Anda di halaman 1dari 6

Teknologi Polimer

Plastik Thermosetting

DISUSUN OLEH :

Nama

: Fransiskus Irwan Halawa

NIM

: 1512016

Dosen

: Ir. Roosmariharso, MBA

Politeknik STMI Jakarta


Kementerian Perindustrian
Jl. Letjen Suprapto No.26 Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510
Telp : (021) 42886064 Ext. 119, 115 dan 107
Fax : (021) 42888206

PLASTIK THERMOSETTING
Polimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang
dibangun dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer
( polymer ) berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian bagian).
Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal). Klasifikasi
polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoseting.
Definisi Plastik Thermosetting
Plastik Thermosetting adalah plastik yang melunak bila dipanaskan dan dapat
dibentuk, tapi mengeras secara permanen. Mereka akan hangus / hancur bila dipanaskan.
Kebanyakan material kompositmodern menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya
disebutresin. Plastik termosetting berwujud cair.
Polimer yang hanya sekali dibentuk dengan pemanasan kemudian dicetak. Proses
pemanasan dengan menaikan temperature secara bertahap juga menimbulkan reaksi kimia,
reaksi ini akan mengeraskan material menjadi solid kaku. Setelah dingin tidak dapat
dikembalikan dengan cara pemanasan. Bila dipanaskan malah akan gosong dan rusak,
karena sifatnya ini tidak ada harapan melunak kembali.

Lihat gambar di atas, pada polymer jenis thermosetting tidak terjadi pergerakan
rantai polimer saat suhu dipanaskan sehingga tidak bisa menjadi lunak atau mudah dibentuk,
karena pada rantai polimer thermosetting ini terdapat struktur ikatan antar rantai yang saling
mengunci cross linking.
Polimer termoseting memiliki ikatan ikatan silang yang mudah dibentuk pada
waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak
ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini
dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang
antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.

Sifat polimer termoseting sebagai berikut :


- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.

- Jika dipanaskan akan meleleh.


- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Beberapa jenis plastik dan Sifat-sifat mekanismenya

- Epoxy
Sifatnya ulet/tangguh, elastis tidak tidak bereaksi dengan bahan kimia, kestabilan
dimensi cukup baik dan banyak digunakan untuk alat listrik dan bahan coating (lapis).
Plastik jenis ini banyak juga digunakan untuk forming dies dan adhesive.
- Melamine
Melamine termasuk thermosetting plastik tahan panas, tahan air, tidak bereaksi dengan
bahan-bahan kimia merupakan isolator listrik yang baik. Banyak digunakan untuk
peralatan listrik dan tapleware (alat rumah tangga).
- Phenolic
Sifatnya kuat, kera, tidak transfaran mudah diberi warna. Harganya murah dapat
dibentuk dengan mudah dengan cetakkan termasuk jenis thermosetting plastik.

Kekurangan dan Kelebihan Plastik Thermosetting


Plastik ini memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada
pada lingkungan ekstrim. Namun plasticthermosetting ini tidak dapat dibentuk kembali
Contoh-Contoh Plastik Thermosetting :
Contoh polimer ini adalah polyester, formaldehyde-based plastics,dan Bakelite.
1. Poliester
- Dibuat dari batu bara dengan jalan polikondensasi dari asam dikarbon yang tak
jenuh dan dialkohol. Biasanya digunakan asam dikarbon eten atau asam malein dan
-

digunakan asam dikarbon eten atau asam malein dan diol etan atau etilen glisol.
Poliester dibuat dengan diberi penguat serat-serat kaca. Bila dibakar akan

mengeluarkan bau seperti permen yang tajam.


Poliester bersifat keras dan tidak mudah dibengkokkan.
Penggunaan yang utama adalah karoseri mobil, dinding perahu, dan lain-lain. Yan g
tidak diberi penguat kaca biasanya digunakan untuk alat-alat listrik.

2. Fenolformaldehid ( Bakelit, Pertinaks, Novoteks )


- Sifat-sifat antara lain : berwarna bening, seperti kaca tetapi, tetapi kalau kotor
warnanya menjadi cokelat muda sampai cokelat tua kalau kotor warnanya menjadi
cokelat muda sampai cokelat tua. Apabila dibakar menjadi arang dan mengeluarkan
-

bau fenol yang lemah.


Keras dan sukar dibengkokkan.
Diproduksi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai barang cetakan, bentuk pelat,
dan lembaran. Sebagai barang cetakan dinamakan bakelit dengan bahan pengisi

bubuk kayu, serat asbes, bubuk grafit, bentuk mika, dan lain-lainnya.
Barang cetakan ini dapat digosok dengan mengkilap, dan dapat diberi warna.

Terutama digunakan untuk keperluan teknik listrik.


Jika fenolformaldehid dibuat pelat atau lembaran, disebut pertinaks atau novoteks.
Pelat tersebut diberi lapisan kertas atau kain lenan Pelat tersebut diberi lapisan

kertas atau kain lenan. Sifat mekanisnya tergantung dari bahan pelapisnya atau
pengisinya. Bahan ini mempunyai daya tahan aus yang baik, sehingga banyak
-

digunakan untuk bahan bantalan luncur atau roda gigi.


Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio, perekat
plywood.

Anda mungkin juga menyukai