Anda di halaman 1dari 15

TERMOPLASTIK

Termoplastik adalah jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan akan mengeras
jika didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali. Nama termoplastik diperoleh dari
sifat plastik ini yang bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan. Secara sederhana
termoplastik adalah jenis plastik yang bisa didaur ulang.

 Sifat khusus yang dimiliki polimer termoplastik yaitu:

– Berat molekul kecil


– Tidak tahan terhadap panas.
– Jika dipanaskan akan melunak.
– Jika didinginkan akan mengeras.
– Mudah untuk diregangkan.
– Fleksibel.
– Titik leleh rendah.
– Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
– Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
– Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

 Proses Pembuatan Termoplastik

Proses ke 1. Pencampuran dan Pra-pembentukan

Bahan termoplastik dipasarkan dalam bentuk butiran, oleh karena itu dicampurkan
dengan zat-zat tertentu dalam keadaan kering untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, sebalik nya
bahan termoseting dalam bentuk cairan atau dalam keadaan terpolimerisasi sebagian, sehingga
perlu untuk di sesuaikan. Kedalam mesin pencampur, dimasukkan resin, stabilisator, zat
pewarna, plastisiser, termasuk bahan pengisi. Bahan yang telah tercampur ini, ada kalanya masih
berbentuk lelehan, dimasukkan kedalam mesin injeksi, ekstrusi atau mesin giling. Pada periode
ini, berat jenis dan bobot nya sama, sehingga dihemat bahan dan proses produksi dipercepat.

Proses ke 2. Cetak - Tekan

Sejumlah bahan dimasukkan ke dalam cetakan logam yang sudah lebih dahulu
dipanaskan, sehingga pada waktu cetakan ditutup, bahan lunak ini tertekan-mengalir mengisi
rongga cetakan, sementara itu, bahan yang digunakan, bisa berbentuk serbuk atau tablet
prabentuk. Tekanan kerja mesin berkisar 0,7 sampai 55 Mpa (tergantung bahan dan bentuk
produk), suhunya antara 120 hingga 205 °C. Untuk resin termoseting, panas sangat penting,
untuk plastisasi, polimerisasi atau pengerasan. Setelah proses selesai, cetakan harus didinginkan
dengan baik, untuk menghindarkan cacat produk.
Proses ke 3. Cetak - Transfer

Pada proses ini, serbuk termoseting (benda prabentuk), diletakkan pada tempat tersendiri
atau diatas rongga cetakan. Setelah bahan mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan, bahan
diinjeksikan kedalam rongga cetakan, kemudian bahan akan mengalami periode pengerasan.
Keunggulan cetak transfer yaitu mampu membuat benda berbentuk rumit serta berpenampang
besar. Kekurangannya yaitu ada kehilangan bahan pada saluran pengalir dan harga cetakan relatif
mahal.

Proses ke-4. Cetak - Injeksi

Bahan butiran dicairkan lalu diinjeksikan kedalam rongga cetak untuk kemudian
membeku (cetakan didinginkan dengan air). Karena kemampuannya berubah (padat-cair atau
sebalik nya), tanpa merubah susunan kimianya, maka bahan ini sangat sesuai untuk pemrosesan
yang cepat.Gaya tekan mesin antara 0,4 sampai 22 MN dengan banyak bahan yang dapat diolah
maksimum 9 kg. Plastik mengalami praplastisisasi didalam mesin hingga 180 kg/jam sebelum
diinjeksikan dengan laju debit 0,01 , dimana suhu berkisar 120 hingga 260 °C. Mesin ini dapat
memproduksi: panel mobil, keranjang, bagian-bagian kulkas, perabotan rumah tangga dan
tempat-tempat sampah.

Proses ke 5. Ekstrusi

Bahan-bahan termoplastik, seperti: derivat selulosa, resin vinil, polistiren, polietilen,


polipropilen dan nilon, dapat diproses dengan ekstrusi untuk dijadikan berbagai bentuk dan
berbagai panjang. Produk dari proses ini adalah: pipa panjang, profil tertentu, pipa listrik dan
pipa-pipa untuk mengalirkan zat-zat kimia. Bahan termoseting kurang cocok, karena terlalu
cepat mengeras.

Butiran atau serbuk bahan dimasukkan ke dalam pengumpan dan digerakkan kedalam
ruang pemanas oleh sekrup spiral. Di ruang pemanas, bahan menjadi viskos (kental), kemudian
ditekan kedalam cetakan. Setelah keluar dari cetakan, benda didinginkan (air atau udara bebas),
sementara pengerasan terjadi, benda diletakkan pada conveyer.

Proses ke 6. Pengkodean jenis plastik

Sebagai konsumen, kita pantas mendapat perlindungan kualitas. Tetapi kita juga patut
melakukan identifikasi sendiri terhadap jenis bahan plastik yang digunakan. Setiap perusahaan
umumnya telah memiliki standar perlindungan konsumen dengan mencantumkan jenis bahan
plastik yang digunakan pada wadah makanan atau minuman yang diproduksinya. Standar ini
telah dikembangkan oleh asosiasi industri plastik di Amerika Serikat dengan melakukan
pengkodean jenis plastik. Kode yang mengacu standar AS ini biasanya ada di bagian bawah
wadah plastik berupa cetakan timbul bergambar panah yang membentuk segitiga dengan sebuah
angka di dalamnya. Angka ini menunjukkan jenis plastik dan penggunaannya.Di bawah panah
yang membentuk segitiga itu, kadang dicantumkan inisial kandungan kimianya. Mari kita
perhatikan jenis palstik dan penggunaannya:
Kode 1. Bertuliskan PET atau PETE

PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagai botol minuman,
minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak boleh digunakan
berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup wadah telah dibuka.
Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak.

Kode 2. Bertuliskan HDPE

HDPE atau High Density Polyethylene banyak, ditemukan sebagai kemasan makanan
dan obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat,
minuman, tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.

Kode 3. Bertuliskan PVC

PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada mainan anak, bahan
bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis plastik yang
paling berbahaya. Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk bahan
mainan anak di bawah tiga tahun.

Kode 4. Bertuliskan LDPE

LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering digunakan untuk membungkus,
misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas kresek

Kode 5. Bertuliskan PP

PP atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, dan botol
bayi menggunakan plastik jenis ini.

Kode 6. Bertuliskan PS

PS atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Contohnya gelas dan pakai makanan
styrofoam, sendok, dan garpu plastik, yang biasa ada pada kotak makanan. Kotak CD juga
mengandung Polystyrene. Kandungan bahan kimia plastik jenis ini berbahaya bagi kesehatan.
Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dari kemasan langsung berpindah
ke makanan.

Kode 7. Bertuliskan PC

PC atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi, melamin
untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan
minuman yang sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset. Plastik
jenis ini tergolong dalam food grade dan dapat digunakan sampai 140º C. ]

Saat ini beredar perlengkapan makanan melamin palsu yang biasanya dijual dengan harga
10 ribu 3, dibuat dari bahan urea formaldehyde yang mengandung formalin kadar tinggi, yang
tidak tahan panas dan dapat mengeluarkan formalin yang dapat mengkontaminasi makanan.
Untuk membedakan melamin palsu dengan yang asli dapat dilihat dari tekstur
permukaannya di bawah cahaya lampu, yang palsu biasanya bergelombang sedangkan yang asli
tidak dan jika direbus yang palsu akan berubah bentuk dan warnanya menjadi kekuningan.

Pengujian polimer Termoplastik dengan SNI

 SNI 06-4894-1998

Ketahanan karet vulkanisat atau karet termoplastik terhadap keretakan oleh ozon (uji
peregangan statik). Potongan uji dalam keadaan teregang di dalam ruang tertutup pada suhu
tertentu, dikenai udara yang mengandung ozon dengan konsentrasi tertentu dan tetap. Potongan
uji tersebut diamati secara berkala untuk melihat timbulnya retak.

 SNI 06-6314-2000

Penentuan dimensi potongan uji dari karet vulkanisat, karet termoplastik dan barang jadi
karet untuk keperluan pengujian

MACAM-MACAM TERMOPLASTIK

1. POLIETILEN

Polietilen dibuat dengan jalan polimerisasi gas etilen, yang dapat diperoleh dengan
memberi hydrogen gas petroleum pada pemecahan minyak (nafta), gas alam atau asetilaen.
Polimerisasi etilen ditunjukkan pada reaksi di bawah.

