprofesian : Sedikit, bersifat insinyur, asritek terkenal marcus vitruvius pollio.
Romawi adalah bangsa yang bertetanggaan dengan Yunani. Kelak Yunani akan
jatuh dan menjadi bagian dari Romawi ketika satu persatu wilayah Yunani di
pindahtangankan oleh Romawi dan Kuda Trojan adalah saksi sejarah leburnya Yunani.
Kelak Romawi dengan semangat helenismenya dalam menyebarkan kekuasaan akan
membentuknya menjadi imperium. (negara multinasional) etruska (negara multietnis)
dan membina masyarakatnya berjiwa nasionalis dan patriotik.
Romawi kedepannhya banyak membawa nilai-nilai Yunani daei segi
pemerintahannya, kepercayaannya bahkan arsitekturnya. Romawi menjadi negara
imperium dengan bentang yang lebar persatuan dari banyak polis di bawahnya.
Memiliki kepercayaan resmi pagan politheisme hasil adopsi dari kepercayaan Yunani
(dewa langit, laut dan bawah tanah) dengan nama yang berbeda, Zeus menjadi Jupiter,
Poseidon menjadi Neptunus dan Hades menjadi Pluto, meski kedepannya berubah
menjadi Kristen imam paulus. Helenisme, semangat patriotik masyarakat Romawi di
sebar luaskan dengan meluasnya daerah imperium dan dari peristiwa itulah nilai-nilai
klasik Yunani yang kemudian di adaptasi menjadi nilai klasik Romawi tersebar di
semenanjung Eropa Barat, daratan Afrika Utara, hingga padang Arap dan Persia,
membentuk sebuah budaya metropilis, adikuasa, serta mutahir dalam segi teknologi.
Helenisme Romawi sedikit mengusari nilai rasionalisme Yunani. Budaya di
sebarluaskan begitu saja tampa adanya pendalaman logika sehingga penerapannya
dalam arsitektur fungsi-fungsinya lebih profan, urban, dan dengan estetika yang lebih
ekletik dan merdeka.
Teori arsitektur klasik ini kemudian berlajut hingga jaman Gothic. Dan untuk
meresapkan dan mengerti arsitektur Gothic inidiperlukan gambaran suasana
masyarakatnya pada saat ini dimana timbul spirit kejiwaan yang berusaha mencari
hakekat sifat-sifat tuhan yang ilahi. Spirit kejiwaan ini di tuangkan dalam suatu tema
“cahaya keilahian dalam ruang arsitektur” (Ven, 1991), kualitas ruang arsitektur klasik
gotic ini dinyatakan sebagai konsep kebeningan yang antara lain dapat dilihat pada
bentuk-bentuk jendela mawar stained-glass (rosetta) ataupun karya seni kaca tima
lainnya.
Hal inilah yang diapresiasikan sebagai prinsip transparansi dalam usaha
mengerti dan menangkap “ cahaya yang datang dari luar”. Di lain pihak ada karya-
karya gereja Gothic yang meminimalisir banyaknuya cahaya yang datang, atau bahkan
ada semacam peningkatan sensasi persepsional sampai ke tingkat imaterial. Beberapa
contoh bangunan arsitektur Gothic ini adalah Gereja Katedral Amiens, Katedral
Rouen, Katedral St.Dennis Abby, Katedral Reims, Katedral Ulm dll. Unsur atau
bagian lain dalam kelompok arsitektur klasik barat yang tak kalah pentingnya adalah
arsitektur Byzantine, arsitektur Borokue dan Rocobo serta arsitektur Arabesque
(dimunculkannya imbuhan kata Barat karena dalam zaman yang sama disunia Timur
juga di ketemukan karya-karya arsitektur sejenis, yang setingkay dan mengagumkan
tetapi mengandung pemikiran dan nilai-nilai yang berbeda, seperti Candi Boronudur,
Candi Perambanan, Candi Angkor). Kita dapat menyatakan bahwa bangunan-
bangunan ini sebagai objek arsitektur adalah bersifat massive-tertutup, karena
terisolasikan dari ruang sekitarnya, bahwa secara eksterior orang-orang dapat
berkeliling melihatnya. Dan karena itu, yang terpenting dan teristimewah dalam
mewujudkan identitas bentuk adalah pengolahan tampak dan tampilannya, pengolahan
sudut-sudutnya, pengolahan pertemuannya dengan tanah dan ketinggiannya yang
menembus langit. Demikian juga terlihat dengan jelas konsep-konsep artikulasi dan
kontinuitas. Ada 4 jenis pengolahan sudut, yaitu artikulasi dengan elemen “relief”
dengan sudut negative, dengan sudut yang tajam seperti garis, dan dengan sudut yang
di lengkungkan, diamana semua ini dapat diketemukan secara konsisten pada bagian
bawahnya maupun pada bagian atasnya/mahkotanya. Munculnya rasa tertarik dan
kagum pada diri orang yang mengalaminya akan obyek arsitektur ini dan lingkungan
sekitarnya, sedang bagi seorang arsitek dan menyadarkannya bagaimana pentingnya
gaya-gaya gravitasi yang sedemikian besar dapat di salurkan ke tanah.
B. Arsitektur Modern
1. Sejarah Arsitektur Modern
Pengertian arsitektur modern adalah :
a. Hasil pemikiran batu mengenai pandangan hidup yang lebih “manusiawi” yang
diterapkan pada bangunan.
b. Tolalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yang di hasilkan dari
alam pemikiran modern yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-
hal baru, progresip, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan
segala bentuk pranatanya.
c. Arsitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik
dan estetik yang dapat di pertanggungkan secara ilmiah.
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba-tiba
membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu-
satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornament-
ornament dan dekorasi yang di gantikan oleh geometri. Arsitektur diketahui telah
berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira-kira tahun 1920 hingga 1960.
I. Periode 1 (1900-1929)
Pemakaian bahan terutama “baja, beton dan kaca” dengan bentuk polos.
Ornamen dianggap sebagai suku kejahatan. Arsitektur modern berarti putusnya
hubungan dengan sejarah dan daerah. Selalu ingin universal (karena industri,
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat universal) dan juga manusianya.
(gaya universal sebagai international style). Pada bulan september 1930 telah
diadakan suatu konggres oleh CIAM (Congres Internationaux d’Architecture
Moderne) yang hasilnya adalah : Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari
suatu masa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yang
di timbulkan zaman mesin. Yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-
elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidangnya (ekonomi,
sosiologi dan kemasyarakatan) yang secara keseluruhan siap melayani umat
manusia. Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain
adalah FORM FOLLOWS FUNCTION yang di kembangkan oleh Louis
Sullivan (Chicago) dengan beberapa ciri sebagai berikut:
Le Corbusier
Walter Gropius
Alvaro Aalto
Arne Jacobsen
Oscar Niemeyer
a. Bagi mereka yang berpihak pada teknologi dan industrialisasi tahu 1950-an
dikatan sebagai titik puncak kejayaan arsitektur modern. Dimana tahun 50-
an disebut mass production (produksi bahan bangunan oleh pabrik). Dalam
hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi
komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada
rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap bersifat internasiona.
b. Bagi mereka yang menempatkan arsitetur sebagai karya yang estetik dan
aristik, tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemorosotan arsitektur
modern dengan alasan antara lain :
Karena arsitektur telah kehilangan identitas atau ciri individual
perancangannya. Tahun-tahun itu, nama yang di kenal orng adalah
nama biro-biro arsitektur bukan arsiteknya.
Walaupun arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat
tidak bisa di hilangkan adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata
demokratis itu sama saja bohong.
Dengan maraknya produksi massal pabrik-pabrik dapat menghasilkan
bahan-bahan bangunan yang sejenis atau mirip tapi dengan kualitas
yang berbeda.
Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos.
Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang
di harmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa
dimana bentukan yang geometri dianggap merusak dan memperburuk
wajah lingkungan yang masih kental dengan wajah-wajah neoklasik
atau pramodrn.
Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privacy.
Contoh: di terapkannya open plan yang berarti anti privacy.
Arsitektur post modern lahir karena beberapa hal antara lain arsitektur modern
di permalukan karena begitu tidak menghargai sejarah kemudian terjadinya gerakan
internasional mahasiswa diberbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama
yaitu menuntut kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada
umumnya pusat-pusat intelektual atau sekolah-sekolahsecara politik dikuasai
pemerintah sehingga melalui gerakan mahasiswa ini kemandirian mahasiswa di
haragai.
Post modern timbul pada saat aliran modern sudah mencapai klimaks
pertumbuhannya dan sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dratis
arsitektur modern dan internasional style. Reaksi lain yang timbul adalah slogan.
‘Less is More’ diubah menjadi ‘Less is Bore’ oleh Venturi. Istilah post modern
pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi bukan dalam konteks arsitektur.
1) Ideological, adalah suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk
memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan arsitektur postmodern
ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur
postmodern bisa lebih terarah dan sistematis.
2) Stylitic (ragam), adalah gaya suatu ragam (cara, rupa, bentuk dan sebagainya)
yang khusus. Pengertian gaya-gaya dalam arsitektur postmodern adalah suatu
pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur
postmodern.
3) Design Ideas, adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam
arsitektur postmodern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari arsitektur
postmodern.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu
pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kunodan periode
Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Arsitektur klasik dari bangsa yunani merupakan
dasar dari bangunan-bangunan klasik saat ini. Dari mulai masa kejayaan yunani kuno
sampai kejatuhan kerajaan romawi, banyak bangunan-bangunan besar yang di bangun
menggunakan keahlian arsitektur handal.
DAFTAR PUSTAKA
http://annasmaulana.blogspot.com/2013/05/sejarah-arsitektur-arsitektur-
klasik.21.html
http://rurucoret.blogspot.com/2008/12/architecture-modern.html
http://alexnova-alex.blogspot.com/2011/06/teori-arsitektur-klasik.html
https://1301313y.wordpress.com/2009/02/01/pengertian-arsitektur-
modernpostmoderndekontruksi/