Anda di halaman 1dari 17

PENGANGARAN PERUSAHAAN

ANALISIS TREN DAN ANALISIS REGISTRASI

DISUSUN OLEH :
NABILA 20.023.61.201.061
IREN MARSELA 20.023.61.201.047
ERIN GRACE TISYA 20.023.61.201.074
RINIYANTI BAHAR 20.023.61.201.062
PUTRI RESKI UTAMA 20.023.61.201.055
WULANDARI 20.023.61.201.063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2023
Daftar Isi

BAB I..............................................................................................................3
MERODE RAMALAN JUALAN..................................................................3
(METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF).......................................3
A. Metode Kualitatif.............................................................................3
B. Metode Kuantitatif...........................................................................5
BAB II............................................................................................................8
ANALISIS TREN GARIS LURUS...............................................................8
(METODE KUADRAT TERKECIL DAN METODE MOMEN)................8
A. Metode Kuadrat Terkecil.............................................................8
B. Metode Momen..........................................................................10
BAB III.........................................................................................................11
ANALISIS TREN BUKAN GARIS LURUS (TREN PARABOLA
KUADRAT, EKSPONENSIAL, EKSPONENSIAL YANG DIUBAH
STANDAR KESALAHAN PERAMALAN)...............................................11
A. Tren Parabola Kuadrat...............................................................11
B. Tren Eksponensial..................................................................12
C. Standar Kesalahan Peramal....................................................13
BAB I
MERODE RAMALAN JUALAN
(METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF)

Ramalan jualan (seles forecasting) merupakan proses aktivitas


memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan
tertentu dan dibuat berdasarkan apa yang pernah terjadi dan/atau mungkin
terjadi.

Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian


yang mungkin terjadi di masa mendatang dengan cara mengkaji data yang
ada. Jualan (seles) artinya hasil proes menjual. Menjual (sale) artinya
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. Ramalan
jualan berarti proses meramalkan produk yang dijual dari perusahaan
tertentu dan pada saat tertentu. Ramalan jualan merupakan faktor penting
dalam perencanaan perusahaan karena rmalan jualan menentukan anggaran
jualan dan anggaran jualan menentukan anggaran produkm anggaran biaya
pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran laba rugi dan
anggaran neraca.

Tekni menbuat ra,alan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan


kuantitatif atau gabungan keduanya.

A. Metode Kualitatif
Ramalan penjualan yang dibuat secara kualitatif dapat menggunakan
metode pendapatan para tenaga penjualan, metode pendapatan para
majer divisi penjualan, metode pendapat eksekutif, metode pendapat
para pakar, dan metode pendapat survel konsumen.

Metode pendaoat para tenaga penjualan menekanjan pertimbangan dan


keahlian dari para tenaga penjualan. Pertisipasi tingkat tinggi dari bawa
keatas sangat di tekankan. Metode ini sering digunakan oleh perisahaan
kecil dan perusahaan yang menghasilkan sedikit produk. Kelebiha dari
metode pendapat para tenaga penjualan adalah :

a) Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap


perusahaan.
b) Ramalan dibuat individu yang terdekat dengan pelanggan.
c) Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab
untuk tercapainya targert penjualan

Kekurangan metode pendapatan para tenaga penjualan adalah:

a) Tenaga penjualan (pramuniaga) bisa menjadi terlalu optimis


atau pesimis (jika meramalkan target penjualan yang terlalu
kecil guna melindungi dari diri sendiri)
b) Perhatian yang tidak cukup mungkin ditunjukan untuk variabel
sebab akibat yang luas. Para tenaga penjualan mungkin tidak
menberikan perhatian yang cukup terhadap masalah selanjutnya
sehingga evaluasi poterai pasar tidak layak, kekurangan ini
dapat diatasi melalui pendidikan tentang anggaran dan motivasi.
c) Metode ini terbatas pada ramalan tastis jangka panjang darioada
jangka pendek.

Metode pendapat para manajer divisi penjualan menekankan


pertanggungjawaban dari manajer penjualan daerah atau produk.
Variasi dari pendekatan ini berdasarkan laporan yang dipersiapkan oleh
perwakilan khusus perusahaan yang berkaitan dengan pelanggan.
Kelebihan metode ini antara lain:

a) Dapat digunakan secara luas oleh perusahaan dari semua


ukuran,
b) Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas. Kekuatan
metode ini antara lain digunakan untuk ramalan jualan jangka
pendek, sehingga dapat mengabaikan pemaksimalan jangka
panjang.

Perusahaan kecil dan menengah sering menggunakan metode


pendapatan juri dari eksekutif. Dalam bentuk paling sederhana,
menyajikan pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif
tingkat atas dalam perusahaan tersebut. Perusahaan kecil sering
menggunakan prosedur yang sederhana dimulai dengan analisis data
jualan historis menurut produk dan daerah sebagai suatu dasar untuk
perencanaan jualan. Ramalan jualan awal dibuat sebagai fungsi staf.
Hasilnya kemudian di sesuaikan oleh eksekutif penjualan tingkat atas
untuk faktor seperti komdisi ekonomi, kebijakan manajemen penjualan,
dan tujuan pertumbuhan yang ingin dicapai. Selanjutnya, ramalan
jualan sementara diberikan ke masing-masing manajer kantor
pemasaran daerah (produk) untuk pertimbangan peninjauan kembali
dan perbaikan yang diusulkan. Metode ini juga mempunyai kelebihan
yaitu sederhana, langsung, dan ekonomis sehingga serinh digunakan.
Keterangannya antara lain:

a) Memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas,


serta
b) Menghasilkan ramalan yang kurang ilmiah.

Metode pendapat para pakar, dalam hal ini orang yang berpengalaman
dan ahli dalam bidang penjualan sering kali dimintai pertimbangan
untuk meramalkan jualan. Kelebihan metode ini adalah mudah
dilakukakn, tetapi kekurangannya adalah bersifat subjektif (artinya
lebih mengandalkan orangnya daripada data yang mendukung
pendapatan orang tersebut).

Metode pendapat dari survei konsumen juga dapat digunakan untuk


meramalkan jualan. Sasaran survei bisa berupa individu, rumah tangga,
perusahaan, departemen, negara, atau organisasi tertentu. Umumnya
survei hanya meneliti sampelnya saja. Untuk keperluan ramalan
ditanyakan maksud atau rencana orang (individu), rumah tangga,
departemen, negara atau organisasi yang disurvei. Contoh: menanyakan
tujuan seorang konsumen dalam memilih barang tertentu dan berapa
jumlahnya. Kelebihan metode ini adalah bersifat objektif, tetapi
kekurangannya adalah yang diteliti hanya sampel (balan keseluruhan
konsumen) sehingga hasilnya berupa taksiran saja. Bila berbicara
tentang sampel maka kita berbicara tentang populasi (dalam hal ini
adalah sekumpulan konsumen). Beberapa konsumen yang dapat
mewakili sekumpulan konsumen disebut sampel (sample). Sampel acak
(random sampling) adalah sampel yang diambil dari populasi dengan
peluang yang sama Penyampelan (sampling) adalah proses pemilihan
sejumlah unsur dari populasi dengan cara mempelajari dan memahami
sifatnya sehingga dapat ditaksir sifat dari popalasi.

B. Metode Kuantitatif
Ramalan jalan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan
analisis lini produk, metode ditribusi probabilitas, analisis tren, dan
analisis regresi.
Analisis lini produk dalam membuat ramalan Jualan sangatlah penting.
Ramalan jualan baik strategis maupun taktis harus mencakup keputusan
sementara tentang jalur produk baru yang akan diperkenalkan jalur
produk lama yang akan dihapus, serta inovati dan produk campuran.
Produk campuran merupakan hubungan volume antara dua produk atau
lebih. Contol anggaran Jualan per tahun untuk produk X dan produk
Yang masing sebanyak 2.000 unit dan 4.500 unit. Masalahnya adalah
apakah akan meningkatkan produk Y tanpa meningkatkan produk X
atau sebaliknya. Masalah ini lebih lanjut akan dibahas pada penyusunan
anggaran variabel perusahaan industri dengan pokok bahasan Manfaat
Metode Penentuan Harga Produk Variabel dalam Pengambilan
Keputusan ya keputusan meningkatkan produk tertenta