Berdasarkan tekanan pada polimerisasinya, polietielen dibagi menjadi :

 Polietilen massa jenis rendah (LDPE) , massa jenis 0,910-0,926


 Polietilen massa jenis medium (MDPE), massa jenis 0,926-0,940
 Polietien massa jenis tinggi (HDPE), massa jenis 0,941-0,965.

Polietielen dengan berat molekulnya rendah, 1.000-12.000 dan polietilen dengan berat
molekul sangat tinggi (1-4 juta) demikian pula polietilen yang kopolimerkan dan pada berbagai
jenis rantai.

Secara kimia polietilen merupakan parafin yang mempunyai berat molekul tinggi. Karena
sifat-sifatnya serupa dengan paraffin, terbakar kalau dinyalakan dan menjadi cair, menjadi rata
kalau dijatuhkan di atas air.
Polietilen untuk keperluan khusus dapat dibedakan atas:

a). Polietilen berberat molekul rendah ( 1.000-12.000)

Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas dan bahan dengan titik cair
100°C.tergantung dari massa jenis dan berat molekulnya. Dipakai untuk memperbaiki mampu
cetak dengan mencampur atau dipakai untuk membuat kertas tahan air dan kain tanpa tenunan,
pelapis dll.

b). Polietilen Berberat molekul tinggi (1-4 juta)

Bahan ini sukar diolah karena kecairannnya yang buruk, walaupun agak lunak dengan
meningkatnya temperatur. Tetapi juga memiliki ketahanan impak yang baik, abrasi yang sangat
baik, sifat mekanik yang sangat baik, pemelaran yang kecil pada temperatur sekitar 100oC.

c). Polietilen berikatan silang

Jika antar molekul diikat silangkan melalui penyinaran radioaktif energi tinggi seperti;
sinar beta atau sinar gamma dll, maka kekuatan tarik, ketahanan retak tegangan menjadi lebih
baik dan titik lunaknya meningkat.

d). Polietilen busa

Kalau polietilen diikat silangkan dan dibusakan, maka bahan ini dapat dipergunakan
untuk isolasi. Jika sebagai bahan busa rendah dapat dipakai sebagai pengganti bahan kayu.

Sifat – Sifat
Secara kimia polietilen merupakan parafin yang mempunyai berat molekul tinggi. Karena itu
sifat – sifatnya serupa dengan sifat parafin. Terbakar kalau dinyalakan dan menjadi cair, menjadi
rata kalau dijatuhkan di atas air.

(1) Hubungan dengan massa jenis


Dengan cara polimerisasi etilen yang berbeda didapat struktur molekul yang berbeda
pula. Pada polietilen massa jenis rendah, molekul – molekulnya tidak mengkristal secara baik
tetapi mempunyai banyak cabang. Di pihak lain, polietilen tekanan rendah kurang bercabang dan
merupakan rantai lurus, karena itu massa jenisnya lebih besar sebab mengkristal secara baik
sehingga mempunyai kristalinitas tinggi. Karena kristal yang terbentuk baik itu mempunyai gaya
antar molekul kuat, maka bahan ini memiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan titik lunak yang
tinggi pula.
(2) Hubungan dengan berat molekul

Sifatnya cukup berubah oleh perubahan massa jenis. Kalau massa jenis (kristalinitas)
sama, sifat – sifat mekanik dan mampu olahnya berbeda menurut ukuran molekul. Karena berat
molekul kecil, kecairannya pada waktu cair lebih baik, sedangkan ketahanan akan zat pelarut dan
kekuatannya menurun. Polietilen pada suhu tetap 190°C diekstruksi melalui lubang dengan
diameter 2,1 mm dan panjang 8 mm, memberikan 2161 g selama 10 menit. Jumlah yang
terekstruksikan dalam gram adalah indeks cair.

(3) Sifat – sifat listrik


Polietilen merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat – sifat listrik yang baik.
Terutama sangat baik dalam sifat khas frekuensi tinggi, banyak dipakai sebagai bahan isolasi
untuk radar, TV dan berbagai alt komunikasi. Akan mempunyai sifat lebih baik lagi jika massa
jenisnya lebih tinggi.
(4) Sifat – sifat kimia
Polietilen adalah bahan polimer yang sifat – sifat kimianya cukup stabil tahan berbagai
bahan kimia kecuali halida dan oksida kuat. Polietilen larut dalam hidrokarbon aromatik dan
larutan hidrokarbon yang terklorinasi di atas suhu 70°C, tetapi tidak ada pelarut yang dapat
melarutkan polietilen secara sempurna pada suhu biasa. Karena bersifat non polar, polietilen
tidak mudah diolah dengan merekat dan mencap. Perlu perlakuan tambahan tertentu seperti
oksidasi pada permukaan atau pengubahan struktur permukaannya oleh sinar elektron yang kuat.
Kalau dipanaskan tanpa berhubungan dengan oksigen, hanya mencair sampai 300°C, kemudian
terurai karena termal jika melampaui suhu tersebut. Tetapi jika dipanaskan dengan disertai
adanya oksigen akan teroksidasi walaupun baru 50°C. Karena polietilen lemah terhadap sinar
UV, bahan anti oksida seperti turunan naftilamin atau bahan pengabsorb UV seperti serbuk
karbon, bensofenon, ester asam salisil, dicampurkan untuk memperbaiki ketahanan UV, perlu
menjadi perhatian karena polietilen akan retak di bawah pengaruh tegangan apabila berhubungan
dengan berbagai surfaktan, minyak mineral, alkali, alcohol, dsb.
(5) Permeabilitas gas
Film polietilen sangat sukar ditembus air, tetapi mempunyai permeabilitas cukup tinggi
terhadap CO2, pelarut organic, parfum, dsb. Polietilen massa jenis tinggi kurang permeabel
daripada polietilen dengan massa jenis rendah.

Penggunaan

Pada temperature rendah bersifat fleksibel tahan impak dan tahan bahan kimia. Karena
itu dipakai untuk keperluan berbagai alat dapur, isolator kabel listrik, serat, kantong tempat, botol
plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, kantong plastik dan jas hujan.

2. POLIPROPILEN

Bahan baku polipropilen diperoleh dengan menguraikan petroleum (nafta) dengan


metode yang sama dengan etilen.

 Sifat-sifat

Sifat-sifat polipropilen serupa dengan sifat-sifat polietilen. Massa jenisnya rendah(0.9-


0.92), dan termsuk jenis yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat terbakar, dan jika
dibandingkan dengan polietilen yang bermassa jenis tinggi, polimer ini memiliki titik lunak,
kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah
terutama pada suhu rendah.

Sifat tembus cahaya polipropilen jauh lebih baik daripada polietilen, sehingga digunakan
sebagai bahan pembuatan film.

 Penggunaan

Polipropilen banyak dipakai sebagai bahan dalam produksi peralatanrumah tangga,


peralatan listrik, dan komponen mobil. Hal ini disebabkan karena sifat polimer ini yang
mengkilap, permukaan yang licin, mampu cetak yang baik dan tembus cahaya serta dapat di
buat menjadi karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah
sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.

3. AKRILIK

Akrilik merupakan plastik yang bentuknya hamper menyerupai kaca akan tetapi memiliki
kelenturan yang tidak dimiliki kaca. Bahan akrilik adalah bahan yang tidak mudah pecah, ringan,
mudah untuk dibentuk dalam proses dipotong, dibor, dikikir, dihaluskan, dicat, ataupun
dikilapkan, bahkan akrilik juga dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk yang rumit.
Di butuhkan suhu dari 250 derajat farenheit hingga 300 derajat farenheit (dari 121°C
sampai 149°C) adalah semua yang diperlukan untuk membengkokkan dan membentuk plastik
akrilik (Acrylic). Karena merupakan bahan yang tahan pecah, tidak mengkerut dan berubah
warna terkena paparan sinar matahari, akrilik digunakan di tempat-tempat dengan suhu ekstrim
dan lokasi yang fatal.

 SIFAT – SIFAT AKRILIK

1. Dominan bening dan transparan, walaupun ada juga akrilik berwarna


2. Kuat, lentur, ringan dan tahan lama
3. Lebih tahan benturan dibandingkan kaca
4. Tahan terhadap cuaca panas atau dingin
5. Tahan pada reaksi kimia dibandingkan bahan plastic lainnya
6. Ramah lingkungan karena dapat didaur ulang
7. Tidak mengandung racun
8. Mudah untuk dibersihkan
9. Aman untuk makanan
10. Dapat dibuat menjadi berbagai bentuk yang beraneka ragam

Dilihat dari cara pembuatannya, akrilik terbagi menjadi 2 jenis :

· Akrilik Ekstrusi

Akrilik ini berbentuk lembaran dimana lebih mudah untuk tergores dan kemungkinan
mengandung kotoran. Tapi yang beredar di pasaran saat ini, akrilik ekstrusi bermutu sangat baik
dan merupakan pilihan terbaik dalam pembuatan plang nama, display, letter timbul, box bentuk
customized dll.

· Akrilik Cetak

Akrilik jenis ini merupakan akrilik yang memiliki kualitas lebih baik dari jenis ekstrusi karena
merupakan buatan pabrik yang dicetak sesuai kebutuhan dengan melalui proses pembentukan
dan penghalusan mesin besar.

Dilihat dari fisik dan tampilannya, akrilik terdiri dari :

1. Akrilik bening, berwarna transparan

2. Akrilik Susu, berwarna putih doff

3. Akrilik Warna, ada berbagai macam warna baik transparan ataupun pekat
warnanya

4. Akrilik Riben, akrilik dengan warna seperti kaca riben


Beraneka ragam Akrilik menjadi Produk Lain

Karena sifatnya yang lentur dan mudah untuk dibentuk, akrilik dapat diaplikasikan
menjadi berbagai macam produk yang fungsional dan memiliki nilai tambah seperti :

 Gantungan Kunci Akrilik

Gantungan kunci ini sering digunakan oleh perusahaan ataupun instansi dengan dibentuk
atau ditempelkan logo, simbol usaha/instansi yang bersangkutan sebagai souvenir/gift
away

 Plakat Akrilik

Sekarang ini plakat tak hanya dari bahan kayu saja tapi juga dapat dibuat dengan bahan
akrilik. Plakat ini sendiri menyesuaikan dengan fungsinya apakh sebagai plakat
penghargaan, plakat kenang-kenangan ataupun lainnya.

 Jam Akrilik

Jam customized dengan menggunakan akrilik ini dapat dibentuk sesuai selera dan
keinginan, seperti desain minimalis, desain menyesuaikan dengan logo usaha ataupun
instansi hingga menjadi hadiah dalam pernikahan.

 Display, rak, dudukan dummy atau hp, box, Dekorasi rumah

Dengan sedikit imajinasi, bahan akrilik yang dibentuk menjadi display, rak, dudukan
dummy atau hp, box bahkan berbagai dekorasi rumah dapat menambah kesan elegan dan
membuatnya lebih eye catching.

 Plang nama

Signage office ataupun plang nama dari bahan akrilik ini akan bertahan lama, kuat dan
terlihat lebih elegan.

KETEBALAN AKRILIK

Akrilik ada beberapa ukuran ketebalan mulai dari 1.5 mm sampai 10 mm untuk akrilik
bening, akrilik warna, akrilik susu, dan akrilik riben.
4. ABS (Akrilonitril Butadiena Stirena)

ABS adalah kopolimer yang terdiri dari tiga jenis monomer berbeda hasil dari
polimerisasiakrilonitril dan stirena dengan polibutadiena. Komposisi ketiga jenis monomer ini
dapat bervariasi dari 15% - 35% akrilonitril, 5% - 30% butadiena dan 40% - 60% stirena. Hasil
dari polimerisasi ini adalah persilangan antara rantai polibutadiena yang lebih panjang dengan
kopolimer akrilonitil-stirena yang relatif lebih pendek. Kelompok-kelompok nitril yang
berdekatan terpolarisasi dan terikat satu sama lain menyebabkan ABS lebih kuat daripada
polistirena murni. Dari ini, stirena yang memberikan kesan mengkilap pada permukaan ABS
sedangkan polibutadiena yang merupakan bahan sejenis karet meberikan nilai ketangguhan yang
tinggi bahkan pada suhu rendah. Secara umum, ABS biasanya digunakan pada aplikasi di antara
suhu -20 °C sampai dengan 80 °C (-4 °F sampai 176 °F) tergantung pada struktur dan komposisi
monomer yang membuatnya. Beberapa jenis ABS tahan panas bahkan dapat digunakan untuk
aplikasi sampai dengan suhu 100 °C.

Sifat material

Sifat dasar paling penting dari ABS adalah ketahanan pada benturan dan ketangguhan.
Modifikasi dalam komposisi monomer yang membentuk ABS dapat menyebakan variasi dalam
ketahanannya pada benturan, suhu dan ketangguhan. Ini menyebabkan ABS dapat diproduksi
dengan banyak jenis kategori tingkatan dan varian. Dua kategori besar dari ABS adalah yang
dipergunakan untuk injeksi dan ekstrusi. Lalu juga ada jenis ABS untuk tingkat ketahanan
benturan tinggi, sedang atau tahan panas.

Kegunaan

ABS banyak digunakan dalam bidang teknik, seperti misalnya untuk kebutuhan
elektronik, otomotif, dll. Hal ini dikarenakan ABS mempunyai kekuatan kejut dan kekenyalan
yang tinggi dibanding polistiren, sehingga sangat cocok untuk aplikasi pada komponen-
komponen yang bergerak.

Selain aplikasi yang luas untuk keperluan mekanikal dan teknik, ABS juga mulai
digunakan untuk aplikasi elektronik karena beberapa jenis ABS mempunyai ciri-khas tahan api
(flame retardant), namun juga dikarenakan karakteristik elektriknya yang baik, yang tidak
berubah pada bentang frekuensi yang luas.

5. NILON
Nilon adalah nama yang diberikan kepada sekelompok polimer sintetis yang dikenal
sebagai poliamida. Nilon adalah salah satu polimer yang paling umum digunakan di zaman
modern.

Penggunaan komersial pertamanya adalah dalam produksi sikat gigi pada tahun 1938,
dan sejak itu nilon telah menjadi bagian yang semakin umum dan berharga dalam kehidupan kita
sehari-hari. Nilon diberi nama dengan akhiran numerik. Sufiks ini menunjukkan kuantitas
karbon.

Asal

Produksi nilon pertama terjadi pada tahun 1935. Ini dibuat oleh seorang pria bernama
Wallace Hume Carothers, seorang ahli kimia organik yang bekerja di lokasi penelitian
perusahaan DuPont. Penemuan ini muncul saat Carothers mencoba menemukan serat sintetis
yang bisa menggantikan sutera. Setelah kematiannya, perusahaan DuPont menamai stasiun
penelitian setelah Carothers.

Karakteristik

Nilon kuat dan ringan. Serat riasan nilon tidak menyerap dan halus, menyebabkan barang
yang dikonstruksi serat ini kering dengan cepat. Nilon menahan kotoran dengan baik dan tidak
menjadi lemah oleh bahan kimia atau keringat. Temperatur tinggi mampu mencairkan nilon.
Karena fakta ini, saat menyetrika barang yang terbuat dari nilon Anda harus menyetel setrika
pada setelan rendah dan mengembalikannya ke sisi bagian belakang.

Nilon 6,6

Nilon 6,6 adalah salah satu formula nilon yang paling umum dalam produksi. Variasi ini
terdiri dari heksametilena diamina, enam atom karbon dan asam adipat. Nilon 6,6 memiliki
karakteristik tahan sinar matahari, ti-tik lebur yang tinggi, warna yang sangat baik dan ketahanan
abrasi yang superior.

Nilon 6

Nilon 6 adalah formula lain yang sangat umum dalam produksi nilon. Mudah untuk
mewarnai, memiliki ketahanan benturan yang lebih tinggi, dan penyerapan kelembaban yang
cepat. Nilon 6 juga telah meningkatkan elastisitas dan fitur pemulihan elastis.

Kegunaan
Saat pertama kali ditemukan, nilon digunakan untuk membuat bulu untuk sikat gigi. Ini
juga mulai menggantikan sutra sebagai bahan dalam barang-barang militer seperti rompi flak,
parasut dan ban kendaraan. Saat ini, nilon digunakan dalam produksi karpet rumah dan
komersial. Hal itu juga bisa ditemukan di berbagai barang pakaian, senar untuk alat musik dan
kerudung pengantin. Bentuk nilon dalam bentuk padatnya digunakan untuk membuat sekrup
mesin, roda gigi dan komponen mesin yang sebelumnya menggunakan logam. Ada kelas nilon
lain yang digunakan dalam rekayasa yang digunakan untuk casting, ekstrusi dan injection
molding.

Masa depan

Perawatan sederhana, sifat retensi warna, keausan dan biaya nilon yang rendah
menjadikannya serat dengan kemungkinan besar terus bermanfaat dalam produksi dan
penggunaan.

6. PVC (Polivinil Klorida)

Pengertian Polivinil Klorida atau dikenal sebagai PVC merupakan polimer termoplastik
yang memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada
suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya
linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Karena PVC bersifat yang fleksibel
umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, selang, dan insulasi kabel listrik. Baca
juga : Contoh Proposal Penggalangan Dana

Dalam ilmu kimia Polimer polivinil klorida (PVC) yang juga dikenal dengan resin vinyl,
didapatkan dari polimerisasi senyawa vinil klorida pada suatu reaksi polimerisasi adisi
radikal bebas. Monomer vinil klorida didapatkan dari mereaksikan gas ethylene dengan
chlorine untuk membentuk 1,2–dichloroethane. 1,2–dichloroethane kemudian dipecah untuk
menghasilkan senyawa vinil klorida.

Ciri-Ciri

Ciri-ciri PVC adalah keras, kaku, dan sedikit rapuh, dalam bentuk serbuk atau tepung
putih memiliki daya tahan yang baik terhadap air,asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala,
isolator yang baik dan tidak mudah larut pada beberapa larutan, dapat melunak pada pemanasan
80°C. tanpa titik lebur yang tajam.

Jika suhu diturunkan, maka PVC akan menjadi rapuh dan jika massanya dinaikkan maka
sifat liatnya semakin besar.

PVC murni sangat stabil terhdap minyak tumbuhan, minyak mineral, alkohol, dan
senyawa anorganik. Bahan yang bersifat basa kuat dan bersifat mengoksidasi dapat
mempengaruhi PVC.

Kegunaan
Sifat PVC yang menarik membuatnya cocok untuk berbagai macam penggunaan. PVC
tahan secara biologi dan kimia, membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan pembuat
pipa pembuangan dalam rumah tangga dan pipa lainnya di mana korosi menjadi pembatas pipa
logam.

Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan dan stabilizer, PVC menjadi bahan yang
populer sebaga bingkai jendela dan pintu. Dengan penambahan plasticizer, PVC menjadi cukup
elastis untuk digunakan sebagai insulator kabel.

 Pakaian

PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit.
PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC juga
waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.

 Kabel listrik

PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih
elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan
menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama
(terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah bahan insulasi yang
pada umumnya dipilih.

 Perpipaan

Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan
perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah,
menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa dicampur dengan berbagai
larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan sambungan permanen
yang tahan kebocoran.

Fungsi dari Polivinil Klorida atau PVC sendiri umumnya kita guna sehari-hari contoh
sebagai bahan dalam mengalirkan air (pipa) bungkusan yang terdapat pada kabel televisi dan
alat-alat elektronik lain, sebagai bahan yang tidak dapat mengantar arus listrik bahan pvc ini juga
diperuntukkan sebagai alat mencegah terjadinya arus konslet, sehingga sangat aman di
pergunakan sehari-hari.

7. POLISTIREN
Polistirena yaitu sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang
secara komersial dibuat dari minyak bumi. Polistirena pada suhu ruangan biasanya bersifat
termoplastik padat, dan pada suhu yang lebih tinggi bisa mencair. Stirena termasuk dalam
senyawa aromatik.

Polistirena padat murni adalah suatu plastik tak berwarna, keras dengan fleksibelitas yang
terbatas yang bisa dibentuk menjadi bermacam-macam produk dengan detail yang bagus. Ketika
polimerisasi penambahan karet bisa meningkatkan fleksibilitas serta ketahanan kejut. Jenis
polistirena ini terkenal dengan sebutan High Impact Polystyrene (HIPS). Kemudian polistirena
murni transparan dapat dibuat menjadi beragam warna dengan cara proses compouding.

Berikut ini adalah beberapa Karakteristik Polistirena:

 Mempunyai stabilitas dimensi yang tinggi serta shrinkage yang rendah.


 Maksimal temperatur operasi < 90 derajat celcius.
 Tahan terhadap air, bahan kimia non organik serta alkohol.
 Rapuh (perpanjangan antara 1 sampai 3 persen.
 Mudah untuk terbakar.
 Tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan.
 Ketahanan kerja pada suhu yang rendah (dengin): Jelek.
 Kalor jenis (kph) (Kg): 1,3 sampai 1,45.
 Tetapan elektrik ASTM 150 (10 Hz): 2,4 sampai 3,1.
 Kuat fexural ASTM D790 (mnM): 83,9 sampai 118.
 Elongasi tegangan ASTM 638 (%): 1,0 sampai 2,5.
 Berat jenis ASTMd 792: 1,04 sampai 1,1.
 Titik leleh (lunak derajat celcius): 82 sampai 103.
 Muai termal ASTM 696 (mm C x 10): 6 sampai 8.
 Kuat kompresif ASTM D696 (MNm): 74,9 sampai 110.
 Modulus elastisitas tegangan ASTM D747 (MNm x 10 pangkat -4): 27,4 sampai 41,4.
 Kuat tensile 256 (j/12): 0,13 sampai 0,34.
KEGUNAAN POLISTIRENA
Berikut ini adalah kegunaan polistirena atau manfaat polistirena atau fungsi polistirena:
Polistirena banyak digunakan pada produk-produk elektronik sebagai kabinet, casing serta
komponen komponen yang lainnya. Selain itu polistirena juga digunakan dalam pembuatan
peralatan rumah tangga seperti ember, gantungan baju, baskom, sisir, sapu dan lain-lain.

8. POLIMETIL METAKLIRAT

Polistiren dengan kekerasan permukaan yang dimodifikasikan dapat menggantikan gelas


sebagai lensa optic. Bahan ini mudah dibentuk menjadi permukaan yang melengkung yang dapat
dipakai untuk kaca pelindung pada pesawat terbang atau sepeda motor.

9. POLIVINIL ASETAT (PVAC) / POLIVINIL ALKOHOL

Polivinil asetat mempunyai gugus asetat yang besar dalam rantai samping dan tidak
pernahmengkristal.Resin vinil asetat memiliki kekuatan mekanik rendah, ketahanan panas yang
rendah, lebih mahal dari resin vinil klorida, dan ketahanan kimianya rendah. Sedangkan Polivinil
Alkohol dibuat dengan penyabunan Polivinil Asetat.

10. NITROSELULOSA (SELULOID)

Nitroselulosa adalah resin yang telah lama dikenal dengan mencampurkan nitroselulosa,
kamper, alcohol dan zat pewarna, dan menghilangkan pelarut. Bahan ini kuat, dan daya serap
airnya rendah, baik dalam ketelitian dimensi dan kemampuan pemprosesan secara mekanik,
melunak pada suhu air panas dan mudah dicetak. Namun demikian memiliki sifat yang kurang
menguntungkan yaitu; sangat mudah terbakar dan berbahaya dalam penggunaannya.

11. POLIFENILEN OKSIDA (PPO)

PPO unggul dalam kekuatan, ketahanan panas, bahan kimia, air dan sifat listrik, tapi tak
begitu baik dalam kemampuan cetaknya. Bahan memiliki massa jenis rendah sekitar 1,06,
bersifat dapat padam sendiri, tak tembus cahaya, dan temperature cetak 290-350 ˚C.

12. POLIKARBONAT AROMATIC

Ini adalah resin termoplastik dengan ikatan polikarbonat aromatic Rantai molekul
mempunyai gugus aromatic, adalah kaku lebih kristalin dan terikat kuat . Karena terikat dengan
ikatan ester, maka ketahanan alkalinya lemah. Bahan ini tidak berwarna, tembus cahaya dengan
massa jenis 1,2 dan dan dapat padam sendiri bila terbakar. Dalam pemanfaatannya, polkarbonat
dipergunakan luas untuk komponen elektronik dan listrik.

Anda mungkin juga menyukai