Anda di halaman 1dari 17

PROYEKSI PIKTORIAL

Di susun oleh : Annas Sayyid Kandivas


Proyeksi Piktorial
Proyeksi Piktorial adalah suatu cara menampilkan
gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan
tunggal.

Proyeksi Isometri

Proyeksi Dimetri
Macam – macam
cara proyeksi
piktorial Proyeksi Miring

Proyeksi Perspektif
PROYEKSI
ISOMETRI
PROYEKSI
ISOMETRI
Proyeksi isometri merupakan penggambaran secara 3
dimensi pada sebidang kertas dengan memiringkan
sumbu-x dan sumbu-y.

CIRI – CIRI PROYEKSI ISOMETRI

1. ) Ciri pada sumbu


• Sumbu-x dan sumbu-y mempunyai sudut 30°
terhadap garis mendatar.
• Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.

2. ) Ciri pada ukuran


• Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama
dengan panjang benda yang digambarnya.
PENYAJIAN PROYEKSI ISOMETRI

Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat


dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu
posisi normal, terbalik, dan horisontal.

01 02 03
Proyeksi Isometri Proyeksi Isometri Proyeksi Isometri
Kedudukan Terbalik Kedudukan Horizontal
kedudukan Normal
Memutar gambar dengan Memutar gambar dengan
sudut 180° ke kanan dan sudut 270° ke kanan dan
kedudukan normal,sesuai kedudukan sumbu
dengan kedudukan norrnalnya
sumbunya.
PROYEKSI
DIMETRI
PROYEKSI
DIMETRI
Dibandingkan dengan proyeksi isometri, proyeksi dimetri
mempunyai perbedaan mendasar, yaitu: besar sudut
sumbu-x dan y, terhadap garis horisontal dan
perbandingan sumbu-x, y dan z.

Proyeksi dimetri mempunyai ketentuan sebagai berikut :

1. ) Besar Sudut
• Sumbu utama mempunyai sudut: α = 7° dan β = 40°

2. ) Perbandingan sumbu-x, y dan z


• Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1,
pada sumbu y = 1 : 2, dan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh perubahan pandangan dari proyeksi isometri dengan sudut α = 30° dan β = 30°
dengan perbandingan x : y : z adalah 1 : 1 : 1 menjadi proyeksi dimetri dengan sudut α = 7°
dan β = 40° dengan perbandingan x : y : z adalah 1 : ½ : 1.
Gambar perbandingan antara gambar isometri dan dimetri di atas jika dijelaskan lebih rinci
adalah sebagai berikut :
PROYEKSI
MIRING (OBLIQUE)
PROYEKSI
MIRING
Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis
horizontal / mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45°
dengan garis mendatar.

Proyeksi Miring mempunyai ketentuan sebagai berikut :

1. ) Besar Sudut
• Sumbu utama mempunyai sudut: α = 0° dan β = 45°

2. ) Perbandingan sumbu-x, y dan z


• Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1,
pada sumbu y = 1 : 2, dan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh Perubahan proyeksi dimetri dengan sudut α = 7 ° dan sudut β = 40 ° menjadi proyeksi
miring dengan sudut α = 0 ° dan sudut β = 45 °. Pada gambar ini panjang sisi surut (pada
sumbu-y) adalah sama dengan panjang aslinya
Gambar proyeksi isometri, dimetri, dan Miring (obliq) sama - sama
memberikan informasi bentuk 3 dimensi suatu benda, gambar
proyeksi piktorial 3 dimensi ini mempunyai wujud yang mirip.
Namun ada hal prinsip yang membedakannya sehingga menjadi
kategori yang berbeda.
PROYEKSI
PERSPEKTIF
PROYEKSI
PERSPEKTIF
Perspektif berasal dari kata perspective. Gambar perspektif
secara kontekstual berarti cara menggambar benda padat pada
permukaan dua dimensi sehingga memberikan kesan yang
tepat tentang tinggi, lebar, kedalaman, dan posisi benda dalam
hubungannya satu sama lain bila dilihat dari sudut pandang
tertentu.
Ada tiga macam gambar proyeksi perspektif ditinjau dari
jumlah titik hilang yang ada, yaitu

1. ) Perspektif dengan satu titik hilang

2. ) Perspektif dengan dua titik hilang


3. ) Perspektif dengan tiga titik hilang
PERSPEKTIF DENGAN SATU TITIK HILANG

Dengan menggunakan perspektif satu titik, maka garis-garis yang


sejajar akan konvergen (mengumpul) ke satu titik di suatu tempat.
Pada perspektif jenis ini hanya ada satu titik dimana garis - garis
sejajar terkumpul menjadi satu titik, sedangkan garis - garis sejajar
pada arah yang lain akan tetap sejajar. Titik tempat bertemunya
garis sejajar tersebutlah yang disebut dengan titik hilang atau
vanishing point. Proyeksi ini memberikan kesan kedalaman objek
gambar.
Pemakaian perspektif jenis ini sangat terbatas karena
dikhawatrikan dapat mengaburkan informasi mengenai ukuran
benda yang sebenarnya. Produk yang kecil akan nampak jauh
lebih besar dari ukuran yang sebenarnya.
PERSPEKTIF DENGAN DUA TITIK HILANG

Perspektif dua titik lebih bermanfaat dibandingkan dengan perspektif satu titik. Objek gambar yang digambarkan
dengan dua titik hilang terlihat lebih natural. Pada perspektif dua titik garis-garis sejajar pada kedua sisi benda akan
mengumpul pada dua titik yang terletak di horison, sedangkan untuk garis vertikal tetap digambarkan vertikal begitu
saja (vertikal penuh).
PERSPEKTIF DENGAN TIGA TITIK HILANG

Pengembangan yang lebih jauh dari perspektif dua titik adalah perspektif tiga titik, yaitu perspektif dengan tiga titik
hilang. Perspektif tiga titik juga memiliki dua titik hilang di horison sebagaimana perspektif dua titik, akan tetapi
pada arah vertikal, perspektif ini memiliki satu titik hilang lagi, bisa di atas horison bisa juga di bawah horison.
Semakin dekat titik hilang ke objek, maka akan semakin besar pula kesan gambar objek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai