Anda di halaman 1dari 13

1 .

Polimer termoset
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas.

Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.Sehingga tidak dapat
dibentuk ulang kembali.Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama
kali (pada saat pembuatan).Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau
diperbaiki lagi.
Plomer termoseting memiliki ikatan ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan.Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.Semakin banyak ikatan silang
pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk
kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai
polimer.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut.
-

Ke ras dan kaku (tidak fleksibel)

Jika dipanaskan akan mengeras.

Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).

Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.

Jika dipanaskan akan meleleh.

Tahan terhadap asam basa.

Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.

Contoh Polimer Termoset adalah Resin Epoxy, Resin Melamin, Bakelit, Urea-Formaldehide.
Contoh dari Melamin adalah alat-alat perkakas dapur seperti piring. Proses pembuatan piring
adalah
Polimer
A. Plastik Thermosetting
1. Definisi Plastik Thermosetting Plastik Thermosetting adalah Plastik yang melunak bila
dipanaskan dan dapat dibentuk, tapi mengeras secara permanen. Mereka akan hangus /
hancur bila dipanaskan. Kebanyakan material komposit modern menggunakan plastik
thermosetting, yang biasanya disebut resin. Plastik termosetting berwujud cair .
2. Kekurangan dan Kelebihan Plastik Thermosetting Plastik ini memiliki tahanan terhadap
serangan zat kimia yang baik meskipun berada pada lingkungan ekstrim. Namun plastic
thermosetting ini tidak dapat dibentuk kembali .

3. Contoh Plastik Thermosetting Contoh polimer ini adalah polyester, formaldehyde-based


plastics, dan Bakelite.
4. Aplikasi Plastik Thermosetting Contoh polimer ini adalah bakelit yang banyak dipakai
untuk peralatan radio, toilet, hose dan lain-lain.
termoplastik dan termoset
Berbagai macam jenis dari plastik sekarang dipergunakan untuk industri, masing-masing
mempunyai komposisi atau kombinasi tersendiri sesuai dengan penggunaannya.Plastik sangat
membantu sekali untuk pembuatan bentuk yang sulit yang dilaksanakan secara cepat dan
berulang-ulang yang mungkin memerlukan perakitan dari bagian lain.Plastik digolongkan
menjadi 2 golongan besar, yaitu termoplastik dan termoset.Termoplastik adalah jenis plastik
yang dapat didaur ulang, yaitu jika dipanaskan lagi memiliki sifat plastis sehingga dapat
dicetak lagi. Sebaliknya termoset jika dipanaskan akan langsung mengeras dan menjadi
arang, sehingga tidak dapat didaur ulang.
Keuntungan plastik diantaranya yaitu :
Massa jenis kecil berkisar antara 0,9 -2 gr/cm2
Tahan terhadap bahan kimia baik (asam, basa, garam)
Sifat isolasi terhadap arus listrik sangat baik
Sifat isolasi terhadap panas baik
Sifat mudah dikerjakan, misal dirol, dipres dan dituang
Mempunyai permukaan yang padat dan halus serta mudah diwarnai
Pembuatannya relatif murah.
Adapun kerugian plastik adalah sebagai berikut :
Kekuatan mekanisnya kecil
Sifatnya tahan panasnya kurang (kecuali beberapa jenis)
Sifat muai panasnya besar
Kekerasannya kurang dan tidak tahan goresan
Mudah retak pada suhu kamar
Daya penyerapan airnya relatif tinggi.

Saat ini banyak terdapat plastik di pasaran, sehingga sulit untuk mengenali semua
polimer secara individu.Namun banyak sifat-sifat plastik yang mudah dikenali meskipun baru
melihat sampelnya terutama sifat-sifat fisiknya.Beberapa polimer dapat dites dengan mudah

dan secara relatif peralatan yang digunakan pun juga cukup sederhana diantaranya dapat
berupa tes panas dan uji mekanis (kekakuan/keuletan).
Prosedur paling umum yang banyak digunakan untuk mengenali masing-masing
polimer adalah tes panas. Meskipun pengujian panas tidak selalu akurat, disebabkan karena
isian dan logam yang dapat mengubah karakteristik polimer, tapi tes ini cukup memuaskan
untuk mayoritas plastik yang ada di pasaran.Pengujian pada pelarut kimia yang lebih akurat
terlalu berbahaya untuk dilakukan di laboratorium oleh para pemula.Pengujian ini harus
dilakukan oleh para ilmuwan yang berpengalaman dalam industri plastik karena tes ini
melibatkan asam panas dan bahan kimia yang harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Langkah pertama dalam identifikasi bahan plastik adalah untuk menentukan
apakah bahan tersebut merupakan resin thermosetting atau thermoplastik. Cara terbaik untuk
menentukan yaitu dengan batang kaca di atas nyala apiBunsen dan menekannya pada sampel
tersebut. Bila resin menjadi halus dan meleleh, resin tersebut berarti resin thermoplastik.
Metode lain adalah dengan meletakkan sepotong kecil sampel pada tabung uji dan
memanasinya sampai menjadi hitam dan membusuk (thermosetting) atau meleleh
(thermoplastik). Berikut ini beberapa hal yang dapat kita ketahui dari plastik thermoplastik
dan thermosetting :
1.1.1

Thermosetting
Thermosetting merupakan jenis plastik yang tidak dapat didaur ulang karena plastik

jenis ini akan langsung mengeras dan menjadi arang jika dipanaskan.Plastik thermosetting
meliputi Phenol Formaldehyde (PF), Urea Formaldehyde (UF),Melamine Formaldehyde
(MF), Alkyds, Epoxy resin (EP), Polyurethane (PUR), Silicones serta Acrylic. Polycarbonat
(PC), teflon, PVC, nylon, cellulosics, polyfluorocarbon, stryrene acrylonitrile (SAN), acetal.
1.1.2

Thermoplastik
Thermoplastik merupakan jenis plastik yang dapat didaur ulang, yaitu dapat dicairkan

dan dialirkan bila dipanasi sehingga dapat dibentuk atau membeku kembali bila pemanasnya
dihentikan. Bahan-bahan yang termasuk thermoplastik antara lain :
A.
POLYSTERENE (PS)
Jenis :General Purpose (GP-PS), High impact (HI-PS) dan Expandable Foam.
Bentuk bahan : Butiran (Granular).
Sifat-sifat umum:
1. Murah
2. Mudah diolah
3. Tahan terhadap bahan kimia
4. Menjadi lembek dengan bahan hidrocarbon

5.
6.

1.
2.
3.
4.

Bening
Berdaya guna
Aplikasi :
General purpose: untuk botol, kemasan stoples, lampu kristal kotak kaset, tutup botol, wadah
produk, lembaran, mainan anak-anak, dsb.
High Impact: untuk kabinet TV, radio, lemari es, mesin cuci, gantungan baju, alat elektronika,
rumah pita kaset, dsb.
Expandable Foam : untuk busa pelapis sebagai peredam benturan untuk produk yang
dikemas dalam kotak (misal TV, radio, alat ukur dsb).
B.
POLYETHYLENE (PE)
Jenis : plastik polyethelene memiliki 2 jenis utama, yaitu LDPE (Low Density Polyethylene)
dan HDPE (hight density polyethylene). Bentuk bahan : Butiran.
Sifat-sifat umum :
Daya tahan kimianya sangat baik.
Faktor tenaga yang rendah
Ketahanan mekanikal yang rendah
Daya tahan kelembaban uap yang tangguh dan sangat luwes.
Aplikasi :
Film dan lembaran untuk kemasan, insulasi kawat dan kabel, pipa, lapisan, pembalut,
caetakan, mainan anak-anak dan alat-alat rumah tangga.

C.
POLYPROPHYLENE (PP)
Bentuk bahan : Butiran
Sifat-sifat :
1. Tanpa bau dan warna
2. Tahan panas
3. Keras permukaan yang sangat baik
4. Sangat tahan kimia
5. Sifat elektrikal yang baik
Aplikasi :
Alat-alat rumah tangga, kesehatan, mainan anak-anak, komponen elektronika, tabung dan
pipa, serat dan filamen pembalut.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

D. ACRYLONITRYL BUTADINE STYRENE (ABS)


Bentuk bahan : butiran.
Sifat-sifat :
Tahan terhadap suhu hingga 212oF.
Koefisien geseknya rendah.
Daya tahan terhadap pemakaian (Wear resistance) dan gesekan baik.
Tahan terhadap sebagian besar bahan kimia yang umum dan beberapa hidrokarbon.
Sifat-sifat listrik yang baik, tetapi mudah terbakar.
Kekerasan dan kekakuannya sangat tinggi.
Tetap liat pada suhu 40 oF.
Aplikasi:
Untuk kotak radio,helm olah raga,ornamen pelengkap barang logam, koper-koper barang,
lambung kapal motor ,dan barang teknik lainnya.
E.

POLYMETHIL METACRYLATE (PMMA atau Acrylik)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bentuk bahan: Butiran dan cairan.


Sifat-sifat:
Bening kristal
Unggul terhadap pengaruh cuaca
Cukup tahan terhadap kimia
Tahan benturan
Memiliki daya lentur yang baik
Tahan ultraviolet
Aplikasi:
Panel-panel dekorasi dan bangunan, kubah, sistem lensa otomatis, ubin berkilat, jendela,
tirai, papan nama/tanda, pembalut dan perekat elastomer.
Kebanyakan plastik mempunyai karakteristik tertentu ketika terkena panas. Karakteristikkarakteristik tersebut adalah mudah terbakar, warna dan sifat api, ada dan tidak adanya asap,
perilaku meleleh (misalnya menetes atau membengkak), dan bau. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

POLYME
R

Acetal

Acrylics

KEMUDA
HAN
MENYALA
Sedang
Dengan
mudah

PADA
M
SENDI

PERILAKU

BAU

SIFAT API

formaldeh

Api biru bersih,

meleleh,menetes,tetesan

yde

tanpa asap
api biru,kuning

dapat terbakar

BAHAN

RI
Tidak

Tidak

seperti
buah

di bagian
atas,menyembur

melunak,biasanya tanpa
tetesan,agak hangus

Acrylonitri
le

Dengan

Butadine

mudah

Tidak

karakteris

Api kuning,asap

tik

hitam

Asam

api hitam

acetic,

tua,beberapa

meleleh,menetes,tetesan

gula

asap yang sangat

terus terbakar

terbakar

hitam
api kuning tua

meleleh,menetes,hangus

Stryrene
Cellulose

Dengan

Acetate

mudah

Tidak

Cellulose
Acetate
Butyrate

Sedang

Tidak

mentega
tengik

dengan warna
biru di samping,
beberapa asap
hitam

meleleh,menetes tetesan
terus terbakar

Cellulose

sangat

Nitrate

mudah

Cellulose

dengan

Propionate

mudah

Dially
Pthhalate
Epoxy

sulit
dengan
mudah

Ethyl

dengan

Cellulose

mudah

Ionomer

dengan
mudah

Tidak

tajam

Tidak

harum

ya
tidak

tidak

tidak

sulit

ya

yde
Nylon

sedang

ya

Phenolic

sangat sulit

ya

Polyallome

dengan

mudah

Polycarbon
ate

Polyester

Polyethyle

bahan terbakar

cepat
api biru, bagian

seluruhnya

atas

meleleh,menetes,tetesan

kuning,memanca

terus terbakar

karakteris

r, asap hitam
kuning,asap

tik
karakteris

hitam
kuning,menyemb

tik

urkan asap hitam


api kuning,biru

gula
terbakar
parafin
panas

di bagian atas

tidak

dan
formaldeh
yde
wool
terbakar
kain
terbakar
parafin
tajam
bau

sulit

ya

karbon
manis

sedang

dengan

tidak

tidak

lunak, hangus
Hangus
meleleh,menetes,tetesan
terus terbakar

dan samping
api kuning-

Meleleh,menggelembung,

oranye,biru di

menetes dan

bagian samping

terbakar,menjadi putih

amonia

Melamine
Formaldeh

Api putih,sangat

Membengkak,retak,bagia
kuning muda

n samping berubah
menjadi putih

api biru, kuning


di bagian atas
kuning, sedikit
asap hitam,
memercik
api kuning,tepi
bagian bawah
biru,asap hitam
api kuning,asap

meleleh,menetes,berbuih
retak sekali, hangus
membengkak
meleleh,menyembur,tetes
an terbakar

hitam

lunak,menyembur,hangus

tebal,karbon di

membusuk

udara
kuning, asap

timah

hitam,

lunak,tanpa tetesan,terus

panas

pembakaran

terbakar

parafin

tetap
Api biru,bagian

meleleh, menetes, tetesan

ne

mudah

panas

bisa terbakar,
membengkak

api kuning -

Polyphyen
y lene

atas kuning

sedang

tidak

Oxide

parafin

oranye, asap

lunak, menyembur,

manis

sangat hitam,

hangus, membusuk

karbon di udara
api biru, kuning

Polypropyl

dengan

ene

mudah

tidak

parafin

di bagian atas,

meleleh, menyembur,

panas

beberapa asap

hangus membusuk

putih
api kuningPolystyren

dengan

mudah

Polysulfon

dengan

mudah

Polyuretha

dengan

ne

mudah

tidak

gas untuk

oranye, asap

peneranga

hitam pekat,

gumpalan karbon

bau sulfur
tidak

yang
tajam

tidak

bau apel

lunak,menggelembung

di udara
api kuningoranye, asap
hitam, percikan

lunak,hangus ,membusuk

karbon di udara
semburan api
kuning muda,

meleleh,menetes,tetesan

sedikit asap

terbakar

hitam
api kuning tua,
Polyvynil

dengan

Acetate

mudah

tidak

asam

menyembur,asap

acetate

hitam, karbon di

Melunak

udara
api
kuning,
Polyvynil
Chloride

asam
sulit

Ya

hydrochlorine

hijau di bagian
tepi,
menyemburkan

Melunak

api hijau dan


kuning, asap

Polyvynili

sangat sulit

Ya

chlorine

putih
api kuning, hijau

melunak,hangus,meningg

di bagian tepi,

dene

menyemburkan

Chloride

asap hijau
gas untuk

Stryrene

dengan

Acrylonitri

mudah

le

Tetrafluoro

tidak akan

- thylene

terbakar

peneranga
tidak

Formaldeh

sulit

yde

n dan
acrylonitri

Ya

Urea

IV.

alkan abu

Ya

api kuning, asap


sangat hitam,
beberapa karbon
di udara

meleleh,menggelembung,
hengus lebih banyak
daripada stryrene

le
baunya

kuning, hijau

meleleh,

sangat

dekat bagian

menggelembung,

sedikit
bau

dasar

sedikit hangus

pancake
yang

api kuning pucat

membengkak,retak,menja
di putih di bagian tepi

tajam
THERMOSET
Pengertian Termoset
Termoset adalah salah satu jenis plastik yang sering digunakan dalam
pembuatan komposit dengan penguat serat maupun serbuk. Matrik jenis ini
memiliki rantai-rantai molekul yang saling berhubungan sehingga walaupun
mengalami pemanasan dan penekanan, masing-masing rantai molekul tidak akan
saling bergerak relatif. Matrik akan mencair dan kemudian mengeras bersamaan
dengan terbentuknya suatu jaringan ikatan rantai monomer sehingga akan
bersifat stabil. Beberapa kelebihan penggunaan termoset sebagai matrik adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengikat filler dengan mudah dan baik


Memiliki viskositas yang rendah
Memiliki daya lekat yang baik dengan bahan penguat
Kekakuan yang baik
Stabilitas dimensi yang baik
Ringan
Tahan korosi
Polimer thermoset adalah jenis polimer plastik dengan tipikal seperti

partikel resin cair atau partikel agak padat, serbuk maupun serpihan.
Beberapa metode proses pembentukan thermoset, diantaranya :

1. Menekannya (memampatkan) pada cetakan


2. Menyuntikannya pada cetakan
3. Proses pembuihan (busa)
4. Hasil dari reaksi injeksi pencetakan
5. Transfer pencetakan
6. Pengecoran
7. Sintering
8. Vulkanisasi
Beberapa bagian pada proses thermoset dilakukan dengan suhu dan
temperatur yang sangat tinggi, hingga 260 C. Walaupun dengan suhu tinggi,
thermosets tidak mencair, bahkan sisa pembakarannya masih bisa digunakan lagi.
Oleh akrena itu proses thermoset sedikit lebih sulit daripada proses pembentukan
pada thermoplastik, tetapi perlu diingat, peralatan yang digunakan pada proses
thermoset lebih murah dibandingkan peralatan yang digunakan pada proses
thermoplastik.
Macam Termoset
Macam-macam dari plastik jenis termoset antara lain sebagai berikut :
a.

Poliester
Poliester merupakan resin cair dengan viskositas relatif rendah, mengeras
pada suhu kamar dengan penggunaan katalis tanpa menghasilkan gas sewaktu
pengesetan seperti resin termoset lainnya, sehingga tidak memerlukan penekanan
saat.

b.

Epoksi
Resin ini banyak digunakan untuk aplikasi rekayasa karena memiliki
sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan resin lainnya, antara lain
kekuatan tarik serta kekuatan tekan yang tinggi, tahan terhadap bahan kimia,

sedikit volatiles (Gas-gas pengotor), stabilitas ukuran yang baik, ketahanan termal
yang tinggi, dan mudah dibentuk tanpa dipanaskan terlebih dahulu.
c.

Fenol
Resin fenol adalah jenis termoset pertama yang paling banyak digunakan
dalam dunia industri. Memiliki sifat kestabilan dimensi yang baik, rambatan
patahan yang lambat, ketahanan kimia yang baik, dan emisi racun yang rendah
pada saat terbakar. Material ini banyak digunakan sebagai peralatan elektronik,
dan beberapa peralatan otomotif.
Thermosetting : adalah polimer yang hanya sekali dibentuk dengan
pemanasan kemudian dicetak. Proses pemanasan dengan menaikan
temperature secara bertahap juga menimbulkan reaksi kimia, reaksi ini
akan mengeraskan material menjadi solid kaku. Setelah dingin tidak dapat
dikembalikan dengan cara pemanasan. Bila dipanaskan malah akan
gosong dan rusak, karena sifatnya ini tidak ada harapan melunak kembali.

Lihat gambar di atas, pada polymer jenis thermosetting tidak terjadi


pergerakan rantai polimer saat suhu dipanaskan sehingga tidak bisa
menjadi lunak atau mudah dibentuk, karena pada rantai polimer
thermosetting ini terdapat struktur ikatan antar rantai yang saling
mengunci cross linking.

Imajinasikan gambar-gambar di atas tadi. Thermosetting tidak akan


melumer/ softening ketika dipanaskan bahkan terdegradasi dan rusak.

Proses Pengerjaan Pada Thermosetting


1) Hand Lay Up
Proses ini adalah proses pengerjaan yang termurah, dimana disini kita hanya membutuhkan
model sebagai cetakan dan beberapa peralatan lainnya seperti kwas, Roll busa, Roll grip
terbuat dari PTFE, PE, atau Alumunium.
Cara mengerjakannya:
Siapkan cetakan. Cetakan biasanya terbuat dari kayu, gips, atau metal.
Lapisi cetakan dengan bahan pemisah. Bahan pemisah ini nanti akan menjaga jangan
sampai resin melekat pada cetakan.
Lapisi cetakan dengan resin dengan menggunakan kwas.
Setelah resin, lapiskan potongan serat gelas dalam bentuk lembaran, ditekan juga dengan
menggunakan roll.
Untuk mendapatkan ketebalan yang diinginkan tinggal mengulang urutan seperti diatas,
hanya tidak perlu lagi melapiskan bahan pemisah.Pengerasannya pada temperatur kamar atau
dalam ruangan khusus yang dipanaskan pada 40-60C.
Adapun ciri-ciri dari proses pengerjaan ini, diantaranya: untuk produk dengan jumlah yang
sedikit, bagian luar produk halus, dan bagian dalam produk tidak presisi. Sebagai contoh:
papan luncur/perosotan, bak mandi, kursi pada bus,dll.
2) Reaction Injection Moulding (RIM)
Untuk pengerjaan dengan proses injeksi ini dibutuhkan cetakan tertutup. Kemudian dengan
vakum atau dengan tekanan campuran resin diinjeksikan kedalam cetakan. Pengerasan bisa
dengan suhu kamar atau langsung bila cetakannya dari metal dipanaskan pada cetakannya.
Gambar Pengerjaan plastik dengan RIM
3) Cetak Tekan (Compression Moulding)
Prinsip cetak tekan dapat dilihat pada gambar,sejumlah bahan dimasukan dalam cetakan
logam yang telah dipanaskan terlebih dahulu.Ketika cetakan ditutup, bahan yang telah lunak
tertekan sehingga mengalir mengisi rongga cetakan. Bahan yang digunakan dapat berupa
serbuk atau tablet pembentuk.Tekanan yang lazim digunakan berkisar antara 0,7 sampai 55
Mpa, tergantung pada bahan yang digunakan dan bentuk produk.
Suhunmya berkisar antara 120 hingga 205C.Panas sangat penting bagi termoseting, karena
pertama-tama diperlukan untuk plastisasi, kemudian untuk polimerisasi atau
pengerasan.Serbuk uintuk dipanaskan secara merata suatu hal yang cukup sulit karena daya
hantar panas bahan tidak baik. Suatu siklus pemanasan dan pendinginan cetakan yang cepat
akan menimbulkan kesulitan. Produk mungkin cacat sewaktu dikeluarkan bila pendinginan
cetakan tidak sempurna. Ada berbagai macam jenis mesin press hidrolik mulai dari yang
dikendalikan oleh tangan sampai dengan yang otomatis. Fungsi dari pres ialah memberikan
tekanan dan panas yang ckp sekaligus sehingga terjadi plastisasi yang sempurna dari
bahan.Panas yang diperlukan dapat dialirjkan melalui pelat pemanas, atau langsung dari ua,
cairan yang dipanaskan, listrik, atau arus berfrekuensi tinggi.
Gambar Proses dengan reaction injection molding
4) Cetak Transfer (Transfer Moulding)
Pada cetak transfer, serbuk termoseting atau benda prabentuk diletakan pada tempat tersendiri
atau dalam ruang tekanan di atas ronnga cetakan.Pada proses ini bahan mengalami plastisasi
akibat panas dan tekanan dan di injeksikan ke dalam rongga cetakan, sebagai cairan panas,
disini bahan tersebut kemudian mengalami pengerasan.
Gambar Proses cetak transfer

5) Spraying
Pengerjaan plastik dengan cara spraying menggunakan suatu alat penyemprot yang
dikendalikan oleh seorang operator atau control computer, dan hal ini merupakan hal yang
cukup popular yang digunakan sejak pertengahan abad 21. Hal ini dimungkinkan dengan
secara hati-hati meregulasikan deposit material dan akan sangat efektif dalam pembentukan
plastik di industry.
Pembuatan produk dengan cara spraying sering digunakan sebagai komponen pendukung
untuk struktur solid dan aplikasi lainnya. Alat penyemprot itu sendiridilengkapi dengan
mekanisme yang dapat memotong serat fiber menjadi helaianyang kemudian didistribusikan
sepanjang permukaan cetakan. Kemajuan teknologi dengan cara spraying telah terbukti lebih
efisien dan merupakan sistem yang lebih bersih, dengan mengurangi emisi stirena, kapasitas
penyemprotan yang lebih besar dan keseragaman lebih baik diantara polam penyemprotan.
Alat penyemprot dihasilkan dengan konfigurasi yang bermacam-macam dengan kemampuan
yang berbeda--beda.
Gambar Pengerjaan plastik dengan cara spraying
6) Casting (Pengecoran)
Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol, polyester, epoksi dan resin alyl. Yang
terakhir ini sangat cocok untuk lensa optik dan penggunaan lainnya yang memerlukan plastik
yang sangat jernih. Resin ini mudah dicor karena memiliki sifat fluiditas yang baik. Akrilik
digunakan untuk mengecor benda yang tembus cahaya dan lembaran.
Plastik di cor apabila jumlah tidak seberapa.Sering kali dibuat cetakan terbuka dari timah
hitam dengan menceluokan mandril baja dengan bentuk tertentu dalam timah hitam cair yang
kemudian dilepaskan setelah membeku.Dapat digunakan inti timah hitam, adukan semen atau
karet bila diperlukan. Cetakan yang kosong dibuat dengan cara pengecoran slush-casting
:yaitu bahan baku dituang dalam cetakan, lalu kelebihannya dikeluarkan kembali.
Benda padat dapat dibuat dengan menggunakan cetakan dari adukan semen,gelas, kayu,
logam, atau karet sintetis.Cetakan, baik untuk proses kompresi atau proses injeksi dibuat dari
baja yang telah mengalami perlakuan panas. Pembuatan cetakan memerlukan pemesinan dan
presisi yang sama dengan cetakan untuk pengecoran tekan pada logam terdapat perbedaaan
dalam konstruksi karena ciri khas bahan yang diproses, diantaranya :
a. Diperlukan tirus dan sudut-sudut untuk memudahkan pengeluaran benda dari cetakan.
b. Pen ejector hendaknya ditempatkan di titik-titik dimana jejak pen tersebut tidak
menggangu.
Plastik menglami penyusutan antara 0,003 hingga 0,009 per milimeter (0,3-0,9%), itupun
tergantung pada jenis bahan dan cara pemrosesan.
Cetakan injeksi terdiri dari dua bagian, satu bagian yang terpasang dan bagian lainnya yang
dapat digerakan.Permukaaan kedua bagian ini diselesaikan dengan teliti dan saling menutupi
dengan tepat.Ruang cetak harus sentral terhadap saluran turun pada cetakan tetap sehingga
bahan dari tekanan diteruskan secara merat.Pen pemandu dilekatkan pada belahan
cetakan.Namun, sebaliknya diusahakan agar bagian luar dari benda cetak terdapat di belahan
cetakan tetap.
Pada proses pendinginan bahan cenderung menyusut dan terlepas dari dinding cetakan,
produk kemudian dapat dikeluarkan bila cetakan dibuka. Produk yang masih melekat pada
inti belahan cetakan yang dapat bergerak, dikeluarkan dikeluarkan dengan menggerakan
mekanisme ejector. Pada cetakan injeksi terdapat saluran pendingin pada kedua belahan
cetakan agar dapat dijaga suhu benda cetak yang uniform yang umumnya terbuat dari bahan
termoplastik. Bahan didesak masuk ke dalam cetakan di bawah tekanan 30 sampai 275Mpa
dan memasuki ruang cetak pada suhu sekitar 50C.Benda dikeluarkan oleh pen ejector atau
pelat setelah cetakan terbuka.Inti yang diperlukan diletakan pada belahan cetakan yang

bergerak.
Gambar Skema perubahan sistem plastisol dari dispersi liquid ke solid
Karena penyusutan, ada kecenderungan dari produk untuk melekat pada inti, sehingga
memudahkan pengeluarannya dari belahan cetakan tetap ketika cetakan dibuka.
Saluran udara yang memungkinkan keluarnya udara yang terperangkap sangat kecil dan
sehingga memudahkan keluarnya udara dengan cepat.
<a href="http://www6.shoutmix.com/?iriz_lovely">View shoutbox</a>
ShoutMix chat widget

Anda mungkin juga menyukai