Anda di halaman 1dari 6

Pembuatan Komposit Polimer Dengan Metode Hot Press

(Kelompok 1)
M Adib Maqfiroh1, Sulton Haykal Zidane2

PENDAHULUAN beban, sehingga besar kecilnya kekuatan


Polimer merupakan bahan yang bahan komposit sangat tergantung dari
sangat bermanfaat dalam dunia teknik, kekuatan serat pembentuknya.Semakin
khususnya dalam industri kontruksi. kecil bahan (diameter serat mendekati
Polimer sebagai bahan kontruksi bangunan ukuran kristal) maka semakin kuat bahan
dapat digunakan baik berdiri sendiri, tersebut, karena minimnya cacat pada
misalnya sebagai perekat, pelapis, cat, dan material. Fungsi utama dari serat adalah:
sebagai glazur maupun bergabung dengan a. Sebagai pembawa beban. Dalam struktur
bahan lain membentuk komposit. Untuk komposit 70% - 90% beban dibawa oleh
aplikasi struktur yang memerlukan serat.
kekuatan dan ketegaran,diperlukan b. Memberikan sifat kekakuan, kekuatan,
perbaikan sifat mekanik polimer agar stabilitas panas dan sifat-sifat lain dalam
memenuhi syarat. Untuk kebutuhan komposit.
tersebut, berkembanglah komposit polimer c. Memberikan insulasi kelistrikan
yang disertai penguat oleh berbagai filler (konduktivitas) pada komposit, tetapi ini
diantaranya serat [1]. tergantung dari serat yang digunakan.[2]
Komposit adalah suatu system yang Matriks berfungsi sebagai perekat material
tersusun melalui pencampuran dua serat, sehingga tumpukan serat dapat
material atau lebih yang berbeda, dalam merekat dengan kuat. Resin akan saling
bentuk dan komposisi material yang tidak mengikat dengan material serat, sehingga
larut satu sama lain. Pada umumnya bahan beban yang dikenakan pada komposit akan
komposit adalah bahan yang memiliki menyebar secara merata. Selain itu, resin
beberapa sifat yang tidak mungkin dimilki juga berfungsi untuk melindungi serat dari
oleh masing-masing komponennya. Dalam serangan bahan kimia atau juga kondisi
pengertian ini sudah tentu kombinasi cuaca ekstrim yang dapat merusaknya.
tersebut tidak terbatas pada bahan Berdasarkan kombinasi tersebut,
matriknya. Kata komposit berasal dari kata dihasilkan material baru yang memiliki
“to compose” yang berarti menyusun atau sifat dan karakteristik berbeda dari
menggabung. Secara sederhana material material penyusunnya [3].
komposit adalah material gabungan dari Klasifikasi polimer salah satunya
dua atau lebih material yang berlainan. berdasarkan ketahanan terhadap panas
Jadi komposit adalah suatu bahan yang (termal). klasifikasi polimer ini dibedakan
merupakan gabungan atau campuran dari menjadi dua, yaitu polimer termoplastik
beberapa material pada skala makroskopis dan polimer termoseting. [4].
untuk membentuk material ketiga yang Termoset adalah bahan yang mengalami
lebih bermanfaat.[2] reaksi kimia atau pengawetan dan biasanya
komposit berdasarkan berubah dari cair menjadi padat. Dalam
penguatnya dapat dilihat pada gambar di bentuknya yang tidak diawetkan, bahan
bawah ini: tersebut mempunyai molekul kecil yang
tidak terikat yang dikenal sebagai
monomer. Penambahan bahan kedua
sebagai pengikat silang, bahan pengawet,
katalis, dan/atau adanya panas atau
Gambar 1. komposit pengaruh pengaktifan lainnya akan
A.Partikel B.Fiber C.Struktur mengawali reaksi kimia atau reaksi
Serat dalam bahan komposit berperan pengawetan. Selama reaksi ini, molekul-
sebagai bagian utama yang menahan molekul berikatan silang dan membentuk
rantai molekul dan jaringan ikatan silang mutunya.[8]
yang jauh lebih panjang, menyebabkan Dari pengujian ini dapat diketahui sifat
material menjadi padat. Perubahan mekanik material yang sangat dibutuhkan
keadaan termoset bersifat permanen dan dalam desain rekayasa. Kekuatan tarik
tidak dapat diubah. Selanjutnya, paparan (tensile strength) adalah tegangan
panas tinggi setelah pemadatan akan maksimum yang bisa ditahan oleh material
menyebabkan material terdegradasi, bukan benda uji sebelum patah atau rusak,
meleleh. Hal ini karena bahan-bahan ini besarnya beban maksimum dibagiluas
biasanya terdegradasi pada suhu di bawah penampang lintang awal benda uji. Adapun
suhu yang memungkinkannya meleleh. pengujian tarik diambil berdasarkan
Termoplastik adalah plastik yang mampu spesimen yang mengalami kerusakan
meleleh. Bahan termoplastik diproses dengan kondisi pengujian statis dan hasil
dengan panas. Ketika panas yang yang didapat berupa kekuatan tarik,
ditambahkan cukup untuk menaikkan regangan tarik dan modulus elastisitas
suhu plastik di atas titik lelehnya, plastik tarik. Berdasarkan standar pengujian yang
akan meleleh, mencair, atau melunak digunakan pengujian tarik ini mengacu
hingga cukup untuk diproses. Ketika pada standar ASTM D638 dengan bentuk
sumber panas dihilangkan dan suhu plastik spesimen dan ukurannya seperti pada
turun di bawah titik lelehnya, plastik akan dibawah ini. [9]
membeku kembali menjadi padatan seperti
kaca. Proses ini dapat diulangi, dengan
plastik meleleh dan mengeras ketika suhu
naik dan turun di bawah suhu leleh.
Namun, bahan tersebut dapat semakin
mengalami kerusakan pada kondisi
cairnya, sehingga terdapat batasan praktis
Gambar 2 ASTM D638
mengenai berapa kali pemrosesan ulang ini
dapat dilakukan sebelum sifat bahan
tersebut mulai menurun. Banyak polimer
termoplastik bertipe adisi, mampu
menghasilkan rantai molekul yang sangat
panjang atau berat molekul yang sangat
tinggi [5]
Pada pratikum kali ini kami meggunakan
LDPE (Low Density Polyethylene) sebagai
pembuatan komposit polimer. Polimer
adalah molekul yang besar yang telah
mengambil peran yang penting dalam
teknologi karena mudah dibentuk dari satu
bentuk ke bentuk lain danmempunyai sifat,
struktur yang rumit. Hal ini disebabkan
oleh jumlah atompembentuk yang jauh
Gambar 3 mesin Pneumatic spesimen
lebih besardibandingkan dengan senyawa Punch
yang berat atomnya lebih rendah. Uji tarik adalah suatu metode yang
Umumnya suatu polimer dibangun oleh digunakan untuk menguji kekuatan
satuan struktur yang tersusun secara suatu bahan atau material dengan cara
berulang dan diikat oleh gaya tarik memberikan beban gaya yang
menarik yang kuat yang disebut ikatan sesumbu[10]
kovalen.[7] LDPE merupakan plastik yang
mudah dibentuk ketika panas, yang terbuat METODE
dari minyak bumi, dan rumus molekulnya
adalah (-CH2-CH2-)n. Merupakan resin Rabu 18 oktober 2023 kami telah
yang keras, kuat dan tidak bereaksi melakukan praktikum pembuatan
terhadap zat kimia lainnya, kemungkinan spesimen komposit polimer untuk uji
merupakan plastik yang paling tinggi tarikyang berlokasi di Laboratorium

2
Polimer, Gedung B lantai 3, Politeknik
STMI Jakarta. Dari praktikum ini Tahap Pembuatan Spesimen Plat
didapatkan hasil dandata mengenai Langkah awal yang kami
dimensi dari kedua spesimen pelat lakukanadalah dengan menaikkan tekanan
komposit polimer yang dibuat.Pada pneumatic specimen punch menjadi 5 bar
pembuatan spesimen yang dilakukan yaitu dengan cara memutar air input valve.
dengan menggunakan alat pneumatic Kemudian kami memastikan meja tatakan
specimen punch. Pneumatic specimen plastic telah terpasang dengan benar. Kami
punch digunakan untuk mengubah pelat meletakkan lembaran pelat plastic di atas
plastik menjadi bentuk spesimen dumbbell meja tatakan dan menempatkan pisau
atau dogbone sesuai panjang dan lebar pemotong (cetakan dogbone) di aats pelat
pada standar pengujian yang digunakan. plastic. Menempatkan pisau pemotong
Praktikum ini memiliki 3 rangkaian (cetakan dogbone) harus teliti dan berhati-
tahapan, yaitu : hati. Posisi pisau pemotong harus lurus
1. Tahap Penggunaan Kompresor ; antar depan, belakang, kiri, dan kanan
2. Tahap Pembuatan Spesimen dengan mesin pemotong agar proses
Komposit Polimer ; pemotongan dapat berjalan dengan baik
3. Tahap Penyelasaian ; dan hasil yang di dapat sesuai dengan yang
diharapkan. Apabila posisi sudah tepat,
Tahap Penggunaan Kompresor kami meenkan tombol kanan dan tombol
kiri yang berwarna merah secara
Langkah pertama yang harus dilakukan bersamaan hingga upper platen bergerak
sebelum membuat specimen berbentuk ke bawah menjepit pisau dan pelat plastic.
dog bone adalah dengan menyalakan Ketika sudah menjepit dengan segera
kompresor terlebih dahulu agar alat bisa menginjak foot switch saat kedua tombol
digunakan. Kompresor dinyalakan dengan masih ditekan. Pertahankan posisi ini
cara menyambungkan kabel ke sumber sambil memperhatikan tekanan pada
listrik. Ketika kompresor belum pressure gauge naik hingga mencapai
disambungkan ke sumber listrik, tekanan angka 70 kgf/cm2. Ketika sudah terdengar
gauge adalah 1 bar. Setelah aliran listrik suara pelat patah, lepaskan ketiga tekanan
tersambung, kompresor akan menyala dan pada tombol kanan, tombol kiri, dan foot
mulai memasok udara untuk dimasukkan switch. Lalu lepaskan produk spesimen
ke dalan tangka penyimpanan dari pelat dan pisau. Kami mengulangi
udara.Kemudian, kami menunggu pembuatan produk spesimen sebanyak
kompresi udara hingga tekanan gauge lima kali untuk menghasilkan lima
melewati 5 bar agar mesin pneumatic specimen.
specimen punch dapat digunakan. Tekanan
maksimal yang dicapai kompresor adalah 8 Tahap Penyelesaian
bar. Ketika tekanan sudah mencapai
tekanan 8 bar maka kompresor otomatis Pada tahap ini, spesimen yang telah
akan berhenti dikarenakan terdapat alat selesai dibuat, kami merapihkan peralatan
pengaman otomatis pada kompresor. sehingga pada mesin pneumatic specimen
Kompresor harus melewati tekanan 5 bar punch tidak ada sisa dari pelat plastik serta
agar ketika mesin digunakan udara tetap kami memutar air input valve secara
ada dan tekanan tidak turun. Setelah berlawanan arah agar udara yang
kompresor mencapai 8 bar, kami bertekanan dapat terbuang keluar dan jika
membuka valve pada kompresor agar semua tahap ini telah dilakukan, kami
dapat mengalirkan udara sehingga mesin mematikan mesin kompresor.Selanjutnya
pneumatic specimen punch dapat pada spesimen yang telah berhasil dibuat,
digunakan. kami mengukur spesimen tersebut. Kami
mengukur dimensi di beberapa bagian
mulai dari panjang overall, lebar badan,
lebar kepala, dan ketebalan menggunakan
mistar dan jangka sorong. Setelah selesai
diukur dimensinya, kami mengukur massa

3
dengan menggunakan neraca analitik Tabel 2. Hasil Pengukuran Dimensi
digital Spesimen

HASIL DAN PEMBAHASAN Data Lb1 Lb2 T1 T2


Spesi (mm) (mm) (mm) (mm)
Dari percobaan yang telah dilakukan, 1 6 6 2,42 2,42
Avg 6 2,42
diperoleh dua buah spesimen komposit
2 6 6 2,42 2,42
polimer LDPE (Low Density Avg 6 2,42
Polyethylene)berbentuk dogbone. Sehingga 3 6 6 2,42 2,42
dapat mengetahui dimensi dari spesimen Avg 6 2,42
pelat menggunakan penggaris untuk 4 6 6 2,42 2,42
mengukur panjang dan lebar kepala, Avg 6 2,42
sedangkan jangka sorong untuk mengukur 5 6 6 2,42 2,42
tebal dan lebar badan. Avg 6 2,42

Data pengamatan pada tabel 1 dan 2


merupakan data yang kami dapat setelah -
mengukur ke-lima spesimen secara
langsung. Kondisi operasi pada mesin
pneumatic spesimen punch adalah 70
kgf/cm2 . Dan dari data diatas spesimen 1
memiliki panjang rata-rata 114 mm, lebar
kepala rata-rata 18 mm, lebar badan
ratarata 6 mm, tebal rata-rata 2,42, dan
untuk massanya, spesimen 1 memiliki
massa sebesar 2,85 gram. Spesimen 2
memiliki panjang rata-rata 114 mm, lebar
kepala rata-rata 18 mm, lebar badan rata-
rata 6 mm, tebal rata-rata 2,18 mm, dan
Gambar 4 Spesimen LDPE yang massa yang dimilikinya sebesar 3,33 gram.
dihasilkan berbentuk dogbone Spesimen 3 memiliki panjang rata-rata 114
mm, lebar kepala rata-rata 18 mm, lebar
Dari kelima hasil spesimen tersebut, badan rata-rata 6 mm, tebal rata-rata 2,2
kelimanya memiliki bentuk dan dimensi mm dan massa yang dimilikinya sebesar
yang hamper sama. 2,99 gram. Spesimen 4 memiliki panjang
rata-rata 114 mm, lebar kepala rata-rata 18
Tabel 1. Hasil Pengukuran dimensi Spesimen mm, lebar badan rata-rata 6 mm, tebal
ratarata 2,07 mm, dan massa yang
Data p1 P2 Lk1 Lk2 dimilikinya sebesar 2,73 gram. Sedangkan
Spesi (mm) (mm) (mm) (mm) untuk spesimen 5 memiliki panjang rata-
1 114 144 18 18 rata 114 mm, lebar kepala rata-rata 18 mm,
Avg 144 18 lebar badan rata-rata 6 mm, tebal rata-rata
2 114 144 18 18 2,33 mm, dan massa yang dimilikinya
Avg 144 18 sebesar 3,23 gram. Terlihat bahwa
3 144 144 18 18 perbedaan hanya terlihat pada tebal rata-
Avg 144 18 ratanya dan massa yang dimilikinya. Kami
4 144 144 18 18 berasumsi bahwa perbedaan ini
Avg 144 18 disebabkan pelat LDPE yang kami gunakan
5 144 144 18 18 yang merupakan hasil praktikum
Avg 144 18 sebelumnya tidak terbentuk secara
sempurna, masih terdapat cacat sehingga
mempengaruhi hasil pembuatan spesimen
ujik tarik kami. Jika saja pelat LDPE yang
kami buat sebelumnya memiliki hasil akhir
yang bagus, tanpa memiliki cacat sama
sekali, maka hasil pembuatab spesimen uji
tarik kami akan sama bagusnya dengan
praktikum sebelumnya jika terjadi, maka

4
dari itu ketelitian dan pemahaman tentang pada mesin dan fokusnya padangan pada
praktikum apa yang akan dilakukan sangat gauge yang berada pada bagian mesin,
berpengaruh terhadap hasil akhir dari karena mungkin suka teralihkan dengan
praktikum itu sendiri hal yang lain sehingga bunyi patahan
spesimen susah terdengar.
SIMPULAN DAFTAR RUJUKAN

Kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu


kami telah berhasil dalam membuat
spesimen komposit polimer untuk uji tarik [1] Kartini, R., Darmasetiawan, H., Karo,
menggunakan mesin pnuematic spesimen A. K., & Sudirman, S. (2018).
punch. Keahlian yang tinggi, tingkat Pembuatan Dan Karakterisasi
kefokusan yang tinggi dan harus ekstra Komposit Polimer Berpenguat Serat
berhati-hati diperlukan dalam praktikum Alam. Jurnal Sains Materi
ini terutama saat mengoprasikan mesin Indonesia, 3(3), 30-38..
pnuematic spesimen punch. Jika tidak
maka sebuah kecelakaan kerja mungkin [2] T. S. Rahmat Iskandar Fajri, "STUDI
saja akan terjadi karen mesin itu sendiri SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT
yang menggunakan prinsip tekanan SANSEVIERIA CYLINDRICA
sehingga penempatan objek atau bahkan DENGAN VARIASI FRAKSI VOLUME
tangan sangat perlu diperhatikan jika tidak BERMATRIK POLYESTER," Jurnal
ingin celaka. Pembuatan spesimen dogbon FEMA, vol. I, pp. 85-93, 2013.
didasarkan pada standar amerika yaitu
ASTM D638 tipe 4. Pelat LDPE diletakkan [3] Diana, L., Safitra, A. G., & Ariansyah,
di dalam mesin, bilah pisau diletakkan M. N. (2020). Analisis kekuatan tarik
diatas pelat LDPE lalu di sejajarkan, mata pada material komposit dengan serat
fokus kepada gauge tekanan saat menekan penguat polimer. Jurnal Engine:
tombol safety dan menginjak foot switch, Energi, Manufaktur, dan Material,
didapat 5 buah spesimen uji tarik yang 4(2), 59-67.
memiliki rata-rata panjang dan lebar yang
sama yaitu panjangnya 114 mm, lebar [4] Roesanto, Q. L., & Ciptandi, F. (2018).
kepalanya 18 mm, dan lebar badannya 6 Pengaplikasian Material
mm, tetapi tebal dan massa yang dimiliki Thermoplastic Rubber Sebagai Produk
oleh masingmasing spesimen sangat Aksesoris Fesyen. ATRAT: Jurnal Seni
berbeda yaitu tebal rata-rata pada Rupa, 6(3).
spesimen 1 adalah 2,42 mm, spesimen 2
adalah 2,18 mm, spesimen 3 adalah 2,2 [5] T.-D. Ngo, “Introduction to
mm, spesimen 4 adalah 2,07 mm, dan CompositeMaterials,” in Composite
spesimen 5 adalah 2,33 mm. Sedangkan and Nanocomposite Materials – From
untuk massa dari masingmasing spesimen Knowledge to Industrial Applications,
adalah spesimen 1 2,85 gram, spesimen 2 Jul.2020,doi:10.5772/intechopen.9128
massanya 3,33 gram, spesimen 3 massanya 5
2,99 gram, spesimen 4 massanya 2,73
gram, dan spesimen 5 massanya 3,23 [6] Anang, S., Sujana, W., & Widi, K. A.
gram. Hasil spesimen yang kami dapatkan (2017). Peran Abu Sekam Padi Pada
hampir tidak memiliki cacat sama sekali, Komposit Polimer Jenis PET. Jurnal
mungkin hanya ada pada perbedaan massa Flywheel, 8(1), 15-24
dan ketebalan yang dimana itu mungkin
disebabkan oleh pelat LDPE kami yang
[7] Mardiyati, "Komposit Polimer Sebagai
digunakan bukan lah pelat LDPE yang
Material Tahan Balistik," Jurnal
sempurna. Harusnya pelat LDPE kami
Inovasi Pertahanan dan Keamanan,
tidak memiliki cacat untuk mendapatkan
vol. I, pp. 20-28, 2018
spesimen uji tarik berbentuk dogbone yang
sempurna. Kesulitan yang kami hadapai
mungkin ada pada pengaturan tekanan

5
[8] SALURAPA, E. (2020). Analisis
Kekuatan Impak Spesimen Berbahan
Aluminium Paduan Dengan Variasi
Kondisi Impaktor Menggunakan
Metode Elemen Hingga Berbasis
Software Abaqus (Doctoral
dissertation, Universitas hasanuddin).

[9] S. A. E. K. R. Faidliyah Nilna Minah,


“KARAKTERISASI MATERIAL
KOMPOSITPOLIMER POLISTYRENE
DAN SERAT TEBU,” Karakteristik
Material Komposit Polimer, vol. VII,
pp. 1-6, 2017 .

[10] “cometech.com,” Pneumatic


Specimen Punch, [Online]. Available:
https://www.cometech.com.tw/rubber
-plastic-testing-machine/QC-603A-
QC-603C.html.

[11] A. G. S. N. A. Lohdy Diana, “Analisis


Kekuatan Tarik pada Material
Komposit dengan Serat Penguat
Polimer,” Jurnal Engine: Energi,
Manufaktur, dan Material, vol. IV, pp.
59-67, 2020

[11] J. M. P. John J. Laureto, “Anisotropic


mechanical property variance between
ASTM D638-14 type i and type iv
fused filament fabricated specimens,”
Polymer Testing, vol. LXVIII, pp. 294-
301, 2018

[12] Tekkindo, “Cara Kerja Kompresor


Angin,” Universitas Kompresor by
Tekkindo, 2019

[13] I. Randi Siregar, M. Fa’iz Alfatih, and


S. Alimi, “EKSPERIMEN UJI
KEKUATAN TARIK KOMPOSIT
DENGAN RESIN EPOXY DAN
PENGUAT SERAT KULIT SINGKONG
MENGGUNAKAN METODE HAND
LAY UP,” Teknika STTKD: Jurnal
Teknik, Elektronik, Engine, vol. 8, no.
2, pp. 220–226, Nov. 2022, doi:
10.56521/teknika.v8i2.610

Anda mungkin juga menyukai