Anda di halaman 1dari 6

POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Oleh : Tutut Nugraheni


Mahasiswa Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e-mail : tututnugraheni@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum Polimer Termoplastik dan Termoset bertujuan untuk mengenal bahan polimer,
mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik dan thermoset, dan membedakan polimer termoplastik
dan thermoset. Percobaan ini dilakukan dengan cara menjatuhkan bola diatas polimer lalu
mengukur ketinggian saat bola memantul serta mengamati perubahan yang terjadi ketika polimer
dipanaskan. Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa Polimer B termasuk polimer
termoset karena nilai pantulannya lebih tinggi daripada Polimer C, bersifat keras, dan sedikit
meleleh saat dipanaskan pada suhu 125 oC dan Polimer C (PVC) termasuk polimer termoplastik
karena nilai pantulannya lebih rendah daripada Polimer B, bersifat lunak, meleleh saat dipanaskan
pada suhu 54 oC, dan dapat kembali ke bentuk semula ketika didinginkan.
Kata kunci: Polimer, Termoplastik. Termoset

I. PENDAHULUAN thermoset sehingga mahasiswa dapat


1.1 Latar Belakang membedakannya.
Polimer merupakan makro molekul
1.2 Rumusan Masalah
besar yang dibangun oleh pengulangan
Adapun rumusan masalah dari prcobaan
kesatuan kimia yang kecil (monomernya)
ini adalah sebagai berikut:
yang berakibat umumnya molekul polimer
a. Bagaimana mengenal bahan
memiliki massa molekul yang relative besar.
polimer?
Akhir-akhir ini perkembangan industri
b. Bagaimana sifat-sifat polimer
tentang pemanfaatan teknologi polimer
termoplastik dan thermoset?
sangat pesat sekali. Polimer memiliki
c. Bagaimana perbedaan polimer
banyak kegunaan dan manfaat yang luar
termoplastik dan termoset?
biasa dalam kehidupan manusia. Polimer
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, 1.3 Tujuan
karena sangat menunjang di berbagai bidang Adapun tujuan dari dilakukannya
seperti aneka produk dan barang, di rumah percobaan ini adalah sebagai berikut:
tangga, kantor, dan sebagainya, sehingga
semua orang mengenalnya. Polimer a. Mengenal bahan polimer
mencakup plastic, karet, serat sampai b. Mengetahui sifat-sifat polimer
perekat. Polimer merupakan ilmu yang termoplastik dan thermoset.
sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat c. Membedakan polimer termoplastik
dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang dan thermoset.
konsep-konsep dasar polimer, guna dapat
memahami dan mengembangkan ilmu 1.4 Sistematika Laporan
polimer. Dengan adanya praktikum ini Sistematika dari laporan hasil praktikum
diharapkan mahasiswa mampu mengetahi ini adalah sebagai berikut: Bab I
sifat-sifat dari polimer termoplastik dan Pendahuluan, mencakup latar belakang,
permasalahan, tujuan serta sistematika
laporan, Bab II Dasar Teori, berisi teori – Polimer termoplastik adalah
teori yang mendasari untuk melakukan polimer yang mempunyai sifat tidak
sebuah praktikum, Bab III Metodologi, tahan terhadap panas. Jika polimer jenis
mengenai langkah–langkah atau cara kerja ini dipanaskan, maka akan menjadi
dalam melaksanakan suatu praktikum, Bab lunak dan didinginkan akan mengeras.
IV Analisa Data dan Pembahasan, berisi Proses tersebut dapat terjadi berulang
hasil perhitungan percobaan dan kali, sehingga dapat dibentuk ulang
pembahasan dari praktikan, Bab V Penutup, dalam berbagai bentuk melalui  cetakan
mengenai kesimpulan dari laporan serta yang berbeda untuk mendapatkan
saran yang disampaikan penulis. produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer
II. DASAR TEORI
termoplastik adalah jenis polimer
2.1 Pengertian Polimer
plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki
Polimer merupakan senyawa kimia yang
ikatan silang antar rantai polimernya,
mempunyai massa molekul sangat tinggi
melainkan dengan struktur molekul
dan tersusun dari unit ulanagn sederhana
linear atau bercabang
yang tergabung melalui proses polimerasi.
