Anda di halaman 1dari 15

NAMA : Alif Muhammad Rafli

NIM : 221313002
KELAS : 2MEC
Proses Pengerjaan Plastik
Pengertian Plastik
Plastik merupakan senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-
sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan
bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya.
Proses Pengerjaan Plastik
Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut belum
tentu bisa masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi pada
prinsipnya ada pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk jenis
thermoplastik dan adapula yang bisa digunakan oleh kkeduanya.
Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk
pellet, butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian.
Bahan plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat serta
processability dari plastik. Setelah membentuk, bagian tadi dapat dilanjutkan untuk berbagai
operasi tambahan seperti pengelasan, perekat ikatan, permesinan, dan permukaan dekorasi
(lukisan, Metallizing).
Thermosetting

Polimer thermoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali.
Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila
polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Polimer thermoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada
polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya,
maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.

Sifat polimer termoseting sebagai berikut.

-         Keras dan kaku (tidak fleksibel)

-         Jika dipanaskan akan mengeras.

-         Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).

-         Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.

-         Jika dipanaskan akan meleleh.

-         Tahan terhadap asam basa.

-         Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.

Contoh Polimer Termoset adalah Resin Epoxy, Resin Melamin, Bakelit, Urea-Formaldehide.

Contoh dari Melamin adalah alat-alat perkakas dapur seperti piring.


Thermosetting

Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika
polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses
tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui 
cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer
termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. 

Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.

-         Berat molekul kecil

-         Tidak tahan terhadap panas.

-         Jika dipanaskan akan melunak.

-         Jika didinginkan akan mengeras.

-         Mudah untuk diregangkan.

-         Fleksibel.

-         Titik leleh rendah.

-         Dapat dibentuk ulang (daur ulang).

-         Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.

-         Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.

·         Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan
kabel, kantong plastik dan jas hujan.

·          Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat
rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.

·         Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

·         Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan
hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen.
Beberapa proses pengerjaan untuk bahan plastik adalah sebagai berikut :
Proses pengerjaan untuk Thermoplastik :
1) Pengerolan/Calendering
2) Ekstrusi
3) Injeksi
4) Cetak tiup/Blowing
5) Thermoforming/vacum forming
6) Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat.
7) Rotate casting
8) Expanding foming
9) Spinning
10) Blow film
Proses pengerjaan untuk Thermosetting :
1) Hand lay up
2) RIM (Reaction Injection Moulding)
3) Compression molding
4) Transfer moulding
5) Spraying
6) Castinng

PROSES PENGERJAAN PLASTIK THERMOPLASTIK


1. Calendering / Pembuatan roll

Calendaring adalah sebuah proses dimana lembaran lembaran dari material thermoplastik
dibuat dengan cara melewatkan polimer halus yang dipanaskan diantara dua buah rol atau
lebih. Biasanya roll untuk pengerjaan lembaran ini terdiri dari 4 5 roll utama. Susunan roll
tersebut ada bermacam-macam yaitu susunan I,L,F, dan Z.
Dalam proses calendering, plastik dibuat menjadi gulungan antara dua rol yang membuatnya
ke sebuah yang kemudian lewat sekitar satu atau lebih tambahan gulungan sebelum melepas
sebagai film berkelanjutan. Kain atau kertas dapat diberi umpan melalui gulungan yang
terakhir, sehingga mereka menjadi diresapi dengan plastik.
Prinsip kerja mesin Roll
Thermoplastik dilelehkan pada ekstruder kemudian di ekstruksi keluar. Plastik dalam
keadaan leleh ditempatkan diantara bantalan rol dan dirol untuk membentuk menjadi
lembaran. Plastik yang diektrusi ini dipindahkan pada ban berjalan dan di roll awal. Bantalan
rol tersebut dalam keadaan panas, dan menjaga keadaan plastik dalam keadaan bentuk yang
semi-leleh sehingga memungkinkan untuk di rol dalam bentuk yang lebih tipis sebagaimana
dihasilkan dari roller tersebut yang posisinya semakin dekat dan semakin dekat satu sama
lainnya. Dari roll ini dipindahkan pada ban berjalan lagi, dibawa pada alat pengaduk, keluar
dari alat ini, dipindahkan lagi dengan ban berjalan ke mesin rollnya.
2. Ekstrusi
Ekstrusion moulding adalah suatu proses pembuatan plastik (termoplastik) yang berbentuk
profil atau bentukan yang sama dengan ukuran panjangnya yang cukup besar. Proses ini
digunakan untuk membuat pipa, selang, sedotan, dsb. Teknik ini merupakan metode tertua
dalam pencetakan plastik, dan saat ini masih digunakan untuk mencetak plastik termoset.
Dalam proses ini, plastik atau butiran yang homogen, dan dengan terus-menerus terbentuk.
Produk yang dibuat dengan cara ini termasuk tabung, pipa, lembaran, kawat dan substrat
pelapisan, dan bentuk profil. Proses ini digunakan untuk membentuk bentuk yang sangat
panjang dengan jumlah besar, lalu dapat dipotong-potong dengan bentuk menjadi kecil-kecil.
Ekstrusi dapat menghasilkan tingkat output tertinggi dari setiap proses plastik misalnya, pipa
telah dibentuk di tekanan 2000 lb / h (900 kg / jam).
Prinsip kerja mesin Ekstrusi

