Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul Komposit. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia Zat Padat.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai
elemen
penguat
sangat
menentukan
sifat
mekanik
dari
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu komposit.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi komposit.
1.3.3 Untuk mengetahui bahan utama komposit.
1.3.4 Untuk mengetahui jenis-jenis dari material komposit.
1.3.5 Untuk mengetahui apa saja contoh material komposit itu.
1.3.6 Untuk mengetahui apa saja bahan pembentuk komposit
1.3.7 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan material komposit.
1.3.8 Untuk mengetahui apa kegunaan dari komposit.
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar dapat memahami komposit.
1.4.2 Agar dapat memahami bagaimana klasifikasi komposit.
1.4.3 Agar dapat memahami bahan utama komposit.
1.4.4 Agar dapat memahami jenis-jenis dari material komposit.
1.4.5 Agar dapat memahami apa saja contoh material komposit itu.
1.4.6 Agar dapat memahami apa saja bahan pembentuk komposit.
1.4.7 Agar dapat memahami kelebihan dan kekurangan material komposit.
1.4.8 Agar dapat memahami kegunaan dari komposit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Komposit
Menurut definisi, komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-bahan yang
berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk sepenuhnya.
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material
sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik
yang berbeda dari material pembentuknya.
Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda,
serta mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih
bahan merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi
komposit. Walaupun demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini
merangkumi semua bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy,
keramik, kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih
untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis
(modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa
lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan
lamina ini disebut sebagai laminat.
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
a.
Penguat (Reinforcement), yang mempunyai sifat kurang elastis tetapi lebih kaku
Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang
lebih rendah.
Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang
digunakannya, yaitu :
a. Fibrous Composites (Komposit Serat).
Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu lapisan yang menggunakan
penguat berupa serat (fiber). Serat (fiber) yang digunakan bisa berupa glass fibers,
carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya.
b. Laminated Composites (Komposit Laminat).
Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung
menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri.
c. Particulalate Composites (Komposit Partikel).
2.2
Klasifikasi Komposit
b.
c.
d.
anorganic.
Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural.
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit
partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan
komposit partikel terdiri dari partikelpartikel yang diikat oleh matrik. Bentuk partikel
ini dapat bermacammacam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang
tidak beraturan secara acak. Sedangkan bahan komposit serat terdiri dari serat serat
yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua macam yaitu serat panjang dan serat
pendek.
2.2.1
berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang
(continous fiber) dan serat pendek (short fiber dan whisker). Penggunaan bahan
komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu bahan
komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya sangat lemah
bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.
Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus,
membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe
ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan kekuatan
antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
Komposit serat dalam dunia industry mulai dikembangkan dari pada
menggunakan bahan partikel. Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang
utama yaitu strong(kuat), stiff (tangguh), dan lebi tahan terhadap panas pada saat
didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam penggembangan teknologi pengolahan serat,
membuat serat sekarang semakin diunggulkan dibandingkan materialmaterial yang
digunakan. Cara yang digunakan untuk mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi
dan bermodulus elastisitas tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan
tarik renda, serta bermodulus elastisitas rendah makin banyak dikembangkan guna
untuk memperoleh hasil yang maksimal. Komposit pada umumnya mengunakan bahan
plastik yang merupakan material yang paling sering digunakan sebagai bahan pengikat
seratnya selain itu plastic mudah didapat dan mudah perlakuannya, dari pada bahan dari
logam yang membutuhkan bahan sendiri.
Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat dengan
benar. Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit yaitu :
adalah
salah
satu
bagian
utama
dari
komposit
Serat Gelas (Glass fiber) adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini
biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat
gelas sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium
(Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.
Chopped Strand
Adalah strand yang
dipotong-potong
dengan
ukuran
tertentu
kemudian
Woven Fabric
Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.
Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam
Serat S-Glass
Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.
Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.
1)
polimer berpenguat serat (FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini
menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat
seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Komposit ini bersifat :
a) Biaya pembuatan lebih rendah
b) Dapat dibuat dengan produksi massal
c) Ketangguhan baik
d) Tahan simpan
e) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
f) Kemampuan mengikuti bentuk
g) Lebih ringan.
