Anda di halaman 1dari 4

Arsitektur Romanesque

Arsitektur Romanesque adalah gaya arsitektur dari Eropa Abad Pertengahan, ditandai oleh
pelengkung setengah lingkaran, dan berkembang menjadi gaya arsitektur Goth, ditandai
dengan pelengkung berujung, yang dimulai pada abad ke-12. Tidak ada kesepakatan
mengenai waktu berawalnya gaya Romanesque, dan pengusulan waktunya beragam mulai
dari abad ke-6 sampai abad kesepuluh, namun contoh-contohnya dapat ditemukan di seluruh
penjuru Eropa, sehingga menjadikan arsitektur Romanesque sebagai gaya arsitektur pan-
Eropa pertama sejak Arsitektur Imperial Romawi. Gaya Romanesque di Inggris disebut
sebagai arsitektur Norman.
Kota yang menggunakan gaya arsitektur romansque paling banyak terdapat di wilayah eropa
karena sejak Charlemagne diangkat menjadi Holy Roman Emperor oleh Paus Leo III di
Roma. ia menyatukan sebagian besar wilayah Eropa dan dengan ini muncullah harapan untuk
perbaruan peradaban orang-orang Eropa. Charlemagne menetapkan kebijakan resmi yang
kuat tentang menghidupkan kembali kebudayaan Romawi yang hilang, khususnya budaya
Roma Kristen pada masa Konstantinopel. kampanyenya untuk menegakkan bangunan yang
mirip dikeluarkan oleh Charlemagne. Hasilnya adalah bangunan arsitektur yang merupakan
tiruan dari percampuran budaya basilika konstantin dan keantikan ‘orang barbar’serta
memiliki stuktur inovatif yang menjanjikan di masa depan. Pada abad ke 12 Romanesque
Inggris, satu tipe penting dapat ditemui di Inggris barat, desain dari Tewksbury dan
Gloucester, di mana dinding bagian atas yang berat dan tertutup didukung oleh arkus-arkus
yang diletakkan di atas kolom yang tinggi dan besar. Bentuk raksasa inilah yang membuat
mood dari arsitektur Inggris tidak terdefinisi, tapi banyak sekali drama. Keadaan yang
diciptakan di sini tentu berbeda dengan model Burgundi dari gereja St.Savin-sur-Gartempe
yang menghasilkan suasana yang optimis dan ekperimentalis. Beberapa bangunan yang
menggunakan gaya arsitektur Romanesque yang terdapat pada kota-kota di eropa yaitu istana,
gereja dan katedral.

1. Istana Kapel Palatine

https://stellarclyne.wordpress.com/2015/02/26/pre-romanesque-and-romanesque-architecture-
arsitektur-pra-romanesk-dan-romanesk
Kapel Palatine dibangun antara 796-805 di dalam istana Charlemagne menggunakan
struktur Carolingian yang unggul. Sebuah kubah, dengan dua lapis dinding, dua lantai segi
delapan, kapel tersebut melambangkan arsitektur dengan gaya Early Christian dan Bizantin.
Charlemagne dan para arsiteknya lakukan pada saat itu adalah membangun kembali S.Vitale,
salah satu bangunan antik paling impresif yang sudah tidak ada, dengan menggunakan
struktur arsitektur Romawi pada masa Colosseum. Pergabungan arsitektural ini memberikan
arah baru terhadap perkembangan arsitektur pada abad pertengahan. Penekanan pada
kesatuan yang rasional, perbatasan antar ruang yang jelas, konstruksi modular berantai, dan
fragmentasi adalah beberapa dari banyak ciri-ciri arsitektur Romanesque yang paling jelas.

2. St. Etienne

https://stellarclyne.wordpress.com/2015/02/26/pre-romanesque-and-romanesque-architecture-
arsitektur-pra-romanesk-dan-romanesk

Nevers adalah tempat dimana arsitektur bergaya Romanesque pertama kali menggunakan
lukisan dan pahatan di dinding-dindingya. Gereja ini adalah St.Etienne. Gereja St.Etienne ini
adalah salah satu dari bangunan-bangunan Romanesque yang mengundang paradigma.
Bagian dalamnya terdapat kolom-kolom yang didirikan secara berirama, diperkuat oleh
diding penopang yang bertolak belakang dengan garis-garis horizontal yang dibentuk di
kolomnya.

3. Katedral Durham
http://www.britainexpress.com/counties/durham/az/durham/cathedral.htm

Katedral Durham adalah salah satu contoh bangunan dengan gaya arsiteur Romanesque yang
dibangun saat masa peralihan arsitektur Romanesque ke arsitektur Gotik. Durham adalah titik
balik dari arsitektur Eropa. Druham menggunakan bingkai-bingkai kubah yang membuktikan
betapa krusialnya hal tersebut untuk arsitek antarbenua, yaitu orang Norman dan Prancis,
yang memelopori style Gotik.

Pada abad ke 12 Romanesque Inggris, satu tipe penting dapat ditemui di Inggris barat, desain
dari Tewksbury dan Gloucester, di mana dinding bagian atas yang berat dan tertutup
didukung oleh arkus-arkus yang diletakkan di atas kolom yang tinggi dan besar. Bentuk
raksasa inilah yang membuat mood dari arsitektur Inggris tidak terdefinisi, tapi banyak sekali
drama. Keadaan yang diciptakan di sini tentu berbeda dengan model Burgundi dari gereja
St.Savin-sur-Gartempe yang menghasilkan suasana yang optimis dan ekperimentalis.
Daftar Pustaka

https://stellarclyne.wordpress.com/2015/02/26/pre-romanesque-and-romanesque-architecture-
arsitektur-pra-romanesk-dan-romanesk/
https://www.google.co.id/search?
q=kota+bergaya+arsitektur+romanesque&sa=X&biw=1366&bih=655&tbm=isch&tbo=u&so
urce=univ&ved=0CC0QsARqFQoTCLTlsKndv8gCFUYfjgodMzwFIQ#tbm=isch&q=katedr
al+durham&imgrc=32y3WgDOLTxExM%3A
http://www.britainexpress.com/counties/durham/az/durham/cathedral.htm

Anda mungkin juga menyukai