Kelompok 4 PBT (Thermosetting)
Kelompok 4 PBT (Thermosetting)
Pemilihan Bahan Baku: Bahan baku untuk termoset biasanya berupa monomer atau prepolimer yang
mengandung gugus fungsional reaktif, seperti gugus epoksi, akrilik, atau uretan. Bahan baku ini
harus dipilih dengan cermat sesuai dengan aplikasi yang diinginkan.
Pencampuran Bahan Baku: Bahan baku dicampur bersama dengan bahan pengisi, penguat, dan aditif
lainnya (jika diperlukan) untuk membentuk campuran homogen.
Inisiasi Polimerisasi: Proses polimerisasi dimulai melalui inisiasi dengan menggunakan katalis,
pengawet panas, atau paparan sinar UV, tergantung pada jenis termoset yang dibuat. Inisiasi ini
merangsang reaksi kimia yang mengubah monomer menjadi rantai polimer.
Polimerisasi dan Pengerasan: Reaksi polimerisasi berlanjut dan monomer-monomer saling terikat
membentuk rantai polimer tiga dimensi. Proses ini biasanya memerlukan pemanasan untuk
meningkatkan laju reaksi dan menghasilkan jaringan yang kuat.
Pengontrolan Proses: Selama proses polimerisasi, suhu, tekanan, dan waktu harus dikontrol dengan
cermat untuk menghasilkan produk dengan sifat yang diinginkan.
Molding (Opsional): Jika termoset akan digunakan dalam bentuk tertentu, seperti komponen plastik
atau benda cetak, proses molding mungkin diperlukan. Ini melibatkan penempatan campuran bahan
baku dalam cetakan dan memberikan bentuk yang diinginkan.
Pengerasan Akhir: Setelah mencapai polimerisasi yang cukup, termoset didinginkan dan mengalami
pengerasan akhir. Pada tahap ini, sifat termoset sudah stabil dan tidak bisa diubah lagi dengan
pemanasan.
B. Alat-alat yang digunakan dalam proses ini dapat bervariasi tergantung pada jenis termoset dan
skala produksi. Namun, beberapa alat umum yang mungkin digunakan meliputi:
Reaktor atau Tangki Pencampuran: Untuk mencampur bahan baku dan memulai polimerisasi.
Alat Pengukur: Untuk memantau suhu, tekanan, dan parameter lainnya selama proses.
Daftar pustaka
Bahan Bangunan: Bahan termoset, seperti beton polimer dan komposit termoset, digunakan dalam
konstruksi untuk membuat panel dinding, lantai, dan bahkan struktur jembatan yang tahan terhadap
beban dan perubahan suhu ekstrem.
Lapisan Perlindungan: Termoset digunakan dalam bahan pelapis permukaan seperti cat, perekat,
dan lapisan anti-korosi. Lapisan ini tahan terhadap paparan cuaca, panas, dan bahan kimia yang
membuatnya cocok untuk aplikasi eksterior dan interior.
Komponen Elektronik: Bahan termoset, terutama epoksi, digunakan dalam pembuatan berbagai
komponen elektronik seperti papan sirkuit cetak (PCB) karena memiliki isolasi yang baik dan tahan
terhadap panas.
Perlengkapan Rumah Tangga: Termoset digunakan dalam produksi perlengkapan rumah tangga
seperti panci, penggorengan, dan alat-alat dapur lainnya karena daya tahannya terhadap panas dan
deformasi.
Peralatan Industri: Bahan termoset digunakan dalam pembuatan peralatan industri seperti tangki
penyimpanan kimia, alat pemrosesan makanan, dan komponen otomotif yang tahan terhadap panas
dan bahan kimia.
Material Pemodelan: Bahan termoset sering digunakan dalam pembuatan model, cetakan, dan alat-
alat pembuatan prototipe karena ketahanan dan stabilitas dimensi yang tinggi.
Peralatan Kesehatan: Bahan termoset dapat ditemukan dalam peralatan medis seperti alat-alat
laboratorium dan peralatan medis sekali pakai.
Daftar pustaka
Macklin, B. (2009, Januari 20). Pengolahan Limbah Plastik Dengan Metode Daur Ulang
(Recycle), dari http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-
ulang-recycle/
Greenpress Network. (2009, Mei 5). KLH akan Hitung Cepat Data Sampah. Greenpress
Network, dari http://greenpressnetwork.blogspot.com/2009/05/klh-akan-hitung-cepat-data-
sampah.html