ISOMER
STANDAR KOMPETENSI :
dan makromolekul
KOMPETENSI DASAR :
4.1. Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan
4.2. Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan
lemak
INDIKATOR :
URAIAN MATERI
ISOMERI
sehingga sifat isomer yang satu berbeda dengan isomer yang lain
Jenis-jenis isomeri :
A. Isomeri Struktur
1. Isomeri Kerangka
2. Isomeri Posisi / Tempat
3. Isomeri Fungsi
B. Isomeri Ruang
1. Isomeri Geometrik (= isomeri cis – trans)
2. Isomeri Optik
A. 1. ISOMER KERANGKA
suatu zat yang mempunyai rumus molekul sama tetapi mempunyai rangka
atom C (struktur atom C) berbeda
CH3
2 – metil propana
A. 2. ISOMER POSISI
suatu senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, gugus fungsi juga
sama hanya posisi (letak) gugus fungsi berbeda.
Isomer ini berlaku untuk senyawa yang mempunyai gugus fungsi seperti
pada :
OH
2 – propanol
A. 3. ISOMER FUNGSIONAL
senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya
berbeda
butanal 2-butanon
CH2 – CH2
posisi
rangka
fungsional
BENTUK
R R R B
C = C C = C
B B B R
cis trans
gugus yang sama pada posisi gugus yang sama pada posisi paling
Selain bentuk di atas , ada aturan menentukan bentuk cis dan trans, yaitu :
1. A A A C
C = C C = C
B C B A
cis trans
2. P R P S
C = C C = C
Q S Q R
(A) (B)
jika (A) = cis , (B) = trans , jika (A) = trans , (B) = cis
contoh :
H H CH3 H
C =C C = C
d. (CH3)2C = C(CH3)2
CH3
isomer optik ?
COOH
CH3 CH3
HO C H H C OH
COOH COOH
1. Jenis zat
2. Konsentrasi larutan
3. Tebal lapisan larutan
4. Jenis sinar yang digunakan
5. Suhu
6. Jenis Pelarut
Isomer Optis*
Louis Pasteur, seorang ilmuwan Perancis, pada pertengahan abad ke-19
(tahun 1867) mengadakan percobaan yaitu mengamati kristal garam natrium
amonium tartrat dengan kaca pembesar (lup) . Hasil pengamatan menunjukkan
gejala bahwa semua kristal garam tartrat ada yang bersifat ke kiri dan ada yang
bersifat ke kanan. Hal ini dimungkinkan karena molekul-molekul kristal garam
natrium amonium tartrat tersebut memiliki sifat optis. Artinya jenis molekul
garam tartrat yang satu merupakan bayangan cermin bagi jenis molekul garam
tartrat yang lainnya. Jenis molekul yang demikian disebut molekul kiral.
Benda kiral adalah benda yang dapat dikenal melalui bayangan cermin. Ia
tidak identik atau tidak dapat dihimpitkan dengan bendanya sendiri.
suatu campuran yang terdiri dari 50% pemutar kiri dan 50% pemutar
kanan, sehingga campuran itu tidak lagi memutar bidang polarisasi
H C H
H C Cl
Cl
H C Cl
Menurut Van’t Hoff dan Le Bel, jika atom C mengikat 4 gugus yang
berbeda (atom C* asimetris) terletak pada sudut-sudut tetrahedral, akan
terdapat kemungkinan terbentuk 2 struktur molekul senyawa karbo
1. Struktur molekul dari rantai atom karbon ditulis memanjang dari atas ke
bawah
2. Senyawa yang mengandung gugus fungsi aldehid, keton atau kelompok
asam karboksilat, selalu ditulis dipuncak struktur
3. Atom atau gugus lain yang terikat pada atom C* ditulis mendekati
pandangan pembaca dan selalu dalam posisi horizontal
4. Ujung rantai C yang berupa gugus ditulis menjadi pandangan pembaca
5. Senyawa CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH dan CH3 – CH(OH) – CH2 – CH3
merupakan isomer ….
A. rangka D. cis - trans
B. posisi E. optik
C. fungsional
Cl C2H5
C = C
CH3 CH3
25. Senyawa alkohol di bawah ini yang bersifat optis aktif adalah ….
A. 2 – propanol
B. 2 – metil – 2 – propanol
C. 2 – butanol
D. 3 – pentanol
E. 2 – metil – 2 – butanol PERINTIS / 83
KEGIATAN BELAJAR 2
URAIAN MATERI
I. REAKSI SUBSTITUSI
atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan
oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada
R – x + R’ – y R – y + R’ - x
1. Halogenasi hidrokarbon
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl (monosubstitusi)
contoh :
O O
contoh :
Cl OH
CH2 – O – C
O CH2 - OH
CH – O – C + 3NaOH 3R – COONa +
R CH - OH
CH2 – O – C CH2 - OH
G. Pembuatan alkohol dari alkil halida , di mana atom halogen diganti oleh
gugus – OH
CH3 – CH2 – Cl + AgOH CH3 – CH2 – OH + AgCl
ikatan rangkap
ikatan rangkap 3
ikatan C = O
ikatan C N
H Cl
alkuna alkena
alkena alkana
O O- OH
O O- OH
contoh :
H Cl
Bagaimana pada alkena tak simetris ? Pada alkena tak simetris terjadi
polarisasi. Hal ini disebabkan karena atom H dan gugus alkil adalah gugus
yang sifatnya mendorong elektron. daya dorong elektron gugus alkil lebih
kuat dari pada atom H, makin besar gugus alkilnya makin kuat daya
dorong elektronnya. Sesuai dengan urutan : H < CH3 < C2H5 < C3H7 , dan
seterusnya.
contoh :
H H H H
H3C – C = C – H + H – Cl H3C – C – C – H
+ - + - Cl H
OH
Cl Cl
R – CH = CH – R’ + Br2 R – CH – CH – R’
Br Br
C–C C=C+X–Y
X Y
H H
H OH
Cl H
1. Atom O dari oksidator akan menyerang atom H yang terikat pada atom C
gugus fungsional. Jika atom C gugus fungsional tidak mengikat H, maka
oksidasi tidak berlangsung
2. Jika pada hasil oksidasi terdapat dua gugus –OH yang terikat pada C yang
sama, maka hasil oksidasi itu akan segera terurai melepaskan air (H 2O)
1. Oksidasi alkohol
Atom O dari oksidator akan menyerang atom H yang terikat pada atom C
yang mengikat –OH
OH [O] OH O
CH3 [O]
CH3 – C – OH tidak teroksidasi
CH3
2 – metil – 2 – propanol
O [O] O
CH3 – C – H CH3 – C – OH
O [O] O
H – C – OH HO – C – OH CO2 + H2O
asam formiat
V. REAKSI REDUKSI
Alkanal (aldehida) mereduksi larutan Fehling (larutan yang
mengandung CuO), menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah.
O O
CH3 – CH2 – CH2 – COOH + CH3 – CH2 – OH CH3 – CH2 – CH2 – COO –
CH2 – CH3 + H2O
LATIHAN SOAL :
8. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH dipanaskan 180oC dengan H2SO4 pekat akan
menghasilkan ….
A. 2 – butena
B. 3 – butena
C. 2 – metil – 1 – propena
D. 1 – butena
E. 3 - metil – 1 – butena
10. Suatu alkena rantai cabang memiliki 5 atom C. Reaksi addisi dengan air
brom menghasilkan senyawa 1,2 – dibromo – 2 – metil butana, nama
alkena tersebut ….
A. 1 – butena
B. 2 – butena
C. 3 – metil – 2 – butena
D. 2 – metil – 1 – butena
13. Reaksi : CH3 – CH2 – OH + HBr CH3 – CH2Br + H2O disebut reaksi
A. substitusi D. eliminasi
B. addisi E. oksidasi
C. polimerisasi
17. Jika propena direaksikan dengan bromin dalam CCl 4, hasil reaksinya
adalah ….
A. 1 – bromopropana
B. 2-bromopropana
C. siklopropana
D. 1,2 – dibromopropana
E. 1,3 – dibromopropana
25. Reaksi etena dan air untuk membuat etanol termasuk jenis reaksi ….
A. addisi D. dehidrasi
B. substitusi E. oksidasi
C. eliminasi
26. Pada reaksi antara C2H5OH dengan logam Na. Proses yang terjadi adalah
A. substitusi OH oleh Na
B. substitusi H yang terikat pada O oleh Na
C. substitusi H yang terikat pada C oleh Na
D. substitusi semua H oleh Na
E. terputusnya ikatan antara kedua atom C
28. Jika metil bromida direaksikan dengan natrium metoksida, akan terbentuk
A. metoksi metana D. etil bromida
B. metoksi etana E. etoksi etana
C. metil etil bromida
29. Hasil reaksi addisi HCl dengan senyawa 2 – metil – 2 – butena adalah ….
A. 2 – metil – 2 – klorobutana
B. 3 – metil – 2 – butana
C. 3 – metil – 3 – klorobutana
D. 3 – kloropentana
E. 2 – metil – 3 – klorobutana
31. Pada addisi metil asetilena dengan HCl berlebih akan terbentuk ….
A. 1,1 – dikloroetena
B. 1,2 – dikloropropana
C. 1,1 – dikloropropana
34. Hasil oksidasi senyawa P adalah senyawa Q. Jika Q dioksidasi lebih lanjut
terbentuklah asam etanoat. Gugus fungsional yang dikandung P
adalah ….
A. -CHO D. – C=O
B. -OH E. – COOH
C. -O –
35. Etena dapat diubah menjadi etanol dan asam etanoat seperti pola proses
berikut :
proses P proses Q
36. Suatu senyawa C4H10O mempunyai titik didih tinggi dan tidak dapat
dioksidasi. Senyawa itu adalah ….
A. 1 – butanol
B. 2 – butanol
C. dietil eter
D. 2 – metil – 1 – propanol
E. 2 – metil – 2 – propanol
37. Satu senyawa C5H12O dapat bereaksi dengan logam Na, dan jika dioksidasi
akan menghasilkan zat yang dapat memerahkan lakmus. Senyawa itu
adalah ….
A. 1 – pentanol
B. 2 – pentanol
C. 3 – pentanol
D. 2 – metil – 2 – butanol
E. 3 – metil – 2 – butanol
38. Uap metanol dan udara yang dialirkan melalui tembaga panas akan
membentuk ….
A. ester
B. etanol
C. aseton
D. formaldehida
E. asam karboksilat
40. Suatu senyawa jika ditetesi larutan Fehling akan menghasilkan endapan
merah bata. Senyawa itu pasti mengandung gugus ….
A. -OH D. –COOH
B. -CO- E. –COO-
C. –CHO
41. Suatu senyawa C5H12O bersifat optis aktif, dan jika dioksidasi
menghasilkan zat yang memberikan endapan merah terhadap uji Fehling.
Senyawa itu adalah ….
A. 1 – pentanol
B. 2 – pentanol
C. 2 – metil – 1 – butanol
D. 3 – metil – 2 – butanol
E. 3 – metil – 1 – butanol
45. Sebanyak 30 gram alkohol jenuh valensi 1 dapat bereaksi dengan logam
natrium dan terjadi 5,6 liter hidrogen. Alkanol tersebut adalah ….
A. etanol D. butanol
B. propanol E. pentanol
C. 2 – metil propanol
46. Suatu alkena dibakar sempurna dengan O2 menghasilkan CO2 dan H2O.
Jika dengan perbandingan volum alkena : O2 = 1 : 6, alkena tersebut di
addisi dengan HCl dan kemudian hasilnya ditambah KOH dalam air, maka
senyawa hasil akhir adalah ….
A. propena D. 2 - butanol
B. butena E. butil klorida
C. butanol
50. Asam metanoat dapat membentuk endapan merah Cu2O jika ditetesi
larutan Fehling SEBAB Asam metanoat termasuk asam karboksilat jenuh