Polimer termoplastik memiliki sifat
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani
– sifat khusus sebagai berikut:
polus yang berarti banyak dan meros yang
 Berat molekul kecil
berarti bagian, yang mana menunjuk pada
 Tidak tahan terhadap panas.
struktur polimer yang tersusun atas unit
ulangan.  Jika dipanaskan akan
Unit ulangan polimer adalah molekul melunak.
sederhana bermassa rendah yang disebut  Jika didinginkan akan
monomer. Polimer terbuat dari ratusan mengeras.
hingga ribuan unit monomer, hampir sama  Mudah untuk diregangkan.
dengan makromolekul. Contoh  Fleksibel.
makromolekul adalah karbohidrat, lipida,  Titik leleh rendah.
dan protein, sedangkan contoh polimer  Dapat dibentuk ulang (daur
adalah PVC, polietena. Semua polimer ulang).
adalah makromolekul, namun tidak semua  Mudah larut dalam pelarut
makromolekul adalah polimer. yang sesuai.
Polimer mempunyai banyak variasi sifat,  Memiliki struktur molekul
dan itulah mengapa polimer mempunyai linear/bercabang.
banyak kegunaan dalam kehidupan sehari- Contoh plastik termoplastik sebagai
hari. Di era modern, hamper setiap bagian berikut:
hidup manusia melibatkan polimer.  Polietilena (PE) = Botol
Termasuk jenis polimer antara lain plasti, plastik, mainan, bahan
elastomer, serat, cat, dan bahan pelapis. cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan
2.2 Jenis Polimer Berdasarkan Sifat kabel, kantong plastik dan jas
Thermal hujan.
Berdasarkan sifat termalnya, polmer  Polivinilklorida (PVC) =
dibagi menjadi 3 yaitu: pipa air, pipa plastik, pipa
2.2.1 Polimer Termoplastik kabel listrik, kulit sintetis,
ubin plastik, piringan hitam,
bungkus makanan, sol sepatu,  Jika dipanaskan akan meleleh.
sarung tangan dan botol  Tahan terhadap asam basa.
detergen.  Mempunyai ikatan silang antar
 Polipropena (PP) = karung, rantai molekul.
tali, botol minuman, serat, Contoh plastik termoseting: Bakelit
bak air, insulator, kursi = asbak, fitting lampu listrik, steker
plastik, alat-alat rumah sakit, listrik, peralatan fotografi, radio,
komponen mesin cuci, perekat plywood.
pembungkus tekstil, dan
permadani. 2.2.3 Polimer Elastomer
 Polistirena = Insulator, sol Elastomer mengacu kepada materi
sepatu, penggaris, gantungan yang tersusun atas molekul berukuran
baju. panjang, atau polimer, yang mampu
kembali ke bentuk yang semula setelah
2.2.2 Polimer Termoset ditarik dan direntangkan ke ukuran yang
Polimer termoseting adalah polimer relatif panjang dibandingkan dengan
yang mempunyai sifat tahan terhadap ukuran awalnya. Oleh karena itu,
panas. Jika polimer ini dipanaskan, elastomer juga merupakan singkatan
maka tidak dapat meleleh. Sehingga dari "elastic polymer" (polimer elastis).
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Pada kondisi normal, molekul materi
Susunan polimer ini bersifat permanen elastomer membentuk semacam pilinan.
pada bentuk cetak pertama kali (pada Kemudian jika direntangkan, lilitan
saat pembuatan). Bila polimer ini molekul terbentang, menjadi lurus, dan
rusak/pecah, maka tidak dapat memanjang kearah gaya diberikan.
disambung atau diperbaiki lagi. Ketika elastomer dilepaskan, secara
Polimer termoseting memiliki spontan, molekul akan kembali ke
ikatan– ikatan silang yang mudah bentuk asalnya, yaitu untaian molekul
dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal yang terpilin dan terlilit.
ini membuat polimer menjadi kaku dan Elastomer yang sejarah penggunaannya
keras. Semakin banyak ikatan silang paling panjang adalah poli-isoprena. Polimer
pada polimer ini, maka semakin kaku tersebut merupakan materi penyusun dari
dan mudah patah. Bila polimer ini karet alami, yang dipanen dari getah
dipanaskan untuk kedua kalinya, maka berbagai pohon, biasanya merupakan pohon
akan menyebabkan rusak atau lepasnya karet Hevea. Karet alami masih merupakan
ikatan silang antar rantai polimer. polimer industri yang penting, akan tetapi
Sifat polimer termoseting sebagai saat ini polimer tersebut bersaing dengan
berikut: polimer sintetik, seperti karet stirena-
 Keras dan kaku (tidak butadiena dan butadiena. Karet elastomer
fleksibel) tersebut merupakan bahan sintetik yang
 Jika dipanaskan akan berbahan dasar minyak bumi.
mengeras. III. METODOLOGI
 Tidak dapat dibentuk ulang 3.1 Alat dan Bahan
(sukar didaur ulang). Adapun alat dan bahan yang digunakan
 Tidak dapat larut dalam pelarut pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
apapun. a. Kompor listrik
b. Termometer digital i. Kenaikan suhu wadah diamati
c. Pengaduk setiap 2 menit dan perubahan yang
d. Cetakan terjadi dicatat dan
e. Wadah tahan panas didokumentasikan.
f. Polimer B (Resin dan Hardener) j. Ditentukan mana yang termasuk
g. Polimer C (Lem tembak) termoplastik dan termoset serta
dijelaskan alasannya.
3.2 Prosedur Praktikum
Adapun langkah-langkah dalam IV. ANALISIS DATA DAN
percobaan ini adalah sebagai berikut : PEMBAHASAN
a. Alat dan bahan disiapkan. 4.1 Analisis Data
b. Tiga macam polimer B dibuat Berdasarkan percobaan yang telah
dengan 3 variasi jumlah hardener. dilakukan, didapatkan diperoleh data sebagi
Diaduk rata kemudian dimasukkan berikut:
ke dalam cetakan. Ditunggu hingga Tabel 4.1 Data Tinggi Pantulan
kering dan dilepaskan dari cetakan. Tinggi pantulan (cm)
c. Bola dijatuhkan di atas permukaan Pengukuran Polimer B
polimer B. Tinggi pantulan bola I II III
diukur. Percobaan dilakukan 1 13 15 18
sebanyak 10 kali. Pengukuran 2 11 15 18
dilanjutkan untuk polimer C. 3 13 16 18
4 14 16 18
d. Semua data dimasukkan dalam
5 10 16 18
tabel.
Rata-rata 12.2 15.6 18
Tabel 3.1 Data uji pantul
Stdev 1.643 0.5477 0
Tinggi Pantulan (cm)
Percobaa Range 4 1 0
Polimer B Polimer
n Ke- Error 0.328 0.109 0
I II III C Setelah dilakukan pengambilan data tinggi
1
pantulan kemudian dilakukan pengamatan
2
perubahan polimer saat dipanaskan. Berikut
3
… data hasil pengamatan:
10 Tabel 4.2 Data Pengamatan saat Polimer
Rata-rata Dipanaskan
Meni Suhu Polimer B PVC
e. Perhitungan Statistik dilakukan t ke (ᵒC) I II III
pada seluruh data. Tidak Tidak Mulai
Tidak
f. Analisis data dilakukan pada hasil 2 54 berub berub melele
berubah
pengukuran diatas, dicari polimer ah ah h
mana yang termasuk termoplastik Tidak Tidak Melele
Tidak
4 73 berub berub h 3/4
atau termoset berdasarkan tinggi berubah
ah ah bagian
pantulan. Tidak Tidak Melele
Tidak
g. Bahan polimer B dan C 6 91 berub berub h
berubah
dimasukkan ke dalam wadah panas. ah ah semua
h. Wadah tersebut diletakkan di atas Tidak Tidak Melele
Tidak
8 98 berub berub h
kompor listrik, lalu kompor listrik berubah
ah ah semua
dinyalakan. 10 112 Tidak Tidak Tidak Melele
berub berub h
berubah
ah ah semua
125 Tidak Mulai Melele
Tidak
12 berub meng h
berubah
ah uning semua
154 Mulai Mulai Melele
Tidak
14 meng meng h
berubah
uning uning semua
177 Mulai Mulai Melele
Tidak
16 meng meng h
berubah
uning uning semua Gambar 4.1 Polimer setelah 1 hari
195 Mulai Mulai Mulai pendinginan
18 mengun meng meng
ing uning uning
Mulai Mulai Berub
mengun meng ah
20 210 ing uning warna
coklat
sedikit
Mulai Berub Berub
mengun ah ah
22 232 ing warna warna
coklat coklat
sedikit sedikit Gambar 4.2 Polimer setelah dipanaskan
Mulai 4.2 Pembahasan
Berub
goson Dari data tinggi pantulan yang telah
Mulai ah
g
24 241 mengun warna diperoleh dapat dianalisa bahwa Polimer B
seikit
ing coklat termasuk termoset karena tinggi
bagian
sedikit
alas pantulannya lebih besar dibandingkan
Beruba Mulai polimer C. Semakin tinggi nilai pantulan
Berub
h warna goson
ah sebuah polimer maka polimer tersebut
coklat g
26 262 warna semakin keras. Polimer yang keras
sedikit seikit
coklat
bagian merupakan ciri dari polimer termoset.
sedikit
alas Kemudian polimer C termasuk termoplastik
Berwa karena tinggi pantulannya lebih kecil
rna
Mulai daripada polimer B, ini menunjukkan bahwa
Mulai coklat
goson polimer C lebih lunak dari pada polimer B.
gosong disem
g
28 273 seikit ua Lunak merupakan ciri-ciri polimer
seikit
bagian permu termoplastik.
bagian
alas kaan
alas Kemudian dari pengamatan saat polimer
(goso
ng) dipanaskan dapat diketahui bahwa
Berwa Berwa Berdasarkan pengamatan di atas, polimer B
Gosong
rna rna termasuk termoset karena polimer B tidak
, bagian
coklat coklat
alas meleleh saat dipanaskan sampai suhu 125 0C
disem disem
lebih dan sedikit melunak. Hal ini terjadi karena
30 281 ua ua
coklat
tua dari
permu permu ikatan pada polimer thermoset adalah ikatan
kaan kaan silang, ketika dipanaskan ikatan silang sulit
bagian
(goso (goso
atas
ng) ng)
untuk dilepaskan.. Polimer C termasuk
termoplastik karena polimer C meleleh pada
suhu rendah yaitu pada suhu 54 0C.
Kemudian jika polimer C didinginkan akan saat dipanaskan pada suhu 540 C, dan
dapat kembali mengeras seperti bentuk dapat kembali ke bentuk semula
awalnya. ketika didinginkan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.2 Saran


5.1 Kesimpulan Adapun saran yang dapat diberikan
Adapun kesimpulan yang dapat pada percobaan ini adalah sebagai
diambil dari percobaan ini adalah berikut :
sebagai berikut : a. Sebaiknya alat dan bahan
a. Polimer yang dibuat dengan dipersiapkan semua supaya bisa
menambahkan hardener sebanyak 4, mengambil data menggunakan 3
5 dan 6 tetes memberikan kekakuan polimer.
yang berbeda beda, semakin banyak b. Sebaiknya panci dibersihkan dulu
hardener yang diberikan semakin sebelum digunakan supaya hasil
keras polimer yang terbentuk pengamatan lebih akurat.
b. Polimer B termasuk polimer DAFTAR PUSTAKA
termoset karena nilai pantulannya
Anonim. 2015. ”Modul Praktikum Rekayasa
lebih tinggi daripada Polimer C
Bahan P2, “Polimer Termoplastik dan
(PVC), bersifat keras, dan sedikit
Termoset”. Surabaya
meleleh saat dipanaskan pada suhu
http://www.ilmukimia.org/2013/03/polimer.
125 0C
html
c. Polimer C (PVC) termasuk polimer
http://polimer-kimia-
termoplastik karena nilai
iroend.blogspot.co.id/2015/01/ tentang-
pantulannya lebih rendah daripada
polimer-by-basirun.html
Polimer B, bersifat lunak, meleleh

Anda mungkin juga menyukai