Jenis polimer yang sering digunakan (Sudira, 1985) :
1. Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan
menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras
apabila didinginkan. Thermoplastic akan meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti
perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu
kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66,
PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2. Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang
tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai
karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis
melamin. Plastik jenis thermoset tidak begitu menarik dalam proses daur ulang karena
selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume
jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida,
Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).
Aplikasi PMC yaitu sebagai berikut :
1)
2)
penguatnya dengan serat seperti silikon karbida. Kelebihan MMC dibandingkan dengan
PMC :
a. Transfer tegangan dan regangan yang baik.
b. Ketahanan terhadap temperature tinggi
c. Tidak menyerap kelembapan.
d. Tidak mudah terbakar.
e. Kekuatan tekan dan geser yang baik.Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
Kekurangan MMC :
a. Biayanya mahal
3)
pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron
nitride. Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :
1. Gelas anorganic.
2. Keramik gelas
3. Alumina
4. Silikon Nitrida
Keuntungan dari CMC :
1. Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam
2. Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
3. Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
4. Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5. Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6. Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi
Kerugian dari CMC :
1. Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2. Relative mahal dan non-cot effective
3. Hanya untuk aplikasi tertentu
Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :
1. Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
2. Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange
tubes, liner
3. Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.
4. Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong.
5. Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
6. Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
7. SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.
dasar yang diproduksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan
perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat
dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass.
2.4.2
b.
komposit.
c. Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.
2.5
4) Thermoset Composites
2. Metal matrix composite MMC:
a. Cast iron putih
b. Hardmetal (carbide in metal matrix)
c. Metal-intermetallic laminate
3. Ceramic matrix composites:
a. Cermet (ceramic and metal)
b. concrete
c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)
d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers
4. Organic matrix/ceramic aggregate composites
a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete
5. Chobham armour (lihat composite armour)
6. Engineered wood
a. Plywood
b. Oriented strand board
c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d. Pykrete (sawdust in ice matrix)
7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles
a. Arborite
b. Formica (plastic)
erosil, pigmen, resin, katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan finishing antara lain :
aseton, PVA, mirror, cobalt, dan dempul.
1. Aerosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih.
Berfungsi sebagai perekat mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah
patah/pecah.
2. Pigment
Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass dicampur.
Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan
warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.
3. Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi
untuk mencairkan/ melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua bahan yang akan
dicampur. Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau dikemas dalam kaleng.
4. Katalis
Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya
dijual bersamaan dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin 1
liter dan katalisnya 1/40 liter.
5. Talk
Sesuai dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu.
Berfungsi sebagal campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.
6. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model
anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang.
Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur
kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya.
Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
7. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk
mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental yang akan
mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.
8. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk
melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah agar
kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat
dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.
9. Mirror
Sesuai namanya, manfatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek
licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.
10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif
pencampur katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik
dan terlalu encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab
tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan
kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur
dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan
api.
11. Dempul fiberglass
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang
tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan
fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengerjaan
lebih lanjut.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Komposit
2.7.1 Kelebihan Material Komposit
Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari
beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal dan biaya. Seperti
yang diuraikan dibawah ini :
a.
dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta
dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih
tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu
produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah,
pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.
2.7.2 Kekurangan Material Komposit
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis.
2.8 Kegunaan Komposit
a. Angkasa luar
Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
b. Kesehatan
Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
c. Marine / Kelautan
Kapal layar, Kayak
d. Industri Pertahanan
Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
e. Industri Pembinaan
Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Olah raga dan rekreasi
Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
g. Automobile
Komponen mesin, Komponen kereta
h. Angkasa luar
Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana
sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit
memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur
yang tinggi (tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki
kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density) yang
lebih tinggi daripada logam, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan suara, serta
dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk
menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi.
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2010, Nopember 11). Sifat-Sifat Komposit. Retrieved November 18, 2015,
from Blogspot: http://decilix.blogspot.co.id/2010/11/sifat-fisika-dan-kimiabaja.html
Nugroho, A. F. (2014, Februari 03). Komposit. Retrieved November 18, 2015, from
Blogspot: http://forestmaknyus.blogspot.co.id/2014/02/sekilas-tentang-baja.html
Santa, M. (2015, Juni 15). Makalah Kimia. Retrieved November 18, 2015, from
Blogspot: http://mardhawaspj.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kimiapadat.html?m=1