Anda di halaman 1dari 55

ISOMERI RUANG dan

KEKIRALAN
Dirangkum oleh : Ami Soewandi J.S.
Tutuk B. Soewandi
Isomer
 Isomer : senyawa yang berbeda dengan rumus
molekul sama
 Isomer struktur : isomer dengan keterhubungan
yang berbeda. Ada 3 macam, yaitu : isomer
kerangka, isomer posisi, isomer gugus
fungsi
 Stereoisomer (isomer ruang) : isomer dengan
susunan atom sama tetapi berbeda dalam hal
orientasi atom dalam ruang
Isomer Struktur
Isomer struktur
Isomer dimana atom mempunyai konektivitas berbeda

Isomer kerangka Isomer posisi Isomer gugus fungsi


Isomer dengan panjang Isomer dengan kerangka atom C sama Isomer dengan gugus fungsi
kerangka atom C yang berbeda tetapi beda posisi substituen yang berbeda

H2 C CH CH2 CH3 O
H3C CH2 CH2 CH3
Butana (C4H10) 1-Butena (C4H8) H3C CH2 CH2 C H

H3C CH CH CH3 Butanal (aldehid, C4H8O)


H3C CH CH3
O
2-Butena (C4H8)
CH3
2-Metilpropana (C4H10) H3C CH2 C CH3
2-Butanon (keton, C4H8O)
Macam-macam isomer ruang
a. Konformer :
Pada golongan alkana karena adanya rotasi bebas
pada ikatan tunggal C-C
Terdapat konformer eclipsed dan konformer staggered

b. Isomer geometrik :
Terjadi karena adanya hambatan rotasi bebas,
disebabkan oleh pembentukan cincin (pada sikloalkana)
atau adanya ikatan rangkap (pada alkena).
Dikenal bentuk cis dan trans ( E/ Z)

c. Isomer optik :
Terjadi karena adanya atom C-kiral. Dikenal
enansiomer, diastereomer, dan bentuk meso
Isomer ruang
Stereoisomer:
isomer dengan koneksitas atom sama, beda
orientasi atom dalam ruang

Konformer: Isomer geometrik: Isomer optik:


Isomer ruang disebabkan rotasi Isomer ruang disebabkan Isomer ruang disebabkan
bebas ikatan C-C hambatan rotasi bebas adanya pusat kiral

etanol Enansiomer
OH H OH Hambatan oleh cincin
H H
H Diastereomer
H H H
H
H Hambatan oleh ikatan
H
rangkap dua Bentuk meso
staggered eclipsed

1,2-dimetilsikloheksana 2-butena
CH3
Campuran rasemat
H CH3 H H
CH3 C C C C
CH3 CH3 H H3C CH3
H3C
trans cis trans cis
Kekiralan

 Kiral: dari bahasa Yunani, cheir, (= tangan)


 Benda yang tidak identik dengan bayangan
cerminnya. Dikatakan benda bersifat kiral

 Akiral: objek/benda yang tidak mempunyai sifat


kiral sehingga benda dan bayangan cerminnya
identik.

 Objek akiral minimal mempunyai satu unsur


simetri
 Objek kiral tidak mempunyai unsur simetri
Contoh objek kiral:

Tangan kanan dan tangan kiri saling


merupakan bayangan cermin.

Tangan kanan dan tangan kiri tidak


identik

Tangan bersifat kiral


Jenis unsur simetri :

 Bidang simetri:
suatu bidang maya yang melewati objek dan
membaginya menjadi dua sehingga saling merupakan
bayangan cermin.

 Pusat simetri:
suatu titik yang berorientasi sedemikian rupa
sehingga komponen yang identik berada pada sisi
yang berseberangan dan berjarak sama serta terletak
pada sumbu yang melewati komponen dan titik
tersebut
Unsur –unsur simetri
 Simetri pada benda (objek)
Bidang simetri : bidang yang membagi dua suatu
benda sehingga saling merupakan bayangan cermin
Senyawa kiral
Pada senyawa kiral harus tedapat pusat kiral;
yaitu atom karbon yang mengikat
empat gugus yang berbeda

Molekul dan bayangan


cerminnya tidak identik
Merupakan dua senyawa
yang berbeda

Disebut sepasang
enansiomer
Sepasang Enantiomer
molekul dan bayangan cerminnya tidak identik

bromokloroiodometana 3,4-dihidroksibutanal
Sepasang Enantiomer
molekul dan bayangan cerminnya tidak identik

bidang
cermin

Sifat-sifat enansiomer:
OH OH
a. Sifat fisika sama
b. Sifat kimia sama
c. Memutar cahaya
H H
CH3 H3C bidang terpolarisasi;
HO2C CO2H dengan besar sudut
sama, tetapi arah
(S)(+) asam laktat (R)(-) asam laktat putaran berlawanan
dari jaringan otot dari susu
[] = +13,50 [] = -13,50
Interaksi reseptor dengan molekul obat yang
bersifat kiral
Cahaya Bidang terpolarisasi
Alat: Polarimeter
Cahaya Bidang terpolarisasi melewati
Senyawa Akiral
Bidang terpolarisasi tidak mengalami rotasi
[a] = 0.
Senyawa akiral tidak optis aktif
Cahaya Bidang terpolarisasi melewati
Senyawa Kiral
Bidang terpolarisasi mengalami rotasi
[a] 0.
Senyawa kiral bersifat optis aktif
Polarimeter Mengukur Rotasi Optik
Rotasi spesifik, [α]

[α] = α / cl
a = rotasi yang teramati
c = konsentrasi dalam g/mL
l = panjang tabung dalam dm

Dextrorotary (memutar ke kanan)


ditandai dengan d atau (+),
rotasi searah jarum jam
Levorotary (memutar ke kiri)
ditandai dengan l atau (-),
rotasi berlawanan arah jarum jam
Kemurnian Optik

 Kemurnian optik: suatu ukuran untuk menentukan


komposisi enansiomer tertentu dalam campuran

[]sampel
% Kemurnian optik = x 100%
[]enansiomer murni

 Enansiomerik ekses (e.e): perbedaan antara


persentase kedua enansiomer dalam campuran
[R] - [S]
Enansiomerik ekses (e.e.) = x 100% = % [R] - % [S]
[R] + [S]
Kemurnian Optik vs Enansiomerik ekses

 Kemurnian optik dan enansiomerik ekses mempunyai


pengertian yang sama.
 Bedanya kemurnian optik dapat ditentukan dengan
percobaan;
 sedangkan enansiomerik ekses berdasarkan hasil
perhitungan.
Hasil perhitungan Hasil pengamatan

[]sampel
Enansiomerik ekses (e.e.) = x 100%
[]enansiomer murni
Contoh penentuan kemurnian optik
(enansiomerik ekses)

rotasi teramati = +109.00


109.0
e.e. = x 100
123.0

= 88.6% e.e.
H H
Berarti:
(S)(-) Limonen (R)(+) Limonen enansiomer (+) = 88.6%
[] = -123.00 [] = +123.00 sisanya 11.4% campuran (+) dan (-) sama banyak
(campuran rasemat)
dari lemon dari jeruk
Komposisi campuran adalah:
enansiomer (+) = 88.6% + 5.7% = 94.3%
enansiomer (-) = 5.7%
Enantiomeric Excess
Example: a commercial synthesis of naproxen,
a nonsteroidal anti-inflammatory drug
(NSAID), gives the S enantiomer in 97% ee
CH3

COOH
H3 CO
(S)-Naproxen

Calculate the percentages of the R and S


enantiomers in this mixture
Latihan soal
 Draw Fischer projection of each stereoisomer of 2,3-
dichlorobutane. Identify each stereogenic center as R or S.
Which stereoisomers are chiral? Which are not? Why?

 The specific rotation of pure (-)-cholesterol is -39o. What is the


specific rotation of a sample of cholesterol containing 10% (+)-
cholesterol and 90% (-)-cholesterol?

 If the rotation of optically pure (R)-2-octanol is -100, what is


percentage of the S-enantiomer in a sample of 2-octanol that
has a rotation of -40?
Cara penulisan konfigurasi ruang

pada bidang
CH3 CH3
menuju bidang
C C
menjauhi bidang H H
H3CH2C CH2CH3
OH HO

sepasang enansiomer, dua senyawa yang berbeda

Penamaan enansiomer:
1. konfigurasi absolut ---> [R] dan [S]
2. konfigurasi relatif ---> [D] dan [L]
Konfigurasi Absolut pusat kiral
 Digunakan urutan prioritas C.I.P. (Cahn, Ingold, Prelog)
 Urutan prioritas: 1 > 2 > 3 > 4 (4 = urutan terendah)
 Letakkan prioritas terendah paling jauh dari mata
 Gambar lengkungan panah 1-2-3
 Memutar searah jarum jam (kanan)  [R]
 Memutar berlawanan jarum jam (kiri)  [S]

1 1

4 4
2 2
3 3
searah jarum jam: (R) berlawanan jarum jam: (S)
Aturan Prioritas C.I.P.
(Cahn-Ingold-Prelog)
1. Setiap atom yang terikat pada pusat kiral diberi prioritas
berdasarkan nomor atom; makin tinggi nomor atom, prioritasnya
juga makin tinggi

(1) (6) (7) (8) (16) (17) (35) (53)


-H -CH3 -N H2 - OH - SH - Cl - Br -I
Increasing priority

2. Bila prioritas tidak dapat ditentukan karena merupakan atom yang


sama, maka dilihat pada nomor atom yang berikutnya; prioritas
ditentukan oleh perbedaan pertama

(1) (6) (7) (8)


- CH 2 -H - CH 2 -CH 3 - CH 2 -N H2 - CH 2 -OH
Increasing priority
Aturan Prioritas C.I.P.
(lanjutan)
3. Atom-atom dengan ikatan rangkap dua atau rangkap
tiga, dijabarkan menjadi jumlah ikatan tunggal pada
atom yang sama
C C
is treated as
-CH=CH2 -CH-CH2

O O C
is treated as
-CH C O
H
C C
is treated as
C CH C C H
C C
Menentukan Prioritas setiap gugus pada pusat
asimetri
F
I I 1

diputar [S]

Cl 4 H 2 H
F Cl
H F Cl
[R] 3 [R] I
bila sepasang substituen ditukar
tempatnya, menjadi bentuk
enansiomernya

mata dari
belakang bidang
I
Cl I

diputar
H
Cl
H F F
Asam Laktat

1
OH 1 OH

4 4
H H
CH3 H3C
HO2C 2 3 2
CO2H
3

(S) (R)
Beberapa contoh senyawa kiral
1 2
H O
OH CH2Cl 2
C

3 1
H3 CH 2C 2 3 OH 4
CH 2OH (H3 C) 2HC
1 H
H HO
CH3 CH 2OH
4 4 3
(S)-1,2-butanadiol (R)-1-kloro-2,3-dimetilbutan-2-ol (R)-2,3-dihidroksipropanal
= (R)-gliseraldehid

Tentukan konfigurasi absolut senyawa berikut

a H b c d
CO 2H CH3
HOH 2C Br H 3CH2C
NH 2

H3 C OH
CH2 Br H
HOH 2CH 2C H3 C CH 2OH CH 2OH
CH2 CH 3
Soal latihan
Tentukan konfigurasi pusat kiral, kemudian beri nama UPAC:
CH3 H O
OH C
C C C
H H3C CO2H OH
CO2H H
HS H CH2OH

Masing-masing pasangan senyawa berikut, tentukan apakah


merupakan sepasang enansiomer atau senyawa yang sama
( a) Br CN ( b) CO2H Br

C C C C
H3C H H H
CN CH3 Br CN
H Br NC HO2C

( c)
CH3 OH ( d)
CH3 CO2H
C C C
H H H C
OH CH2CH3 CO2H H3C
H3CH2C H
H3C H2N H2N
Konfigurasi Relatif
(e.g. Karbohidrat)
CHO
Konfigurasi relatif
H OH R Ditandai oleh D atau L
D dan L sepasang enansiomer
HO H S (membandingkan proyeksi Fisher)

H OH R Seri D :
Bila gugus –OH pada C-kiral yang
H OH R paling jauh dari C=O terletak di
sebelah kanan
CH2OH
(+) dan (-) :
D(+)-Glukosa
Ditentukan dengan alat Polarimeter
Proyeksi Fischer
Aturan mengubah konfigurasi ruang menjadi Proyeksi
Fischer:
 ikatan mendatar (kiri & kanan) menuju bidang
 ikatan tegak (atas & bawah) menjauhi bidang

OH OH
OH

H CO 2H H CO 2H
H
CH3 CH 3
HO2C CH3

konfigurasi ruang Proyeksi Fischer


Penentuan Konfigurasi Absolut pada
Proyeksi Fischer
1
OH OH 1OH
4 2
H CO 2H H CO 2H
4
H
CH3 3 CH3
HO2C 3 CH3
2 (S) (S) (S)

OH 1 OH
2 3
HO2C CH3 HO 2C CH3

H H4

(S) (S)
Penentuan Konfigurasi Absolut
pada Proyeksi Fischer

Pada Proyeksi Fischer:

Gugus prioritas terendah di atas / di bawah:


1-2-3 : memutar ke kanan  (R)
memutar ke kiri  (S)

Gugus prioritas terendah di kiri / di kanan:


1-2-3 : memutar ke kanan  (S)
memutar ke kiri  (R)
Mengubah Penulisan Proyeksi Fischer

 Satu substituen tetap, tiga lainnya diputar 


konfigurasi absolut tetap
2
CO2H
1 OH
2 3 3 1
HO 2C CH3 H3C OH

H4 H4
(S)
(S) 3
CH3
1 OH
2 3 2 4
HO2C CH3 HO 2C H

H4 1 OH

(S) (S)
Mengubah Penulisan Proyeksi Fischer

 Posisi substituen diputar 1800 


konfigurasi absolut tetap

HO H3C HO
180 0 1800
H CO2H HO2C H HO2C H

CH3 OH CH3

(S) (S) (R)


dua pasangan substituen satu pasangan substituen
ditukar tempatnya ditukar tempatnya
konf igurasi tetap konf igurasi dibalik
Mengubah Penulisan Proyeksi Fischer

 Posisi substituen diputar 900 


pembalikan konfigurasi absolut

HO 0
H H3C
90 0
90
H CO2H H3C OH HO2C H

CH3 CO2H OH

(S) (R) (S)

semua substituen diputar 900, semua substituen diputar 900,


konf igurasi dibalik konf igurasi dibalik
Enantiomer & Diastereomer

 Molekul yang mempunyai 1 pusat kiral,


maka ada 21 = 2 stereoisomer yang
mungkin terjadi (sepasang enansiomer)
 Untuk molekul dengan 2 pusat kiral,
maksimum mempunyai 22 = 4 stereoisomer
 Untuk molekul dengan n pusat kiral,
maksimum mempunyai 2n stereoisomer
Enansiomer & Diastereomer
 2,3,4-Trihidroksibutanal
 Dua pusat kiral
 terdapat 22 = 4 stereoisomer; merupakan dua pasang
enantiomer

CHO OHC CHO OHC


H OH HO H H OH HO H
C C C C

C C C C
H OH HO H HO H H OH
CH 2OH HOH2C CH2OH HOH 2C

sepasang enansiomer sepasang enansiomer


(eritrosa) (treosa)
2,3,4-Trihidroksibutanal
Diastereomer:
 Stereoisomer yang bukan bayangan cermin
 Merujuk hubungan antara dua stereoisomer atau lebih
CHO CHO CHO CHO

2 2 2
H OH HO H H OH HO H
2
3 3 3
H OH HO H HO H H OH
3
CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH

(I) 2R,3R (II) 2S,3S (III) 2R,3S (IV) 2S,3R

Hubungan antar isomer optis:


(I) & (II) : enansiomer (I) & (III) : diastereomer
(III) & (IV) : enansiomer (I) & (IV) : diastereomer
(II) & (III) : diastereomer
(II) & (IV) : diastereomer
Diastereomer (konfigurasi ruang)

H OH
H OH

H3C 3 2 CO 2H
H3C 3 2 CO 2H

H Br
Br H
(2S,3S) (2S,3R)

C2 : stereokimia sama (S)


C3 : stereokimia berlawanan
Identik, Enansiomer atau Diastereomer?

a) H CH2CH3

Br CH3 & H CH3

CH2CH3 Br

CH3
b)
H
HO H NH2
CH3
C C &
H
H OH
NH2
H3C
CH3
2,3,4-Trikloroheksana (n =3)
Berapa isomernya? 2n = 8
CH3 CH3 CH3 CH3

(S) H Cl Cl H (R) H Cl Cl H

(S) H Cl Cl H (R) H Cl Cl H

(R) H Cl Cl H (S) Cl H H Cl

CH2CH3 CH2CH3 CH2CH3 CH2CH3

CH3 CH3
CH3 CH3
H Cl Cl H
Cl H H Cl
Cl H H Cl
H Cl Cl H
H Cl Cl H
H Cl Cl H
CH2CH3 CH2CH3
CH2CH3 CH2CH3
Asam Tartrat

Asam tartrat:
n = 2; jumlah isomer optik hanya 3
(R,R) (S,S) (R,S) (S,R)
CO2H CO2H CO2H CO2H

H OH HO H H OH HO H

HO H H OH H OH HO H

CO2H CO2H CO2H CO2H

enansiomer identik
Campuran Rasemat
(R,R) (S,S)
CO2H CO2H

H OH HO H

HO H H OH

CO2H CO2H

Campuran rasemat:
campuran sama banyak (50:50) sepasang enansiomer

(R,R)-Asam tartrat (S,S)-Asam tartrat (+/-)-Asam tartrat


tl (0C) 168-170 168-170 210-212
[a] (0) -12 +12 0
r (g/mL) 1,7598 1,7598 1,7723
Senyawa Meso
Mengandung atom C asimetris
Mempunyai bidang simetri
Tidak optis-aktif ; [a] = 0
(R,S) (S,R)
CO2H CO2H

bidang
H OH HO H
cermin
H OH HO H

CO2H CO2H

putar 1800
identik
Sifat-sifat Senyawa Stereoisomer

 Enantiomer mempunyai sifat fisika dan sifat kimiawi


yang sama dalam lingkungan akiral
 Diastereomer adalah senyawa yang berbeda dan
mempunyai sifat fisika dan kimiawi yang berbeda
pula.
 Contoh :
meso asam tartrat, mempunyai sifat fisika dan
kimiawi yang berbeda dari bentuk enansiomernya:
(+)-asam tartrat dan (-)-asam tartrat
Soal Kuiz (15 menit)
1.Berapa jumlah isomer optiknya?
a. 2-kloro-4-metilpentana
b. 3-kloropentana
c. 3-kloropentan-2-ol
d. 2,3-dikloropentana
e. 2,3-diklorobutana
2. Gambar strukturnya dengan proyeksi Fischer:
a. [R]-1,2-diklorobutana
b. [S]-pentan-2-ol
c. [2R,3R]-pentana-2,3-diol
3. Beri nama IUPAC senyawa berikut :
a. CH2OH b. CH(OH)CH3

C C
H3C H
CH2CH(Cl)CH3 H3C
H CH2OH
Resolusi Campuran Rasemat (1)
 Campuran rasemat: campuran sama banyak
dari dua enansiomer
 Karena campuran rasemat terdiri dari molekul
memutar-kanan dan memutar-kiri sama
banyak, maka rotasi spesifik = 0
 Campuran rasemat bersifat optis-inaktif

 Resolusi: pemisahan campuran rasemat


menjadi enansiomernya
Resolusi Campuran Rasemat (2)
 Resolusi adalah peristiwa pemisahan sepasang enansiomer
(campuran rasemat) dengan cara mengubah menjadi dua
diastereomernya
 Diastereomer adalah dua senyawa yang berbeda dan sifat
fisikanya juga berbeda
 Resolusi secara kimiawi yang umum dilakukan yaitu dengan cara
pembentukan garam

RCOOH :B RCOO HB
(R,S)-Asam (R)-Basa (R,R)-Garam (S,R)-Garam
karboksilat
diastereomer
 Setelah diastereomer terpisah, masing-masing enansiomer
diubah menjadi asam semula
Resolusi Campuran Rasemat (3)
 Campuran asam rasemat dipisahkan dengan menggunakan basa
kiral komersial, misalnya 1-feniletanamina
NH2 NH2

(S)-1-Feniletanamina (R)-1-Feniletanamina
 Campuran basa rasemat dipisahkan dengan menggunakan asam
kiral; misalnya:
OH O O H3C CH3
HO HO HO2C CO2H
OH OH
O OH CH3
O OH
(2R,3R)-(+)-Asam tartrat (S)-(-)-Asam malat (1S,3R)-(+)-Asam kamforat
Resolusi Campuran Rasemat (4)
 Digunakan enzim untuk memisahkan campuran rasemat

O OEt EtO O

CH3 H3C

H3CO OCH3
Ester etil (S)-naproxen Ester etil (R)-naproxen
( tidak terpengaruh oleh esterase)
1. esterase NaOH, H 2O
2. HCl, H 2O O OH

CH3

H3CO
(S)-naproxen
Manfaat Stereoisomer
(dalam mengenal khasiat obat)

Sepasang enansiomer mempunyai aktivitas biologis yang berbeda

O O O O
H NH H NH
N O N O

O O
(R)(+)-Thalidomide (S)(-)-Thalidomide
sedatif dan hipnotik teratogenik
Asam a-(p-isobutilfenil)propionat

H H
H3C CH3
CO2H HO2C

(S)(+)-Ibuprofen (R)(-)-Ibuprofen
anti-inflamasi 80-90% dimetabolisme jadi (S)(+)

Anda mungkin juga menyukai