PERENCANAAN
DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
Disusun Oleh:
Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc
Tujuan
1. Mengajarkan mahasiswa untuk melakukan peramalan dengan bantuan
computer
2. Mengajarkan mahasiswa untuk memilih metode peramalan dengan benar
Dasar Teori
PERAMALAN
Peramalan adalah seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang akan datang.
Beberapa alasan mengapa melakukan peramalan antara lain adalah:
Dengan adanya tenggang waktu (Lead times), keputusan dapat dibuat jauh
sebelum kejadian yang tidak pasti terjadi
Peramalan permintaan produk, bahan baku, tenaga kerja dan kebutuhanan
dana merupakan input yang penting untuk penjadwalan produksi maupun
penentuan kebutuhan sumber daya (resource requirements) untuk mengurangi
ketidakpastian
Menjadikan perencanaan produksi lebih mudah
Prinsip-prinsip peramalan :
Setiap peramalan mempunyai potensi kesalahan
Setiap peramalan harus menyertakan estimasi kesalahan peramalan
Kesalahan aktual (Actual errors) biasanya lebih besar dari kesalahan yang
terestimasi (estimated errors).
Semakin tingkat agregasi data biasanya semakin akurat peramalannya
Metode yang sederhana biasanya lebih disukai daripada metode yang
kompleks
Kombinasi kedua metode dapat meningkatkan manfaat peramalan
Peramalan jangka panjang biasanya kurang akurat dibanding peramalan
jangka pendek
Faktor bias secara psikologis dapat memperburuk peramalan
Akurasi peramalan
Akurasi peramalan ditentukan oleh nilai kesalahan peramalan (value of
forecast error)
Forecast error = Dt – Ft = et
dimana :
Dt = data pada periode t dan
Ft = peramalan pada periode t
2
n et
MSE =
t =1 n
b. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
n Dt Ft
MAPE 100
= n Dt
t =1
et
t = 1
BFE
=
n
( Dt Ft )
RSFE =
atau
t = 1
n
et
=
t = 1
Verifikasi keakurasian peramalan
• Model peramalan dengan tingkat kesalahan terkecil tidak menjamin menjadi
alat peramalan yang terbaik untuk suatu data tertentu
• Model peramalan dikatakan akurat jika standar deviasinya tidak bias dan
terdistribusi normal
• “The Tracking Signal” atau TS dapat digunakan sebagai alat ukur
keakurasian peramalan
• Berdasarkan ukuran MAD, TS dapat digunakan sebagai peta kendali apakah
hasil peramalan adalah akurat atau tidak .
• Formula TS adalah:
RSFE Running sum of forecast errors
TS = =
MAD Mean absolute deviation
Jika nilai tracking signal diplotkan ke dalam peta kendali dengan batas kendali ±
3 MAD, maka hasilnya akan seperti pada gambar berikut:
4
TS
3 UCL
-1
-2
-3 LCL
-4
Prosedur praktikum
Produk I
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
250 250 270 245 255 250 260 240 260 255 250 255
Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
270 245 255 258 260 250 245 250 255 255 240 250
Periode 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
250 265 250 240 255 250 255 240 255 240 250 255
Produk II
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
250 260 270 280 260 255 285 290 295 300 310 290
Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
285 310 315 320 330 340 305 340 350 360 365 380
Periode 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
390 400 420 400 425 425 430 435 440 440 450 450
Produk III
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
250 255 260 265 270 290 280 275 270 270 265 260
Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
270 280 290 285 295 300 290 285 285 280 275 270
Periode 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
260 270 290 300 320 330 335 325 320 320 310 310
Tahap peramalan
1. Tentukan Tujuan peramalan (sudah ditetapkan-----ramalan penjualan)
2. Tentukan jangka waktu peramalan (sudah ditetapkan----5 bulan ke depan)
3. Pengumpulan dan analisis data
Plotkan data penjualan aktual selama 36 periode dan amati pola
perubahannya apakah berpola konstan, trend, atau musiman
4. Tentukan teknik peramalan yang sesuai dengan pola data yang ada:
Untuk data konstan, pilihan yang mungkin adalah metode simple average,
weighted moving average, exponential smoothing, adaptive exponential
smoothing
Untuk data trend, pilihan yang mungkin adalah moving average with linear
trend, exponential smoothing with linear trend, double exponential smoothing,
double exponential smoothing with linear trend, dan linear regression
Untuk data musiman, pilihan yang mungkin adalah metode winter’s
5. Lakukan peramalan
Jalankan program WinQsb dengan:
Pilihlah “Forecasting and Linear Regression”
Pada menu “File” pilihlah pilihan “New Problem” dan isikan:
Problem Type = Time series Forecasting
Problem Title = Peramalan atau nama lain
Time Unit = Month
Number of Time Units (Periods) = 36
Problem Type = Time series
Klik “OK”
Masukkan data penjualan yang ada pada baris yang tersedia
Simpan data tersebut dalam c:\ramal1, c:\ramal2, c:\ramal3 untuk masing-
masing data yang ada
Dalam menu “Solve and Analyse” klik “Perform Forecasting”.
Dalam Forecasting Method” Pilihlah dua (2) metode yang anda anggap
sesuai untuk masing-masing data produk di atas (produk I, II, dan III) (dalam
peramalan yang sesungguhnya anda boleh memilih lebih dari dua metode
asalkan sesuai dengan pola data)
Dalam “Method Parameters” Pilihlah “assign values” untuk nilai yang sudah
anda ketahui atau pilih “Search for the best” untuk pencarian terbaik oleh
komputer (biasanya lama untuk model yang kompleks)
Dalam “Search Criterion” Pilihlah “MAD”
Dalam “Number of Periods to Forecast” isikan angka 6 untuk meramalkan
enam periode ke depan
Isikan data yang lain sesuai dengan metode peramalan yang dipilih
Klik “OK” maka hasil peramalan akan diperoleh
Untuk melihat gambar hasil peramalan Klik “ Show Forecasting in Graph”
6. Pengukuran kesalahan
Gunakan ukuran MAD (mean absolute deviation) yang terkecil untuk memilih
metode peramalan yang paling baik diantara dua (2) metode yang anda pilih.
7. Verifikasi peramalan
Plotkan data Tracking Signal (TS) dari hasil peramalan dengan menggunakan batas
kontrol ± 3 untuk memverifikasi metode peramalan yang dipilih.
Tujuan
1. Mengajarkan mahasiswa untuk dapat melakukan perencanaan agregat dengan
bantuan computer
2. Mengajarkan mahasiswa untuk dapat menganalisis/menginterpretasikan hasil
perencanaan agregat
Dasar teori
PERENCANAAN AGREGAT
Perencanaan agregat adalah suatu perencanaan produksi jangka menengah terhadap
sekelompok produk yang berada dalam satu famili (product family).
Perencanaan Agegat
(Aggregate Planning)
Keuntungan Kekurangan
Metode grafis : Metode grafis :
- mudah, mudah penggunaan dan - banyak solusi ; solusi tidak selalu
mudah dipahami optimal
Pemrograman linier : Pemrograman Linier :
- menyediakan solusi linier - fungsi matematisnya harus linier,
- populer di berbagai industri deterministik (kadang menjadi
- sensitivitas dan analisis dual kurang realistik)
menyediakan informasi yang
berguna
- mempertimbangkan kendala
sumber daya
Metode keputusan linier Metode keputusan linier :
- menyediakan solusi optimal - melibatkan faktor beaya yag tidak
- dapat menangani permintaan yang standar. Memerlukan keahlian
probabilistik pekerja, metode kuadratis yang
tidak selalu realistis, nilai variabel
yang tanpa batasan, solusi optimal
tidak selalu ada
Model koefisien manajemen : Model koefisien manajemen :
- menyerupai proses pengambilan - solusi yang tidak selalu optimal .
keputusan para manajer. Sangat - menggunakan asumsi bahwa
mudah untuk diimplementasikan keputusan sebelumnya selalu
baik.
- berdasarkan model individu yang
belum tentu valid
Simulasi: Simulasi
- tidak ada batasan pada struktur - solusi tidak selalu optimal
fungsi matematis dan fungsi - prosesnya kadang lama dan mahal
beayanya . Dapat untuk menguji
berbagai bentuk persoalan.
Prosedur praktikum
Pahamilah contoh kasus di bawah ini:
Sebuah perusahaan makanan yang memproduksi suatu jenis produk ingin membuat
perencanaan produksi agregat selama 5 bulan ke depan (Januari s/d Mei). Jumlah
pekerja yang sudah ada adalah enam (6) orang. Adapun perincian data produksi
adalah sebagai berikut:
ACARA III
KESEIMBANGAN LINI
Tujuan
1. Mengajarkan mahasiswa untuk melakukan penyeimbangan lintasan produksi
dengan bantuan computer
2. Mengajarkan mahasiswa untuk dapat menganalisis dampak penyeimbangan
lintasan produksi terhadap pengelompokan stasiun kerja dan efisiensi lintasan
produksi
Dasar teori
KESEIMBANGAN LINI
Keseimbangan Lini (Line Balancing) adalah suatu proses penugasan/penempatan
beberapa pekerjaan pada beberapa stasiun kerja sehingga masing-masing stasiun kerja
mempunyai beban kerja (waktu kerja per unit produk) yang hampir sama.
Waktu Siklus (Cycle time) adalah waktu maksimum yang boleh digunakan untuk
masing-masing stasiun kerja untuk menyelesaikan sekelompok/rangkaian pekerjaan
pada satu unit produk.
Precedence Diagram
Precedence diagram: Metode yang digunakan dalam keseimbangan lini untuk
menggambarkan urutan dan keterkaitan antar pekerjaan
c d e
0.7 menit 0.5 menit 0.2 menit
Anggaplah ada suatu rangkaian pekerjaan yang terbagi ke dalam tiga stasiun kerja
sehingga masing-masing membutuhkan waktu seperti tertulis di bawah ini. Berapakah
waktu siklus lini produksi tersebut?
Waktu siklus suatu lini dapat ditentukan berdasarkan waktu stasiun kerja yang paling
lama. Pada kasus ini, waktu siklusnya adalah 7 menit. Artinya ada waktu
menganggur pada dua stasiun kerja lainnya.
1 2 7
8
3 4 5 6
Prosedur praktikum
3. Lakukan modifikasi pengisian data dengan waktu siklus (cycle time) yang
berbeda dan metode “Primary Heuristic” yang berbeda pula
4. Lakukan analisis efisiensi lini produksi, balance delay serta kebutuhan
operator pada masing-masing metode analisis di atas .
ACARA IV
PENJADWALAN JOBSHOP DAN FLOWSHOP
Tujuan
1. Mengajarkan mahasiswa untuk melakukan penjadwalan mesin secara jobshop
dan flowshop dengan bantuan computer
2. Mengajarkan mahasiswa mengenai perbedaan penjadwalan secara jobshop dan
flowshop
Dasar Teori
n JOBS 1 MESIN
MESIN
1
2
4 n
Penjadwalan n Jobs pada 1 mesin berarti bahwa n job akan dijadwalkan dan
diurutkan untuk diproses pada sebuah mesin yang sama.
Beberapa hal yang harus diingat dalam penjadwalan n jobs pada 1 mesin adalah:
M1
3
M2
1
2
4 n
Mm
A 5 Metode penjadwalan
B 6 mesin untuk
meminimisasi average
C 3 flow time pada 3
mesin parallel dapat
D 8
dilakukan dengan
E 7 menggunakan metode
SPT dengan langkah
F 2
sebagai berikut:
G 3 Step 1. urutkan semua
H 5 pekerjaan dengan
metode Short
I 4 Processing Time (SPT)
J 2 Step 2. Dari daftar
yang ada, jadwalkan
dahulu pekerjaan yang mempunyai waktu
paling pendek. Jika ada yang sama pilihlah secara acak.
Sequencing
Sequencing&&scheduling
schedulingfor
forMinimizing
MinimizingAverage
AverageFlow
FlowTime
TimeononmmParallel
Parallel
Processors
Processors
SPT:
SPT:F-J-C-G-I-A-H-B-E-
F-J-C-G-I-A-H-B-E-
DD
WC 3 C A E
WC 2
J I B
WC 1
F G H
D
23 56 8 10 12 15 18
Time ( i th day)
PENJADWALAN
PENJADWALANFLOW FLOWSHOP
SHOP
(n(nJOBS,
JOBS,mmSerial
SerialMACHINES)
MACHINES)
n JOBS BANK OF m MACHINES (SERIES)
1
2 M1 M2 Mm
4 n
Metode penjadwalan flowshop yang popular yang hanya melibatkan dua mesin
seri yang cukup terkenal adalah Johnson's Rule -- Scheduling N Jobs
thru Two Sequential Work Centers. Langkah-langkah yang harus diikuti adalah
sebagai berikut:
Tuliskan semua pekerjaan dengan waktu prosesnya pada masing-masing
stasiun kerja
Pilihlah pekerjaan yang memiliki waktu proses terpendek.
Jika waktu terpendek tersebut ada pada stasiun kerja 1, jadwalkan pekerjaan
tersebut paling awal
Jika waktu terpendek tersebut ada pada stasiun kerja 2, jadwalkan pekerjaan
tersebut paling akhir
Hapuslah pekerjaan yang telah dijadwalkan
Terapkan langkah-langkah tersebut untuk semua pekerjaan yang tersisa
Untuk penjadwalan flow shop yang melibatkan lebih dari 2 mesin seri maka
penjadwalan CDS (Campbell, Dudek and Schmith) dapat digunakan, yang
sebenarnya merupakan modifikasi dari metode Johnson. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
Step 1. Anggaplah K=1. hitung T*i,1 dan T*i,2 dengan formula:
Dan
Prosedur praktikum
Penjadwalan Jobshop
Perhatikan persoalan produksi yang ada di bawah ini.
Sebuah perusahaan meubel kayu yang “make-to-order” menerima berbagai bentuk
pesanan produk. Pada bulan ini, enam (6) jenis pesanan (order/job) baru saja
diterima. Produk-produk yang dipesan cukup unik yaitu masing-masing pesanan
melalui tahapan proses operasi/produksi yang berbeda dan dengan waktu yang
berbeda. Waktu proses (termasuk waktu setup yang diukur dalam jam) untuk
masing-masing tercatat seperti pada table di bawah ini:
Lakukan penjadwalan
Jalankan program WinQsb dan pilihlah pilihan “Job Scheduling ”
Pada menu “File” pilihlah pilihan “New Problem” dan isikan:
Problem Title = Penjadwalan Mesin (Jobshop)
Number of Jobs to be scheduled = 6 (untuk 6 pekerjaan)
Number of Machines or workers = 4 (untuk penggunaan 4 mesin)
Maximum number of operations per Job = 4 mesin (jika maksimum hanya 4
operasi)
Time Unit = minute
Klik “OK”
Pada pengisian” job information” isikan datanya sesuai dengan informasi
dari Tabel 1 dan Tabel 2. Dengan format penulisan seperti berikut:
Job 1, Operation 1 = 8/1 artinya pada Job 1 Operation 1 : waktu operasi
selama 8 menit menggunakan mesin 1
Job1, Operation 2 = 2/2 artinya pada Job 1 Operation 2 : waktu operasi
selama 2 menit menggunakan mesin 2.....dan seterusnya
Simpanlah data anda pada folder yang anda inginkan
Pada menu “Solve and analyse” klik “solve the problem”
Pada “Solution Method” pilih “ Heuristic Dispatching Rule”
Pada “Primary Heuristic” pilihlah “SPT”
Pada “Tie Breaker” pilihlah “random”
Klik “OK”
Untuk melihat hasil anda dapat memilih “ Show job schedule”, “Show
machine Schedule”, “Show Gantt Chart for Job”, “Show Gantt Chart for
Machine”, “Show Performance Analysis”, dan “ Show Completion
analysis””
Lakukan modifikasi untuk “Primary Heuristic” yang berbeda dan “Tie
Breaker” yang berbeda
Lakukan analisis pada masing-masing metode yang anda coba
Penjadwalan Flowshop
Perhatikan persoalan produksi yang ada di bawah ini.
.
Lakukan penjadwalan
Jalankan program WinQsb dan pilihlah pilihan “Job Scheduling ”
Pada menu “File” pilihlah pilihan “New Problem” dan isikan:
Problem Title = Penjadwalan Mesin (Jobshop)
Number of Jobs to be scheduled = 6 (untuk 6 pekerjaan)
Number of Machines or workers = 4 (untuk penggunaan 4 mesin)
Maximum number of operations per Job = 4 mesin (jika maksimum hanya 4
operasi)
Time Unit = minute
Klik pada “All jobs have the same machine/worker sequence”
Klik “OK”
Pada pengisian” job information” isikan datanya sesuai dengan informasi
dari Tabel 3. Dengan format penulisan seperti berikut:
Job 1, Operation 1 = 8/1 artinya pada Job 1 Operation 1 : waktu operasi
selama 8 menit menggunakan mesin 1
Job1, Operation 2 = 2/2 artinya pada Job 1 Operation 2 : waktu operasi
selama 2 menit menggunakan mesin 2.....dan seterusnya
Simpanlah data anda pada folder yang anda inginkan
Pada menu “Solve and analyse” klik “solve the problem”
Pada “Solution Method” pilih “ Johnson’s method”
Pada “Objective criterion” pilihlah “Cmax atau minimum makespan”
Klik “OK”
Untuk melihat hasil anda dapat memilih “ Show job schedule”, “Show
machine Schedule”, “Show Gantt Chart for Job”, “Show Gantt Chart for
Machine”, “Show Performance Analysis”, dan “ Show Completion
analysis””
Lakukan modifikasi untuk “Solution method dengan metode CDS”
Lakukan analisis pada masing-masing metode yang anda coba