Thermoplastik baik berupa tepung atau granula dilelehkan pada ekstruder.


Kemudian diinjeksikan melalui cetakan
Setelah keluar dari cetakan yang sesuai dengan profil yang diinginkan dimasukkan dalam alat
kalibrasi.
Keluar dari alat kalibrasi masuk ke tangki air untuk didinginkan.
Setelah dingin dimasukkan ke ban penarik
Kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diminta pada alat potong dan
kemudian disusun pada alat penyusun.
Bahan baku yang sering digunakan untuk proses Cetak Ekstrusi adalah :
Polyvinylchlorid (PVC)
Polyethylene (PE)
Polypropylene (PP)
Polystyrene (PS)
Contoh Produk dengan proses Ektrusi :
Pipa ; Batang ; Cetakan Bantalan ekstrusi; Kanvas; Ram; Roda gigi ; tangki air ; Profil U,L ;
Rangka Pintu.

3. Injeksi
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menginjeksikan atau menyuntikan
plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang kemudian didinginkan dan dikeluarkan dari
rongga cetak. Material dari proses ini adalah plastik dengan bentuk granula ( butiran kecil ),
powder ataupun larutan. Pengerjaan ini menggunakan cetakan tertutup. Injection unit terdiri
dari beberapa bagian, yaitu :

 motor dan transmission gear unit


bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw
pada barel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran
motor ke dalam secrew, selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga
yang di salurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
 Cylinder screw ram
bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen
enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan, sehingga di dapat di hasilkan
kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
 Hopper
adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke barel, biasanya
untuk menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat penyimpanan khusus yang
dapat mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat
menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
 Barrel
adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi oleh
heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke
nozzle.
 Screw
reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle, ketika
screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya di
panasi lalu di dorong ke arah nozzle.
 Nonreturn valve
valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali
saat screw berhenti berputar.
 Injection Process Mechanism
perhatikan gambar 3 diatas, bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik raw material
yang berupa butiran – butiran kecil plastik tersebut di masukkan dalam hopper, setelah
pressure, kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik raw material (material kasar)
akan di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw berputar dan mengalirkan plastik yang
mulai meleleh, saat plastic akan di injeksikan oleh nozzle, molding unit di tutup oleh
clamping unit, setelah di tutup dan di tekan oleh clamping unit plastik di masukkan ke
dalam mold unit melalui nozzle.
Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar, lalu
clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, di lanjutkan dengan melepas
produk plastik yang telah di cetak dengan menekan ejektor pada molding unit.

 Mold Unit
mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik, bentuk benda plastik sangat
tergantung dari bentuk mold, karena setelah plastik masuk ke dalam mold, di dinginkan
maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan bentuk mold, ada berbagai tipe mold, di
sesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat. Mold yang paling simple atau biasa di
sebut dengan stadrad mold, secara umum terdiri dari :
 Sprue dan runner system
bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner akan di masukkan ke dalam
cavity mold.
 Cavity side
bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk plastik, cavity side terletak
pada stationary plate, yaitu plate yang tidak bergerak saat prosses ejecting produk plastik.
 Core side
bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan bentuk pada produk
plastik yang di cetak, bedanya core side berada pada moving plate, dan bagian ini selalu
di hubungkan dengan ejektor. Secara umum dua bagian inilah yang membentuk produk
plastik.
 Ejector system
setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas produk yang selesai di cetak
dari cavity mold, bagian inilah yang disebut dengan ejektor, walau jenis ejektor
bermacam-macam.
4. Blowing
Blow molding atau blow forming adalah suatu proses pembuatan plastik (termoplastik) yang
bentuknya memiliki rongga – rongga pada bagian tengah dari produk. Plastik cair pada proses
ini berbentuk pipa kemudian dimasukan kedalam cetakan lalu ditiup hingga menempel pada
dinding cetakan. Pada hasil cetakanya, proses ini cenderung memiliki ketebalan dinding yang
tidak merata dan umumnya produk berupa silinder.
Proses ini terdiri dari pembentukan sebuah tabung (disebut parison) dan memasukkan udara
atau gas lain yang menyebabkan tabung tersebut mengembang menjadi berongga, tertiup
bebas sesuai cetakan untuk membentuk menjadi produk dengan ukuran dan bentuk tertentu.
Parison secara tradisional dibuat oleh proses ekstrusi.
Prinsip kerja mesin Blowing
Untuk pengerjaan blowing dibutuhkan mesin ekstruksi dan cetakan. Melalui mesin ekstruksi
ini thermoplastic diekstruksi menjadi sebuah pipa seperti selang ( dalam kondisi panas ),
selang dijepit dengan cetakan dan dipotong. Cetakan ini bisa bergerak dari mulut ekstruksi
ke mulut peniup. Setelah selang panas ada dalam cetakan, cetakan ini bergerak ke tempat
mulut peniup untuk ditiup dengan udara bertekanan. Tekanan ini akan menekan plastic
hingga membentuk sesuai dengan bentuk cetakan. Pengerjaan blowing biasanya digunakan
untuk membuat botol-botol kemasan dan eirigen atau tangki air dari kapasitas kecil sampai
besar.
Contoh Produk dengan proses Blowing :
Botol-botol minuman; segala produk yang berbentuk botol/silinder.

5. Thermoforming / Vacum Forming


Thermoforming adalah salah satu metode dan banyak dipakai dalam memproses material
plastik. Produk dari proses Vacuum Forming sangat banyak dan memegang peranan penting
dalam kehidupan sehari-hari.
Thermoforming adalah pembentukan lembaran plastik menjadi bagian-bagian melalui
aplikasi panas dan tekanan. Tooling untuk proses ini adalah yang paling murah dibandingkan
dengan proses plastik lainnya. Juga dapat menampung bagian lembaran yang sangat besar
serta bagian-bagian kecil.Prinsip kerja mesin Thermoforming
Dengan memanaskan plastik berbentuk lembaran (sheet) hingga melunak / soft lalu
meletakannya diatas mold. Lalu Vacuum mulai menyedot material tersebut ke dalam mold /
cetakan. Lalu material tadi dikeluarkan dari mold. Pada pembentukkan singkat ini, proses
Vacuum Forming memanfaatkan pneumatic, hydraulic dan pengontrol panas yang
memungkinkan lebih singkatnya waktu produksi.
Contoh Produk dengan proses Thermoforming :
 Baths & Shower Trays
 Tempat minuman (Gelas plastik)
 Tempat cetakan agar-agar
 Plastik untuk mengepak mainan anak-anak
 Wadah tempat makanan.

6. Rotate casting
Rotational Molding Process adalah salah satu proses pembentukan plastic. Biasa juga disebut
rotomoulding biasanya menggunakan temperature yang tinggi, tekanan rendah (low pressure)
dalam metode manufakturingnya yang mengkombinasikan panas dan perputaran bi-axial (bi-
axial rotation).
Dalam proses ini, bubuk digilas halus dan dipanaskan dalam cetakan yang berputar sampai
meleleh. Jika bahan cair yang digunakan, proses ini sering disebut lumpur salju molding.
Resin yang melebur akan seragam dalam melapisi permukaan dalam cetakan.

Tujuan dari Rotational Molding Process adalah untuk mengurangi ongkos produksi dan
membuat design possibilities yang lebih luas / tak terbatas. Hal ini memberikan kesempatan
bagi seorang designer untuk membuat parts dengan ketebalan dinding yang sama dan bentuk
yang rumit. Proses ini dapat menjadi alternative bagi proses blow molding, thermoforming
dan plastic injection molding.
Keuntungan dari proses pembuatan plastic memakai Rotational Molding Process adalah :
 Lebih hemat ongkos produksi.
 Memberikan flexibility yang lebih baik dalam mendesain produk.
 Ketebalan dinding produk yang dihasilkan akan seragam.
 Produk tidak ada parting line .
 Contoh produk dengan Rotating Molding :
 Bola plastic dengan permukaan yang tidak keras / lunak.
 Pompa pada alat deteksi tekanan darah / tensimeter.
7. Expanding foming

Dalam proses expanding/foaming matrial plastik dapat dikembangkan/ diperpanjang/


dipeluas. Campuran resin yang mengandung katalis dan bahan kimia yang dapat membantu
proses perpanjangan (expanding) ditempatkan pada sebuah cetakn dimana ia akan
memanjang kestruktur yang berbentuk sel. Polyurethanes, polyethers, ureaformaldehida,
polyvinys, dan phenoliks adalah bahan-bahan yang sering dikerjakan dengan cara ini.
Perlengkapan flotasi, spoges, kasur-kasur, dan bantalan pengamanan adalah contoh dari yang
sering dibuat dengan cara ini.
8. Spinning
Spining dari plastic bisa dipanaskan dimulurkan, ditark, menjadi serabut, kemudian dipintal
menjadi benang bisa lebih kuat.
Contoh: kain tas, jaring, gelasan,jala ikan.
9. Blow film
Proses blown film adalah proses pembentukan plastik berongga dengan cara meniupkan
udara bertekanan ke material plastik hasil ekstrusi melalui cincin udara (air ring). Material
plastik yang digunakan biasanya adalah PE (LDPE & HDPE).

PROSES PENGERJAAN PLASTIK THERMOSETTING

1. Hand Lay Up
Hand Lay Up adalah proses pengerjaan plastic secara manual dengan mold sebagai cetakkan
dibentuk sedemikian rupa, lalu dilapisi lapisan pemisah (release agent) sehingga cairan resin
dan cetakkan tidak menempel, lalu dilapisi cairan resin. Setelah itu cairan resin ditambahkan
bahan penguat (reinforcement) seperti serat. Lalu cairan resin tersebut diratakan dengan
menggunakan koas atau roller agar permukaannya rata dan rapi.
Menuang resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman, rajuan atau kain, kemudian
memberi takanan sekaligus meratakannya menggunakan rol atau kuas. Proses tersebut
dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai. Membiarkannya
mengeras pada kondisi atmosfir standar. Aplikasi : pembuatan kapal, bodi kendaraan, bilah
turbin angin.
Contoh produk : Bak plastic, Body motor pada modifikasi, Bumper mobil pada modifikasi

