Anda di halaman 1dari 42

Pengantar ilmu material

polymer
Oleh: Dr. Surya Darma Pandita
Aplikasi material POLYMER
Interior: A380

Interior: BMW

Material polimer: teknologi rendah <=====> teknologi tinggi


dari aesthetic, kesehatan, transportasi, olahraga, memasak dll
Aplikasi Polimer dan Komposit Untuk Industri Otomotif

Henry Ford:
“ Fat men can not run as fast as thin men,
but we build most of our vehicles as
though dead weight fat increased speed…
I can not imagine where the delusion that
weight means strength came from…”
Aplikasi Polimer dan Komposit Untuk Industri Otomotif
Aplikasi Polimer dan Komposit Untuk Industri Otomotif

Neil Mayne,
Association of plastic
manufacturers in Europe
Aplikasi Polimer dan Komposit Untuk Industri Otomotif

Hyper Car: Electric Car


Aplikasi Polimer dan Komposit Untuk Industri Otomotif

Ref: J.W Fox & D.R. Cramer, SAE paper 971096, Society
of Automotive Engineers, 1997.
Keuntungan penggunaan Polymer

➢ Ringan.
➢ Sifat aliran listrik dan panas yang beragam, dari
isolator hingga konduktor
➢ Anti korosi
➢ Energy yang diperlukan untuk pemrosesannya lebih
rendah, temperature pemrosesannya kurang dari 400 °
Celsius
➢ Kekuatan mekanik yang beragam dari yang elastis
seperti elastormer pada ban mobil, hingga yang getas
seperti epoxy
Apakah material POLYMER itu?
Polimer: makro molekul, yang diperoleh dengan jalan menggabungkan beribu-ribu
molekul dengan kecil (BM rendah) melalui ikatan kimia.
Sifat dasar dari :
1. Molekul yang stabil: ikatan kovalen
2. BM yang tinggi (104 – 105)
3. Molekul raksasa (bila dibandingkan dengan molekul BM rendah):
ukuran molekul lebih dari 5 nm

Histori: dimulai dengan hipothesis makromolekular H Staudinger (antara 1920-


1930). Pada saat itu, teknik pemisahan untuk pemurnian senyawa kimia seperti
destilasi dan kristalisasi tidak berlaku untuk molekul polymer.
“Polymer pada mulanya dianggap sebagai partikel koloid yang terdiri dari
molekul kecil yang diikat oleh antar partikel”
Dengan perkembangan kimia fisika (seperti ultracentrifugal, light scattering,
tekanan osmotic, viscosimetry), konsep molekul polymer dapat diterima.
Apakah material POLYMER itu?
Contoh polimerisasi Polyethylene

Monomer Mer Polymer

Model of a monomer
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sifat – sifat fisika Polymer

Struktur kimia monomer

Struktur rantai polymer

Struktur inter dan intra molecular


Klassifikasi polymer berdasarkan
Sifat thermalnya
◼ Berdasarkan sifat thermalnya, polymer
dibedakan menjadi:
1. Thermoplastik: amourphous dan
semikristalin
2. Thermoset dan elastomer
Polymer Thermoplastik
Thermoplastic matrix:
“ Material polymer akan menjadi lunak atau leleh bila
temperature dinaikkan”
- Bila temperature dinaikkan, maka aktivitas
pergerakan molekul polimer (rotasi atau translasi)
meningkatkan sehingga fenomena flow atau aliran
(yang secara fisik kita sebut meleleh).
- Polymer dengan struktur kimia yang linear dan
molekul yang rendah akan meleleh pada suhu yang
relatif lebih rendah
Polymer Thermoplastik: pengaruh
struktur kimia monomer

Polyethelene: kantong platik, botol, mainan anak-anak

Tglass = -80° C antara -130° C


Tleleh = 130° C antara 160° C
Polymer Thermoplastik: pengaruh
struktur kimia monomer
Polytetrafluoride: gasket, non-stick frying pan
Tglass = sekitar -135° C (tergantung
panjang rantai)
Tleleh = sekitar 335° C

Untuk polymer dengan Berat molekul yang sama:

Semakin berat monomer maka semakin rendah mobilitasnya, maka


semakin tinggi temperatur lelehnya

Mobilitas polymer juga dipengaruhi oleh kepolaran dan ukuran monomer


Polymer Thermoplastik: pengaruh
struktur rantai polymer
Gambaran fisik dari rantai polymer seperti benang kusut. Antar
rantai atau cabang rantai polymer sering kali membentuk ikatan
semu yaitu Entaglements

Semakin panjang rantai polymer (atau semakin tinggi berat molekul polymer),
semakin banyak terbentuknya entanglements, maka mobilitas dari molekul
semakin rendah. Akibatnya temperatur leleh dari polymer menaik. Semakin
banyak entanglements, juga akan mempengaruhi sifat mekanik yaitu
meningkatnya kegetasan polymer
Polymer Thermoplastik: pengaruh
struktur inter and intra molekular
Ketika rantai polymer terbentuk, ikatan sekunder dapat terbentuk
juga. Ikatan sekunder itu dapat berupa gaya tarik menarik Van der
Wals, ikatan hydrogen, dan gaya tarik menarik dipole-dipole.
Polymer Thermoplastik: pengaruh
struktur inter and intra molekular
Pada pendinginan yang lambat, rantai polymer akan
terorganisasi teratur dan diikat oleh ikatan sekunder. Rantai atau
bagian rantai yang tersusun teratur ini membentuk fasa kristalin.

Semakin tinggi derajat kristalinitas dalam polymer, semakin banyak energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan sekunder supaya polymer dapat meleleh,
maka semakin tinggi pula temperatur lelehnya
Polymer Thermoplastik: pengaruh
perubahan sifat fisik terhadap sifat mekanik

Glassy state

E
Rubber
Plateau

Melt state

Tg Tm
Temperature

Thermoplastik amourphous
Polymer Thermoplastik: pengaruh
perubahan sifat fisik terhadap sifat mekanik

Higher %
E S-Cryst

S-Cryst

Amorphous

Tg Tm
Temperature

Thermoplastik semikristalin
Polymer Thermoset
Thermoset matrix:
“ Material polymer yang tidak akan melunak bila temperature
dipanaskan.”
- Structur kimia dari polymer ini
lebih kompleks, kadang-kadang 3
dimensi
- Polymer memiliki titik leleh lebih
tinggi dari pada temperatur
dekomposisi.
Polymer Thermoset
Epoxy: pesawat terbang, gasket, kapal laut, kendaraan

Tglass = tergantung pada structur kimia


Tleleh = di atas titik dekomposisi sekitar
450 ° C (tergantung struktur
kimia)
Seleksi Material: Material Properties
Thermosets vs. Thermoplastics
◼Stiffness a
◼Strength a
◼Toughness a
◼Fatigue Life a
◼Resistance to Creep a
◼Thermal Expansion a
◼Volumetric Shrinkage a
◼Chemical Resistance a
◼Temperature Tolerance a
Seleksi Material: Pemrosesan
Thermosets vs. Thermoplastics
◼Simplicity of Chemistry a
◼Low Viscosity a
◼Mould Requirements a
◼Processing Temperature a
◼Processing Pressure a
◼Processing Time a
◼Processing Environment a
◼Reformability
a
◼Recyclability
a
Pemrosesan Thermoplastik:
extrusion (pembuatan pipa)
Hopper
Air pendingin

Pemanas Motor

1. Granular thermoplastik dan komponen lainnya


dimasukkan dalam mesin melalui “hopper”
Pemrosesan Thermoplastik:
extrusion (pembuatan pipa)
Hopper
Air pendingin

Pemanas Motor

2. Granular thermoplastik meleleh dan bercampur


dengan komponen lainnya
Pemrosesan Thermoplastik:
extrusion (pembuatan pipa)
Hopper
Air pendingin

Pemanas Motor
3. Lelehan polymer diinjeksikan melalui “die” untuk
membentuk profile yang diinginkan, dan kemudian lelehan
polymer dipadatkan dengan jalan pendinginan
Pemrosesan Thermoplastik:
Injection Molding

Hopper
Hydraulic
Pemanas system

Motor

1. Granular thermoplastik dan komponen lainnya


dimasukkan dalam mesin melalui “hopper”
Pemrosesan Thermoplastik:
Injection Molding

Hopper Hydraulic
Pemanas system

Motor

2. Granular thermoplastik meleleh dan bercampur


dengan komponen lainnya
Pemrosesan Thermoplastik:
Injection Molding

Hopper
Hydraulic
Pemanas system

Mould
Motor

3. Lelehan polymer diinjeksikan melalui nozzle ke mould.


Kemudian, lelehan polymer dipadatkan dengan jalan pendinginan
Pemrosesan Thermoplastik:
Injection Molding
Hopper
Hydraulic
Pemanas system

Mould
Motor

4. Mould dibuka setelah Polymer yang sudah terkonsilidasi atau


dipadatkan. (demolding)
Pemrosesan Thermoplastik: Blow
Molding (Pembuatan Botol)
Extruder

Mould
1. Polymer dilelehkan dan dicampur dengan komponen
lainnya dalam suatu extruder. Kemudian, leleh polymer
(disebut Parison) yang keluar dalam die extruder berbentuk
pipa atau tube dimasukkan ke dalam mold
Pemrosesan Thermoplastik: Blow
Molding (Pembuatan Botol)
Extruder

Mould

2. Lelehan parison memenuhi panjang dari Mould, kemudian


mould mulai mendekat
Pemrosesan Thermoplastik: Blow
Molding (Pembuatan Botol)
Extruder

Mould

Udara di”BLOW” ke mold


3. Mould saling menutup rapat, kemudian ke dalam mould udara
dipompakan atau diblow. Dalam mould, lelehan polimer mulai
terkonsolidasi atau didinginkan.
Pemrosesan Thermoplastik: Blow
Molding (Pembuatan Botol)
Extruder

4. Mould dibuka setelah polymer menjadi padat. Extruder mulai


mensuplai parison untuk proses berikutnya
.
Pemrosesan Thermoplastik: Pembuatan
komposit (diaphragm forming)
Tahap Persiapan: Pembuatan Pre-preg

+
Dry reinforcing fabric Powdered Polyprop
Consolidated
Blank:
Pemrosesan Thermoplastik: Pembuatan
komposit (diaphragm forming)

1) Load Blank
into Diaphragms 5) De-moulding

3) Clamp into
Mould

2) Heat and
Consolidate Blanks

4) Draw Down
Diaphragm Forming Diaphragm into Die
Pemrosesan Thermoset: Pembuatan
komposit (spraying-up method)

Glass Roving

Catalyst
Resin Bak
Pemrosesan Thermoset: Pembuatan
komposit (spraying-up method)
Spraying-up Method: Prosess

1) Spray-up

2) Resin Cure

Pelarut Styrene dalam polymer:


Bahaya!!! 3) De-moulding
Pemrosesan Thermoset: Pembuatan
komposit (Hand lay-up method)

Pelarut Styrene dalam polymer: Bahaya!!!

PRAKTIKUM KOMPOSIT
Pemrosesan Thermoset: Pembuatan
komposit (RTM method)

FPress FPress
Pemrosesan Thermoset: Pembuatan
komposit (RTM method)
Posisi dari Injection Point dan Vakuum sangat penting

Anda mungkin juga menyukai