Anda di halaman 1dari 16

Material Komposit

Dian Wijaya Kurniawidi, M.Si


Definisi
 Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri
dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan
berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya
 Karena Perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar
material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya
penambahan wetting agent.
Tujuan Pembuatan Material
Komposit
1. Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik
tertentu
2. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
3. Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat
menghemat biaya
4. Menjadikan bahan lebih ringan
Material Penyusun Komposit
1. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau
fraksi volume terbesar (dominan).
 Fungsi matriks :
a. Mentransfer tegangan ke serat
b. Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
c. Melindungi serat.
d. Memisahkan serat.
e. Melepas ikatan.
f. Tetap stabil setelah proses manufaktur.

2. Filler (penguat)
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement
(penguat) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada
komposit.
 Adanya dua penyusun komposit atau lebih
menimbulkan beberapa daerah dan istilah
penyebutannya;
1. Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
2. Penguat (Penahan beban utama)
3. Interphase (pelekat antar dua penyusun)
4. interface (permukaan phase yang berbatasan
dengan phase lain)
 Secara strukturmikro material komposit tidak merubah
material pembentuknya (dalam orde kristalin) tetapi
material komposit berbeda dengan material
pembentuknya.
 Syarat terbentuknya komposit: adanya ikatan
permukaan antara matriks dan filler.
 Ikatan antar permukaan ini terjadi karena adanya
gaya adhesi dan kohesi
 Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi terjadi
melalui 3 cara utama:
1. Interlocking antar permukaan → ikatan yang terjadi
karena kekasaran bentuk permukaan partikel.
2. Gaya elektrostatis → ikatan yang terjadi karena
adanya gaya tarik-menarik antara atom yang
bermuatan (ion).
3. Gaya vanderwalls → ikatan yang terjadi karena
adanya pengutupan antar partikel.
 Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa
variabel:
1. Ukuran partikel
2. Rapat jenis bahan yang digunakan
3. Fraksi volume material
4. Komposisi material
5. Bentuk partikel
6. Kecepatan dan waktu pencampuran
7. Penekanan (kompaksi)
8. Pemanasan (sintering)
Properties Komposit

 Sifat dan karakteristik komposit ditentukan oleh :


1. Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan
karakteristik material penyusun menurut rule of
mixture sehingga akan berbanding secara
proporsional.
2. Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan
mempengaruhi karakteristik komposit.
3. Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan
meningkatkan sifat dari komposit.
Perbedaan komposit
dengan alloy
 Komposit bila ditinjau secara mikroskopi masih
menampakkan adanya komponen matrik dan
komponen filler, sedangkan alloy telah terjadi
perpaduan yang homogen antara matrik dan filler
 Pada material komposit, dapat leluasa
merencanakan kekuatan material yang diinginkan
dengan mengatur komposisi dari matrik dan filler, sifat
material yang menyatu dapat dievaluasi dan diuji
secara terpisah.
Klasifikasi Komposit

 Berdasarkan matriksnya, komposit diklasifikasikan


menjadi 3

Keramik sbg Matriks Logam sbg Matriks Polimer sbg Matriks


 Komposit berdasarkan jenis penguatnya
Kelebihan Komposit
1. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah
berbanding dengan bahan konvensional.
2. Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk
menggantikan komponen yang diperbuat dari logam dengan
komposit karena telah terbukti komposit mempunyai rintangan
terhadap fatigue yang baik terutamanya komposit yang
menggunakan serat karbon.
3. produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang
dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat
yang digunakan.
4. Massa jenis rendah (ringan)
5. Lebih kuat dan lebih ringan
6. Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan
7. Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.
8. Koefisien pemuaian yang rendah
9. Tahan terhadap cuaca dan korosi
10. Mudah diproses

Anda mungkin juga menyukai