FORECASTING
Dosen Pengampu: Shelby Vilby
Disusun Oleh;
Asron Dwy Alfayid
171010508926
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2019
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan
bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi.
Peramalan yang baik adalah esensial untuk efisiensi operas-operasi manufacturing dan
produksi jasa. Pada hakekatnya peramalan merupakan suatu perkiraan terhadap keadaan yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Keadaan masa yang akan datang yang dimaksud
adalah:
1. Apa yang dibutuhkan (jenis)
2. Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
3. Kapan dibutuhkan (waktu)
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian,
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan
tidak akan pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan
arahan bagi suatu perencanaan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur tiga tahap
untuk sampai pada peramalan penjualan, yaitu diawali dengan melakukan peramalan
lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan industri, dan diakhiri dengan peramalan
penjualan perusahaan.
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan
dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain
dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode
peramalan, yaitu :
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil
manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang
seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di
daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai
ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden,
jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya.
Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat
kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya.
Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan
diharapkan mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial
terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat dilakukan dengan
kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.
2.3 Contoh Kasus
1. A. Dibawah ini menunjukkan data PT FAFAUZI tahun 2009-2013.
NO TAHUN PENJUALAN (Y)
1 2009 110
2 2010 125
3 2011 150
4 2012 185
5 2013 210
JUMLAH 5 780
Berapakah ramalan penjualan untuk tahun yang akan datang atau tahun 2014?
JAWAB:
ANALISIS MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DATA GANJIL
PT FAFAUZI
NO TAHU PENJUALAN PREDIKSI X^ XY
N (Y) (X) 2
1 2009 110 -2 4 -
220
2 2010 125 -1 1 -
125
3 2011 150 0 0 0
4 2012 185 1 1 185
5 2013 210 2 4 420
JUMLAH 5 780 0 10 260
b = 260 = 26
5
maka persamaan least squarenya adalah dimana nilai
Y = a + bX
Y = 156 + 26X
Maka ramalan penjualan untuk tahun 2014 yang memiliki angka X=3 tahun yang berikutnnya
yang dicari:
Y (2014) = 156 + 26 (3)
Y (2014) = 156 + 78
Y (2014) = 234 unit
b. Dibawah ini adalah data ramalan penjualan PT ABANGJUNK pada tahun 2009-2012.
NO TAHUN PENJUALAN
(Y)
1 2009 145
2 2010 150
3 2011 165
4 2012 170
2. Dibawah ini adalah permintaan musiman untuk penjualan sepatu olahraga PT SHOEZI setiap
triwulan dari tahun 2009-2013 (dalam ribuan lusin)
Tahun Tri wulan I Tri wulan II Tri wulan III Tri wulan IV
2009 25 275 150 525
2010 30 310 220 610
2011 34 360 285 705
2012 42 420 350 810
2013 50 500 425 900
Berapakah permintaan musiman untuk penjualan sepatu olahraga PT SHOEZI pada tahun
2014 mendatang?
JAWAB:
Maka, permintaan peramalan pernjualan untuk tahun 2014 masing-masing Tri Wulan adalah:
Cara menghitung = (Rata-rata masing-masing Tri Wulan x titik tengah paling tinggi)
Tri Wulan I = 0,1131 x 436,875 =
Tri Wulan II = 1,0852 x 457,5 =
Tri Wulan III = 0,7615 x =
Tri Wulan IV = 8,0625 x =
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN