Anda di halaman 1dari 147

Perkembangan Arsitektur 1

PERIODISASI
SEJARAH
ARSITEKTUR
BARAT/EROPA

*ERA KLASIK
(YUNANI + ROMAWI)
*ABAD PERTENGAHAN
*RENAISAN
re. Prof. Ir. V.R. van Romondt
KONSEP RUANG,
STRUTUR DAN
BENTUK
ARSITEKTUR ABAD
PERTENGAHAN
ROMANESK
Latar Belakang
Arsitektur Romanesk adalah nama yang digunakan untuk menggambarkan
arstitekur Eropa yang muncul pada abad ke 10 dan berkembang menjadi
arsitektur Gothic sekitar abad ke 12. Di Inggris, Romanesk lebih dikenal
dengan nama Norman Architecture.

Asitektur Romanesk dikenal memiliki ciri-ciri bangunan yang massif, dinding


yang tebal, memiliki busur setengah lingkaran, kolom yang kokoh / sturdy
piers, groin vault, menara besar, serta arcade dekoratif. Setiap bangunan
memiliki bentuk yang sederhana, dan biasanya besar dengan denah yang
simetris.

Definisi Romanesk
Romanesk pertama kali dicetuskan oleh seorang arkeolog bernama Charles
de Gerville, pada awal abad ke 19 untuk menggambarkan arsitektur Eropa
Barat dalam kurun waktu abad ke 5 sampai abad ke 13. Saat itu usia
bangunan yang diketemukan belum diketahui pasti usianya. Belakangan
setelah usia bangunan diketahui, Romanesk ternyata merupakan istilah
arsitektur yang digunakan untuk mendeskripsikan arsitektur pada abad ke 10
sampai sekitar abad 12.
Istilah Romanesk, pertama kali digunakan untuk menandakan gaya arsitektur
yang menggunakan lengkung/busur roman, dinding-pendukung yang tebal,
mengikuti pola basilika. Gaya ini kemudian merebak di Eropa bersamaan
dengan terjadinya Perang Sabil. Gereja Romanesk merupakan karya yang
sangat kaya berkat keterlibatan para seniman senirupa, sekaligus sebagai
ajang dakwah dan propaganda religious yang hebat.
masa ROMANESK
+/ TH 475 kegelapan Abad VIII – Abad XII
Akhir kerajaan Jaman Kristen ---------- Awal bentuk
Roma Purba/Klasik Jaman ‘Pointed Arch’
Byzantine

Disebut ROMANESK karena DASAR STRUKTUR


mengambil dari konstruksi Roma Purba, namun
TIDAK MENGINDAHKAN ATURAN-ATURAN (ORDERS) KLASIK

Periode Romanesk menandakan;


• Pembebasan besar dunia belum berakhir pada perubahan millenium kebangkitan
kota dan perdagangan
• Kekuasaan Paus sangat berpengaruh
• Awal kebangkitan kelas menengah dan pedagang
• Perkembangan bahasa Romantik puncak feodalisme sebagai sistem politik

Kemudian terus berkembang/penyempurnaan liturgi, Kembali ke ajaan St Benedictus,


di dalam biara, dengan 2 cara/mazhab
• Cluniac - pendidikan, musik dan kesenian,
• Cistercian - pekerja keras, disiplin, dan penyangkalan diri / puasa / tirakat.
• KONDISI SAAT INI:
• Sering terjadi perang antara fihak gereja dengan para
penentangnya
• Serangan orang Barbar yang meruntuhkan kerajaan Roma
Purba/Klasik, juga menghancurkan budayanya, yang kemudian
mengalami transformasi memasuki Abad Pertengahan (DARK
AGE – MASA KEGELAPAN)

GEREJA
ORDER BARU
MEDIEVAL CHRISTENDOM
BARBAR
CAROLINGIAN

• CAROLINGIAN berasal dari CAROLUS MAGNUS


(CHARLES THE GREAT) atau CHARLEMAGNE

• Pada tahun 800 seolah-olah kegelapan sudah menjadi sejarah


masa lalu. Kondisi mulai berubah dengan diangkatnya
Charlemagne (seorang raja bangsa Franks) sebagai Raja
seluruh bekas wilayah Roma, oleh Paus Leo III.

• Dalam pandangan Charlemagne ide mengenai ‘kerajaan’


sangat erat kaitannya dengn Roma. Meskipun sistem
politiknya sama sekali tidak sama dengan Roma, namun masih
dirasakan adanya kelahiran kembali sebagai Kerajaan Roma
yang Agung.
• Charlemagne menghidupkan kembali budaya Roma, terutama
Roma Kristen pada jaman Constantine, yang dianggapnya
merupakan model untuk pemerintahan kerajaan Kristen.
• Charlemagne berhasil ….. ‘Renaisans’ Carolingian
• Para cendekiawan dipanggil untuk mendukung upayanya, yang
mengutamakan untuk memperbaharui bahasa Latin dan literatur,
dan juga memperhatikan seni.
• Bangunan yang dihasilkan oleh Charlemagne merupakan
bangunan ‘eklektik’ yang merupakan gabungan dari bukan hanya
basilica Constantine dan interpretasi keantikan yang ‘barbarian’
saja, namun juga menggunakan temuan-temuan struktur yang
maju.
• Bangunan-bangunan Carolingian dianggap sebagai bangunan pra-
Romanesk. Dalam bentuk mengambil arsitektur Roma, namun
tidak dapat menangkap spirit dari gaya antiknya.
• Gaya ini berkembang di hampir seluruh daratan Eropa, yang
merupakan bekas jajahan Roma Purba/Klasik (Itali, Perancis,
Jerman, Inggris, Spanyol, Skandinavia, dll).

• Awalnya mempunyai bentuk yang mirip, kemudian


berkembang sendiri-sendiri dengan ciri khas masing-masing,
karena ada pengaruh lokal.

• Wujud Klasik gereja Romanesk adalah bentuk ½ lingkaran dan


vault, yang merupakan ciri utama arsitektur Roma Purba/
Klasik

• Ruang yang asalnya empat persegi panjang, ditambah kekiri


dan kekanan, membentuk salib (untuk paduan suara),
menciptakan sumbu sekunder.
Pada masa ini, Roma menjadi model yang legendaris.
Karena pada masa itu tidak ada contoh bangunan dengan
struktur yang besar, maka orang melihat bangunan di
sekitarnya, yaitu bangunan Romawi / bangunan tua →
Pantheon sebagai acuan.

Masa ini diimbas perang Salib/Sabil, hingga Jerusalem


dipandang sebagai tempat ziarah utama. Di sisi lain,
Perang Salib/Sabil menyebabkan terjadinya percampuran
baik melalui perdagangan maupun perkembangan ilmu
pengetahuan dengan daerah Timur. Bizantium merupakan
campuran Kristen dan Islam di Eropa/Timur. Ini
menyebabkan pertambahan kekayaan dan kekuatan dari
kota-kota yang mengalami perang Salib. Secara cepat,
Genoa (Barat) dan Venecia (Timur) menjadi pusat
kemajuan karena merupakan pelabuhan utama antara
Italia Barat dan Timur.
• Capital atau kepala kolom mengalami perkembangan sepanjang
periode Romanesk, mulai dari :
1. 1.Pyramidal capital
2. 2.Cushion capital
3. 3.Ionic Capital
4. 4.Ornamental Capital
5. 5.Figural Capital
KEPALA KOLOM (CAPITAL) ROMANESK
Elemen Interior-Kolom

1. Circular pillar
2. Quatrefoil pillar
3. Cruciform pillar
4. Pier with engaged pillar
5. Cruciform pier with engaged
shafts atau compound pillar
dengan bentuk atap yang
menunjuk ke atas
BATANG KOLOM (SHAFT) ROMANESK
Elemen Interior-Vault

Pada era arsitektur Romanesk, dikenal 3


jenis vault, yaitu:
– Pointed Vault
– Round/domical Vault
– Plain and Ribbed Vault
Pointed Vault Round/domical Vault
PERKEMBANGAN RIBBED VAULTING
Barel vault Plain and ribbed groined vault
Elemen Interior Jendela
• Suasana interior pada bangunan Romanesk biasanya mengandalkan
pencahayaan alami yang masuk ke dalam bangunan. Tujuan dari cahaya ini
adalah untuk membangun suasana khusyuk, khususnya dalam bangunan
gereja. Pencahayaan arsitektur Romanesk didapat dari jendela jendela
kecil. Bila dibandingkan dengan Arsitektur Gothic yang berkembang
setelahnya, arsitektur Gothic memiliki jumlah jendela untuk cahaya alami
yang lebih banyak dan lubang yang lebih besar.
• Selain bukaan didapat dari jendela, digunakan juga ventilasi untuk sirkulasi
udara luar dan dalam serta membantu pencahayaan alami. Letak ventilasi
ini biasanya terletak pada dinding di atas kolom (nave).
Bangunan dengan orientasi linear
1. 1.Ruang jemaat
2. 2.Koridor samping
3. 3.Lengan salib
4. 4.Bangsal Koor / Mimbar Altar
5. 5.Dinding atas, diberi jendela
6. untuk pencahayaan alami.
7. 6.Crossing
Bangunan dengan orientasi
memusat
Layout
octagon
Layout Long
Aisled
Layout
polygon
Layout
Domed
Rotunda
Layout Greek
cross
Layout
Baptistery
Ciri Denah Romanesk
• memiliki salib simetris
• bagian kepala bangunan
pada umumnya berbentuk
persegi panjang
• bagian tubuh terdiri dari tiga
lorong
• pada bagian serambi gereja
terdapat menara
• Denah romanesk yang terdiri
dari zoning kepala, badan
tangan kaki
Hal baru yang muncul pada era romanesk adalah perkembangan bentuk dan
susunan apse. Apse tidak hanya dibuat satu buah tetapi merupakan kelompok
beberapa apse sekaligus.

Ada yang disusun dalam posisi kuadron, ada pula yang berupa ruang altar
melingkar dengan deretran kapel-kapel kecil tang dibangun searah dengan jari- -
jari lingkareannya. Dengan demikian penonjolan keindahan terpusat pada bagian
dinding. Sering kali susunan ruang altar ( apse) diulangi lagi pada kedua ujung
bangunan melintang sehingga secara keseluruhan denahnya berbentuk seperti
daun semanggi.
Fasad eksterior
• Gereja gerja romanesk dapat dengan
mudah diidentifikasi karena tampaknya
sangat menyerupoai sebuah benteng(
fortress ) sehingga sering disebut
sebagai arsitektur benteng allah.
Konsep yang digunakan dalam
penataan façade dan kulit bangunan
era romanesk dikenal dalam istilah
westwork, yaitu sebuah konsep yang
menggabungkan makna dan simbolik
liturgis dan arsitektur menjadi sebuah
building komponen berlantai banyak
yang diletakan frontal didepan
bangunan gereja, dan umunya pada
sisi westfront ( main view)/ façade
barat. Ciri fasad pada bangunan
romanesk adalah penggunaan
lengkungan setengah lingkaran, dinding
pemikul gaya yang tebal untuk
menahan beban atap
Elemen eksterior dinding
Dinding pada arsitektur romanesk
cenderung tebal dan masiv karena
berprilaku sebagai elemen struktural dan
berfungsi untuk menahan beban atap.
Arsitektur romanesk biasanya
menggunakan bukaan sesedikit dan
sesekecil mungkin, untuk menghadirkan
kesan temaram dalam interiornya, dan
mengahasilkan suasana khusuk yang
membantu dalam berkonsentrasi baik
untuk berdoa maupun beribadat. Pada
dinding romanesk sering dijumpai elemen
dekoratif berupa moulding, yakni
penebalan dinding sebagai penojolan dari
kolom dalam atau penebalan yang hanya
bersifat ornamental saja.
elemen eksterior kolom
Kolom-kolom pada bangunan gereja gaya romanesk biasanya
terdapat pada interior bangunan, karena pada eksterior atau
fasadnya jarang digunakan, karena dinding bangunan yang massif
menjadi dinding structural. Kolom yang terlihat fasad adalah
penonjolan pada sudut bangunan saja, atau di bawah portal pada
entrance utama.

kolom ornamental dan kolom


structural (pilaster and
coloumn)
Elemen eksterior menara

Muka depan muka depan


tanpa menara dengan lengan
salb samping
Elemen eksterior menara

Muka depan menara pusat


dengan tiga diatas central
menara sudut
• Perletakan menara apada era romanesk bisa dilihat pada contoh – contoh
diatas.Letak menara yang umum ditemukan adalah pada fasad depan ( westfront )
yaitu pada bagian serambi ( narthex) gereja, meskipun tidak harus simetris tepat
ditengah bangunan.banguann menara romanesk umunya berbentuk geometris kotak
atau silinder.
• Pada fasad bangunan menara ini berfungsi sebagai eye catcher yang merangsang
visual secara vertikal, sekaligus juga sebagai penanda atau mark bangunan karena
bangunan romanesk biasanya diidentifikasikan dengan menara ini meskipun letak
bangunan jauh sekalipun.

Bentuk menara romanesk


yang geometri
Elemen eksterior atap
Atap yang ditemukan pada massa Romanesk terdiri dari bentuk bentuk perisai,
pelana, dan kerucut dengan material penutup atap dengan pasokan material
lokal yang ada di daerahnya masing – masing. Bentuk atap untuk ruang utama
9 nave ) biasanya perisai, dengan ketinggian yang tajam untuk memperkuat
skala bangunan, sementara lengan – lengan salib samping menggunakan atap
pelana.Bentuk dan ketinggian atap , bersama – sama dengan komposisi
massa menghasilkan “ pointed form “atau menunjuk keatas.

Tidak jarang ditemukan, terutama pada gereja katedral yang komposisi massa
penyusunnya cukup banyak, menggunakan kombinasi dari beberapa bentuk
atap sekaligus. Seperti kebanyakan bangunan eropa atap tidak menggunakan
teritis lagi.
Menara romanesk yang tidak Menara romanesk dengan bentuk atap
simetris ditengah bangunan yang menunjuk ke atas

Atap romanesk pada Atap romanesk pada


kepala bangunan gereja katedral
Kolom pada entrance gereja
romanesk
Bangunan religius romanesk
memiliki tiga jenis entrance, seperti
yang terlihat pada gambar:

1. Entrance bundar sederhana


(the simple round-arched
entrance)
2. Portal berjenjang atau
berlapis (the recessed or
stepped portal)
3. Portal berlapis dengan kolom
(the recessed or portal with
coloumns)
Jendela
Bentuk jendela pada arsitektur
romanesk dibedakan menjadi 4:

1. Jendela dengan kepala setengah


bundar ( semi-circular headed
window)
2. Pasangan jendela dengan kepala
setengah bundar dengan kolom
palsu ( couple semi-circular
headed window with central
colonette)
3. Jendela berlapis dengan kepala
setengah bundar dengan
beberapa kolom palsu (stepped
semi-circular headed window with
colonettes)
4. Jendela dengan motif daun
(trefoil-headed window)
trefoil-headed window

stepped semi-circular
headed window with
colonettes
Elemen eksterior-moulding
• Moulding atau ornament dekoratif
berupa penebalan-penebalan pada
dinding sudah dikenal sejak jaman
arsitektur Romanesk, dengan istilah
frieze. Moulding ini terdiri dari, empat
jenis motif yang sering dijumpai, yaitu:
– Motif kubus atau papan catur (
cube or chequer- board frieze)
– Motif mata gergaji ( chevron or
sawtooth frieze )
– Motif ukiran berirama (chip-carving
frieze)
– Motif gulungan pita (interface
frieze)
Interior
Ruang dalam interior bengunan Gereja
Romanesk sangat dipengaruhi oleh
pembagian zoning denah, yakni kepala-badan-
tangan dan kaki. Masing-masing bagian
mempunyai hirarki yang berbeda, dan
pengolahan serta artikulasi pada ruang mikro
Gereja Romanesk pada umumnya memberi
penekanan pada daerah ruang jemaat (nave)
dalam dimensi dan skala yang paling besar,
meskipun secara hirarki daerah kepala
bangunan, yaitu panti imam, (sanctuary)
memiliki derajat kesakralan yang tertinggi.
Orientasi utama ruang dalam ditujukan pada
mimbar altar (apse) dengan perletakan
bangsal koor (choir) yang biasanya diletakan
di belakang mimbar. Permainan skala dan
proporsi dalam interior gereja biasanya
didominasi oleh bentuk- bentuk busur (arch),
struktur lorong dan kubah (dome).
St. Sernin at Toulouse
Rumah Rakyat
• Kebanyakan masyarakat Eropa saat
zaman Romanesk berprofesi sebagai
petani. Namun lahan yang mereka
garap adalah milik dari tuan tanah
setempat. Profesi lain yang lazim
pada saat itu adalah pandai besi,
pengrajin, dll.
• Arsitektur dari masyarakat ini
sederhana, tidak seperti gereja-gereja
atau bangunan penting lain.
Umumnya memiliki bentuk dasar
denah persegi panjang. Bentuk
secara keseluruhan sederhana,
dengan dinding tebal dan ciri lain dari
Arsitektur Romanesk, yaitu jendela
semi-sirkular. Bentuk atap pelana,
dengan penutup atap kayu.
ROMANESK ITALI
• Dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok:

• 1. ITALI TENGAH (PUSAT)


- Gereja tipe BASILICA
- Lebih tertarik pada keindahan dari pada mengembangkan
keteknikan
- Karakter arsitekturnya masih bergaya TRADISI KLASIK
- Penggunaan MARMER sebagai material permukaan dinding
membedakan arsitektur Romanesk Itali dari arsitektur di
wilayah lain di Eropa
CONTOH BANGUNAN

• 1. CAMPANILE, PISA (AD 1174)


- Tower melingkar dengan diameter 52 ft
- Terdiri dari 8 (delapan) lantai yang dikelilingi arcade
- Kemiringan yang terjadi, disebabkan oleh amblasnya pondasi

• 2. BAPTISTERY, PISA (1153 – 1278)


- Didesain oleh Dioti Salvi
- Bentuk melingkar dengan diameter 60 ft
- Nave dipisahkan oleh 4 (empat) tiang utama dan 8 (delapan)
kolom, dari aisle
ROMANESK ITALI
KATEDRAL PISA
• 2. ITALI UTARA
- Dipengaruhi oleh daerah Alpen
- Gereja tipe Basilica dengan atap
kubah pada nave dan aisle-nya
- Lebih banyak menggunakan
batu dan bata dari pada marmer
- Ornamen berbeda dengan gaya
Klasik, lebih memperlihatkan
kehidupan luar (seperti para
penjajah yang datang dari Utara)

• CONTOH BANGUNAN
• S. Michele di Pavia (th 1117)
• ITALI SELATAN DAN SICILIA
Dipengaruhi oleh Byzantin dan Islam
- Pengaruh Byzantin terlihat pada gereja-gerejanya
- Pengaruh Islam terlihat pada dekorasi interior yang
menggunakan marmer warna-warni dan mozaik.
ROMANESK SICILIA
ROMANESK INGGRIS
• Inggris sudah memeluk agama Kristen 400 tahun sebelum
pendudukan Norman (1066)

• Orang Norman kemudian menamakan arsitektur Romanesk


Inggris, arsitektur “Norman”. Kemudian meluncurkan program
pembangunan yang ambisius yaitu membuat gereja-gereja
yang termasuk terbesar dan terpanjang di Eropa. Misalnya
gereja Winchester, Ely dan Norwich (dengan nave yang
panjang sekali)

• Kolom-kolom pada arcade, kadang-kadang menggunakan


kolom composite, namun lebih sering hanya menggunakan
bentuk silinder yang biasa saja.
GEREJA ELY - INGGRIS
ROMANESK INGGRIS
ROMANESK INGGRIS
ROMANESK DURHAM, pionir ‘vaulted grandeur’
ROMANESK PERANCIS
• Arsitektur Romanesk berkembang dari abad VIII – XII.

• Di bagian Selatan ditandai dengan dekorasi fasad gereja yang kaya dan
penggunaan wujud arsitektural Roma.
• Di Aquitaine dan Anjou nave ditutup dengan domes yang diletakkan pada
pendentive
• Pointed arch, sejak awal dipergunakan di selatan Perancis, merupakan
hasil dari hubungan dengan Saracen yang menduduki bagian negara ini
sejak 719 – 732

• Di bagian Utara, pengaruh Roma Purba lebih kecil. Lebih bebas dalam
mengembangkan gaya arsitektur baru
• Interior yang dipenuhi dengan kolom-kolom dan ditutup dengan atap
berbentuk arch, menunjukkan tanda-tanda serupa dengan struktur jaman
Gotik yang ringan dan anggun.
ROMANESK PERANCIS

Apse of Abbaye Saint-Marie in Souillac,


with radiating chapels
ROMANESK PERANCIS

Notre Dame du Puy, in the Église Notre-Dame la Grande, Poitiers


southwestern Auvergne region, is built (Second quarter of 12th century)
of brick, local white sandstone and
black volcanic stone (11th century)
ROMANESK PERANCIS

Notre Dame, Paris, France.


Constructed 1163 – 1285 in early Gothic style
ROMANESK PERANCIS

Église_Saint-Hilaire-le- Elevation of the Basilica


Grand in Poitiers (about of Saint-Sernin,
1130) Toulouse (about 1118)
Basilica of Saint-Sernin, Toulouse (about Vaulted ceiling of Abbey Church of
1118) Sainte-Foy (end of 11th century)
ROMANESK PERANCIS
ROMANESK JERMAN
BENTENG
BENTENG
BENTENG
BENTENG
Pencapaian di bidang arsitektur dalam era Romanesk ( yang banyak
mengalami perkembangan terutama pada era Gothic) salah satunya adalah
penggunaan stone vault. Penggunaan vault dari batu menggantikan atap-
atap kayu pada periode pre-Romanesk yang rentan terhadap bahaya
kebakaran. Selanjutnya, sebagai solusi structural dari penggunaan stone
vault ini adalah ditemukannya struktur dome, groin vault, pointed vault, dan
plain and ribbed groined vaulting.

Peninggalan-peninggalan sejarah Romanesk yang paling penting terutama


ditemukan di Italia, Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol, dan Portugal,
sisanya tersebar di seluruh bekas wilayah kekuasaan Romawi di benua
Eropa. Meskipun terjadi banyak penyesuaian di sana-sini, terutama karena
pengaruh iklim dan kultur setempat, pada prinsipnya desain dan elemen-
elemen arsitektural pada bangunan tersebut cenderung identik. Hal ini terjadi
karena filosofi agama Katolik yang digunakan sebagai pendekatan dan titik
berangkat desain berlaku universal dalam perancangan bangunan-bangunan
religious, seiring dengan penyebaran agama Katolik di seluruh penjuru
benua Eropa.
Secara umum, arsitektur
Romanesk memiliki ciri
arsitektur sebagai berikut :

• Prinsip simetri yang kuat pada komposisi


massa, baik yang menggunakan
orientasi linear maupun memusat
• Denah dengan bentuk salib, pada era
Romanesk terjadi perkembangan bentuk
dan susunan apse (mimbar/altar)
• Pembagian ruang seperti pada basilica
• Struktur dinding pemikul tebal dan kolom
raksasa
• Konstruksi busur (arch) dan lengkung
batu (vault)
• Kubah (dome) patah pada puncaknya.
• Penggunaan kaca dan kaca patri,
bukaan sedikit untuk menghadirkan
kesan massif atau tertutup menyerupai
bentuk benteng atau fortress.
• Menara tunggal atau kembar.
Rangkuman
Pengaruh Pada Bangunan Modern

• Saat ini, arsitektur


Romanesk sudah jarang
terlihat diaplikasikan pada
bangunan-bangunan,
khususnya di kota
Bandung. Bangunan
bergaya Romanesk jarang
ditemukan dalam bentuk
rumah tinggal, namun
biasanya berbentuk
bangunan publik, dan
penggunaannya pun
khusus, seperti obyek yang
kelompok kami bahas, yaitu
Gereja Bethel.
• Denah Bangunan

Dari denah bangunan, tampak


bahwa denah memiliki bentuk yang
simetris, hanya saja, jika dilihat
tampaknya, Gereja Bethel tampak
tidak simetris. Tatanan simetris dari
Gereja Bethel ini merupakan tatanan
simetris empat sisi / four sided
layout. Selain itu, denah ini bersifat
centrally planned, seperti salah satu
orientasi dari gaya Romanesk.
Denah ini memiliki bentuk dasar
salib sebagai analogi simbolik dari
salib, yang juga merupakan ciri khas
dari gereja Romanesk.
Eksterior Bangunan
• Entrance door
Bentuk pintu masuk utama Gereja Bethel
mengadaptasi pintu masuk gereja Romanesk, yaitu
bentu portal semi-sirkular / setengah lingkaran
berlapis-lapis dengan penyangga kolom
• Jendela
Salah satu jendela pada gereja Bethel, pada gambar
di samping, merupakan aplikasi dari arsitektur
Romanesk, yaitu jendela dengan bagian atas
setengah lingkara, atau yang biasa disebut semi
sircular headed window.
• Dinding masif
Dinding pada Gereja Bethel merupakan
dinding pemikul, sehingga terkesan tebal
dan masif. Dinding yang tebal dan masif
ini menyerupai sebuah benteng dalam
skala kecil, merupakan salah satu ciri
arsitektur Romanesk.
• Kolom
Penggunaan kolom
penyangga portal
yang sirkular
seperti silinder,
serta capital
ornamental,
merupakan ciri dari
arsitektur
Romanesk.
• Menara lonceng
Menara lonceng merupakan
salah satu ciri gereja, dan
merupakan ciri dari gereja
pada era Romanesk. Hal
yang membedakan menara
lonceng era Romanesk
yang dipakai dengan era
lain (Gothic, Renaissance,
dll) adalah bentuk menara
lonceng ini adalah bentuk
dasar geometrik kotak,
ditambah dengan motif art
deco yang populer saat
gereja ini dibangun.
GOTHIC
ARCHITECTURE
EROPA
AMERIKA
BOURGES

1/9/2023
LATAR BELAKANG
• Abad 12 – 16

• Di Perancis

• Dikenal
dengan istilah
French Style

• Istilah “Gothic”
dikenalkan oleh
Vasari dan Sir
Christopher
Wren
LATAR BELAKANG

• POLITIK
– Perang Salib 1095 - 1291
• Adanya perhatian lebih pada
bidang keagamaan di Eropa

– Adanya persaingan antara Saint


Louise IX dan Henry III merebut
hati parlement dengan tameng
keagamaan.
LATAR BELAKANG

• SOSIAL
– Akibat pengaruh baron maka
semakin kuat sistem
pemerintahan parlement,
muncul kelas baru

– Dynasti Capetien, kekuasaan


bangsawan berkurang,
masyakat lebih bebas +
Kesejahteraan terjamin
berkembangnya pendidikan,
kebudayaan dan seni
LATAR BELAKANG

• EKONOMI

– Adanya kontak
dalam bentuk
perdagangan
antara barat dan
timur
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK
• Kehidupan agama Kristen di Perancis
berkembang pesat akibat perhatian dari raja-
raja dan pejabat tinggi di Perancis, serta
berlangsungnya Perang Salib.
• Pada masa perkembangan Arsitektur Gothik,
gereja benar-benar sangat vital bagi
masyarakat Perancis. Sehingga gereja
merupakan fungsi dominan dibangun dengan
gaya Arsitektur Gothik.
GEREJA SEBAGAI
OBYEK UTAMA ARSITEKTUR
GOTHIK
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK
• Pada awal masa perkembangan Arsitektur Gothik, pada
abad 12 setelah masehi, gereja mendapatkan tempat
terbaik di hati rakyat Perancis. Sehingga seluruh
pekerjaan bidang seni, seperti seni pahat, seni lukis dan
arsitektur, dipusatkan untuk membangun gereja.

ARSITEKTUR GOTHIK
SEBAGAI SIMBOL
PERSATUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK

• Selain itu, perkembangan ilmu-ilmu lainnya,


seperti matematika, turut diterapkan pada
pembangunan gereja-gereja Gothik.
• Partisipasi berbagai pihak dalam membangun
gereja Gothik, seperti Katedral Notre Dame di
Paris, telah mempersatukan lapisan-lapisan
sosial dalam masyarakat Perancis.

ARSITEKTUR GOTHIK
SEBAGAI SIMBOL
PERSATUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK
• Pada masa kejayaan
Arsitektur Gothic, tahun
1250 hingga 1300, seni di
Eropa didominasi oleh seni
dan arsitektur yang berasal
dari Perancis.
• Arsitektur Gothic menyebar
ke Inggris, Italia, dan
Spanyol. Masing-masing
memiliki karakter tersendiri,
yang dipengaruhi oleh faktor
setempat.
KEJAYAAN
ARSITEKTUR GOTHIC
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIC
• Pada awal penyebaran Arsitektur
Gothik di Inggris, gaya Gothic yang
disebut Norman Gothic, masih
mengikuti ciri-ciri arsitektur Romanesk.

• Arsitek-arsitek Inggris kemudian


mengadaptasi kan gaya Gothic yang
kemudian menghasilkan karakter
GothikcInggris tersendiri.
PENYEBARAN
ARSITEKTUR GOTHIC
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK
• Gereja-gereja Gothik juga menyebar ke negara-negara lain, seperti
Jerman, Spanyol, dan Italia. Serta fungsi bangunan yang
menggunakan gaya Gothik semakin banyak, seperti kastil, sekolah,
dan lain-lain.

PENYEBARAN
ARSITEKTUR GOTHIK
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK
• Arsitektur Gothik juga berkembang sampai ke
Jerman Utara dan Autria, bahkan turut
berpengaruh pada arsitektur di Amerika
Tengah.
• Seniman-seniman mulai menyadari bahwa
aliran klasik dapat menciptakan prinsip dan
citra yang berbeda yang dapat disesuaikan.
Sehingga seniman mulai mengaplikasikan
seni pada berbagai bangunan , dan
kemudian berkembang menjadi Arsitektur
Renaissance.

AKHIR PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR GOTHIK
KARAKTERISTIK UTAMA
• Flying butress
Flying Buttress
GOTHIC

FLYING
BUTTRESS
KARAKTERISTIK UTAMA
• Ribbed Vault
RIB VAULTS
KARAKTERISTIK UTAMA
• Pointed Arch
MACAM-MACAM BUSUR
• Lancet Arch
MACAM-MACAM BUSUR
• Equilateral arch
MACAM-MACAM BUSUR
• Flamboyant arch
MACAM-MACAM BUSUR
• Depressed arch
PERKEMBANGAN VARIAN BENTUK DAN
LAYOUT

• Pada era Gothic awal


– Mulai bermunculan rib vaulting
– Dinding interior (chapel) dihilangkan sehingga ruang
dalam lebih mengalir
– Pengurangan jumlah kolom
– Menambah jumlah lantai bangunan
GOTHIC

EARLY
GOTHIC
ART

1/9/2023 ST.DENIS 1140 M.


NOTRE-DAME C - LAON
PERKEMBANGAN VARIAN BENTUK DAN LAYOUT

• Pada era High gothic


– Banyaknya eksperimentasi terhadap façade dan denah
bangunan
– Bukaan jenis rose window menjadi lebih banyak
– Berorientasi pada ketinggian bangunan (semakin tinggi
bangunan = semakin baik kesan religiusnya)
GOTHIC
ART
13-14th

1/9/2023
REIM C
• Perpendicular Gothic
Chartres Catherdral, Prancis
Milan Cathedral, Italia
Milan Cathedral, Italia
Milan Cathedral, Italia
PERKEMBANGAN VARIAN BENTUK DAN LAYOUT

• Pada era Rayonnant


– Tinggi bangunan bukan lagi tujuan utama
– Bukaan jendela (rose window) menjadi lebih banyak lagi
– Menggantikan dinding external bagian triforium dengan
jendela kaca
– Perluasan bagian bukaan tidak lagi berorientasi terhadap
pencahayaan, namun untuk penempatan stained glass.
Sainte Chapelle, Paris
Sainte Chapelle, Paris
Perancis
• Karakteristik paling kuat yang
nampak adalah ketinggian plafon
yang cukup ekstrim dan ekspresi
vertikal yang sangat kental.
• Di Perancis bagian barat umumnya
katedral mempunyai 3 portal yang
memiliki jendela lebar dan menara
lebih dari satu. Kadang – kadang
ada tambahan menara di sisi yang
lain. Sedangkan di bagian timur
Perancis, katedral umumnya
berbentuk poligonal dan kadang –
kadang terdapat kapel – kapel
kecil.
Katedral Coutances, Perancis
Inggris

• Karakteristik katedral di
Inggris adalah bentuk
yang ekstrim
memanjang dengan
void yag besar di antara
dua sisi horizontal.
Garis tegas yang
terlihat ditikberatkan
pada bagian horizontal
dibandingkan vertikal.
tipkal katedral di inggris
Jerman
• Karakteristik yang menonjol
adalah bentuknya yang masif,
juga bermodul alami. Katedral
di Jerman Mengekspresikan
arsitektur gothic di kerajaan
roma yang memperlihatkan
tower dengan ukuran sangat
besar, Menara nya nampak
lebih tinggi dan menjulang.
Karena ukurannya yang tinggi
tersebut, maka bangunan
nampak lebih ramping dan
kompak.
interior Regensburg Cathedral
Spanyol
• Katedral di Spanyol umumnya
memiliki ruang yang komples,
dengan berbagai ruang yang
memiliki bentuk yang berbeda.
• Bentuk bangunan lebih
pendek dan lebar. Sedangkan
bangunan utama umumnya
dikelilingi oleh kapel – kapel
kecil. Tidak sepert katedral di
Inggris, katedral di Spanyol Barcelona Cathedral
nampak lebih menyebar dan
melebar
Italia
• The clear proportions of Florence
Cathedral are defined by dark stone
against the colour-washed plastered
brick
• Katedral di Italia didominasi oleh batu
dengan warna gelap dan plesteran.
Sedangkan untuk dekorasi ruang,
umumnya digunakan marmer. Untuk
bagian tampak kadangkala
digunakan batu bata ekspose.
• Untuk bagian struktur arches Florence Cathedral are
umumnya dibagi dengan segmen
hitam dan putih. Di mana kolomnya
kadangkala dicat merah. Dinding
didekorasi oleh berbagai mosaic.
Sedangkan denah umumnya simetri
dengan kolom yang lebar.
Rangkuman
KORELASI DENGAN BANGUNAN PASCA RENAISANCE

Di abad modern, bangunan-bangunan dengan gaya


arsitektur Gothic banyak menggunakan elemen-elemen
bangunan seperti menara, pinnacles, dan ratusan
sculpture.
Neo - Gothic
• Adopsi dari gaya Neo-Gothic banyak dipakai untuk sekolah dan universitas di
awal abad ke-20, seringkali disebut sebagai Collegiate Gothic.

• Kurang lebih pada abad-19, adalah era kebangkitan gaya Gothic di mana gaya
Gothic banyak sekali digunakan dari Gothic Cottage , gereja dan gedung-
gedung pemerintahan. Para arsitek mengadaptasi gaya Gothic hampir di banyak
bangunan-bangunan modern pada saat itu. Wall butresses dan finials seringkali
ada, tapi dalam skala yang lebih kecil.
• Oxford University Museum of Natural
History by Benjamin Woodward
completed in 1860 an iconic building in the
Gothic Revival.

• Saint Edmundsbury Cathedral with the


newly completed tower behind the Abbey
ruins, Bury St Edmunds, Suffolk, East Anglia,
“The 'Iglesia Arciprestal de Santa María la Mayor'
KORELASI DENGAN BANGUNAN SEKARANG

Victorian Gothic Styles

Gereja Katedral, Antonius Dijkmans


KORELASI DENGAN MODERN

Lingkaran spiral Art Deco di gedung Chrysler di New York, dibangun


pada 1928–1930.
KORELASI DENGAN MODERN

• Tema populer lain dalam Art Deco adalah bentuk-bentuk


bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang
banyak terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan
pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan
penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless
steel,lacquer , inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit
zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan
kurva (unlike the sinuous, natural curves of the Art Nouveau),
pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari adalah
tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul
pada saat ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam
berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles,
auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak dari
Gedung Chrysler
Bentuk yang terjadi merupakan bentuk natural,
mempertahankan bentuk aslinya atau diubah tetapi
tetap unsur kurva atau lengkung aslinya, misalnya
bentuk sulur tanaman atau lainnya.

Arsitek yang terkenal pada masa ini adalah


Antonio Gaudi. Gaudi merupakan arsitek yang ahli
di bidang craftman seperti seni menempa besi,
mengukir batu, dan terutama keahliannya di
biodang mosaik keramik.
Gaudi
ANTONIO GAUDI

Anda mungkin juga menyukai