oleh :
dari komposit jenis ini. Mulai dari sifat spesifiknya yang tinggi, ringan (bisa
menghemat energi dalam aplikasi), tailorabilit (Kemampuan untuk dibuat seoptimum
mungkin arah seratnya karena sifat anisotropis), temperatur pemrosesan yang rendah,
dan juga memiliki ketahanan korosi yang baik.
Gambar 5. Contoh beberapa produk yang tergolong FRP
Selanjutnya kita akan membahas tentang material penyusun dari kompositnya.
Material komposit FRP sebagaimana namanya tersusun oleh 2 material yaitu polimer
matriks sebagai pengikatnya dan fiber atau penguatnya.
Pemilihan polimer karena sifatnya yatu sifat mekanik yang cukup baik, viskositas
dan temperatur pengerjaan rendah, mudah dimanufaktur, ketahanan korosi yang baik,
media perpindahan gaya distribusi beban dari serat ke serat pelindung serat.Polimer
sebagaimana kita ketahui yaitu dibagi menjadi 3 yaitu termoplastik, termosetting, dan
elastomer.
termoplastik adalah polimer yang memiliki rantai polimer yang linear atau
bercabang (branched). Selain itu sifat dari termoplastik adalah ketika berada pada
temperatur kamar berbentuk padatan dan jika dilelehkan maka polimer termoplastik
akan meleleh. Jika didinginkan kembali maka akan kembali ke bentuk padatan lagi.
Thermoplastik juga memiliki Tg dan Tm pada sistem polimer. Pada polimer
Thermoset memiliki rantai polimer berupa crosslinked (berikatan silang). Pada
temperatur kamar polimer thermoset biasanya berupa fasa cair dan ketika dipanaskan
pada temperatur tertentu, polimer thermoset akan menjadi padatan dan tidak mampu
lagi kembali ke bentuk semula sehingga polimer thermoset tidak mampu di daur
ulang.
Dari proses manufaktur kedua polimer tersebut memiliki perbedaan. Pada
Thermoplast memiliki temperatur transisi gelas (Tg) sehingga pada pemrosesannya
dapat dilakukkan pada temperatur diantara temperatur transisi glass dan temperatur
melting-nya agar mudah dibentuk menjadi produk yang diinginkan. Pada Thermoset,
pada temperatur kamar berbentuk cair yang bisa ditambahkan katalis yang kemudian
di curing sehingga membentuk produk yang diinginkan.
Dari proses manufaktur tersebut maka dapat disimpulkan, pada pemrosesan
polimer termoplastik dilakukan pemanasan sehingga temperatur proses pada
termoplastik lebih tinggi dari thermoset. Jika ditinjau dari waktu pemrosesannya,
pada thermoset diperlukan waktu tambahan untuk curingdibandingkan dengan
thermoplastik yang tidak memerlukan curing. Selain itu viskositas pada polimer
thermoset lebih rendah dibandingkan viskositas pada termoplastik sehingga tidak
memerlukan tekanan pemrosesan yang tinggi pada polimer thermoset sedangkan pada
termoplastik yang memiliki viskositas tinggi sehingga diperlukannya tekanan
pemrosesan yang lebih tinggi dibandingkan pada thermoset.
Manufacturing/Processability
Simplicity of chemistry - +
Fiber-matrix compatibility + -
Low viscosity + -
Mold requirements + -
Processing temperature + -
Processing pressure + -
Processing time - +
Processing environment - +
Reformability - +
Recycling - +
Material Properties
Termoset Termoplas
Stiffness + -
Strength + -
Toughness - +
Fatigue life + -
Creep resistance + -
Thermal expansion + -
Volumetric shrinkage + -
Chemical resistance - +
Temperature tolerance + -
Tetapi,viskositas, temperatur dan tekanan proses yang lebih tinggi dari thermoset.
Preform adalah pembentuk komposit, terbuat dari serat dengan susunan arsitektur
tertentu (dengan atau tanpa polimer) untuk mempermudah proses manufaktur dan
atau memperoleh sifat komposit yang diinginkan. Preform sendiri terbagi menjadi
dua, yaitu dry preform dan wet preform. Prepreg (pre impregnation) merupakan salah
satu dari wet preform. Prepreg ini merupakan serat yang sudah diimpregnasikan oleh
suatu polimer tetapi masih belum curing.
Ada juga istilah lain yaitu Molding Compound campuran yang terdiri dari serat yang
sudah diimpregnasi oleh resin+katalis (atau termoplastic), filler dan aditif lainnya.
Pada komposit matriks polimer dan berpenguat serat (FRPC), faktor faktor berikut
dapat mempengaruhi sifat mekanik komposit, yaitu:
1. Sifat dari material penyusun
Jenis dari serat dan juga matriks polimer yang digunakan pada komposit dapat
mempengaruhi kekuatan maupun kekakuan pada komposit yang dihasilkan. Setiap
jenis serat dan polimer memiliki kekuatan dan kekakuan yang berbeda-beda
low strength
high cost temp. high stiffness low
verystrength
high stiffness
high usage high cost
ceramic high stiffness
HM carbon
HS carbon
Gambar 8. Spray Up
3. Prepeg lay up
Prepreg adalah serat yang sudah diimpregnasi oleh resin dan katalis dalam keadaan
padat.
1) Lapisan prepreg digunting sesuai bentuk yang diinginkan, kemudian diletakkan
pada permukaan cetakan sesuai bentuk komponen yang diinginkan. Lay-up
mudah dilakukan karena sifat tackyness dari prepreg.
2) Tekanan dan panas diberikan sehingga membuat resin mencair lalu terjadi
konsolidasi pada komponen.
3) Lalu temperatur dinaikkan untuk memulai curing.
Keunggulan Prepreg Lay up yaitu, kualitasnya bagus dengan sifat mekanik yang baik,
tebal prepreg bisa setipis mungkin mencapai 1/8 mm sehingga fraksi volume seratnya
bisa makin tinggi, proses pembuatannya yang sederhana dan cepat, temperatur dan
tekanannya bisa diatur. Kelemahannya yaitu harga produksinya sangat mahal. tidak
cocok untuk produksi massal.
4. Compression Molding
Campuran resin dan katalis serta chopped glass strands diperoleh dalam bentuk
premixed compound: Bulk molding Compound dalam bentuk adonan atau Sheet
molding Compound dalam bentuk lembaran. Lalu berikan panas dan tekanan pada
cetakan sehingga membuat compound mengalir sesuai dengan bentuk komponen
yang diinginkan.Curing dimulai, komponen dilepaskan setelah terjadi pengerasan
yang cukup.
Keunggulannya yaitu dapat digunakan untuk memproduksi produk massal,
tekanan yang diberikan cukup tinggi sehingga dapat menghasilkan impregnasi yang
baik, biaya pemrosesan relatif tidak mahal. Kelemahannya yaitu energi
pemrosesannya cukup besar karena membutuhkan tekanan yang tinggi, sulit
digunakan untuk memproduksi produk dengan bentuk-bentuk yang rumit, sering
terjadinya flashing pada resin.
5. Liquid Molding
7. Filament Winding
1. Diapraghm Forming
Gambar 12. Diapraghm Forming
2. Injection molding
3. Roll Forming
Ada beberapa rumus yang akan sangat digunakan pada praktikum kali ini yaitu
beberapa rumus berikut.
Equation 1.
BAB III
DATA PENGAMATAN
6.2 Saran
1. Penggunaan density kit harus lebih diperhatikan lagi, jangan sampai
spesimennya tercampur dengan air dalam alatnya.
2. Sebaiknya juga hardener ditambahkan sedikit lebih banyak lagi untuk
mempercepat proses terjadinya curing.
3. Pada saat bersentuhan dengan komposit sebaiknya menggunakan sarung
tangan dan masker serta kacamata.
4. Gunakan alat yang bersih dan presisi.
DAFTAR PUSTAKA
Bagherpour, Salar. Fiber Reinforced Polyester Composite.
Judawisastra, Hermawan. Slide Materi Kuliah Material Komposit.
Syukur, M. Dkk. PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT
SERAT PALEM SARAY DENGAN MATRIKS POLIESTER. Departemen
Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan
Panduan Praktikum MT3203 Laboratorium Teknik Material 3
LAMPIRAN
I. Pertanyaan Setelah Praktikum
1. Berdasarkan literatur, jelaskan perbedaan sifat fisik dan mekanik komposit matrix
termoset yang diperoleh dari metode berikut: wet hand lay up, compression molding,
VARI, pultrusion, filament winding, dan prepeg lay up autoclave.
2. Jelaskan perbedaan proses manufaktur pada komposit dengan matrix termoset dan
termoplastik!
3. Jelaskan perbedaan antara injection molding, resin transfermolding, Vari, dan
VARTM
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat fisik komposit.
Jawab:
1. Ada di Bab 2
2. Ada di Bab 2
3. Ada di Bab 2
4. Ada di Bab 2