Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dimulainya suatu era sering ditandai dengan mulai digunakannya suatu
material yang baru pada suatu peradaban, misalnya zaman batu, era perunggu, era
besi, dan pada masa modern kini telah beralih ke era bahan yang terbuat dari
polimer (plastik). Bisa jadi pada masa depan kita telah memasuki era
nanoteknologi yang lebih canggih dalam menentukan ataupun menggabungkan
antar 1 material ke material lainnya.
Saat ini, material teknik umumnya kurang diminati oleh mahasiswa
jurusan teknik mesin. Dikarenakan dalam material teknik pembahasannyalebih
banyak membahas tentang unsur material, kandungan kimia, perubahan yang
terjadi pada material, serta sifat fisik dan sifat kimia material. Kenyataannya
dalam dunia industri, material teknik sangat dibutuhkan karena material teknik
berhubungan serta berkaitan erat dengan kualitas produk, keamanan produk, serta
biaya produksi produk.
Pada pembahasan makalah material teknik ini, pnulis lebih memfokuskan
pada aterial yang diperuntukkan pada mesin Injection Moulding. Mesin Injection
Moulding sendiri merupakan salah satu mesin pencetak bahan dari plastik dengan
menginjeksikan mould ke dalam cetakannya. Mould yang digunakan pada
Injection Moulding yaitu polimer yang bertipe thermoplastik. Sementara polimer
terdiri dari 2 jenis tipe yaitu: polimer thermoset dan thermoplastik. Bagi
mahasiswa Teknik Mesin, Injection Moulding akan sering di jumpai di dalam
dunia industri.
Oleh karena itu penulis ingin menambah wawasan tentang material teknik
pada Injection Moulding bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Malang. Selain itu penulis ingin memberikan batasan
pada makalah ini agar memudahkan mahasiswa. Penulis juga menyertakan
diagram alur pada klasifikasi material, penjelasan tetang thermoset dan
thermoplastik, serta gambar-gambar pada macam-macam thermoplastik. Dengan
harapan mahasiswa Teknik Mesin dapat memahami material teknik yang akan

1
digunakan untuk Injection Moulding serta mempersiapkan diri dalam dunia
Industri.
Permasalahan di atas tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, harus ada usaha
untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu cara yang rasional adalah menulis
makalah dengan topik Material Teknik. Berdasarkan uraian di atas penulis
menyusun makalah dengan judul Material Teknik Untuk Injection Moulding.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, makalah ini disusun
berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah klasifikasi dari material teknik ?
2) Bagaimanakah pengertian dan perbedaan dari thermoset dan
thermoplastik ?
3) Bagaimanakah pengertian dan contoh dari macam-macam
thermoplastik ?
1.3 Rumusan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun berdasarkan
rumusan tujuan sebagai berikut.
1) Mengetahui klasifikasi dari material teknik.
2) Mengetahui pengertian dan perbedaan dari thermoset dan
thermoplastik.
3) Mengetahui pengertian dan contoh dari macam-macam thermoplastik.

2
BAB II
MATERIAL TEKNIK
UNTUK INJECTION MOULDING

2.1 Klasifikasi Dari Material Teknik


Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah
interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap
berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur
bahan dan sifatnya. Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika
terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan listrik. Ilmu material juga mempelajari
teknik proses atau fabrikasi (pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-
lain), teknik analisis, kalorimetri, mikroskopi optik danelektron, dan lain-lain),
serta analisis biaya atau keuntungan dalam produksi material untuk industri
(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_material).
Secara garis besar material teknik atau bahan teknik dibedakan menjadi
empat jenis adalah :
 Logam yang mempunyai sifat kuat, ulet, mudah dibentuk dan
bersifat penghantar panas dan listrik yang baik.
 Keramik yang mempunyai sifat keras, getas dan penghantar panas
dan listrik yang buruk.
 Polimer yang mempunyai sifat kerapatan rendah, penghantar panas
dan listrik buruk dan mudah dibentuk.
 Komposit mempunyai sifat merupakan gabungan dari dua bahan
atau lebih yang masing-masing sifat tetap.

3
Berikut ini diagram alur pembagian material teknik :

Selain itu kriteria utama yang digunakan dalam memilih material teknik
adalah (Power Point, Nur M. Arifin,ST):
 Ada tidaknya jenis material tersebut di pasaran
 Mudah tidaknya diperoleh
 Memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan
 Jenis pemeliharaan yang diperlukan
 Tidak memiliki efek buruk baik terhadap manusia maupun
lingkungan.
 Metode manufaktur yang diperlukan tergantung dari jenis
materialnya dan efek proses ini terhadap sifat material tersebut
 Spesifikasi produk dan keberadaannya dalam jenis yang sama
Metode pengujian dan pemeriksaan untuk pengecekan sifat
material tersebut sehingga sesuai dengan desainnya
 Harga (faktor ekonomis atau tidak)

2.2 Pengertian dan Perbedaan Thermoset dan Thermoplastik


2.2.1 Thermoset
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak

4
dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk
cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka
tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk
pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.
Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah
patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan
rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut.
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Contoh Polimer Termoset adalah Resin Epoxy, Resin Melamin, Bakelit,
Urea-Formaldehide (Iswandi, 2013 : 1).

Gambar 2.1 Gambar 2.2


Keterangan : Gambar 2.1 ialah contoh dari resin epoxy yaitu salah satunya
perekat. Gambar 2.2 ialah contoh aplikasi dari bakelit.

5
Gambar 2.3 Contoh penggunaan Urea-Formaldehide pada perekat kayu.

Gambar 2.4 contoh produk melamin, kualitas rendah harga murah (kiri) dan
melamin kualitas tinggi , harga mahal (kanan).

2.2.2 Thermoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga
dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk
mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer
termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan
silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau
bercabang.
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut
(Iswandi, 2013 : 3-4):
- Berat molekul kecil
- Tidak tahan terhadap panas.

6
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Thermoplastik memiliki bermacam-macam jenis, contohnya :
Polyethylene ( PE ), Polypropylene, Polyvinyl Chloride ( PVC ), Polystyrene,
Polyamide ( nylon ), Polyethylene Teraphthalate ( PET ), dan lain-lain. Jenis-jenis
thermoplasyik ini akan dibahas pada sub-bab berikutnya.

2.3 Pengertian dan Contoh dari Macam-macam Thermoplastik


2.3.1 PE (Poly Etylene)
Mempunyai bentuk bahan butiran. Sifat-sifat umum :
1. Daya tahan kimianya sangat baik.
2. Faktor tenaga yang rendah
3. Ketahanan mekanikal yang rendah
4. Daya tahan kelembaban uap yang tangguh dan sangat luwes.
Monomer : etena (CH2 = CH2)
Onomer : etena (CH2 = CH2)

Gambar 2.5 Rangkaian atom Polyethyelene


Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai
berikut.

7
Gambar 2.6 Polyethylene linier

Gambar 2.7 Polyethylene bercabang


Kegunaan dan sifat :
- kantong plastik, botol plastik, film, cetakan
- pembungkus kabel modern
- tidak tahan panas
- fleksibel, permukaannya licin
- tidak tembus cahaya (buram) dan ada yang tembus cahaya
- titik lelehnya 115ºC
Contoh kegunaan polyethylene kantong plastik, botol plastik, film,
cetakan, pembungkus kabel modern.

8
Gambar 2.7 contoh polyethylene

2.3.2 PP (Poly Propylene)


Terdapat logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP, ini
adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum
dan terpenting botol minum untuk bayi (http://sukapunyaku.wordpress.com).
Monomer propena (CH3 – CH = CH2). Susunan polimer :

Kegunaan dan sifat :


- lebih tahan panas
- keras, flexible, dapat tembus cahaya
- ketahanan kimianya bagus
- titik lelehnya 165ºC
- lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah
- ketahanan yang baik terhadap lemak

9
- stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap
Disarankan carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan
plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.Contoh bahan
polypropylene kantong plastik, film, automotif, maianan mobil-mobilan, ember,
botol susu bayi.

Gambar 2.8 contoh polyprophylene


2.3.3 PVC (Poly Vinyl Chlorida)
Pada dasar wadah tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah)
dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl
chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan
botol-botol. Dimana PVC ini mengandung DEHA yaitu senyawa kimia yang
dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini
pada saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena sifat DEHA ini
lumer pada suhu -15oC.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan
plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Kegunaan dan sifat :
- Keras dan kaku
- dapat bersatu dengan pelarut
- tititk lelehnya 70 – 140ºC

10
Disarankan sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain
yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari
polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya). Contoh dari PVC antara lain
karpet, kayu imitasi, pipa air (paralon), alat-alat listrik, film, Jas hujan, Botol
detergen.

Gambar 2.9 Contoh PVC

2.3.4 PS (Poly Styrene)


Terdapat logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS
(polystyrene). PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan
styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap
kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak,
mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur
ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang
dan lama (sukapunyaku.wordpress.com).

11
Kegunaan dan sifat :
- tidak buram, seperti glass
- kaku, mudah patah
- buram terhadap sentuhan
- meleleh pada 95ºC
Contoh penggunaan polystyrene untuk penggaris, gantungan baju, tempat
menyimpan dalam kulkas, pembungkus industri minuman, catridge printer

Gambar 2.10 contoh polystyrene

2.3.5 PET (Polyethylene Terephtalate)


Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur
ulang dengan angka1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene
terephthalate).
Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI,
kenapa?Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air
hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut
akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan
antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan
pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam
tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung
senyawa tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan
mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan.

12
Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan
keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan
mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan
(sukapunyaku.wordpress.com).
Kegunaan dan sifat :
- jelas, keras, tahan terhadap pelarut
- tititk lelehnya 85ºC
Disarankan botol-botol dengan bahan PETE atau PET direkomendasikan
hanya untuk sekali pakai. Jangan dipakai untuk air hangat apalagi panas. Buang
botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret. Contoh penggunaan PET biasa
dipakai untuk botol plastik yang jernih/ transparan/ tembus pandang seperti botol
air mineral, botol jus, botol minuman berkarbonasi dan hampir semua botol
minuman lainnya, tas bantal dan peralatan tidur, fiber tekstile.

Gambar 2.11 contoh PET

2.3.6 LDPE — Low Density Polyethylene


Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE –
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat
dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan
botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya,
fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 oC sangat resisten
terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan
tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat didaur

13
ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan
memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk
tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang
dikemas dengan bahan ini .

Gambar 2.12 contoh LDPE

2.3.7 HDPE — High Density Polyethylene


Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur
ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density
polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna
putih susu, wadah makanan, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE
merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena

14
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang
lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET,
HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

Gambar 2.13 Contoh Produk HDPE

2.3.8 Acryloniytryl Butedine Styrene (ABS)


Bentuk bahan : butiran.
Sifat-sifat :
1. Tahan terhadap suhu hingga 212oF.
2. Koefisien geseknya rendah.
3. Daya tahan terhadap pemakaian (Wear resistance) dan gesekan baik.
4. Tahan terhadap sebagian besar bahan kimia yang umum dan beberapa
hidrokarbon.
5. Sifat-sifat listrik yang baik, tetapi mudah terbakar.
6. Kekerasan dan kekakuannya sangat tinggi.
7. Tetap liat pada suhu 40 oF.
Aplikasi untuk kotak radio,helm olah raga,ornamen pelengkap barang
logam, koper-koper barang, lambung kapal motor ,dan barang teknik lainnya.

15
Gambar 2.14 Contoh ABS
2.3.8 Polymethil Metacrylate (PMMA atau Acrylik)
Bentuk bahan: Butiran dan cairan.
Sifat-sifat:
1. Bening kristal
2. Unggul terhadap pengaruh cuaca
3. Cukup tahan terhadap kimia
4. Tahan benturan
5. Memiliki daya lentur yang baik
6. Tahan ultraviolet
Aplikasi panel-panel dekorasi dan bangunan, kubah, sistem lensa otomatis,
ubin berkilat, jendela, tirai, papan nama/tanda, pembalut dan perekat elastomer.
Kebanyakan plastik mempunyai karakteristik tertentu ketika terkena
panas. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah mudah terbakar, warna dan sifat
api, ada dan tidak adanya asap, perilaku meleleh (misalnya menetes atau
membengkak), dan bau.

16
Gambar 2.15 Contoh Acrylik

2.3.9 Polyamide ( nylon )


Nylon adalah polimer termoplastik. Polyester bisa termoplastik atau
termoset tergantung pada struktur kimia. Kain Nylon memiliki tekstur lebih alami
daripada polyester. Poliester lebih tahan kerut dari nilon. Nilon selalu sintetis
tetapi poliester dapat diproduksi dengan bahan-bahan alami juga. Salah satu bahan
utama adalah cutin diperoleh dari kutikula tanaman.
Serat tumbuhan dalam proses pembuatan nylon ini hampir sama
dengan proses pembuatan kertas dari kayu dalam proses dan pengolahannya.
Namun jika anda ingin memilih berbagai bahan dasar ini baik poliester atau nylon
pastikan media dan kegunaannya sesuai dengan struktur dan kondisi.

Gambar 2.16 contoh Nylon

17
2.3.10 Tabel Perbandingan Sifat Polimer

18
Tabel 2.1 Simbol Daur Ulang

19
Tabel 2.2 kode ID plastic

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini
(http://mesinteknik437.blogspot.com):
KEMUDAHAN PADAM PERILAKU
POLYMER BAU SIFAT API
MENYALA SENDIRI BAHAN
Api biru bersih, tanpa meleleh,menetes,tetesan dapat
Acetal Sedang Tidak Formaldehyde
asap terbakar
api biru,kuning di bagian melunak,biasanya tanpa tetesan,agak
Acrylics Dengan mudah Tidak seperti buah
atas,menyembur hangus
Acrylonitrile
Butadine Dengan mudah Tidak Karakteristik Api kuning,asap hitam meleleh,menetes,hangus
Stryrene
Cellulose Asam acetic, api hitam tua,beberapa meleleh,menetes,tetesan terus
Dengan mudah Tidak
Acetate gula terbakar asap yang sangat hitam terbakar
Cellulose api kuning tua dengan
meleleh,menetes tetesan terus
Acetate Sedang Tidak mentega tengik warna biru di samping,
terbakar
Butyrate beberapa asap hitam
Cellulose
sangat mudah Tidak Tajam Api putih,sangat cepat bahan terbakar seluruhnya
Nitrate
api biru, bagian atas
Cellulose meleleh,menetes,tetesan terus
dengan mudah Tidak Harum kuning,memancar, asap
Propionate terbakar
hitam
Dially
Sulit ya karakteristik kuning,asap hitam lunak, hangus
Pthhalate
kuning,menyemburkan
Epoxy dengan mudah tidak karakteristik Hangus
asap hitam
Ethyl dengan mudah tidak gula terbakar api kuning,biru di bagian meleleh,menetes,tetesan terus

20
Cellulose atas dan samping terbakar
api kuning-oranye,biru di Meleleh,menggelembung,menetes
Ionomer dengan mudah tidak parafin panas
bagian samping dan terbakar,menjadi putih
Melamine amonia dan Membengkak,retak,bagian samping
Sulit ya kuning muda
Formaldehyde formaldehyde berubah menjadi putih
api biru, kuning di bagian
Nylon Sedang ya wool terbakar meleleh,menetes,berbuih
atas
kuning, sedikit asap
Phenolic sangat sulit ya kain terbakar retak sekali, hangus membengkak
hitam, memercik
api kuning,tepi bagian
Polyallomer dengan mudah tidak parafin tajam meleleh,menyembur,tetesan terbakar
bawah biru,asap hitam
bau karbon api kuning,asap hitam lunak,menyembur,hangus
Polycarbonate Sulit ya
manis tebal,karbon di udara membusuk
kuning, asap hitam,
Polyester Sedang tidak timah panas lunak,tanpa tetesan,terus terbakar
pembakaran tetap
Api biru,bagian atas meleleh, menetes, tetesan bisa
Polyethylene dengan mudah tidak parafin panas
kuning terbakar, membengkak
api kuning - oranye, asap
Polyphyeny lunak, menyembur, hangus,
Sedang tidak parafin manis sangat hitam, karbon di
lene Oxide membusuk
udara
api biru, kuning di bagian meleleh, menyembur, hangus
Polypropylene dengan mudah tidak parafin panas
atas, beberapa asap putih membusuk
api kuning-oranye, asap
gas untuk
Polystyrene dengan mudah tidak hitam pekat, gumpalan lunak,menggelembung
penerangan
karbon di udara
api kuning-oranye, asap
bau sulfur yang
Polysulfone dengan mudah tidak hitam, percikan karbon di lunak,hangus ,membusuk
tajam
udara
semburan api kuning
Polyurethane dengan mudah tidak bau apel meleleh,menetes,tetesan terbakar
muda, sedikit asap hitam
api kuning tua,
Polyvynil
dengan mudah tidak asam acetate menyembur,asap hitam, Melunak
Acetate
karbon di udara
api kuning, hijau
Polyvynil asam hydro- di bagian tepi,
Sulit Ya Melunak
Chloride chlorine menyemburkan api hijau
dan kuning, asap putih
api kuning, hijau di
Polyvynilidene bagian tepi,
sangat sulit Ya chlorine melunak,hangus,meninggalkan abu
Chloride menyemburkan asap
hijau
gas untuk api kuning, asap sangat
Stryrene meleleh,menggelembung,hengus
dengan mudah tidak penerangan dan hitam, beberapa karbon
Acrylonitrile lebih banyak daripada stryrene
acrylonitrile di udara

21
Tetrafluoro- tidak akan baunya sangat kuning, hijau dekat meleleh, menggelembung,
Ya
thylene terbakar sedikit bagian dasar sedikit hangus
Urea bau pancake membengkak,retak,menjadi putih di
Sulit Ya api kuning pucat
Formaldehyde yang tajam bagian tepi

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah
interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap
berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur
bahan dan sifatnya. Secara garis besar material teknik atau bahan teknik
dibedakan menjadi empat jenis adalah Logam, Polimer, Keramik, dan Komposit.
Jenis Plastik ada Thermoset, Elastomer, Dan Thermoplastik. Sifat Umum dari
Thermoset yaitu tahan lama, keras dan tangguh. Elastomer yaitu seperti sifat
karet. Thermoplastik yaitu suhu leleh rendah, flexible, dan lunak.
Oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk mengerti atau memahami jenis
bahan yang digunakan dalam pembuatan material plastik itu sendiri serta bisa
mengidentifikasi sifat dan kegunaan jenis plastik yang ada di sekitar kita atau
yang kita pergunakan dalam kehidupan sehari – hari.

3.2 Saran
1. Bagi dosen, ilmu yang telah diajarkan kepada mahasiswa diminta
menambahkan aplikasi ilmu tersebut dan dengan jelas.
2. Pengetahuan dasar untuk material teknik untuk mahasiswa khususnya pada
injection moulding, untuk membekali mahasiswa dalam dunia Industri.
3. Refrensi pada material teknik lebih baik ditambahkan dalam perpustakaan
politeknik negeri malang, karena penulis sangat sulit untuk mencari
refrensi bukunya.
4. Mohon di tambahkan kapasitas bandwith wifi jurusan teknik mesin
dikarenakan pentingnya informasi terbaru tentang dunia permesinan
maupun industri.

23
DAFTAR REFRENSI

Van Vlack L.H. Ilmu dan Teknologi Bahan (terjamahan). Jakarta. Erlangga, 1995
Saito Shinroku dan Surdja Tata. Pengetahuan Bahan. Pardnya Paramita, 1995
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_material / diakses 24 september2014
Power Point, Nur M. Arifin,ST
http://sukapunyaku.files.wordpress.com/ diakses 27 september2014
http://mesinteknik437.blogspot.com/ diakses 27 september2014
http://www.chem-is-try.org/ diakses 28 september2014
http://blogging.co.id/ diakses 28 september2014

24

Anda mungkin juga menyukai