Anda di halaman 1dari 40

PENGIKATAN DAN

ISOMERISME

KELOMPOK 5:
- Nabilah Nov Fikriyyah
- Okta Latifa
- Rimbi Brahma Cari
1.1 BAGAIMANA ELEKTRON
TERSUSUN DALAM ATOM
Atom mengandung sebuah nukleus kecil padat
dan dikelilingi oleh elektron-elektron.
Inti terdiri atas sejumlah proton, neutron yang
netral, dan dikelilingi oleh eletron. Kecuali
hidrogen yang hanya berinti satu proton
Nomor atom unsur sama dengan jumlah proton di
inti.
Bobot atom ialah jumlah proton dan neutron di
dalam inti.
Elektron terletak di dalam orbital. Orbital
dikelompokkan ke dalam kulit. Satu orbital hanya
dapat menampung maksimal dua elektron.
Elektron valensi terletak di kulit terluar. Elektron
valensi adalah elektron yang terlibat dalam
pembentukan ikatan kimia.

Dalam pembentukan ikatan kimia, atom-atom akan


membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur
gas mulia golongan VIIIA (Aturan Oktet).
1.2 IKATAN IONIK DAN KOVALEN
Ikatan Ionik
Ikatan ionik terbentuk melalui transfer satu atau
lebih elektron valensi dari satu atom ke atom
lainnya.
Ikatan ionik tersusun atas kation yang bermuatan
positif dan anion yang bermuatan negatif.
Atom elektropositif memberikan elektron dan
membentuk kation.

Atom elektronegatif menerima elektron dan


membentuk anion.

Secara umum senyawa ionik terbentuk bila atom


elektropositif dan atom elektronegatif
berinteraksi.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terbentuk bila dua atom bersama-
sama menggunakan satu atau lebih pasangan
elektron.
Dua atau lebih atom yang terhubung oleh ikatan
kovalen akan membentuk suatu molekul.
Dua atom hidrogen bergabung membentuk
satu molekul, kalor dilepaskan.

Kalor (energi) harus dipasok agar ikatan dalam


molekul hidrogen putus menjadi atom-atomnya.

Untuk memutus 1 mol molekul hidrogen


menjadi atom-atomnya diperlukan 104 kkal
(435 kJ) kalor, dan energi ini disebut energi
ikatan atau BE.
1.3 KARBON DAN IKATAN
KOVALEN
Karbon tidak bersifat elektropositif kuat
atau elektronegatif kuat dikarenakan
letaknya di tengah tabel berkala.
Karbon biasanya membentuk ikatan
kovalen dengan atom lain melalui
pemakaian elektron secara bersama.
1.4 IKATAN TUNGGAL KARBON-
KARBON
Sifat unik atom karbon ialah kemampuannya
untuk berbagi elektron tidak saja dengan unsur
yang berbeda tetapi juga dengan atom karbon
lain.
Pada etana dan heksakloroetana, setiap karbon
terhubung dengan karbon lain dan dengan tiga
atom hidrogen atau tiga atom klorin.

Sama halnya dengan molekul hidrogen, kalor


diperlukan untuk memutus ikatan karbon-karbon
etana dan menghasilkan dua fragmen CH
(radikal metil).

Suatu radikal ialah fragmen molekul dengan


elektron tak berpasangan yang jumlahnya gasal.
1.5 IKATAN KOVALEN POLAR

Ikatan kovalen polar ialah ikatan kovalen yang


pasangan elektronnya tidak terbagi merata di
antara kedua atomnya.
Pasangan elektron pengikatan, yang terbagi tidak
secara merata, lebih condong ke arah klorin.

Jika bergerak dari kiri ke kanan tabel dalam


periode tertentu, unsur menjadi lebih
elektronegatif.

Jika bergerak dari atas ke bawah tabel dalam


golongan tertentu, unsur menjadi kurang
elektronegatif.
1.6 IKATAN KOVALEN MAJEMUK

Atom dapat terbagi lebih dari sepasang


elektronnya untuk melengkapi kulit
valensinya.
Ikatan rangkap adalah apabila terdapat
dua pasang elektron digunakan bersama
di antara dua atom.

Elektron nonpengikatan atau pasangan


elektron bebas terletak pada satu atom.
Pada ikatan rangkap tiga, tiga pasang elektron
digunakan bersama di antara dua atom.

Selain dengan ikatan tunggal, atom karbon


dapat dihubungkan satu dengan yang lain
melalui ikatan rangkap atau ikatan rangkap
tiga. Jadi, ada tiga hidrokarbon yang memiliki
dua atom karbon per molekul: etana, etena,
etuna.
1.7 VALENSI

Merupakan jumlah ikatan yang dapat oleh atom


unsur, biasanya dengan banyaknya elektron( e )
yang diperlukan untuk melengkapi kulit valensi.

Jumlah elektron valensi dan valensi sama dengan


banyak elekton dalam kulit penuh.

Contoh: Atom Oksigen (6 elektron valensi)


memiliki valensi 2.
1.8 ISOMERISME

Rumus
molekul ( molecular formula):
Menyatakan banyaknya atom yang ada.
Contoh: rumus molekul air

Rumus struktur (structural formula)


Menyatakan agaiman atom tersusun.
Contoh: rumus struktur air H-O-H.

Isomer:
Molekul yang memiliki jenis dan jumlah atom
sama tetapi berbeda susunan.
Isomer struktural (konstitusional):
urutan atom-atom yang diikat (rumus struktur)
berbeda.
Isomer ruang (stereoisomer):
strukturnya sama, tetapi berbeda konfigurasi di
dalam ruang. ISOMER KERANGKA
pola ikatan
berbeda ISOMER POSISI
ISOMER
STRUKTURAL ISOMER FUNGSIONAL
(METAMER)

ISOMER TAUTOMER

berdasarkan ENANTIOMER
pola ikatan struktur
sama STEREOISOMER DIASTEREOMER
susunan dalam (ISOMER RUANG)
ruang berbeda KONFORMER
berdasarkan (ROTAMER)
kemudahah
ISOMER KONFIGURASI
untuk saling
(ISOMER GEOMETRI)
dipertukarkan
Isomer kerangka:

CH2 CH2 CH3


CH3 CH2 CH3
CH3 C CH3
CH3 CH3
CH CH3
CH3 CH2

Isomer posisi (kedudukan):

CH2 CH2Cl CH2 CH2


CH3 CH2 CH3 NH CH3

Cl
NH CH2
CH CH3 CH3 CH2 CH3
CH3 CH2
Isomer fungsional (metamer):

CnH2n: alkena dan sikloalkana


CnH2n2: alkuna, sikloalkena, diena
CnH2n+2O: alkohol, eter
Isomer Sifat fisik Sifat kimia
Cairan tak berwarna Reaksi dengan logam Na
CH3CH2OH
(td 78,5 oC) menghasilkan gas H2
Gas tak berwarna Tidak bereaksi dengan
CH3OCH3
(td 23,6 oC) logam Na

CnH2nO2: asam karboksilat, ester


CnH2nO: aldehida, keton, alkenol, sikloalkohol, sikloeter
1.9 PENULISAN RUMUS
STRUKTUR
Mulai dengan menulis rantai lurus, pada rantai
lurus tiap karbon ujung tersisa tiga valensi dan
H H H H H
dua valensi pada karbon tengah.
H C C C C C H
H H H H H

untuk menemukan isomer, ubah menjadi rantai


bercabang dengan mengurangi karbon pada
rantai terpanjang dan menghubungkan pada
karbon tengah. H H H H
H C C C C H
H H H
H C H
H
1.10 RUMUS STRUKTUR
SINGKAT

Rumus struktur lengkap: semua ikatan digambarkan

H
H H H H H
H C H
H C C C C C H H H
H H H H H H C C C H
H H H H H H
H C H
H C C C C H H
H H H
H C H
H
Rumus struktur singkat: ikatan CH tidak digambarkan

CH3
CH3CH2CH2CH2CH3
CH3CHCH2CH3
CH3 C CH3
CH3
CH3

CH3(CH2)3CH3 (CH3)2CHCH2CH3 (CH3)4C

Rumus garis: ikatan CC digambarkan sebagai garis


Contoh:

H Cl H Cl Cl
H C C C H CH3CCH3 atau CH3CCl2CH3

H Cl H Cl Cl

CH2 H H
H C H H
C CH3
CH3 CH2 H C C C C H
H H H
1.11 MUATAN FORMAL

Muatan formal pada suatu atom dalam molekul


tau ion yang berikatan kovalen ialah jumlah
elektron valensi pada atom netral dikurangi
jumlah ikatan kovalen atom dan jumlah elektron
yang tidak digunakan bersama.
Muatan formal = V (M + I)


V = e val pada atom netral


M = e bebas I = e ikatan
+
NH4 :

H +
MF N = 5 (0 + 8) = +1

H N H
MF setiap H = 1 (0 + 2) = 0
H
Jadi, atom N yang bermuatan positif.


NH2 :


H N H MF N = 5 (4 + 4) = 1

MF setiap H = 1 (0 + 2) = 0

Jadi, atom N yang bermuatan negatif.


1.12 RESONANSI

Struktur resonansi suatu molekul ialah dua atau


lebih struktur dengan susunan elektron berbeda
dan susunan atom identik.
Struktur resonansi berbeda dengan isomerisme.
Contoh: Struktur ion karbonat, CO32, akan
mengandung 2 ikatan CO dan 1 ikatan C=O
2
O MF C = 4 (0 + 8) = 0

C O MF O = 6 (4 + 4) = 0 (untuk C=O)
O
MF O = 6 (6 + 2) = 1 (untuk CO)

Muatan negatif terbagi di antara kedua atom O yang berikatan tunggal akan terdapat 3 struktur yang susunan

atomnya sama, tetapi berbeda susunan elektronnya.


Struktur ini memiliki susunan atom yang identik.
Perbedaannya hanyalah pada susunan elektronnya.

O O O
C O C O C O
O O O

Jika digambarkan dengan panah lengkung akan


menunjukkan bagaimana pasangan elektron dapat
dipidahkan.

O O O
C O C O C O
O O O
Tidak satu pun struktur tersebut secara tepat
menyatakan ion karbonat yang sebenarnya.
Struktur yang benar ialah rata- rata dari ketiganya:
hibrid resonansi.

Setiap ikatan karbon-oksigen dalam ion karbonat


bukan merupakan ikatan tunggal atau rangkap,
tetapi diantaranya.

2
O
C O
O
1.13 MAKNA PANAH

Panah lengkung ()menunjukkan gerakan


1.
elektron dalam struktur resonansi dan dalam
reaksi
2. Panah lengkung setengah mata panah (panah
mata kail) menyatakan gerakan satu elektron
3. Panah lurus () mengarah dari reaktan ke produk
dalam persamaan reaksi kimia

4. Panah lurus bermata dua )untuk menyatakan


struktur resonansi.
1.14 PENGIKATAN DARI SUDUT PANDANG ORBITAL;
IKATAN SIGMA

Orbital s berbentuk bola : gerakan elektron


terbatas dikawasan bola sekitar inti
Tiga orbital p berbentuk cuping dan saling tegak
lurus, mengarah ke sumbu koordinat x, y dan z
Dalam pengikatan (sudut pandang orbital), atom saling mendekat
sehingga orbital atomnya dapat saling tumpang-tindih hingga
membentuk ikatan.

Orbital dalam molekul hidrogen (H) : bentuk silinder sepanjang


sumbu antar nukleus HH, orbital seperti ini disebut orbital sigma
() dan ikatannya dinamakan ikatan sigma (sigma bond)
1.15 ORBITAL HIBRID SP KARBON

orbital hibrid sp ialah orbital berbentuk p yang


terdiri dari satu bagian sifat s dan tiga bagian
sifat p

Orbital hibrid dapat membentuk ikatan sigma


melalui tumpang tindih dengan orbital hibrid lain
atau dengan orbital atom yang tak terhibridisasi
1.16 KARBON TETRAHEDRAL;
PENGIKATAN DALAM METANA
Dalam metana terdapat empat ikatan sigma C-H sp-s,
masing-masing mengarah dari atom karbon ke salah satu
dari empat pojok tetrahedron beraturan

Salah satu ciri tetrahedron beraturan adalah pada pusat


dan dua pojok suatu tetrahedron membentuk bidang yang
tegak lurus memotong bidang yang serupa yang terbentuk
oleh pusat dan pojok lainnya
1.17 PENGGOLONGAN MENURUT
KERANGKA MOLEKUL

hidrokarbon

asiklik siklik

karbosikli heterosikli
k k

Senyawa Senyawa
aromatis asiklik
SENYAWA ASIKLIK

asiklik = tidak melingkar

rantai atom karbonnya tidak mempunyai


cincinrantai karbon terbuka

Rantai karbonnya bisa lurus atau juga bercabang


SENYAWA KARBOSIKLIK
Karbosiklik mempunyai cincin yang terbentuk
hanya dari atom karbon

Senyawa aromatis = terdiri atas 6 atom karbon


atau lebih yang memiliki ikatan rangkap 2
terkonjugasi
contoh:

Senyawa alisiklik = memiliki ikatan tunggal


contoh:
SENYAWA HETEROSIKLIK

Heterosiklik memiliki cincin yang mengandung


sekurang-kurangnya satu atom yang bukan karbon

Anda mungkin juga menyukai