DEFENISI KOMPOSIT
Sebenarnya tidak ada defenisi komposit secara khusus, tetapi terdapat tiga pendekatan yang dapat dipakai untuk mendefinisikan komposit tersebut (Hull, 1985 dan Schwartz, 1992) yaitu :
Tahap dasar Suatu bahan yang mengandung dua atau lebih atom yang berbeda dapat dikatakan sebagai komposit
Tahap mikrostruktur Suatu bahan yang mengandung dua atau lebih struktur molekul atau fasa
Komposit adalah gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk untuk mendapatkan suatu sifat atau ciri tertentu.
Tahap makrostruktur
Berdasarkan pendekatan di atas maka defenisi komposit yaitu suatu bahan yang heterogen yang terdiri dari fasa tersebar dan fasa yang selanjar/berterusan. Kedua fasa ini dipisahkan oleh antar muka.
PENGELOMPOKAN KOMPOSIT
Komposit dapat dibedakan menjadi lima jenis berdasarkan konstituennya (Schwartz, 1992) yaitu : a. Komposit serat yang terdiri dari serat dengan atau tanpa matriks
b. Komposit kepingan yang terdiri dari kepingan dengan atau tanpa matriks
c. Komposit pertikel yang terdiri dari partikel dengan atau tanpa matriks
d. Komposit yang terisi atau komposit rangka yang terdiri dari matriks rangka yang terisi dengan bahan kedua e. Komposit laminat yang terdiri daripada konstituen lapisan atau laminat.
KELEBIHAN KOMPOSIT
Saat ini komposit telah menjadi bahan teknik dan bahan komoditi yang amat penting yang telah digunakan untuk menghasilkan berbagai produk seperti ban yang diperkuat dengan serat, tangki air, pipa, komponen-komponen pesawat terbang, kabel dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena bahan komposit memiliki banyak kelebihan dan keistimewaan dari sifat mekanik, fisik dan kimianya (Ismail, 2004) antara lain : a. Sifat kekuatan, kekakuan dan keliatan yang dapat ditingkatkan b. Kestabilan dimensi dan suhu yang dapat ditingkatkan c. Peningkatan modulus spesifik dan kekuatan spesifik telah menyebabkan berat komposit yang dihasilkan semakin berkurang d. Peningkatan ketahanan terhadap bahan kimia e. Pengurangan biaya produksi
Secara umum komposit terdiri atas 3 komponen utama yaitu : 1. matriks 2. pengisi 3. interface
1. MATRIKS
Matriks merupakan fasa selanjar yang terdapat dalam suatu komposit dengan fasa penguat atau fasa tersebar. Secara umum peranan fasa matriks (Reinhard, 1987 dan Schwartz,1992) adalah : a. Matriks adalah bahan padatan dan mampu memindahkan tegasan yang dikenakan pada fasa penguat atau tersebar yang berfungsi sebagai media alas beban b. Menjaga fasa penguat atau tersebar dari kerusakan oleh lingkungan seperti panas, kelembaban dan lain-lain c. Sebagai pengikat yang memegang fasa penguat atau tersebar untuk menghasilkan kawasan antara muka fasa matriks dan fasa penguat yang kuat
Menurut Richardsons (1987) terdapat berbagai bahan matriks yang dapat digunakan pada komposit yaitu : 1. Polimer (Polymer Matrix Composite/ PMC) 2. Logam (Metal Matrix Composite/MMC) 3. keramik (Ceramic Matrix Composite/CMC)
Bahan yang digunakan sebagai fasa matriks harus memiliki kriteria sebagai berikut : a. Keserasiannya dengan fasa penguat atau fasa tersebar karena ia akan menentukan interaksi antara muka fasa matriks dengan fasa penguat
b. Sifat akhir komposit yang akan dihasilkan c. Keperluan penggunaan seperti ketahanan terhadap lingkungan, kelembaban dan sebagainya
Aplikasi MMC
1) Komponen automotive (blok-silindermesin,pully,poros gardan,dll) 2) Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll) 3) Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang) 4) Peralatan Elektronik Matrik pada MMC : 1) Mempunyai keuletan yang tinggi 2) Mempunyai titik lebur yang rendah 3) Mempunyai densitas yang rendah Contoh : Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium beserta paduannya.
Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah : 1) Gelas anorganic. 2) Keramik gelas 3) Alumina 4) Silikon Nitrida
Keuntungan dari CMC : 1) Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam 2) Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron 3) Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus 4) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi 5) Tahan pada temperatur tinggi (creep) 6) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi
Kerugian dari CMC 1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar 2) Relative mahal dan non-cot effective 3) Hanya untuk aplikasi tertentu Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut : 1) Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers 2) Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange tubes, liner 3) Water ineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors. 4) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong. 5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser. 6) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem. 7) litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.
KLASSIFIKASI KOMPOSIT POLIMER Komposit polimer secara umum dapat dibagi 4 menurut fasa matriks yang digunakan :
a. Termoplastik (PP, PE, ABS,PMMA, dll) b. Termoset (epoksi, poliester fenolik, dsb) c. Karet (karet alam, ENR, dsb) d. Elastomer termoplastik/ETP
TERMOPLASTIK
Termoplastik adalah suatu polimer yang akan melebur apabila diberikan panas dan menjadi padatan kembali apabila didinginkan. Peleburan dan penyejukan kembali dapat dilakukan berulang-ulang karena tidak terjadinya ikatan sambung silang. Hal ini disebabkaan karena kekusutan rantai molekulnya tinggi. Termoplastik dapat dibagi atas duajenis yaitu amorfus semihablur Untuk amorfus susunan rantai molekulnya tersusun secara rawak/acak contohnya PS dan PC sedangkan termoplastik semihablur mempunyai struktur rantai molekul yang tersusun contohnya PE dan PP.
Termoplatik yang banyak digunakan sebagai matriks pada pembuatan komposit ialah PP, PE dll. Ada beberapa kelebihan termoplastik sebagai bahan matriks ialah :
Waktu pemprosesan yang lebih pendek sehingga tenaga buruh yang digunakan sedikit Tidak mempunyai batasan waktu penyimpanan Memiliki sifat keliatan yang baik Memiliki ketahanan terhadap lingkungan yang baik terutama termoplastik semihablur Bahan sisa dapat digunakan kembali Kebanyakan termoplastik tahan terhadap air
Jenis-jenis termoplastik :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Polifenilina sulfida (PFS) Polieter eter keton (PEEK) Polieter sulfon (PES) Polisulfon Polieter imida Piliimida Poliamida imida Polieter keton (PEK) Polietilena (PE) Polipeopilena (PP) Polimetil meta krilat (PMMK) dsb
TERMOSET
Termoset adalah bahan yang mempunyai sifat mekanik dan kimia yang lebih baik daripada termoplastik. Pada suhu kamar termoset memiliki bentuk padatan, cairan dan berperekat. Bahan ini hanya dapat dibentuk satu kali saja karena adanya ikatan sambung silang atau pematangan apabila diberikan panas atau reaksi kimia. Ikatan sambung silng pada matriks termoset sangat kuat sekali dibandingkan pada matriks termoplastik (Ismail, 2004).
Termoset biasanya terdiri dari : Monomer Bahan pematang (curing agent) Pengeras (hardener) Pemplastik (platicizer) Bahan penghambat (inhibitor) Secara umum kebanyakan resin termoset memp. BM yang tinggi karena itu resin termoset selalu rapuh (brittle) dan mudah pecah. Oleh karena itu resin termoset digunakan bersama pengisi untuk memberikan sifat-sifat yang lebih baik.
Resin termoset selalunya didapat dalam bentuk : 1. Cair, yg tdd monomer atau bbrp monomer yg blm matang. Resin termoset dlm btk cair ad tahap A (A-stage) 2. Serbuk 3. Granul, tahap B (B-stage)yaitu yahap separuh matang 4. Tahap C (C-stage), ad resin termoset yg telah matang yg tdk dpt dileburkan atau dilarutkan
Parameter untuk pematangan (curing) resin termoset : 1. Suhu, mempercepat atau mengawal laju reaksi yg berlaku pd pemprosesan 2. Tekanan, membantu reaksi kimia, memberikan keseragaman pengaliran matriks dan memberikan tekanan pd komposit 3. Vacuum, mengeluarkan udara yg terperangkap dan mengeluarkan bahan menguap untuk menghilangkan rongga yang terbentuk
2.