Metode distribusi probabilitas dapat digunakan untuk meramalkan


jualan dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, setelah itu
memilih angka tertentu membuat kelas interval dan titik tengah dari
kelas interval tersebut dipilih sebagai nila interval masing-masing.
Kemudian membuat probabilitas dengan cara untung-untungan dan
jumlah probabilitas dari semas kemungkinan berjumlah satu atau 100%.
Setelah itu, mengalikan setiap kemungkinan jualan dengan
probabilitasnya untuk mendapatkan tilai tertimbang (terbebot) masing-
masing. Jumlah nilai tertimbang merupakan nilai yang diharapkan,
dalam hal ini jualan yang diramalkan. Contoh: manajer perjualan
penjumlah suatu produk selama sebulan bervariasi dari 0 sampai 20.000
unit namun tidak mungkin sampal 20.001 unit. Manajer penjualan
memilih 5 angka tertentu dan probabilitas dari masing-masing angka
tersebut. Interval 0 sampai 20.000 unit dibagi dalam 5 buah kelas
interval dan titik tengah dari kelas interval tersebut dipilih sebagai nilai
kelas internal masing-masing.

Kelebihan metode distribusi probabilitas adalah adanya nilai tunggal


pada nilai yang diharapkan dan distribusi probabilitas itu sendiri mudah
di kerjakan. Kekurangan tode dental probabilitas adalah lebih
bergantung pada taksiran manajemen dalam penentuan besarnya nilai
probabilitas.
Analisis tren merupakan salah satu metode statistik yang malah
digunakan dalam meramalkan (jualan). Analisis tren terdiri atas tren
garis lurus atau linear [yang terdiri atas metode kuadrat terkecil dan
metode momen] dan tren bukan garis lurus [tren parabola kuadrat dan
tren ekspomensial (lagoritma)]. Analisis tren merupakan analisis waktu
atau data berkala sebagai variabel bebas (X)

Analisis registrasi juga termasuk dalam mentode statistik dalam


meramalkan (jualan) Analisis regresi terdiri atas regrasi sederhana dan
regrasi berganda. Analisis regresi merupakan analisis antar variabel
terikat (Y) dengan variabel bebes (X) Variabel bebas yang
memengaruhi variabel terikat digunakan untuk meramalkan variabel
terikat. Bila variabel bebas hanya ada satu maka digunakan analisis
regresi sederhana, tetapi bila variabel bebas lebih dari satu maka
digunakan analisis regresi berganda.

Analisis tren dan analisis regresi selain mempunyai kelebihan karena


menggunakan ramalan yang ilmiah dan realistis (objektif), metode ini
juga mempunyai kekurangan. Kekurangan analisis tren dan analisis
registrasi adalah menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya
harga jual harus mempunyai fungsi yang linear (garis lurus) dengan
kualitas barang yang dijual Contoh: harga jual persatuan harus sama
untuk jumlah barang yang dijual berapa pun banyaknya, padahal pada
kenyataannya ada polongan harga.

Beberapa data runtut waktu dalam analisis tren (seperti data jualan yang
tersedia dalam satuan uang), data tersebut dipengaruhi oleh jumlah fisik
barang yang dijual dan harga jualnya. Adanya inflasi dan variasi harga
dari waktu ke waktu dapat menimbulkan masalah dalam analisis.
Sebagai contoh, meningkatnya harga jual per unit akan meningkatkan
Jumlah jualan dalam satuan uang, padahal mungkin jumlah barang yang
terjual menurun, Jadi, analisis yang demikian berdasarkan asumsi
(anggapan) bahwa harga konstan (tidak berubah) Disamping anggapan
bahwa harga jual tidak berubah, hal-hal lain seperti daya beli
konsumen, selera konsumen, pesaing, dan barang subtitusi, serta
permintaan jaga dianggap tidak berubah, padahal kenyataannya dapat
saja berubah.

Oleh karena itu analisis tren dan analisis regresi menggunakan asumsi
(anggaran) yang konstan maka ramalannya tidak dapay digunakan
untuk ramalan jangka panjang, kecuali anggaran konstan tersebut dalam
jangka panjang tidak berubah.

Sama halnya dengan metode survei konsumen, metode tren (regresi),


juga demikian. Dalam penelitiannya cukup mengambil sampelnya saja
(bila populasi sampel yang diteliti sangat banyak). Dengan demikian,
metode tren (regresi) juga berdasarkan taksiran. Dalam analisis regresi,
jika variabel bebasnya sangat banyak dan yang diteliti kurang, maka
dapat menurunkan kualitas hasil penelitian.
BAB II
ANALISIS TREN GARIS LURUS
(METODE KUADRAT TERKECIL DAN METODE MOMEN)

Tren (trend) merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung


menuju ke satu arah (menaik dan menurun) dalam suatu data runtut waktu.
Garis tren pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas (X) merupakan
variabel waktu. Tren garis lurus (linear) adalah suatu tren uang diramalkan
nail atau turun secara garis lurus. Variabel waktu sebagai variabel bebas
dapat menggunakan waktu tahunan, bulanan atay mingguan. Analisis tren
garis lurus (linear) terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen.

Dalam analisis tren tidak ada ketentuan jumlah datang historis (n) yang
dianalisis, tetapi semakin banyak data (n) maka semakin baik hasil
perhitungan analisis. Contoh data jualan susu dari PT.Imma selama 5 tahun
(yaitu tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015) masing-masing sebanya 130
unit, 145 unit, 150 unit, 165 unit, dan 170 unit. Dari data jualan susu selama
5 tahun (n = 5), maka dapat dihitung ramalan dengan menggunakan analisis
tren garis lurus (terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen)
maupun analisis tren bukan garis lurus [terdiri atas metode parabola kuadrat
dan tren eksponensial (logaritma) sebagai berikut.

C. Metode Kuadrat Terkecil

Ramalan jualan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square)


dapat dihitung dengan rumus:

Y = a + bX Y = Variabel terkait
n ∑ XY – ∑ X ∑ Y
b= X = Variabel bebas
n∑ X – ¿ ¿
2

a=
∑Y – b ∑X
n n ( ) a = Nilai Konstan
b = Koefisien arah regresi
n = Banyaknya data

Untuk menggunakan rumus metode kuadrat terkecil dibuat Tabel 1.2


dan dihitung sebagai berikut.
5× 1.620−10 ×760 8.100−7.600
b= 2 - 150−100 = 10
5 ×30−( 10 ) ❑

a=
700
5
- 10 ( )
10
5
= 152-20=132

Nilai a dapat juga dicari dengan rumus sebagai berikut.

a=
∑ X ∑ Y −∑ X ∑ XY
2

n ∑ X −( 10 ) ❑
2 2

30× 760−10 ×1.620


a= 2
5 ×30−( 10 ) ❑

a = 132

Persamaan tren garis lurus Y = a + bX


Ramalan jualan tahun 2016 = 132 – 10(5)
= 182 unit

Tabel 1.2
Tren Garis Lurus No Tahun Jualan (Y) X  X2 XY
Dengan Metode 1 2011 130 0 0 0
Kuadrat Terkecil 2 2012 145 1 1 145
3 2013 150 2 4 300
4 2014 165 3 9 495
5 2015 170 4 15 685
  ∑ ❑  750 10 30 1.520

Metode kuadrat terkecil padat juga dihitung dengan rumus yang lain
dan dengan menggunakan Tabel 1.3 dihitung sebagai berikut:
a=
∑Y b=
∑ XY
n ∑ X2
Syarat ∑ X=0
760 100
a= = 152 b= = 10
5 10

Tabel 1.3
Tren Garis
Lurus9 No Tahun Jualan (Y) X XY X
Dengan 1 2011 130 -2 -260 4
Metode 2 2012 145 -1 -145 1
Kuadrat 3 2013 150 0 0 0
Terkecil 4 2014 165 1 165 1
5 2015 170 2 340 4
    750 0 100 16

Persamaan tren garis lurus Y = a + bX


Ramalan jualan tahun 2016 = 152 + 10(3)
= 182 unit

D. Metode Momen

Ramalan jualan menggunakan metode momen dapat dihitung dengan


rumus:

Y = a + bX
∑Y = n a + b ∑ X
∑ XY = a ∑ X + b∑ Y 2

BAB III
ANALISIS TREN BUKAN GARIS LURUS (TREN PARABOLA
KUADRAT, EKSPONENSIAL, EKSPONENSIAL YANG DIUBAH
STANDAR KESALAHAN PERAMALAN)

ANALISIS tren bukan garis lurus (bukan linear) ada beberapa macam,
antara lain tren pola kuadrat, tren eksponensial, dan tren eksponensial yang
diubah.

E. Tren Parabola Kuadrat


Tren garis lengkung disebut juga dengan tren parabola. Tren parabola
terdiri atas tren parabola kuadrat dan tren parabola kubik. Tren parabola
adalah tren yang nilai variabel terkait naik atau turun bukan garis lurus
(tidak linear) atau terjadi parabola (melengkung).
Persamaan tren parabola kuadrat adalah:
Y = a + bX + c(X)2
Rumus tren parabola kuadrat yang akan dikemukakan dalam uraian ini
adalah untuk jualan produk-bukan turunan. Dikatakan jualan produk
bukan permintaan turunan bila produk yang dijual tersebut tidak
dipengaruhi oleh jualan produk lainnya yang memerlukan bahan baku
dari produk tersebut. Contoh:produk susu tidak digunakan sebahgai
bahan baku dari produk roti, maka produk susu ini dikatakan produk
permintaan turunan.

Diasumsikan bahwa jualan susu PT Imma seperti contohsebelumnya


merupakan produk bukan permintaan turunan, sehingga dalam metode
parabola kuadrat dapat dibuat perhitungan seperti tampak pada Tabel
1.5.

Tabel 1.5
Tren Parabola Kuadrat

No Tahun Jualan (Y) X XY X2 X2Y X4


1 2011 130 -2 -260 4 520 15
2 2012 145 -1 -145 1 145 1
3 2013 150 9 0 0 0 0
4 2014 165 1 165 1 135 1
5 2015 170 2 340 4 530 15
    750 0 100 10 1.510 34
Rumus yang digunakan sebagai berikut.

∑Y = na + c∑ X 2 760 = 5 a + 10 c ----- x 2 untuk mengeliminasi


(menghilangkan) a

Syarat ∑ X = 0 1.520 = 10a + 20c


1510=10 a+34 c
10=−14 c
10
c= −¿ -0,71
−14

∑ XY = b ∑ X 2

100 = 10b
100
b = – 10
10

760 = 5a + 10c ------ 3,4 untuk mengeliminasi (mengkhilangkan) c


1.510 = 10a + 34c

4.684 = 17a + 34c


1.510=10 a+34 c
1.074=7 a
1.017
a = = 153,43
7

∫ Persamaan tren parabola kuadrat ∫ . Y = a + bX + c(X)


= 153,43 + 10X – 0,71(X)2
= 153,43 + 10(3) – 0,71(3)2
= 177,04 unit

Tren Eksponensial
Tren eksponentasi atau tren logaritma atau tren pertumbuhan adalah
tren yang nilai variabel bebasnya naik secara berlipat ganda (bukan
garis lurus).
Tren garis lurus (linear) memiliki bentuk persamaan Y = a + bX. Dalam
hal ini, b = rata-rata kenaikan Y per satuan waktu (per bulan, dan lain
sebagainya). Ada beberapa jenis tren yang tidak linear akan dapat
dibuat linear (perubahan bentuk). Misalnya:
Tren eksponensial: Y = ab2 diubah mejadi
Tren semi-log Y = log a + (log b) X, log Y log a = a dan
= log b = b maka Y = a + bX
Tren ekspomentasi sering digunakan untuk meramalkan jumlah
penduduk, dapatan nasional, hasi produksi, hasil penjualan (jualan) atau
kejadian lain yang pertumbuhannya (secara geometris) berkembang
dengan sangat cepat, tahun 1 = 20, tahun 2 = 100, tahun 3 = 1.000.000,
dan tahun 8 = 2.000.000.

Standar Kesalahan Peramal


Dalam analisis tren ada dua metode yang dapat digunakan untuk
ramalan jualan, yaitu metode tren garis lurus dan metode tren bukan
garis lurus. Untuk menentukan metode mana yang paling sesuai dari
dua metode tersebut, maka digunakan standar kesalahan peramalan
(SKP). Nilai SKP yang terkecil menunjukkan bahwa ramalan yang
disusun tersebut mendekati kesesuaian. Adapun rumus SKP adalah
sebagai berikut.
SKP = √ ∑ ( X −Y )2 : n – 2
X = jualan nyata
Y = ramalan jualan
n = jumlah data yang di analisis
-2 = 2 derajat kebebasan hilang karena dua parameter populasi sedang
diramal dengan nilai sampel data (a dan b)
Kita gunakan data yang telah dikemukakan terdahulu, yaitu jualan susu
oleh PT Imma yang ramalanjualannya menggunakan metode tren garis
lurus (metode kuadrat terkecil) dan metode tren bukan garis lurus
(metode parabola kuadrat). Menurut metode kuadrat terkecil,
persamaan tren garis lurusnya adalah:

Y = a + bX
Y = 132 + 10X

Untuk menghitung SKP tren garis lurus dibuat Tabel 1.7 dan Tabel 1.8

Tabel 1.7
Ramalan Jualan
Tren Garis Lurus

Tahun X a Bx Ramalan jualan (Y)


2011 0 132 0 132 + 0 = 132
2012 1 132 0 132 + 10 = 142
2013 2 132 20 132 + 20 = 152
2014 3 132 30 132 + 38 = 152
2015 4 132 40 132 + 40 = 172

Perhitungan SKP jualan susu dengan metode kuadrat terkecil (metode tren
garis lurus) tanpak pada tabel 4.9

Tabel 1.8
SKP Tren Garis Lurus

Tahun Ramalan jualan nyata (X) Ramalan jualan (Y) (X - Y) (X - Y)2


2011 130 132 -2 6
2012 145 142 3 9
2013 150 152 -2 4
2014 165 152 3 9
2015 170 172 -2 4
       ∑ . 33

SKP = √∑ ( X −Y )2 : n – 2
= √ 30 :3 = 3,16

Menurut metode parabola kuadrat persamaan tren bukan garis lurusnta


adalah:

Y = a + bX + c(X)2
Y = 153,43 + 10X – 0,71 (X)2
Untuk menghitung SKP tren bukan garis lurus dibuat Tabel 1.9 dan Tabel
1.10

Tabel 1. 9
Ramalan Jualan Tren Bukan Garis Lurus

Tahun X a Bx aX Ramalan Jualan (Y)


2011 -2 153,43 -20 -2,84 153,43 - 20 - 2,34 = 130,53
2012 -1 153,43 -10 -0,71 153,43 - 10 - 0,71 = 153,43
2013 0 153,43 0 0 153,43 - 0 - 0 = 162,72
2014 1 153,43 -0,71 -0,71 153,45 + 10 - 0,71 = 152,72
2015 -2 153,43 -2,84 -2,84 153,43 + 20 - 2,84 = 170,59

Perhitungan SKP jualan susu dengan metode parabola kuadrat (tren bukan
garis kurus) tampak pada Tabel 1.10

Tabel 1.10
SKP Tren Bukan Garis Lurus

Tahun jualan nyata ramalan jualan (Y) ((-)) (X - Y)2


2011 132 130,59 -0,59 0,3481
2012 145 142,72 +2,28 5,1984
2013 150 153,43 -3,43 11,7649
2014 155 162,72 +2,28 5,1984
2015 170 170,59 -0,59 0,3481
       ∑ . 22,8579

SKP = √∑ ( X −Y )2 : n – 2 SKP = √ 22,8579: 3=2,76

Jadi, menggunakan metode tren garis lurus dengan nilai SKP 3,16 lebih
besar dibandingkan menggunakan metode tren bukan garis lurus (perabola)
yang mempunyai nilai SPK 2,76. Diagram scatter atas jualan susu PT Imma
selama 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai