02311940005028
Review
Termoplas dan Termoset
Polimer merupakan suatu bentuk rantai molekul yang terdiri dari banyak (poly) unit-unit
kecil (mers) yang berulang. Polimer bisa disebut juga dengan makromolekul karena polimer
merupakan molekul besar yang dibangun dengan pengulangan oleh monomer. Klasifikasi
polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal). Klasifikasi polimer ini
dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoseting.
1. Polimer Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas.
Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras.
Proses tersebut dapat terjadi berulang kali (reversible), sehingga dapat dibentuk ulang dalam
berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer termoplastik juga merupakan jenis polimer yang dapat dilakukan proses reycle atau
artinya polimer jenis termoplastik merupakan polimer yang dapat di daur ulang.
Polimer termoplastik memiliki struktur rantai linear atau bercabang. Bentuk struktur
termoplastik sebagai berikut. :
2. Polimer Termoseting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Polimer
termoseting mempunyai struktur rantai crosslink di antara rantai polimer yang berdekatan.
Selama pemanasan, ikatan ini mengikat rantai polimer dengan ikatan – ikatan silang yang
menjadi satu untuk menahan gerakan vibrasi dan rotasi rantai pada temperature tinggi. Hal inilah
yang menjadi penyebab mengapa polimer termoseting tidak melunak ketika dipanaskan.
Struktur rantai crosslink pada polimer termoseting didapatkan dari hasil penambahan
curing agent pada polimer yang awalnya bersifat termoplastik, namun karna penambahan curing
agent polimer termoplastik yang awalnya mempunyai struktur rantai linear atau rantai bercabang
berubah menjadi rantai crosslink (ikatan silang), sehingga menyebabkan perubahan pada sifat
mekanik polimer tersebut. Semakin banyak ikatan silang pada polimer termoseting ini, maka
semakin kaku dan keras, dan jumlah ikatan silang pada polimer termoseting dipengaruhi oleh
jumlah curing agent yang ditambahkan dan lamanya waktu pembuatan.
Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk
ulang kembali. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak
atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer. Susunan polimer ini bersifat permanen pada
bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat
disambung atau diperbaiki lagi.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut.
- Pada suhu ruang -> solid
- Ditambahkan cure agent -> mengeras
- Setelah ditambahkan cure agent -> bila dipanskan tidak bisa dibentuk kembali
- Dipanaskan suhu tinggi -> degradasi
- Punya interconnected network of chains yang dihubungkan oleh ikatan kimia yang
permanen
- Tidak larut dalam pelarut
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
https://www.academia.edu/32575900/PERCOBAAN_POLIMER_TERMOPLASTIK_DAN_TERMOSET