PERMINTAAN AKAN
PRODUKSI DAN JASA
Peramalan
Suatu upaya utk meramalkan keadaan di
masa yang akan datang melalui pengujian
keadaan di masa lalu
Esensi peramalan adl perkiraan peristiwa-
peristiwa di waktu yg akan datang atas dasar
pola-pola di waktu yg lalu dan penggunaan
kebijakan masa lalu untuk memproyeksikan
kondisi dimasa mendatang
Peramalan yg baik sangat dibutuhkan utk
efisiensi operasi-operasi manufacturing dan
jasa.
Manajemen produksi dan operasi
menggunakan hasil peramalan dlm
pembuatan keputusan yg menyangkut
pemilihan proses, perencanaan kapasitas
dan layout fasilitas serta berbagai keputusan
yg bersifat terus menerus berkenaan dgn
perencanaan, scheduling dan persediaan
PERAMALAN PERENCANAAN PENGATURAN
PERMINTAAN PRODUKSI PERSEDIAAN
Metoda-metoda peramalan
Top down forecasting
Bottom up forecasting
Pengalaman masa lalu digunakan sebagai
pertimbangan memprediksi kondisi di
waktu mendatang dgn menggunakan
berbagai prosedur matematical dan
statistikal
Top down forecasting
Penggunaan hasil peramalan berbagai
kondisi bisnis umum yg dibuat oleh para
ekonom dlm lembaga pemerintah dan
perusahaan besar serta universitas
Misalnya : PDRB tahun yg akan datang
diperkirakan naik menjadi 1.100 trilyun
rupiah
Bagaimana hal tsb mempengaruhi para
produsen?
Metode peramalan “ekstrinsik”
Digunakan untuk peramalan kelompok-
kelompok produk penting
Biasa dikembangkan oleh staf
pemasaran organisasi
Di waktu yg lalu, ada hubungan antara
penjualan suatu barang/ kelompok
barang dengan satu faktor eksternal
seperti pertumbuhan penduduk, tingkat
pendapatan, jml org yg bekerja dll..
Hubungan ini akan berlanjut di waktu
yang akan datang
Metode statistikal yg paling umum
digunakan utk mencari hubungan
peramalan dengan metode peramalan
ekstrinsik adl analisis regresi dan
korelasi
Analisis memerlukan data historik dan
memerlukan kemampuan utk
memperkirakan faktor-faktor prediktor
Bila salah dalam mengestimasi faktor-
faktor prediktor, peramalan di waktu yg
akan datang jg mjd salah
Bottom up forecasting
Dimulai dgn perkiraan permintaan
produk akhir individual
Para peramal menerima estimasi dr
orang-orang penjualan, para distributor
dan para langganan
Analis jg perlu mengamati pola-pola
penjualan di masa lalu
Dlm kenyataan, byk perusahaan
menggunakan metode top down dan
bottom up secara bersamaan dan
mengkombinasikan kedua hasil
proyeksinya mjd suatu ramalan
tunggal
Interpretasi Permintaan
Bulan Penjualan (dlm ribuan Persediaan akhir bulan
unit) (dlm ribuan unit)
Forecast Actual Forecast Actual
Januari 30 10 30 30
Februari 30 25 60 85
Maret 40 55 100 110
April 120 160 60 30
Jumlah 220 250 250 255
Y = a + b X
a = Y–bX Analisis
Regresi
n EXY EX EY
b
n EX 2 (EX ) 2
Penj. Var. Ek
2 2
Th Y X XY X Y
1 70 65 4,550 4,225 4,900
2 65 70 4,550 4,900 4,225
3 51 50 2,550 2,500 2,601
4 40 40 1,600 1,600 1,600
5 55 45 2,475 2,025 3,025
6 60 55 3,300 3,025 3,600
7 53 60 3,180 3,600 2,809
8 50 45 2,250 2,025 2,500
9 70 82 5,740 6,724 4,900
10 81 75 6,075 5,625 6,561
11 71 90 6,390 8,100 5,041
12 60 68 4,080 4,624 3,600
726 745 46,740 48,973 45,362
Rt2 60.50 62.083
Y = 22.45254 + 0.6128449 X
Garis Trend untuk prakiraan/Estimasi
Interpretasi:
Penjualan (dalam 100.000)
Y = Nilai variabel bergantung yg dihitung untuk nilai X
tertentu
B = 0.6128 jika kebijakan ekstensifikasi dinaikkan 100 Ha
maka rata-rata volume penjualan traktor naik sebesar Rp.
6.128.000