Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan
bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan
produksi. Peramalan yang baik adalah esensialuntuk efisiensi operasi-operasi
manufacturing dan produksi jasa. Manajemen produksi/operasi menggunakan hasil-
hasil peramalan dalam membuat keputusan-keputusan yang menyangkut pemilihan
proses, perencanaan kapasitas, dan layout fasilitas, serta untuk berbagai keputusan
yang bersifat terus menerus berkenaan dalam perencanaan, scheduling dan
persediaan.
Metode-metode Peramalan
1. Top-down Forecasting
2. Bottom-up Forecasting
Proses Peramalan
2. Pengembangan model.
Pemilihan suatu model yang tepat adalah krusial. Setiap model mempunyai asumsi-
asumsi yang harus dipenuhi sebagai persyaratan penggunaannya. Validitas dan
reliabilitas estimasi sangat tergantung pada model yang dipakai.
3. Pengujian model.
4. Penerapan model.
Setelah pengujian analis menerapkan model dalam tahap ini, data historik
dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan. Dalam kasus model
penjualan= A + BX, Analis menerapkan tehnik-tehnik matematik agar diperoleh A
dan B.
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senantiasa harus diperbaiki dan ditinjau
kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan-perubahan
dalam perusahaan atau lingkungannya seperti tingkat harga produk perusahaan,
karakteristik-karakteristik produk. Pengeluaran-pengeluaran pengiklanan, tingkat
pengeluaran pemerintah, kebijaksanaan moneter dan kemajuan tehnologi. Evaluasi
dilain pihak merupakan pembandingan ramalan-ramalan dengan hasil-hasil nyata
untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau tehnik peramalan.
Langkah ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi-estimasi di waktu yang akan
datang.
Kategori Forecasting
Peramalan ini mancakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3
bulan. Peramalan ini biasanya digunakan untuk merencanakan pembelian,
penjadwalan kerja, penjualan, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat
produksi
Umunya untuk waktu perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Permalan jangka
panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi
atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).
Tipe Forecasting
Kesimpulan Forcasting