Anda di halaman 1dari 42

Andung JN, ST., M.

Sc

Perencanaan dan Pengawasan Operasi


TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Kompetensi Pokok Bahasan
1. Mampu melakukan peramalan produksi dengan beberapa
metode peramalan.
2. Mampu melakukan perencanaan produksi berdasarkan hasil
peramalan.
3. Mampu melakukan pengawasan dan perencanaan
persediaan dengan beberapa metode.
DAMPAK TIDAK ADA PERENCANAAN

KEBUTUHAN PASAR TIDAK TERPENUHI


DAMPAK TIDAK ADA PERENCANAAN

Sisa produksi → COST


PERLU DILAKUKAN PERAMALAN (forcasting)
Perencanaan dan Pengawasan Operasi

✓Aktivitas utama dalam sistem produksi adalah perencanaan dan


pengawasan operasi.

✓Sistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengatur


penggunaan sumber daya (resources) yang ada dalam proses
pembuatan produk/barang atau jasa yang bermanfaat dengan
melakukan optimasi terhadap tujuan perusahaan.
Hasil produksi (target perusahaan)

𝑶𝑼𝑻𝑷𝑼𝑻
𝑷𝑹𝑶𝑫𝑼𝑲𝑻𝑰𝑭𝑰𝑻𝑨𝑺 =
𝑰𝑵𝑷𝑼𝑻
Jumlah bahan baku, jumlah mesin, jumlah
tenaga kerja, listrik, dll
INPUT PROSES OUTPUT

- Bahan
- TK
- Mesin Proses transformasi Produk/
- Fasilitas atau perubahan Jasa
- Dll.

Informasi umpan balik hasil


untuk pengawasan proses
Kegiatan Perencanaan &
Pengawasan Operasi
1. Peramalan (forcasting)
Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu
produk untuk periode yang akan datang
berdasarkan data penjualan masa lampau
yang dianalisis dengan cara tertentu.

2. Perencanaan Operasi/produksi
• Digunakan untuk mengetahui jumlah barang
yang harus diproduksi dengan didasarkan pada
hasil peramalan dan persediaan yang ada.
• Merupakan pegangan untuk merancang jadwal
produksi.
3. Pengawasan dan Perencanaan Persediaan

Persediaan (Inventory) adalah sumber daya menganggur (idle


resources) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa
kegiatan produksi pada system manufaktur, kegiatan
pemasaran pada system distribusi atau kegiatan konsumsi
pada system rumah tangga.

Persediaan digunakan untuk mempermudah atau


memperlancar jalannya operasi perusahaan yang dilakukan
berturut-turut untuk memproduksi barang untuk dipasarkan
pada konsumen.
4. Material Requirement Planning
Metode Perencanaan Kebutuhan Material adalah prosedur logis, aturan
keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk
menterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule)
menjadi kebutuhan bersih (net requirement) material untuk semua item
komponen produk.

5. Line Balancing (Keseimbangan Lintasan)


Upaya untuk meminimumkan ketidakseimbangan diantara mesin-mesin untuk
mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan
kecepatan produksi yang diinginkan.
6. Konsep Just In Time.
Prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta
sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.

Contoh sistem produksi TOYOTA


Konsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan
permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk ynag
diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan.
JUST IN TIME
Peramalan(Forecast)
Metode Peramalan
1. Peramalan Subyektif.
Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi,
pendapat pribadi dan institusi.
- Metode Delphi.
peramalan yang didasarkan pada keputusan bersama dari
suatu grup yang terdiri dari para ahli yang berbeda.
- Metode Penelitian Pasar :
metode ini menganalisa fakta secara sistematis pada
bidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik
survei konsumen : kuisioner).
2.Peramalan Obyektif.
Prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis
dan statistik.

A. Metode Intrinsik
Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan
histories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang
mungkin mempengaruhi besarnya permintaan. Untuk peramalan
jangka pendek, Analisis deret waktu (Time Series)

B. Metode Ekstrinsik
Mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin
mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang.
Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat
(disebut metode kausal), Metode Regresi.

Regresi Linier
Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu variabel yang
mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus.
Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb:
Y = a + bx

N  xy −  x  y
a =  y − b x b=
N N  x 2 − ( x )2

Dengan :
Y = Besarnya nilai yang diramal
a = Nilai trend pada periode dasar
b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal
x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar
Contoh
Data penjualan produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut, kemudian
perusahaan ingin meramal penjualan pada periode ke 11, 12, 13, 14, 15.

Penjualan (Y) Periode (X) X2 XY


45 1 1 45
35 2 4 70
30 3 9 90
50 4 16 200
40 5 25 200
60 6 36 360
30 7 49 210
45 8 64 360
55 9 81 494
65 10 100 650
 455  55  385  2680
10 2680  −  455  55  455 − 2,15 55 = 33,675
= 2,15
b= 10 385  −  55  55  a = 10 10

Persamaangarisregresinyaadalah:
Y = 33,675 + 2,15 (X)

Ramalanke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325


Ramalanke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12) = 59,325
Ramalanke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13) = 61,325
Ramalanke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14) = 63,475
Ramalanke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15) = 65,925
Rata-rata Bergerak Tunggal
Tujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerak adalah untuk menghilangkan atau
mengurangi acakan (randomness) dalam deret waktu.

Rumusyang digunakan:

Dengan :
t

 Xt F(t+i) = Peramalan pada periode t+1


F(t+1) = t
Xi = Nilai aktual
i =1
t = Periode rata-rata bergerak

t +1
F(t+2) = 
i =2
Xt
t

t +2

F(t+3) = 
i =3
Xt
t
Contoh :
Bulan Data Rata-rata bergerak Rata-rata bergerak
Tiga bulanan Lima bulanan
1 386 - -
2 340 - -
3 390 - -
4 368 372 -
5 425 366 -
6 440 394,3 381,8
7 410 411 392,6
8 466 425 406,6
9 330 438,7 421,8
10 350 402 414,2
11 375 382 399,2
12 380 351,7 386,2
PERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI

Digunakanuntuk mengetahuijumlahbarang/produkyang harusdiproduksidengandidasarkan


padahasilperamalandanpersediaanyang ada, juga merupakanpeganganuntuk merancang
jadualproduksi.

Fungsilain :
- konsistensi→ rencanapenjualandanproduksi : renstrapersh
- Menjaminkemampuanproduksikonsisten→rencanaproduksi.
- monitoring hasilproduksiaktual→ rencanaproduksi.
- Mengaturpersediaanprodukjadiu→target danrencana.
- MengarahkanpenyusunandanpelaksanaanMPS.
Untuk melakukan perencanaan produksi dapat
dilakukan dengan beberapa strategi :

1. Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat


kapasitas produksi di bawah permintaan dan digunakan pada
saat di atas kapasitas produksi)
2. Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan
laju produksi yang diinginkan.
3. Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat
perusahaan dalam keadaan sibuk.
4. Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian
hadiah, layanan-layanan khusus).
Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :

Bulan Peramalan Komulatif

1. Metode Kualitatif: 1 103 103


- Rasiopersediaan 2 117 220
- konsensusmanajemen 3 115 335
- grafikdll. 4 121 456
5 123 579
2. MetodeKuantitattif:
- Heuristik 6 109 688
- model matematik 7 89 777
- simulasidll. 8 74 851
9 71 922
Contoh : Data darihasilperamalan: 10 73 995
11 81 1.076
12 98 1.174
Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana produksi untuk
12 periode.

Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/ bln dengan


menganggap persediaan awal adalah 340 unit.

Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan pertama dan 60
unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan persediaan awal 100 unit, sehingga
hasil akhir persediaan seperti pada table berikut :
Tabel Rencana Produksi 340+70-103= 307

Bln Perama lan Komu latif Rencana Produksi 1 Rencana Produksi 2

Persediaan Produksi Persediaan Persedia an Produksi Persediaan


Awal Akhir Awal Akhir

1 103 103 340 70


307 100 120 117

2 117 220 307 70 260 117 120 120

3 115 335 260 70 215 120 120 125

4 121 456 215 70 164 125 120 124

5 123 579 164 70 111 124 120 121

6 109 688 111 70 72 121 120 132

7 89 777 72 70 53 132 60 103

8 74 851 53 70 49 103 60 89

9 71 922 49 70 48 89 60 78

10 73 995 48 70 45 78 60 65

11 81 1.076 45 70 34 65 60 44

12 98 1.174 34 70 6 44 60 6
Mana yang dipilih ?

Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari rencana yang
ada dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang
akan digunakan sebagai rencana produksi.
A Product Structure Tree
PENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN

Fungsi utama persediaan yaitu :


- Sebagai penyangga, penghubung antar
proses produksi dan distribusi untuk
memperoleh efisiensi.
- Sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi
permintaan.
Masalah umum persediaan dalam suatu system

1. Masalahkuantitatif :
- Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.
- Kapan pemesanan barang harus dilakukan.
- Berapa jumlah persediaan pengaman.
- Metode pengendalian persediaan mana yang paling tepat.

2. Masalah kualitatif :
- Jenis bahan/barang apa yang masih ada
- Dimana barang tersebut ditempatkan
- Berapa banyak barang dalam proses pemesanan
- Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.
Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan

1. Biaya pembelian (Purchasing Cost = p)

- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.


- Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli
dari harga satuan.

2. Biaya pengadaan (Procurement Cost)

Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu :


- Biaya pemesanan (Ordering Cost = c)
Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan
barang dari luar.
- Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan,
pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.
Biaya persiapan (setup cost = c)
- Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan
produksi suatu barang.
- Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin,
persiapan gambar kerja dsb.

Biaya penyimpanan (Holding Cost = h)


Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang,
meliputi : - Biaya modal
- Biaya gudang
- Biaya asuransi
- Biaya administrasi
- Biaya kadaluarsa
- Biaya kerusakan dan penyusutan
4. Biayakekuranganpersediaan/kehabisanstock
(Shortage Cost= S)

 Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil dari
jumlah yang diperlukan.

 Metode Pengendalian Persediaan


 Metode Tradisional
 Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)
 Metode Kanban

▪ Metode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQ


Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal
dalam menentukan :
- Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)
- Titik pemesanan kembali (RO)
- Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)
▪ Model EOQ didasarkanpadaasumsi-asumsisbb:

Hanya satu item barang (produk) yang diperhitungkan


Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui
Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera
tersedia
Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstan
Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakan
Tidak ada pesanan ulang (back order)
Tidak ada diskon

Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis


setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya
persediaan minimal.
Total Biaya
Total Biaya = B pembelian + B pemesanan + B simpan

CR HQ
TC (Q) = PR + +
Q 2
Dimana :
R = jumlah kebutuhan dalam unit
P = biaya pembelian per unit
C = biaya pemesanan tiap kali pesan
H = PT = biaya simpan per unit per tahun
Q = jumlah pemesanan dalam unit
T = persentase total biaya simpan per tahun
Model Persediaan EOQ
Titik saat pemesanan diterima (order point)

Rata-rata persediaan = Q/2

Waktu ( t )

Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost +


Purchasing cost.
a). Biaya pesan = CR / Q

C : biaya pesan setiap kali pesan


R : permintaan per periode
Q : jumlah pemesanan optimal

b). Biaya simpan = HQ


2
H : biaya simpan per unit per periode
Q : jumlah pemesanan optimal

c). Biaya pembelian = c


Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :

Q (EOQ) =
2CR 2CR
=
H PT
to (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :
EOQ
to= R

Contoh :
Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100 unit, biaya
pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali pesan. Biaya penyimpanan harian
setiap unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang
ekonomis dan waktu antar pemesanan yang optimal.
Diketahui : R = 100 unit/hari
C = Rp 100,-/pesan
h = Rp 0,02,-/unit/hari
Jumlah pemesanan ekonomis :

2CR 2 x100 x100


EOQ = = = 1000 unit
H 0,02

Waktu antar pemesanan :

to = EOQ 1000
= = 10 hari
R 100
Grafik stock di gudang
Soal Kasus EOQ
Soal
Ada seorang agen pembeli pada suatu perusahaan pabrik sepatu
sedang melakukan negosiasi suatu komponen yang digunakan dalam
sebagian besar produk yang diproduksi perusahaan.yaitu kulit.
Permintaan akan kulit tersebut adalah Rp 250.000 unit/th. Jumlah hari
kerja adalah 250 hari kerja/tahun. Biaya penyimpanan sebesar Rp
50/komponen per tahun. Biaya pemesanan Rp 70.000 per order dan
supplier memerlukan waktu 15 hari kerja untuk pengiriman.
Permintaannya adalah konstant dan seragam!
Tentukan:
a. Titik Pemesanan
b. EOQ
c. Biaya persediaan tahunan total pada EOQ
Jawab :
Permintaan per hari = s ∕ jumlah hari kerja = 250.000 ∕ 250 = 1000 unit.
Waktu yang diperlukan untuk pengiriman (L) = 15 hari kerja
R = d.L
= 1000 (15)
= 15000 unit

EOQ = √ 2CR ∕ H
= √ 2 (70.000)(250.000) / 50
= 26.457 unit
Total Cost = (c × q / 2)+(0 × s/q)
= (50 × 26.457/ 2+ 70.000(250.000 / 26.457)
= 661.425 + 661.450
= 1.322.875
KET:
O = Biaya Pemesanan
S = Permintaan Komponen
C = Biaya Penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai