Anda di halaman 1dari 10

MATERIAL

STRUKTUR PADA
BANGUNAN
A. MACAM – MACAM MATERIAL STRUKTUR PADA BANGUNAN

1. Struktur Komposit

Menurut definisi, komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-


bahanyang berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah
komponen terbentuk sepenuhnya. Komposit adalah suatu material yang
terbentuk dari kombinasi duaatau lebih material sehingga dihasilkan
material komposit yang mempunyai sif atmekanik dan karakteristik yang
berbeda dari material pembentuknya.Komposit memberikan suatu pengertian
yang sangat luas dan berbeda- beda, serta mengikuti situasi dan perkembangan
bahan itu sendiri. )abungan duaatau lebih bahan merupakan suatu konsep yang
diperkenalkan untuk menerangkandefinisi komposit.alaupun demikian definisi ini
terlalu umum, karena kompositi n i m e r a n g k u m i s e m u a b a h a n t e r m a s u k
p l a s t i k ya n g d i p e r k u a t d e n g a n s e r a t , l o g a m alloy,keramik,
kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih
untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.Komposit memiliki sifat mekanik yang
lebih bagus dari logam, kekakuan jenis "modulus Young/density d a n k e k u a t a n
j e n i s n ya l e b i h t i n g g i d a r i l o g a m .
B. Beberapa definisi komposit sebagai berikut
• Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material yang
disusun dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh senyawa,
paduan, polymer dan keramik)
• Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun dari
dua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan Fe dan
C)
• Makrostruktur : material yang disusun dari campuran dua atau lebih
penyusun makro yang berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi dan tidak
larut satu dengan yang lain disebut material komposit (definisi secara makro
ini yang biasa dipakai)
B. Tujuan pembuatan material komposit
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :
• Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu
• Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
• Menjadikan bahan lebih ringan
C. Penyusun Komposit
Komposit pada umumnya terdiri dari 2 fasa:
1. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (dominan).
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mentransfer tegangan ke serat.
b) Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
c) Melindungi serat.
d) Memisahkan serat.
e) Melepas ikatan.
f) Tetap stabil setelah proses manufaktur.

2. Reinforcement atau Filler atau Fiber


Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang
berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.

Adanya dua penyusun komposit atau lebih menimbulkan beberapa daerah dan
istilah penyebutannya; Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar),Penguat
(Penahan beban utama), Interphase (pelekat antar dua penyusun),interface
(permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)

Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material pembentuknya


(dalam orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit berbeda dengan
material pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan antara matriks dan
filler.Syarat terbentuknya komposit: adanya ikatan permukaan antara matriks dan
filler. Ikatan antar permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi

Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara utama:


o Interlocking antar permukaan → ikatan yang terjadi karena kekasaran
bentuk permukaan partikel.

o Gaya elektrostatis → ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik


antara atom yang bermuatan (ion).

o Gaya vanderwalls → ikatan yang terjadi karena adanya pengutupan antar


partikel.

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variabel
antara lain:
o Ukuran partikel
o Rapat jenis bahan yang digunakan
o Fraksi volume material
o Komposisi material
o Bentuk partikel
o Kecepatan dan waktu pencampuran
o Penekanan (kompaksi)
o Pemanasan (sintering)

D. Properties Komposit
Sifat maupun Karakteristik dari komposit ditentukan oleh:
• Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material penyusun
menurut rule of mixture sehingga akan berbanding secara proporsional.
• Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik
komposit.
• Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.

E. Perbedaan Komposit dan Alloy


Perbedaan antara komposit dan alloy adalah dalam hal sistem proses
pemaduannya:
o Komposit bila ditinjau secara mikroskopi masih menampakkan adanya komponen
matrik dan komponen filler, sedangkan alloy telah terjadi perpaduan yang homogen
antara matrik dan filler
o Pada material komposit, dapat leluasa merencanakan kekuatan material yang
diinginkan dengan mengatur komposisi dari matrik dan filler, sifat material yang
menyatu dapat dievaluasi dan diuji secara terpisah.
F. Klasifikasi komposit
Berdasarkan matrik, komposit dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
besar yaitu:
a. Komposit matrik polimer (KMP), polimer sebagai matrik
b. Komposit matrik logam (KML), logam sebagi matrik
c. Komposit matrik keramik (KMK), keramik sebagai matrik

a. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)

Komposit ini bersifat :


1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan
5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.

Keuntungan dari PMC :


1) Ringan
2) Specific stiffness tinggi
3) Specific strength tinggi
4) Anisotropy

Jenis polimer yang banyak digunakan :


1) Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan
menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan
menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu,
melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel)
kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh ari
thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan
Polieter eterketon (PEEK).

2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan
yang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan
terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti
jenis-jenis melamin. Plastik jenis termoset tidak begitu menarik dalam proses daur
ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar
10%) dari volume jenis plastik yang bersifat termoplastik. Contoh dari thermoset
yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).

Aplikasi PMC, yaitu sebagai berikut :


1) Matrik berbasis poliester dengan serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas = Kotak air radiator
3) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang

b. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)


Metal Matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matrik
logam. Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada mulanya yang
diteliti adalah Continous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi aerospace.

Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC :


1) Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2) Ketahanan terhadap temperature tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik

Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang sedikit
Matrik pada MMC :
1) Mempunyai keuletan yang tinggi
2) Mempunyai titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas yang rendah
Contoh : Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya,
Magnesium beserta paduannya.

Proses pembuatan MMC :


1) Powder metallurgy
2) Casting/liquid ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze casting

Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :


1) Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
3) Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
4) Peralatan Elektronik

c. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)


CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai reinforcement dan
1fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari keramik. Reinforcement yang
umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid. Salah satuproses
pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses pembentukan
komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan matriks
keramik disekeliling daerah filler (penguat).

Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :


1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida

Keuntungan dari CMC :


1) Dimensinya stabil bahkan lebih stabil daripada logam
2) Sangat tangguh , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
3) Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
4) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5) Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi tinggi.

Kerugian dari CMC


1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2) Relative mahal dan non-cot effective
3) Hanya untuk aplikasi tertentu

Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :


1) Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
2) Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange
tubes, liner
3) Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.
4) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas
potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.

Adapun contoh Struktur komposit (Composite),karena struktur yang terdiri dari dua
material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan
sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Umumnya srtuktur
komposit berupa :
1. Kolom baja terbungkus beton// balok baja terbungkus beton (Gambar
1.a/d).
2. Kolom baja berisi beton/tiang pancang (Gambar 1.b/c).
3. Balok baja yang menahan slab beton (Gambar 1.e).

(a) (b) (c)

(d) (e)

Gambar 1. Macam-macam Struktur Komposit

1. Kelebihan Struktur Komposit

 Dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai.


 Tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi.
 Meningkatkan kekakuan plat lantai.
 Dapat menambah panjang bentang layan dari suatu struktur.

2. Kekurangan Struktur Komposit

 Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak)


dibandingkan dengan metal.
 Kurang elastis
 Lebih sulit dibentuk secara plastis

Meskipun beton bertulang dan beton prategang juga termasuk dalam material
komposit, tetapi keduanya tidak secara tegas dimasukkan dalam kelompok
konstruksi komposit karena tulangan bajanya tidak secara struktur memikul
betan. Lain halnya dengan konstruksi komposit balok-baja-pelat-beton
komposit dimana balok dapat memikul berat sendiri. Oleh karenanya
pembahasan material dikonsentrasikan kepada yang terakhir. Material yang
digunakan dalam konstruksi balok-pelat komposit adalah:

a. Balok baja dapat berupa: penampang I, balok castellated, balok tersusun dari
rangka batang, balok berbentuk boks, penampang built-up dari pelat, dll.

b. Pelat beton dari beton normal atau beton ringan, termasuk pelat dengan
penebalan (haunch), pelat prefab, pelat dengan sirip yang sejajar atau tegak
lurus balok baja.

c. Baja shear connector, termasuk stud, siku, kanal, baut friksi kekuatan tinggi,
lekatan epoxy, flens berlubang, pelat bergerigi, dll.

d. Proteksi kebakaran dengan beton, termasuk didalamnya proteksi solid,


berlubang, dll.

e. Kolom komposit baja-beton termasuk didalamnya: baja tube dengan beton


pengisi, kolom penampang I terbungkus beton, kolom komposit dengan metal
tube sekililingnya untuk keperluan drainase dan pendukung struktur lainya.
BAB III
PENUTUP

C. Kesimpulan

Adanya perbedaan antara material struktur pada bahan bangunan yang


terdapat pada setiap material struktur. Banyaknya kelebihan dan kelemahan pada
setiap material struktur dengan sifat atau pun spesifikasi bahan.

D. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada daftar pustaka telah
terterah alamat website untuk menamba pengetahuan akan bahan bangunan dan
penjelasnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca pada khususnya
untuk penilaian tugas Mata Bahan Bangunan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://kbbi.web.id/material
 https://kbbi.web.id/struktur
 https://ceritatitinpw.wordpress.com/2016/03/27/material-struktur-bangunan
 http://pu.bantulkab.go.id/berita/196-jenis-jenis-kayu-untuk-konstruksi-
bangunan
 http://illbeyourpaparazzi.blogspot.com/2011/04/kayu-sebagai-bahan-
bangunan.html
 https://alifdani.wordpress.com/2016/04/07/material-struktur-bangunan
 https://nikifour.co.id/jenis-jenis-baja-dan-penggunaannya-untuk-konstruksi-
rumah/
 https://asiacon.co.id/blog/pengertian-dan-fungsi-beton-bertulang
 https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-beton/struktur-beton
 https://atad.vn/id/pengenalan-struktur-baja
 http://civilkitau.blogspot.com/2015/01/struktur-baja.html
 https://www.academia.edu/32787715/MAKALAH_SISTEM_STRUKTUR_
KOMPOSIT
 https://ekhalmussaad.files.wordpress.com/2011/03/7-komposit.doc
 http://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/material-komposit-dalam-
konstruksi.html
 http://nurul.lecturer.uni-malang.ac.id/teknologi-material-komposit.html

Anda mungkin juga menyukai