diastereomer
epimer
C C C C
H H H Cl
cis 1,2–dikloroetena trans 1,2–dikloroetena
t.d. -60 C t.d. -48C
Dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan disebut
cis, sedangkan bila gugus-gugus yang terletak pada sisi-
sisi yang berlawanan disebut trans (berseberangan).
Bentuk cis & trans adalah senyawa yang berlainan,
karena sifat-sifat fisiknya berbeda.
Contoh lain :
cis-2-metil-sikloheksanol
trans-2-metil-
sikloheksanol
cis,trans-2,4-heptadiena trans,cis-2,4-heptadiena
Pada alkena, jika pemberian nama menurut sistem cis-
trans tidak mungkin digunakan sistem Z (Z =
Zuzammen = sepihak, E = Entgegen = berlawanan
pihak).
Sistem ini didasarkan pada urutan prioritas menurut
Cahn, Ingold, Prelog (CIP). Urutan prioritas : I > Br >
Cl > S > F > O > N > C > H (dari no atom terbesar)
(Z) – 1- bromo-2- fluoro – 2-kloro- 1 -iodoetena
Bila ada 2 atom yang sama, maka no atom dari atom
berikutnya digunakan untuk menentukan urutan
prioritas.
Contoh:
ada 3 at H : urutan prioritas
lebih rendah
1 at C, 2 H: prioritas lebih
tinggi
O O O
E-3-metil-2-heksena
Z-3-metil-z-heksena
Dijumpai pada molekul yang dapat berada dalam dua
bentuk yang saling merupakan benda dan bayangan
cerminnya.
H
H H memp.pusat at C kiral
H3C C* C CH (tanda *)
H dulu : asimetris
OH
Senyawa yang kiral tidak memp. unsur simetri
(sb. bolak-balik). Unsur simetri terdiri dari 3 macam:
1. bidang simetri
2. pusat simetri
3. sumbu simetri :
sederhana (diputar 2/n bayangan )
bolak balik ( diputar 2/n bayangan )
n : bilangan genap (2,4,6,8..)
Bidang simetri : suatu bidang imajiner yang dapat
membelah benda/senyawa, sehingga bagian satu
merupakan bayangan cermin bagian yang lain. Contoh :
cangkir, cermin.
Simetri pada benda (objek)
Bidang simetri : bidang yang membagi dua suatu benda
sehingga saling merupakan bayangan cermin
Cl Cl Cl
Cl Cl
Cl Cl
enansiomer
Molekul Sumbu simetri Sumbu sederhana
bolak balik
Simetri (setangkup /
Disimetri /
Asimetri
Pusat simetri:
titik yang jaraknya = gugus-gugus yang ada di
dalam molekul tersebut.
Sumbu simetri:
keadaan bila molekul diputar pada porosnya dengan
< putaran 2/n (n= gugus molekul),maka akan
didapat senyawa lain yang identik (tapi terhadap
bayangan cermin).
Sumbu simetri bolak balik
Bila senyawa tersebut diputar pada porosnya 2/n,
menghasilkan senyawa yang bayangan cerminnya
identik dengan senyawa mula-mula.
CH3
CH
C2 H5 C2 H5
C2 H5 CH3
C-H C
CH3
H
H C C2 H5
CH3
Pada senyawa kiral harus tedapat pusat kiral;
yaitu atom karbon yang mengikat
empat gugus yang berbeda
Disebut sepasang
enansiomer
Sepasang Enantiomer
molekul dan bayangan cerminnya tidak identik
bromokloroiodometana 2,3-dihidroksipropanal
Interaksi reseptor dengan molekul obat yang
bersifat kiral
Suatu senyawa/molekul yang kiral biasanya bersifat
optis aktif (dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi).
OH
2-propanol kiral atau tidak ?
C
CH3 CH3
H
bidang
cermin
OH
Sifat-sifat enansiomer:
OH
a.Sifat fisika sama
b.Sifat kimia sama
c.Memutar cahaya bidang
H H
CH3 H3C terpolarisasi;
HO2C CO2H dengan besar
sudut sama, tetapi arah
(S)(+) asam laktat (R)(-) asam laktat putaran berlawanan
dari jaringan otot dari susu
[] = +13,50 [] = -13,50
Pasangan isomer ruang suatu molekul yang merupakan
benda & bayangan cerminnya serta tidak saling
bersetangkup (superimposable) disebut enansiomer atau
antipoda
Senyawa enansiomer mempunyai sifat-sifat fisis sama,
hanya berbeda pada arah perputaran bidang cahaya
terpolarisasi, sedangkan besarnya sama
Alat untuk menentukan arah dan mengukur sudut
rotasi bidang polarisasi cahaya sesuatu senyawa optis
aktif disebut polarimeter
Tugas :
bagaimana prinsip kerja polarimeter?
apa yang dimaksud bidang cahaya terpolarisasi?
Alat: Polarimeter
Bidang terpolarisasi tidak mengalami rotasi
[] = 0.
Senyawa akiral tidak optis aktif
Bidang terpolarisasi mengalami rotasi
[] 0.
Senyawa kiral bersifat optis aktif
[α] = α / cl
= rotasi yang teramati
c = konsentrasi dalam g/mL
l = panjang tabung dalam dm
[R] - [S]
Enansiomerik ekses (e.e.) = x 100% = % [R] - % [S]
[R] + [S]
Kemurnian optik dan enansiomerik ekses mempunyai pengertian
yang sama.
Bedanya kemurnian optik dapat ditentukan dengan percobaan;
sedangkan enansiomerik ekses berdasarkan hasil perhitungan.
[]sampel
Enansiomerik ekses (e.e.) = x 100%
[]enansiomer murni
rotasi teramati = +109.00
109.0 x 100
e.e. =
123.0
= 88.6% e.e.
H H
Berarti:
enansiomer (+) = 88.6%
(S)(-) Limonen (R)(+) Limonen sisanya 11.4% campuran (+) dan (-) sama banyak
[] = -123.00 [] = +123.00 (campuran rasemat)
dari lemon dari jeruk
Komposisi campuran adalah:
enansiomer (+) = 88.6% + 5.7% = 94.3%
enansiomer (-) = 5.7%
Example: a commercial synthesis of naproxen, a
nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID), gives the
S enantiomer in 97% ee
CH3
COOH
H3 CO
(S)-Naproxen
G G .
G
C
G
G C
G
G
...
C
G menjauhi
mendekati bid kertas
Konfigurasi:
tatanan atom-atom dalam ruang dari suatu molekul.
Tujuan:
Untuk mengenal bentuk-bentuk stereoisomer molekul sesuai
perjanjian yang ada.
Konfigurasi dibagi 2 (pada penamaan enansiomer):
1. Konfigurasi relatif (D/L)
Penggunaan terbatas pada as. amino & karbohidrat.
Disebut relatif, karena pada konfigurasi ini kita
membandingkan gambar proyeksi Fischer suatu senyawa
terhadap proyeksi Fischer molekul gliseraldehid.
2. Konfigurasi absolut (R/S).
= ‘’ C.I. P
C
Salah satu ikatan dihadapkan bidang, sedangkan 2
ikatan yang lain menghadap si penggambar.
. kepala
ekor ditempel ke bidan
kepala
. . C
kaki
. ekor
kaki kaki
ekor
kaki
Aturan mengubah konfigurasi ruang menjadi Proyeksi
Fischer:
ikatan mendatar (kiri & kanan) menuju bidang
ikatan tegak (atas & bawah) menjauhi bidang
OH OH
OH
H CO 2H H CO 2H
H
CH3 CH3
HO2C CH3
OH 1 OH
2 3
HO2C CH3 HO 2C CH3
H H4
(S) (S)
Pada Proyeksi Fischer:
c a
2. Rumus proyeksi tidak boleh diputar 180
keluar bidang kertas/proyeksi & membaliknya.
a a c
d b b d d b
c c a
3. Rumus proyeksi tidak boleh diputar 90 atau
270 ke arah manapun.
a Rotasi 90 b
d b a c
c d
OH dikanan bentuk D OH dikiri bentuk L
H O
C
HC OH
CH2 OH
D-gliseraldehid L-gliseraldehid
Senyawa-senyawa karbohidrat atas dasar sintesis
Fischer Kiliani bisa diturunkan dari gliseraldehid
dengan perpanjangan rantai ke atas, sehingga bentuk D
& L dilihat dari OH yang paling dekat dengan CH2OH.
O O
C C
H
OH
H C OH
C NH2
HO C H
C
H C OH
OH
D-glukosa C
H C
CH2 OH
Untuk as.amino, perpanjangan rantainya ke bawah.
Bila NH di kanan disebut D-as.amino.
3
CH3 CH3
C C
1
2
C2H5 H OH HO C2H5
H
R S
Catatan :
R & S tidak ada hubungan sama sekali dengan
perputaran bidang polarisasi.
Cara untuk menentukan konfigurasi R/S:
C C C > C C > C H
H
Atom-atom dengan ikatan rangkap dua atau rangkap tiga,
dijabarkan menjadi jumlah ikatan tunggal pada atom yang
sama
C C
is treated as
-CH=CH2 -CH-CH2
O O C
is treated as
-CH C O
H
C C
is treated as
C CH C C H
C C
1
OH 1 OH
4 4
H H
CH3 H3C
HO2C 2 3 2
CO2H
3
(S) (R)
1 2
H O
OH CH2Cl 2
C
3 1
H3 CH 2C 2 3 OH 4
CH 2OH (H3 C) 2HC
1 H
H HO
CH3 CH 2OH
4 4 3
(S)-1,2-butanadiol (R)-1-kloro-2,3-dimetilbutan-2-ol (R)-2,3-dihidroksipropanal
= (R)-gliseraldehid
a H b c d
CO 2H CH3
HOH 2C Br H 3CH2 C
NH 2
H3 C OH
CH2 Br H
HOH 2CH 2C H3 C CH 2OH CH 2OH
CH2 CH 3
CH3 CH(CH3 )2
C2 H5 C3 H7 C H C3 H7
2 5
CH(CH3 )2 CH3
(S) – metil-etil-n-propil-isopropil-metana (R)
Cl Cl
H
H
(R) (S)
Molekul dengan lebih dari satu
atom C kiral
Senyawa dengan 2 pusat C Kiral
mempunyai maksimal 22 = 4 stereoisomer yang berbeda
dan 2 enansiomer.
O
H C1
HO H
C2
C3
HO H
4
CH2 OH
Eritrosa Treosa
I II III IV
(2R,3R)Tetrosa (2S,3S)Tetrosa (2S,3R)Tetrosa
(2R,3S)Tetrosa
D-eritrosa L-eritrosa D treosa L-treosa
Catatan:
(R,S) : untuk konfigurasi 2 pusat kiral yang berbeda.
(R) (S): untuk campuran rasemat.
Apabila suatu senyawa ada 2 pusat kiral:
Jika 2 gugus OH terletak pada sisi yang sama eritro
konfigurasi C3=R
2,3 –dikloro butana
C OH
H mempunyai 3 steroisomer dan 2
OH
C enansiomer serta 1 bentuk meso.
C
H OH
O
C
OH
(R,R) (S,S)
CO2H CO2H
H OH HO H
HO H H OH
CO2H CO2H
Campuran rasemat:
campuran sama banyak (50:50) sepasang enansiomer
Garam ((+) Asam (+) Basa) Garam ((-) Asam (+) Basa)
Lar HCl Lar HCl
(+)Asam + Basa HCl (-) Asam + Basa. HCl
Cara pemisahan campuran rasemat amina idem, hanya basa
diganti asam, larutan HCl diganti larutan NaOH.
Enantiomer mempunyai sifat fisika dan sifat kimiawi yang
sama dalam lingkungan akiral
Diastereomer adalah senyawa yang berbeda dan
mempunyai sifat fisika dan kimiawi yang berbeda pula.
Contoh :
meso asam tartrat, mempunyai sifat fisika dan kimiawi
yang berbeda dari bentuk enansiomernya:
(+)-asam tartrat dan (-)-asam tartrat
Campuran rasemat: campuran sama banyak dari
dua enansiomer
Karena campuran rasemat terdiri dari molekul
memutar-kanan dan memutar-kiri sama banyak, maka
rotasi spesifik = 0
Campuran rasemat bersifat optis-inaktif
(S)-1-Phenylethanamine (R)-1-Phenylethanamine
CH3 H3 C
+
H3 CO OCH3
Ethyl ester of (S)-naproxen Ethyl ester of (R)-naproxen
(not affected by the esterase)
1. esterase NaOH, H2 O
2 . HCl, H2 O
O OH
CH3
H3 CO
(S)-Naproxen
Sepasang enansiomer mempunyai aktivitas biologis yang berbeda
O O O O
H NH H NH
N O N O
O O
(R)(+)-Thalidomide (S)(-)-Thalidomide
sedatif dan hipnotik teratogenik
H H
H3C CH3
CO2H HO2C
(S)(+)-Ibuprofen (R)(-)-Ibuprofen
anti-inflamasi 80-90% dimetabolisme jadi (S)(+)
HOH2C
O HOH2C
HO O
HO CH2OH Cl
O HO CH2Cl
OH O
OH OH
OH
O
O
CH2OH
CH2Cl
HO
HO
Sucralose:
Pemanis sintetik
Lebih manis 600x gula
Tidak dimetabolisme
Diastereomer yang berbeda hanya pada satu pusat
kiral disebut epimer.
Contoh:
D-Glukosa D-Manosa
Epimer
Kedua-duanya termasuk aldoheksosa, berbeda pada
konfigurasi C no.2.
Contoh lain:
Pada sintesis Fischer-Kiliani: membentuk 2
diastereomer yang konfigurasinya berbeda pada saat C
no.2
(dibicarakan lebih mendalam pada Bab : Karbohidrat).
1. Urutkan prioritas substituen berikut menurut sistem CIP:
-CH(CH3)2 -CH2Br -CH2CH2Br
2. Manakah btk2 isomer geometri pada senyawa berikut ?
1-butena; 2-butena; 2-metil-2-butena; 2,3-dimetil-2-butena
3. Senyawa meso-asam tartrat tidak bersifat optis aktif SEBAB
Pada struktur meso-asam tartrat tdk terdpt atom C kiral
4. Termasuk isomer apakah asam maleat dan asam fumarat ?
5. Senyawa yg memp pusat C-kiral adalah:
a. 2-metil-1,2-propanadiol b. 1,2-butanadiol c. 2,2-dimetil-1-propanol
d. 2,2-dimetil-1,2-propanadiol e. 2,3-dimetil2,3-butanadiol
6.Pernyataan berikut berlaku pada 2,3-dihidroksibutanadioat....
a. Mengandung 2 atom C-kiral b. mempunyai bentuk meso
c. isomer [2R,3S] dan [2S,3R] adalah identik
d. isomer [2R,3S] optis aktif e. mempunyai empat isomer optis
7. Pengamatan dg polarimeter thd suatu larutan memberikan harga [α] = 0.
Kemungkinan senyawa yg diperiksa adalah....
1. [2S,3S]-butanadiol 2. [2S,3R]-butanadiol 3. [2R,3R]-butanadiol
4. campuran rasemat butanadiol