Tahap gel - Resin akan mengeras (terjadi ikatan samnbung silang) - Pembentukan komposit
KARET
Menurut ASTM D 1566 90 karet didefenisikan bahan yang kembali lagi ke bentuk semula apabila diberikan beban cepat dan tidak larut tetapi dapat membengkak didalam pelarut seperti benzena, metil etil keton dan sebagainya. Berbagai jenis karet, baik karet alam seperti karet asli terepoksi seperti ENR 25 maupun karet sintetis seperti SBR, karet etilena propilena terpolimer (EPDM) dapat digunakan pada pembuatan komposit karet yang diperkuat dengan serat sintetis maupun serat alamiah.
Bahan2 Karet Pengisi Minyak Sulfur Oksida besi Asam stearat Akselerator antioksidan
skraf
Pencampuran
Pembentukan
Produk akhir
Vulkanisasi
skraf
ELASTOMER TERMOPLASTIK
Elastomer termoplastik ialah suatu kopolimer blok yang memiliki sifat elastis pada suhu antara suhu kamar hingga 700 C. ETP dapat diproses seperti termoplastik tanpa perlu proses vulkanisasi.
Sebenarnya sifat elastis dari ETP disebabkan adanya ikatan sambung silang secara fisikal daripada daya-daya antar molekul seperti ikatan hidrogen. Daya-daya ini akan putus apabila ETP dipanaskan melebihi suhu tertentu dan terbentuk kembali apabila didinginkan
Dominan amorfus
Morfologi ETP
Bahan ETP
Pembentukan
Produk akhir
Pemprosesan ETP
3. Sifat ketahanan terhadap bahan kimia Cth ; Pengaruh hidrolisis akan merusakan permukaan serat maka hrs dilindungi matriks yg sesuai Matriks PES sesuai dgn serat kaca, tahan thd pelarut asam alkali, minyak, dll. 4. Sifat fisikal Kestabilan panas, kestabilan dimensi, ringan, dll sangat diperlukan utk menghslkan produk komposit yg diinginkan Cth, - Tangki air maka resin poliester biasa digunakan krn poliester memp. suhu 50 100 C - Pipa uap panas dlm pabrik maka matriks yg sesuai yi PEEK (150 200 C) dan Polisulfon ( > 230 C) 5. Kemampuan proses matriks pemilihan matriks jg tergantung pd kemampuan proses. Viscositas merupakan ciri yg penting dr segi pembasahan matriks dan serat
Resin termoset : o Cair pd suhu kamar o Viscositas rendah o Berupaya membasahkan serat dgn berkesan tanpa menyebabkan serat patah Termoplastik : o Viscositas tinggi o Kerusakan pd serat 6. Sifat racun 7. Suhu/waktu pematangan 8. Kandungan bahan menguap 9. Kesan penyerapan air 10. Koefisien pemanjangan panas
11. Modulus 12. Kekuatan 13. Ketahanan thd fatigue 14. Mudah didapat 15. Biaya bahan, mesin, pemprosesan, dll.
Pemilihan matriks yg sesuai akan Menghemat tenaga dan waktu pemprosesan serta menghslkan sifatsifat akhir yg sesuai
2. PENGISI
Fasa penguat merupakan fasa tersebar yang digunakan untuk membentuk suatu komposit. Fasa ini bertindak sebagai medium alas beban atau komponen dimana tegangan diberikan.
Bentuk yang paling kuat pada semua kelas bahan penguat adalah serat (ASM Handbook,1978). Oleh karena itu banyak bahan penguat terutama serat yang telah digunakan secara komersil untuk beberapa jenis matriks tertentu. Terdapat banyak bentuk serat penguat seperti serat pendek, serat panjang, serat continuous, tikar anyaman dan lain-lain.
Ciri-ciri Pengisi
Berbagai jenis pengisi digunakan dalam polimer alamiah dan polimer sintetik untuk memperbaiki dan meningkatkan sifat-sifat fisik bahan. Penambahan pengisi bertujuan untuk mengurangi biaya, mewarnai atau menguatkan bahan polimer. Secara umum, keupayaan penguat suatu pengisi dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu ukuran dan luas permukaan, bentuk dan struktur permukaaan serta aktifitas dan sifat-sifat kimia permukaaan. Pengisi umumnya memiliki ukuran yang kecil, permukaaan yang aktif secara kimia, permukaan yang poros dan bentuk yang tidak seragam dapat diterangkan seperti di bawah ini (Hanafi, 2000) :
Selain dari luas permukaan, kehomogen penyebaran di dalam matriks polimer juga penting untuk menentukan kekuatan interaksi diantara pengisi dan matriks polimer. partikel yang berserakan secara homogen dapat meningkatkan interaksi mulai penyerapan polimer pada permukaan pengisi. Sebaiknya, partikel yang tidak berserakan secara homogen mungkin menghasilkan anglomerat dalam matriks polimer. Adanya aglomerat akan memperkecil luas permukaan dan seterusnya akan melemahkan interaksi diantara pengisi dan matriks dan mengakibatkan penurunan sifat fisik bahan polimer.
Ukuran dan struktur partikel dikatagorikan sebagai ciri fisikal pengisi tetapi aktifitas permukaan dikatagorikan sebagai ciri kimia pengisi yang memberi kesan terhadap penguatan polimer (Kohls & Beucage, 2002). Kimia permukaan pengisi merupakan keupayaan pengisi untuk berinteraksi dengan polimer yang seterusnya akan menghasilkan ikatan. Pembentukan ikatan diantara polimer dan pengisi akan meningkatkan kekuatan bahan. Ikatan diantara polimer dan pengisi dapat dibentuk apabila pengisi memiliki tempat yang aktif untuk berinteraksi dengan rantai polimer. Pengisi dapat diklasifikasikan menurut sifat - sifat kimia dan fisikanya. Pada awalnya pengisi dapat dibagi atas pengisi organik dan anorganik tetapi dapat juga dibagikan pada pengisi berserat dan partikulat seperti gambar berikut ini.
Pengisi
Organik Anorganik
Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, yaitu : a) Continuous Fiber Composite Continuous atau uni-directional, mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriksnya. b) Woven Fiber Composite (bi-directional) Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe continuous fiber.
c) Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite) Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi : 1) Aligned discontinuous fiber 2) Off-axis aligned discontinuous fiber 3) Randomly oriented discontinuous fiber Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Tipe acak sering digunakan pada produksi dengan volume besar karena faktor biaya manufakturnya yang lebih murah. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang sama.
d) Hybrid fiber composite Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.
1. SERAT SINTETIS
Serat sintetis telah digunakan secara meluas pada pembuatan komposit. Contohnya serat kaca, serat karbon, serat kevlar dan sebagainya. Kelebihan penggunaan serat sintetis adalah kekuatan yang tinggi karena serat ini dapat menghasilkan kekuatan yang diinginkan tetapi meningkatkan biaya pembuatan komposit karena serat sintetis mahal. Komposit yang dihasilkan dengan menggunakan serat sintetis mempunyai ketahanan terhadap panas, dingin dan kelembaban.
c) Fiber-carbon
Sifat-sifat fiber-carbon, yaitu : 1. Densitas karbon cukup ringan yaitu sekitar 2,3 g/cc. 2. Struktur grafit yang digunakan untuk membuat fiber berbentuk seperti kristal intan. 3. Mempunyai karakteristik yang ringan, kekuatan yang sangat tinggi, kekakuan (modulus elastisitas) tinggi. 4. Memisahkan bagian yang bukan karbon melalui proses 5. Terdiri dari + 90% karbon 6. Dapat dibuat bahan turunan : grafit yang kekuatannya dibawah serat karbon 7. Diproduksi dari Polyacrylnitril (PAN), melalui tiga tahap proses, yaitu sebagai berikut: a. Stabilisasi = Peregangan dan oksidasi. b. Karbonisasi = Pemanasan untuk mengurangi O, H, N c. Grafitisasi = Meningkatkan modulus elastisitas.
Contoh Hybride Fiber 1) Glass Versus Carbon a) Meningkatkan shock resistence (tahan benturan) b) Meningkatkan fracture resistence (tahan patahan/ulet) c) Mengurangi biaya
2) Glass Versus Nylon a) Menigkatkan kekuatan tekan b) Memperbaiki pemrosesan (manufaktur) c) Mengurangi biaya 3) Carbon Versus Nylon a) Meningkatkan kekuatan tarik b) Meningkatkan kekuatan tekan c) Meningkatkan kekuatan pada pembengkokan
Serat alamiah ialah suatu serat lignoselulosa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki komponen kimia yang terdiri dari karbohidrat, lignin dan bahan ekstrak. Sedangkan karbohidrat terdiri dari sellulosa dan hemisellulosa. Serat alamiah digunakan sebagai bahan penguat pada teknologi polimer komposit (Smook, 1992) karena : Serat alamiah dapat terikat sendiri antara satu sama lain karena adanya ikatan hidrogen antara molekul selulosa Memiliki sifat lenturan (flexural) yang tinggi. Hal ini mewujudkan suatu ikatan yang padat sehingga mengurangkan ruang-ruang yang kosong di dalam menghasilkan prapreg Penggunaan serat alamiah pada pembuatan komposit juga dipengaruhi harga, kriteria ekonomi yaitu faktor kesediaan bahan mentah dalam jumlah yang banyak dan juga biaya yang lebih murah dibandingkan dengan serat sintetis
2. SERAT ALAMIAH
Lignin
Karbohidrat
Bahan Ekstrak
Selulosa
Hemi selulosa
Glukosa
Glukosa
Manosa
Galaktosa
Xilosa
Arabinosa
Kriteria pemilihan serat : 1. Biaya 2. sifat-sifat mekanik 3. Densitas 4. Keserasian 5. Kestabilan uv 6. Kemampuan proses 7. Coeffisient thermal expansion
3. INTERFACE
Fasa antar muka merupakan kawasan yang paling tinggi Menerima tegangan semasa dikenakan beban dari luar. Peranannya memindahkan tegangan dari serat ke serat melalui matriks dan menjadi pelindung pada permukaan serat dari lingkungan. Ikatan antar muka yang kuat maka pemindahan beban atau tegangan berlaku efektif akan menghasilkan beban yang kuat tetapi rapuh. Sebaliknya ikatan antar muka yang lemah mengakibatkan serat terurai dari matriks bila tegangan yang diterima lebih besar dari ikatan antara muka. Kesannya dapat dilihat pada serat yang putus pada titik tegangan yang paling tinggi maka serat yang putus tersebut tertarik keluar dari matriks. Hal ini menunjukan bahwa komposit lebih liat karena tenaga untuk meretakannya lebih besar semasa pelepasan ikatan serat dengan matriks dan geseran antara serat yang tertarik keluar dengan matriks. Apabila adanya ikatan antara muka yang kuat retak tidak akan merambat sepanjang serat. Oleh sebab itu fungsi serat tetap kekal walaupun serat putus pada beberapa titik di sepanjang serat.
Berdsrkan bbrp penelitian mk dpt dirumuskan antar muka matriks serat : 1. Menentukan sifat mekanik bahan komposit 2. Ada bbrp mekanisme utk menjelaskan pembtkan ikatan antar muka matriks serat 3. Antar muka serat matriks sangat sensitif thd lingkungan 4. Ada bbrp strategi yg digunakan utk meningkatkan ikatan antar muka seratmatriks spt, mengolah permukaan, ukuran, dsb
1. Penyerapan/pembasahan
Utk pembshan matriks pengisi yg berkesan leburan fasa matriks/resin hrs menutupi seluruh permukaan pengisi agar udara dpt disingkirkan. Mekanisme ini diberikan oleh pers. termodinamika
2. Resapan Mnrt mekanisme ini ikatan akan terbentuk apabila molekul2 polimer meresap dr satu permukaan ke dlm struktur molekul permukaan yg lain. Kekuatan ikatan tergantung pd jlh kekusutan molekul dan jlh molekul yg terlibat. Jlh peresapan tergantung pd konformasi molekul, konstituen yg terlibat dan mudah/tdknya pergerakan molekul.
3. Daya tarik eloktrostatis mekanisme pengikatan ini berhsl apabila ada berbedaan muatan elektrostatik antara dua konstituen. Mekanis me ini tdk meningkatkan ikatan antaramuka kecuali bila menggunakan coupling agent/compatabilizer agent
4. Pengikatan kimia
pengikatan kimia terjadi bila menggunakan coupling /compatabilizer agent secara bersama2. pengikatan terbtk sebagai hsl reaksi kimia antara permukaan pengisi dgn permukaan matriks
5. Pengikatan mekanik pengikatan mekanik terjadi secara interlocking apabila geometri permukaan pengisi dan matriks tdk rata. Faktor yg mempengaruhi pengikatan mekanik ad. kasar/tdknya pemukaan, aspek geometri, tegasan dalam dan tegasan selama proses fabrikasi