Proses pembuatan ini merupakan teknik yang pertama sekali dipraktikkan dalam
Industri pembuatan berasaskan bahan polimer komposit. Kaedah ini masih digunakan
sehingga kini dikebanyakan industri pembuatan berdasarkan kepada faktor cost yang tidak
begitu mahal.
Proses pembuatan ini biasanya digunakan untuk menghasilkan struktur produk seperti bot
dan tangki penyimpanan air. Proses ini menghasilkan produk pada volume rendah (low
volume production), proses ini merupakan yang paling efektif. Pada asasnya, proses ini tidak
memerlukan peralatan atau alat pertukangan yang canggih dan mahal. Secara bandingan,
acuan (mould) yang diperlukan tidak mahal atau memerlukan cost yang tinggi dalam proses
pembuatannya.
Biasanya, mould dibuat dari bahan seperti kayu, plaster, atau dari bahan komposit itu sendiri.
Dalam proses ini, hanya satu permukaan yang akan licin (luar) , sementara permukaan dalam
kasar.
Untuk menghasilkan mutu produk yang berkualitas, permukaan yang licin perlu dipoles
dengan baik dan ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan bahan pemoles (abrasive)
yang ada di pasaran seperti penggilap logam (metal polish) atau perekat pemotong yang halus
(fine cutting paste).
Kelemahan dan Keuntungan dalam Penggunaan proses Hand Lay-Up
Kelemahan :
 Proses pembuatan cukup lama.
 Penggunaan tenaga operator yang tinggi.
 Hanya satu permukaan licin saja yang dapat dihasilkan.
 Kualitas bergantung kepada kemahiran pekerja.
Keuntungan :
 Teknik yang mudah.
 Nilai pelaburan yang rendah.
 Berupaya untuk menghasilkan komponen besar dan komplek.
 Dapat membuat bentuk yang murah dan mudah.

2. Reaction Injection Molding


Proses ini mencampurkan beberapa bahan plastik dan ditambah additive agent di dalam mix
head sebelum aliran memasuki mold.
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan proses ini adalah :
 Dapat memperkecil ongkos tool
 Memberi kebebasan dalam mendesain
 Memperbaiki atau bahkan mengeliminasi opersai kedua
 Tidak meninggalkan tanda bekas penekanan
 Berat bisa menjadi lebih kecil
 Stabilitas pada dimensi produk
 Produk bersifat heat resistance
 Parts yang dapat dibuat dengan teknologi RIM antara lain adalah :
 Car bumpers
 Dashboard mobil
 Papan ski es
 Footwear
 Alat-alat olahraga
 Peralatan Medis
 Furniture
 Boneka Pajangan
3. Compression Mold
Compression mold adalah suatu metoda pembentukan plastic dengan cara memanaskan
cavity terlebih dahulu. Ada 4 tahap pada compression mold,pertama letakan bahan plastic
pada cavity yang sudah dipanaskan, ditekan, dimampatkan, dan kemudian dikeluarkan.
Kontruksi utamanya adalah punch(cavity), core(inti),dan system ejection.
Contoh produk dari proses ini adalah : Sakelar , batu gerinda, stop kontak.
4. Transfer Molding
Seperti compression mold, dimana pada proses ini jumlah material (pada umumnya thermoset
plastik) terukur dan dimasukkan sebelum molding beroprasi(saat cavity terbuka). Material
dipanaskan dulu kemudian disimpan pada pot. Kemudian material ditekan dan keluar melalui
sprue dan runner,material mengisi Cavity. Pada saat material(produk) dikeluarkan(ejector)
scrap bekas sprue dan runner lepas dari produk.

5. Casting
Casting adalah proses pembentukan produk plastik dengan cara memasukan plastik panas
kedalam cetakan kemudian cetakan diberikan tekanan. Tetapi berbeda dengan proses injeksi.
Material plastik yang biasa digunakan adalah PE,PVC,ataupun PP.
Contoh produk :proses pembuatan press tool, JF, moulding:
6. Spraying
Proses spraying adalah proses penyemprotan material plastik yang biasanya pasa logam, agar
material logam dapat lebih tahan terhadap korosi dan terlihat lebih bagus.
Kaedah semburan pada dasarnya, mempunyai ciri-ciri pengendalian yang sarna dengan

Kaedah Hand Lay Out, hanya yang membedakan adalah material plastiknya. Kaedah
pembuatan ini adalah sesuai digunakan untuk menghasilkan volume produk yang besar dan
mementingkan faktor masa, ciri produk nya adalah luas permukaan yang besar. Jenis plastik
digunakan adalah berbentuk benang (continuous roving). Dalam proses semburan, bahan
material akan keluar dari muncung nozel masing-masing. Gel perlu disembur terlebih dahulu
pada permukaan acuan seperti proses yang terdapat pada kaedah Hand lay up.
Contoh produk yang diproses spraying adalah rak piring yang sering kontak dengan air dari
piring basah.

Anda mungkin juga menyukai