Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FORECASTING MANAJEMEN OPERASI


Dosen Pembimbing :
Titik Kusmantini, S.E, M.Si.
Dwi Hari Laksana, S.E, M.M

Disusun oleh ( KELOMPOK 3) :

M. Salman Alfarizi 141170121


Valentino Mahoni Haris Pangestu 141170126

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan
bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi.
Peramalan yang baik adalah esensial untuk efisiensi operas-operasi manufacturing dan produksi
jasa. Pada hakekatnya peramalan merupakan suatu perkiraan terhadap keadaan yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Keadaan masa yang akan datang yang dimaksud adalah:
1. Apa yang dibutuhkan (jenis)
2. Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
3. Kapan dibutuhkan (waktu)
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian,
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan tidak
akan pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan arahan bagi
suatu perencanaan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur tiga tahap untuk sampai
pada peramalan penjualan, yaitu diawali dengan melakukan peramalan lingkungan, diikuti
dengan peramalan penjualan industri, dan diakhiri dengan peramalan penjualan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian peramalan
2. Apa metode-metode dari peramalan
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peramalan


Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk
setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi
perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan
memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran,
peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual,
dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan operasi
menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi,
penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan kebijakan
ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan lain
sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.
Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan
variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan
teknik-teknik peramalan adalah:“If we can predict what the future will be like we can modify our
behaviour now to be in a better position, than we otherwise would have been, when the future
arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat
mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang
akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa
mendatang yang relatif dekat.
Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu system dimasa
yang akan datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena setiap keputusan yang
diambil dapat memengaruhi keadaan dimasa yang akan datang. Menurut Horison
waktu,nya,peramalan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Peramalan jangka pendek yang memberikan hasil peramalan satu tahun
mendatang atau kurang.
2. Peramalan jangka menengah untuk meramalkan keadaan satu hingga 5 tahun
kedepan.
3. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai
perencanaan produk dan perencanaan pasar,pengeluaran biaya perusahaan,studi
kelayakan pabrik,anggaran,purchase order,perencanaan tenaga kerja dan
perencanaan kapasitas kerja serta pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan kejadian lebih dari 5 tahun yang akan datang.

2.2 Metode Peramalan

2.2.1 Metode Kuantitatif


Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode yang dipergunakan
untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu,
Model Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi :
a. Rata-rata bergerak (moving averages),
Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages) : bermanfaat jika diasumsikan
bahwa permintaan pasar tetap stabil.
Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila ada pola atau trend
yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada
nilai baru.
b. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan menambahkan parameter alpha dalam
modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman. Istilah eksponensial dalam metode ini berasal
dari pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode sebelumnya yang
berbentuk eksponensial.
c. Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk persamaan matematis.

1. Model / metode kausal (causal/explanatory model)


Mengasumsikan variabel yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat
dengan satu atau beberapa variabel bebas (independent variable).
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang
diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam
prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
1. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik
least squares yang dianalisis secara statis.
2. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka
panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
3. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang
dan jangka pendek.

2.2.2 Metode Kualitatif

Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan
dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain
dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode
peramalan, yaitu :
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik,
keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan
di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk
mencapai ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada
responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk
dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu
para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai
para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan
lebih profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen
potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat
dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.

2.3 Contoh Kasus


1. A. Dibawah ini menunjukkan data PT FAFAUZI tahun 2009-2013.
NO TAHUN PENJUALAN
(Y)
1 2009 110
2 2010 125
3 2011 150
4 2012 185
5 2013 210
JUMLAH 5 780
Berapakah ramalan penjualan untuk tahun yang akan datang atau tahun 2014?

JAWAB:
ANALISIS MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DATA GANJIL
PT FAFAUZI
NO TAHUN PENJUALAN PREDIKSI X^2 XY
(Y) (X)

1 2009 110 -2 4 -
220

2 2010 125 -1 1 -
125

3 2011 150 0 0 0

4 2012 185 1 1 185

5 2013 210 2 4 420

JUMLAH 5 780 0 10 260


Mencari nilai a dan b
a = 780 = 156
5

b = 260 = 26
5
maka persamaan least squarenya adalah dimana nilai
Y = a + bX
Y = 156 + 26X
Maka ramalan penjualan untuk tahun 2014 yang memiliki angka X=3 tahun yang
berikutnnya yang dicari:
Y (2014) = 156 + 26 (3)
Y (2014) = 156 + 78
Y (2014) = 234 unit

b. Dibawah ini adalah data ramalan penjualan PT ABANGJUNK pada tahun 2009-2012.
NO TAHUN PENJUALAN (Y)

1 2009 145

2 2010 150

3 2011 165

4 2012 170

Berapakah ramalan penjualan untuk tahun 2013?


JAWAB:
ANALISIS MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DATA GENAP

PT ABANGJUNK
NO TAHUN PENJUALAN PREDIKSI X^2 XY
(Y) (X)

1 2009 145 -3 9 -435

2 2010 150 -1 1 -150

3 2011 165 1 1 165

4 2012 170 3 9 510

JUMLAH 5 630 0 20 90

Mencari nilai a dan b


a = 630= 157,5
4
b = 90 = 4,5
20
maka persamaan least squarenya adalah
Y = a + bX
Y = 157,5 + 4,5X
Maka ramalan penjualan untuk tahun 2013 :
Y (2013) = 157.5 + 4,5 (5)
Y (2013) = 157.5 + 22,5
Y (2013) = 180 unit.
2. Dibawah ini adalah permintaan musiman untuk penjualan sepatu olahraga PT SHOEZI setiap
triwulan dari tahun 2009-2013 (dalam ribuan lusin)
Tahun Tri wulan I Tri wulan II Tri wulan III Tri wulan IV

2009 25 275 150 525

2010 30 310 220 610

2011 34 360 285 705

2012 42 420 350 810

2013 50 500 425 900

Berapakah permintaan musiman untuk penjualan sepatu olahraga PT SHOEZI pada tahun 2014
mendatang?

JAWAB:
A. ANALISIS MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES (RATA-RATA BERGERAK
SEDERHANA / SIMPLE MOVING AVERAGE).

Tahun Tri Tri Tri Tri ∑y x x.y


wulan wulan wulan wulan
(Tri
I II III IV wulan)

2009 25 275 150 525 975 - 4 -


2 1.950

2010 30 310 220 610 1.170 - 1 -


1 1.170

2011 34 360 285 705 1.384 0 0 0

2012 42 420 350 810 1.622 1 1 1.622

2013 50 500 425 900 1.875 2 4 3.750

∑ 181 1.865 1.430 3.550 7.026 0 10 2.252

Rata-rata 0,025 0,265 0,203 0,505 0,998

Adjustment 0,026 0,265 0,204 0,505 1


Rata-rata = Tri wulan
∑Y
Kemudian mencari nilai a dan b
a= ∑Y = 7.026 = 1.405,2
n 5

b= ∑x.y = 2.252 = 225.2


∑ 10
maka persamaan simple moving average adalah
Y = a + bX
Y = 1.405,5 + 225,2X

Maka permintaan untuk ramalan penjualan tahun 2014 :


Y (2014) = 1.405,5 + 225,2 (3)
Y (2014) = 1.405,5 +675,6
Y (2014) = 2.080,8
Jadi, permintaan ramalan untuk penjualan tahun 2014 setiap Tri Wulan adalah:
Tri Wulan I = 0,026 x 2.080,8 = 55
Tri Wulan II = 0,0265 x 2.080,8 = 552
Tri Wulan III = 0,204 x 2.080,8 = 425
Tri Wulan IV = 0,505 x 2.080,8 = 1.051
Semua jawaban dibulatkan ke atas karena satuan unit.

B. ANALISIS MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES (RATA-RATA BERGERAK


TERTIMBANG / WIGHTED MOVING AVERAGE).
TAHUN TRI VOLUME RATA- TITIK IM = VP :
WULAN PENJUALAN RATA 4 TENGAH TT
PERIODE (TT)
2009 I 25
II 275
III 150
IV 525
2010 I 30
II 310
III 220
IV 610
2011 I 34
II 360
III 285
IV 705
2012 I 42
II 420
III 350
IV 810
2013 I 50
II 500
III 425
IV 900

Tahun Tri Tri Tri Tri ∑y


wulan wulan wulan wulan
(Tri
I II III IV wulan)

2009 - - 0,6138 2,1053 2,7191

2010 0,1143 1,0948 0,7509 2,0350 3,995

2011 0,1083 1,0774 0,8213 1,9821 3,9891

2012 0,1132 1,0704 0,8010 1,9401 3,9247

2013 0,1144 1,0929 - - 1,2073

∑ 0,4522 4,3405 3,0460 8,0625 15,9012

Rata-rata 0,1131 1,0852 0,7615 8,0625

Maka, permintaan peramalan pernjualan untuk tahun 2014 masing-masing Tri Wulan adalah:
Cara menghitung = (Rata-rata masing-masing Tri Wulan x titik tengah paling tinggi)
Tri Wulan I = 0,1131 x 436,875 =
Tri Wulan II = 1,0852 x 457,5 =
Tri Wulan III = 0,7615 x =
Tri Wulan IV = 8,0625 x =
BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Peramalan merupakan tahapan awal dalam perencanaan sistem operasi produksi. Peramalan
adalah kegiatan memperkirakan tingkat permintaan produk
yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam jangka waktu di masa
yang akan datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena setiap keputusan yang
diambil dapat memengaruhi keadaan dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai