Anda di halaman 1dari 42

Bahan Organik

Page 1

Bahan Organik
Suatu Bahan dikatakan bahan
organik apabila bahan tersebut
diperoleh
dari
sebagian
atau
keseluruhan organ tubuh makhluk
hidup, yaitu:
Tumbuh-tumbuhan
Hewan

Page 2

Contoh Bahan Organik


Kayu
Bambu
Rotan
Serat, kapas, sutra
Karet
Minyak

Page 3

1. Kayu
Sifat: Kaku, Struktur padat
Produk
:
kayu
mentah,
plywood, papan , serbuk,
kertas

2. Bambu
Sifat:
Kaku,
memanjang
Produk
:
Bambu
plywood bambu

Struktur
mentah,
Page 4

3. Rotan
Sifat: Kaku, Struktur memanjang,
dapat
dibentuk
dengan
pemanasan
Produk : Rotan mentah dan
olahan

4. Serat
1. Serat Tumbuhan
Batang, daun, bunga/buah
2.Serat Hewan
Kulit, usus, rambut
Getah yang dikeluarkan tubuh
Page 5

4.1 Serat Tumbuhan


Sifat: lentur
Produk:
Batang: serat karpet
Daun: Pelepah daun
Bunga/buah: kapas,
ijuk, sabut

kapuk,

Page 6

4.1 Serat Hewan


Sifat: lentur
Produk:
Kulit: Bahan Pelapis
Usus: senar
Rambut/bulu: wol
Getah: Sutra

Page 7

5. Karet
Ebonit (terdiri dari karet mentah +
Belerang)
Sifat: Kaku, warna hitam/gelap
Produk: alat-alat listrik dan industri
Karet Hidroklorida (terdiri karet mentah +
HCl)
Sifat: elastis, tahan air, tahan minyak,
tahan lembab
Produk: Bahan pelapis/bahan pembungkus

Page 8

6. Minyak

Sifat: cair
Sumber: kelapa, sawit, jarak dsb
Proses: penyulingan
Produk: Pelumas, Bahan bakar dsb

Page 9

Kelebihan bahan organik

Tidak terbatas
Mudah didapatkan
Murah (proses pengolahan sederhana)
Mudah didaur ulang
Aman

Page 10

Kelemahan bahan organik


Kekuatan rendah
Tidak tahan lama
Tidak tahan perubahan cuaca
Memiliki musuh alami: rayap, bakteri dsb

Page 11

Teknik Peningkatan mutu


Kekuatan: Kombinasi bahan, baik sesama
bahan organik maupun dengan bahan
sintetis
Ketahanan terhadap parasit: perendaman
atau pelapisan dengan bahan anti bakteri,
rayap, dsb
Ketahanan terhadap perubahan cuaca:
pelapisan atau kombinasi dengan bahan
yang tahan terhadap cuaca.

Page 12

Adalah bahan yang dibentuk dari perpaduan


atau kombinasi bahan-bahan organik
dan bahan-bahan sintetis lainnya
untuk meningkatkan kualitas bahan
sumbernya.

Bahan Organik
1.Tersedia di alam
2.Berat molekul
rendah (monomer)
3.Jumlah atom
sedikit dan
ikatannya
sederhana
4.Karet, kayu,
keramik, gelas

Bahan Sintetis
1.Buatan/sintetis
2.Berat molekul
tinggi (polimer)
3.Jumlah atom lebih
banyak dan
ikatannya lebih
panjang
4.plastik

Polimer disebut juga makromolekul, molekul


besar yang dibentuk dengan pengulangan
molekul sederhana yang disebut monomer.
Polimer berasal dari dua kata : poly
(banyak) dan meros (bagian-bagian).
Jenis-jenis Polimer:
a)Polimer termoplastik
b)Polimer Termoset

Polimer Termoplastik adalah polimer yang


mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan
maka akan menjadi lunak dan didinginkan
akan mengeras. Proses tersebut dapat
terjadi berulang kali, sehingga dapat
dibentuk ulang dalam berbagai bentuk
melalui cetakan yang berbeda untuk
mendapatkan produk polimer yang baru.

Jenis Polimer ini tidak memiliki ikatan silang


antar rantai polimernya, melainkan dengan
struktur molekul linear atau bercabang.
Bentuk struktur termoplastik sebagai
berikut:

Polimer termoplastik memiliki sifat-sifat khusus


sebagai berikut:
Berat molekul kecil
Tidak tahan terhadap panas, jika dipanaskan akan
melunak dan jika dididinginkan akan mengeras
Fleksibel
Titik leleh rendah
Dapat dibentuk ulang (daur ulang)
Mudah larut dalam pelarut yang sesuai
Memiliki struktur molekul linear/bercabang
Contoh: Polietilen (PE), polivinil chorida (PVC),
Polipropen (PP), dan polistiren

1. Pembentukan: Polietilen didapatkan dengan


melakukan polimerisasi gas etilen
2. Sifat-sifat: tahan terhadap bahan kimia, ulet
dan fleksibel, suhu pelunakan rendah,
mudah dicetak
3. Penggunaan: botol plastik, mainan, bahan
cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi
kawat dan kabel, kantong plastik dan jas
hujan

1. Pembentukan: Polivinil chlorida didapatkan


dengan melakukan polimerisasi gas etilen
dan vinil chlorida.
2. Sifat-sifat: sangat keras dan kaku pada suhu
biasa, tahan bahan kimia dan larutan keras
3. Penggunaan: pipa air, pipa plastik, pipa
kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik,
piringan hitam, bungkus makanan, sol
sepatu, sarung tangan dan botol detergen.

1. Pembentukan: Polipropen didapatkan


dengan melakukan polimerisasi gas propen.
2. Sifat-sifat: rapuh dan transparan
3. Penggunaan: karung, tali, botol minuman,
serat, bak air, insulator, kursi plastik, alatalat rumah sakit, komponen mesin cuci,
pembungkus tekstil dan permadani

Polimer termoset adalah polimer yang mempunyai


sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini
dipanaskan, maka tidak meleleh, sehingga tidak
dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini
bersifat permanen pada bentuk cerak pertama kali
(pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah,
maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Polimer termoset memiliki ikatan-ikatan silang yang
mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini
membuat polimer termoset menjadi kaku dan keras.
Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini,
maka semakin kaku dan mudah patah

Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua


kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau
lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Contoh ikatan silang polimer termoset.

Sifat polimer termoset sebagai berikut:


Keras dan kaku (tidak fleksibel)
Jika dipanaskan akan mengeras
Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang)
Tidak dapat larut
Jika dipanaskan akan meleleh
Tahan terhadap asam basa
Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
Contohnya: resin fenol, Resin urea formaldehid,
resin melamin, resin poliester, resin epoksi.

1) Pembentukan: resin fenol didapatkan


dengan mengkondensasikan fenol-fenol
seperti fenol, kresol, ksilenol, dsb dengan
formaldehid sehingga menjadi resin
termoset.
2) Sifat-sifat: mudah dibentuk, tahan panas,
tahan asam
3) Penggunaan: alat listrik, komponen
mesin
(kotak
tutup),
komponen
kendaraan.

1) Pembentukan: dengan melalui reaksi


antara urea dan formalin.
2) Sifat-sifat: Lebih jelek daripada resin
fenol, kurang tahan air, lebih cepat
rapuh/lapuk.
3) Penggunaan: alat listrik, peralatan rumah
tangga.

1) Pembentukan: reaksi antara formaldehid


dan melamin.
2) Sifat-sifat: tahan air, tahan panas (air
mendidih), isolasi.
3) Penggunaan:
alat
listrik,
peralatan
makan.

1) Pembentukan: resin poliester didapatkan


dengan mengkondensasikan asam dan
basa dengan alkohol dihidrat.
2) Sifat-sifat: kuat, fleksibel, tahan api,
tahan cuaca.
3) Penggunaan:
keperluan
kontruksi,
sebagai bahan komposit dengan serat
gelas.

1) Pembentukan: resin epoksi didapatkan


dengan mengkondensasikan bisenfol
dengan epiklorhidrin.
2) Sifat-sifat: tahan terhadap bahan kimia,
kaku dan rapuh, isolasi yang baik.
3) Penggunaan: cat untuk logam, perekat,
pelapis, isolator.

Biasa dipakai untuk botol plastik,


berwarna jernih/ transparan/tembus
pandang seperti botol air mineral, botol
jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya.
BOTOL JENIS PET/PETE ini
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.
Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air hangat
apalagi panas, akan mengakibatkan
lapisan polimer pada botol tersebut
akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dalam jangka panjang.

Biasa dipakai untuk botol susu yang


berwarna putih susu, tupperware, galon
air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE
memiliki sifat bahan yang lebih kuat,
keras, buram dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu
bahan
plastik
yang
aman
untuk
digunakan karena kemampuan untuk
mencegah reaksi kimia antara kemasan
plastik
berbahan
HDPE
dengan
makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama
seperti
PET,
HDPE
juga
direkomendasikan hanya untuk sekali
pemakaian karena pelepasan senyawa
antimoni trioksida terus meningkat
seiring waktu.

V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu


jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan
makanan yang dikemas dengan plastik ini
berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati, dan
berat badan.
Sebisa mungkin kita MENGHINDARI
PEMAKAIAN PLASTIK JENIS INI. Sebaiknya
kita mencari alternatif pembungkus
makanan lain (bukan bertanda 3 dan V)
seperti plastik yang terbuat dari polietilena
atau bahan alami (daun pisang misalnya).

plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak


bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik
kemasan, dan botol lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus
cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu
di bawah 60 derajat celsius sangat resisten terhadap
senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong
baik, tetapi kurang baik bagi gas lain seperti oksigen.
Plastik ini sulit dihancurkan tapi dapat didaur ulang.
Bahan ini BAIK UNTUK TEMPAT MAKANAN karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas
dengan bahan ini.

PP

dalah bahan terbaik untuk


tempat makanan dan minuman.
ciri fisiknya adalah mengkilat,
transparan tetapi tidak jernih
atau berawan. Biasanya
digunakan untuk gelas plastik,
tutup botol, botol susu, botol
minuman, mainan anak, dll.
Carilah dengan kode angka 5 bila
membeli barang berbahan plastik
untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman.
Sebab, PRODUK INI AMAN.

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam,


tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene
merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan
styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
konstruksi
gedung.
Bahan ini HARUS DIHINDARI, selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita
yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan
dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat
panjang dan lama. Terbakar akan berjelaga

Yaitu jenis plastik lainnya selain dari no 01 - 06.


Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu PC
- polycarbonate, SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, dan Nylon.
OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan
dan minuman seperti botol minum olahraga, suku
cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer,
alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
Plastik jenis ini dapat ditemukan pada botol susu
bayi, gelas anak Batita dan Balita (sippy cup),
botol minum polikarbonat, dan kemasan makanan
dan minuman, termasuk susu formula.

PC, TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIPERGUNAKAN untuk


tempat makanan ataupun minuman. Sebab, dapat
mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol A ke
dalam makanan dan minuman yang berpotensi
merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium,
penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi
imunitas.
Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami
proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi
dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave,
atau dituangi air mendidih atau air panas.

Sedangkan SAN dan ABS merupakan salah satu


bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan
dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Sebab, kedua bahan ini memiliki resistensi yang
tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah
ditingkatkan.
Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer,
pembungkus termos, piring, alat makan,
penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS
biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego
dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu
bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan.

Cara teraman: hindari penggunaan plastik


Kalau tak mungkin, gunakan plastik dg logo
logo yang aman
Pastikan tidak dicuci dengan pencuci yang
keras, dan tidak dipanaskan dengan cara
apapun

Anda mungkin juga menyukai