Anda di halaman 1dari 17

INTRODUCTION

1
Composite Materials

Merupakan material alami atau hasil rekayasa yang


terbuat dari penggabungan dua macam material atau
lebih dengan yang berbeda yang di dalam struktur
komposit akhir, masing-masing penyusun tetap terpisah
dan dapat dibedakan pada skala makroskopis maupun
mikroskopis.

Untuk skala atomatic-mikro, logam, polimer, dan


keramik digolongkan sebagai komposit.

Pada komposit bisa terjadi antar komponen penyusunnya


sehingga akan muncul fase ketiga yang memiliki sifat
berbeda dari fase pertama maupun fase kedua.

Material komposit lebih baik daripada semua material


dasar dalam hal kekuatan (strength) dan kekakuan
(stiffness), ketahanan pada temperatur tinggi, fatigue

2
strength, dan sifat-sifat lainnya. Sifat kombinasi yang
diinginkan dapat direkayasa.

Material komposit merupakan material komplek yang


komponen-komponennya memiliki sifat yang sangat
berbeda, saling tidak larut atau hanya sedikit larut, dan
terpisah oleh satu batasan yang jelas.

Sifat-sifat komposit sangat tergantung pada sifat fisiko-


mekanik dari komponen-komponennya dan kekuatan
ikatan antara komponen-komponennya.

Untuk mendapatkan sifat komposit yang optimal, maka


komponen-komponennya harus memiliki sifat yang
sangat berbeda tetapi saling melengkapi

Tujuan dari dibentuknya komposit yaitu:


 Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat
spesifik tertentu
 Mempermudah design yang sulit pada
manufaktur
 Keleluasan dalam bentuk atau design yang dapat
menghemat biaya
 Menjadikan bahan lebih ringan

3
 Matriks (fase pertama): sebagai pengikat
Materials:
 Metals (MMC): Al, Mg, Ti, Fe, Ni, Co
 Ceramics (CMC): concrete, SIC, Al2O3
 Polymers: polyesters, polyamides, epoxy
resins, asphalt
 Reinforcement (fase kedua): sebagai penguat
Materials:
 Metals: Wires: Fe, powders: W, Mo
 Ceramics: fiberes: glass, Sic and carbon:
particles: SIC and Al2O3, metal oxides
 Polymers: Kevlar, Nylon

Komposit Berdasarkan Pengikatnya


(Matrik)

4
Metalic Matrix
Composites
(MMC)

Ceramic Matrix
Composite (CMC)

Polymer
Matrix
Composite
(PMC)

Metalic Matrix Composites (MMC)

5
Merupakan komposit yang menggunakan logam sebagai
matrik atau resinya.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC:
 Transfer tegangan dan regangan yang baik
 Ketahanan terhadap temperatur tinggi
 Tidak menyerap kelembapan
 Tidak mudah terbakar
 Kekuatan tekan dan geser yang baik
Kekurangan MMC:
 Biayanya mahal
 Standarisasi material dan proses yang sedikit
Matrik pada MMC:
 Mempunyai keuletan yang tinggi
 Mempunyai titik lebur yang rendah
 Mempunyai densitas yang rendah
Contoh : Alumunium beserta paduannya, Titanium
beserta paduannya, dan Magnesium beserta
paduannya
Proses pembuatan MMC:

6
1. Powder metallurgy
2. Casting/liquid ilfiltration
3. Compocasting
4. Squeeze casting

Ceramic Matrix Composites (CMC)

Merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa


berfungsi sebagai reinforcement dan 1 fasa
sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari
keramik. Reinforcement yang umum digunakan
pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid.
Keuntungan CMC:
 Dimensinya stabil bahkan lebih stabil
daripada logam
 Sangat tangguh
 Mempunyai karakteristik permukaan

7
yang tahan aus
 Unsur kimianya stabil pada temperatur
tinggi
 Tahan pada temperatur tinggi (creep)
Kerugian CMC:
 Sulit untuk diproduksi dalam jumlah
besar
 Relatif mahal dan non-cot effective
 Hanya untuk aplikasi tertentu

Polimer Matrix Composite (PMC)

Merupakan komposit yang menggunakan polimer


sebagai matrik atau resinya.
Sifat PMC:
 Biaya pembuatan lebih rendah
 Dapat dibuat dengan produksi massal
 Ketangguhan baik
Keuntungan PMC:
 Ringan

8
 Specific stiffnes tinggi
 Specific strength tinggi
 Anisotropy
Jenis polimer yang banyak digunakan:

1. Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat
dilunakkan berulang kali (recycle) dengan
menggunakan panas. Thermoplastic merupakan
polimer yang akan menjadi keras apabila
didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu
tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan
mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada
sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila
didinginkan. Contoh ari thermoplastic yaitu
Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter
sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2. Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu
(irreversibel). Bila sekali pengerasan telah terjadi
maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.
Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan
termoset melainkan akan membentuk arang dan

9
terurai karena sifatnya yang demikian sering
digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis
melamin. Plastik jenis termoset tidak begitu
menarik dalam proses daur ulang karena selain
sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih
sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik
yang bersifat termoplastik. Contoh dari thermoset
yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-
imida (PI).

Komposit Berdasarkan Penguatnya


(Reinforcement)

10
Penguat Berbentuk Partikel
(Particulate Composite)

Keuntungan particulate composites:


 Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah
 Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan
dan meningkatkan kekerasan material
 Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat
adalah dengan menghalangi pergerakan dislokasi
Proses produksi pada particulate composite:
1. Metalurgi Serbuk
2. Stir Casting
3. Infiltration Process
4. Spray Deposition

11
5. In-Situ Process

A. Large Particle
Komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk
partikel, dimana interaksi antara partikel dan matrik
terjadi tidak dalam skala atomik atau molekular. Partikel
seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi merata.

B. Dispersion Strengthened Particle


a) Fraksi partikulat sangat kecil, jarang lebih dari 3%.
b) Ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 10-250 nm.

Penguat Berbentuk Serat (Fiber


Composite)
Fungsi utama dari serat adalah sebagai
penopang kekuatan dari komposit, sehingga tinggi
rendahnya kekuatan komposit sangat
tergantung dari serat yang digunakan, karena tegangan
yang dikenakan pada komposit mulanya diterima oleh
matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat
akan menahan beban sampai beban maksimum. Oleh
karena itu serat harus
mempunyai tegangan tarik dan modulus elastisitas yang
lebih tinggi daripada
matrik penyusun komposit.
Parameter fiber dalam pembuatan komposit,
yaitu:
1. Distribusi

12
2. Konsentrasi
3. Orientasi
4. Bentuk
5. Ukuran

Tipe serat pada komposit berdasarkan penempatannya:

Structure Composites
Komposit struktural dibentuk oleh reinforce- reinforce
yang memiliki bentuk lembaran-lembaran. Berdasarkan
struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

13
A. Laminate
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina
(satu lembar komposit dengan arah serat tertentu) yang
membentuk elemen struktur secara integral pada
komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi
laminate dinamakan proses laminai. Sebagai elemen
sebuah struktur, lamina yang
serat penguatnya searah saja (unidirectional lamina) pada
umumnya tidak menguntungkan karena memiliki sifat
yang buruk. Untuk itulah struktur komposit dibuat dalam
bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam
lamina atau lapisan yang
diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan
digabungkan bersama sebagai sebuah
unit struktur.
B. Sandwitch Panels
Komposit sandwich merupakan salah satu jenis komposit
struktur yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Komposit sandwich merupakan komposit yang tersusun
dari 3 lapisan yang terdiri dari flat composite (metal
sheet) sebagai kulit permukaan (skin) serta meterial inti
(core) di bagian tengahnya (berada di antaranya). Core
yang biasa dipakai adalah core import, seperti polyuretan
(PU), polyvynil Clorida (PVC), dan

14
honeycomb.Komposit sandwich dibuat dengan tujuan
untuk efisiensi berat yang optimal, namun mempunyai
kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk
mendapatkan karakteristik tersebut, pada bagian tengah
diantara kedua skin dipasang core. Komposit sandwich
merupakan jenis komposit yang sangat cocok untuk
menahan beban lentur, impak, meredam getaran dan
suara.
Kelebihan Material Komposit
 Komposit tidak sekadar memiliki sifat yang
berbeda dari material penyusunnya, namun bisa
dikatakan komposit menjadi material yang sangat
jauh lebih baik dari material penyusunnya.
 Komposit dapat dirancang dan disesuaikan
dengan kebutuhan yang kita inginkan.
 Komposit dapat dirancang begitu kuat dan kaku
dengan berat cukup ringan, bahkan sangat ringan.
 Rasio suatu perbandingan kekuatan yang dimiliki
dengan berat serta kekakuan dengan berat
beberapa kali lebih baik dibandingkan dengan
baja dan aluminium. Oleh sebab itu komposit
sangatlah baik dan cocok bila digunakan pada
bidang pesawat terbang dan dunia olahraga.

Kekurangan Material Komposit


 Banyak komposit yang bersifat anisotropic, bila
mana terjadi suatu perbedaan antara sifat yang
tergantung pada arah komposit diukur.
 Banyak komposit berbasis polimer yang menjadi

15
subjek serangan bahan kimia atau bahan pelarut.
Polimer rentan terkena serangan.
 Secara umum material komposit itu mahal.
 Tahapan dalam pembuatan dan pembentukan
material komposit relative sangat lambat dan
mahal.

References
 Dr. Rahmat Doni Widodo, ST., MT. (2015).
Komposit [Presentasi PowerPoint]. Diakses dari
Komposit (slideshare.net)
 Maisaroh. Dian Rosma. (2013). Komposit Matrik
Logam [Presentasi PowerPoint]. Diakses dari
Komposit matrik logam (slideshare.net)
 Varian Mackey. (2014). Komposit [Presentasi
PowerPoint]. Diakses dari PPT - KOMPOSIT
PowerPoint Presentation, free download - ID:2134336
(slideserve.com)
 Dezaahmad. Komposit. [Presentasi PowerPoint].
Diakses dari Komposit - [PPT Powerpoint]
(fdokumen.com)

16

Anda mungkin juga menyukai