Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.

2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

120

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK


DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
KFC (KENTUCKY FRIED CHIKEN)
SPBU SELINDUNG
MUSLIM
MEDINAL
NELLY ASTUTY

Management Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang, Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id

ABSTRACT- This study aims to analyze and obtain dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi mereka
evidence on the effect of Service Quality, Product Quality, and yang selalu sibuk.
Location on Consumer Satisfaction. The results of this study Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan
are expected to contribute to places to eat or restaurants, bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu
especially KFC Gas Station Selindung so that they can sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan
provide fast service, fresh and easy products for their di Indonesia, dan di sisi lain, keadaan tersebut memunculkan
consumers. persaingan yang semakin ketat baik antara perusahaan
The object of this research is the consumers of PT domestik maupun dengan perusahaan asing. Persaingan dalam
Fast Food Indonesia Tbk, especially the Selindung gas station dunia usaha akan mendorong perusahaan-perusahaan akan
branch who have and want to revisit KFC. The data used in berlomba agar bisa menjadi pemimpin pasar.
this study is data in the form of questionnaires distributed to KFC dapat mempertahankan pangsa pasarnya, untuk itu
kfc consumers who have or have transacted as many as 123 KFC harus mengetahui kebutuhan dan keinginan para
respondents, and data collection is carried out using konsumennya, dan mengembangkan suatu pemahaman
questionnaires directly with non-probability sampling method: mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat
purposive sampling keputusan pembelian mereka. Menurut Kotler dan
The results of this study indicate that service quality, Keller(2016:194), merupakan bagian dari perilaku konsumen
product quality and location have a positive effect on yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
consumer satisfaction at KFC SPBU Selindung organisasi memilih, membeli, menggunakan,dan bagaimana
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
Keywords : Service Quality, Product Quality, Location, kebutuhan dan keinginanan mereka.
and Customer Satisfaction Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalis dan Menguji secara empris Pengaruh Persepsi
I. PENDAHULUAN Kualitas Pelayanan Berpengaruh terhadap Kepuasan
Pelanggan
Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dalam era 2 Menganalis dan Menguji secara empris Pengaruh Persepsi
globalisasi dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh Kualitas Produk Berpengaruh terhadap Kepuasan
terjadinya perubahan di dunia baik di bidang ekonomi, sosial Pelanggan Menganalis dan Menguji secara empris
dan budaya. Hal ini juga tentunya akan mempengaruhi Pengaruh
perkembangan struktur perekonomian secara global. 3. Persepsi Lokasi Berpengaruh terhadap Kepuasan
Perubahan pada pola konsumsi masyarakat yang Pelanggan
beranekaragam memunculkan konsep penghidangan makanan 4. Menganalis dan Menguji secara empris Pengaruh Persepsi
yang praktis, salah satunya adalah jenis fast food (makanan Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Lokasi
cepat saji). Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh banyak Berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan
pemilik modal dalam industri restoran fast food. Makanan
cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam II. LANDASAN TEORI
waktu cepat dan siap disantap, seperti fried chicken,
hamburger atau pizza. Mudahnya memperoleh makanan siap A. Pengertian Keputusan Berbelanja
saji di pasaran memang memudahkan tersedianya variasi Mengemukakan bahwa keputusan adalah suatu proses
pangan sesuai selera dan daya beli. Selain itu, pengolahan penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

121
pilihan yang dianggap paling mengutungkan.(Machfoedz, mereka merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi
2013). Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan harapan, mereka akan merasa puas. Sedangkan tindakan
pilihan, ada perbedaan penting di antara keduanya. sesudah pembelian merupakan penjualan perusahaan yang
Pengambilan keputusan adalah tindakan terhadap berasal dari dua kelompok, yaitu pelanggan baru dan
pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. pelanggang lama. Mempertahankan pelanggan yang lama
Seringkali seseorang membuat keputusan yang tidak tepat adalah lebih penting daripada menarik pelanggan baru. Oleh
karena proses yang tidak tepat dan proses yang tidak memadai karena itu, perusahaan harus memperhatikan kepuasan
(Hammond Keeney dan Raiffa dalam Wardani, 2014). pelanggan. Jika konsumen merasa puas ia akan
memperlihatkan kemungkinan untuk membeli lagi produk
B. Proses Keputusan Pembelian tersebut.
Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan
membeli yaitu Pemrakarsa (initiator) adalah orang yang D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian
pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi
tertentu. Pemberi pengaruh (influencer) adalah orang yang pembeli untuk bersedia membeli barang-barang dan jasa
pandangan/nasihatnya memberbobot dalam pengambilan perusahaan (disamping barang lain) pada saat mereka
keputusan akhir. Pengambil keputusan (decider) adalah orang membutuhkan. Hal ini sangat bergantung bagi manejer
yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana tingkah
pembelian, dengan bagaimana cara membeli, dan di mana laku konsumen tersebut demikian, sehingga perusahaan dapat
akan membeli. Pembeli (buyer) adalah orang yang melakukan mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan
pembelian nyata. Sedangkan Pemakai (user) adalah orang mendistribusikan produknya dengan baik. Dengan
yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa mempelajari perilaku konsumen, manajer akan mengetahui
kesempatan yang baru yang berasal dari belum terpenuhinya
C. Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Membeli kebutuhan dan kemudian mengidentifikasikan untuk
Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses mengadakan segmentasi pasar.
pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, Pengenalan konsumen merupakan usaha atau kegiatan
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pengumpulan, penganalisaan data/informasi mengenai profil
pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian konsumen, dalam profil konsumen tercakup informasi
bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah mengenai apa yang dibeli yang merupakan obyek, alasan
pembelian. mengapa pembelian dilakukan yang merupakan operasi dari
a) Pengenalan Masalah pembelian, obyek dan obyektif pembelian termasuk dalam
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah motif pembelian, sedangkan siapa pembeli atau organisasi
atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara untuk pembeliannya mencakup perilaku pembeli, dan operasi
yang nyatadan yang diinginkan.Kebutuhan ini disebabkan atau bagaimana cara pembelian dilakukan, termasuk dalam
karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. kebiasan pembeli. Pengenalan konsumen bertujuan agar
b) Pencarian Informasi perusahaan mengarahkan kegiatan pemasaran agar tertuju
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya pada sasaran pasarnya dan menghasilkan sumber-sumber,
mungkin, atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih daya yang ada agar dapat lebih efektif dan efisien
lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di pemanfaatannya, serta menciptakan dan membina pelanggan
dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. untuk memperoleh laba yang wajar dengan waktu sepanjang
Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi mungkin. Sehingga perusahaan dapat terus tumbuh dan
ingatan saja. berkembang.
c) Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek E. Model Kepuasan / Ketidak puasan Pelanggan
untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihatkan Secara sederhana konsep kepuasan pelanggan dapat
bahwa konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen akan diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu untuk mencapai
mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada kepuasan konsumen. Kepuasan sebagai evaluasi pasca
atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya
berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan memenuhi atau melebihi harapan. Ketidak puasan adalah
kepentingannya. pengukuran atau indikator sejauh mana pelanggan produk
d) Keputusan Pembelian perusahaan atau jasa sangat senang dengan produk-produ atau
Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek jasa yang diterima (Fatihudin dan Firmansyah, 2019).
dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah suatu
Biasanya ia akan memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula badan yang diciptakan untuk menghasilkan produk barang dan
faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor- jasa kepada pelanggan (Sukirno 2010:20). Sehubungan
faktor keadaan yang tidak terduga. dengan hal ini, terciptanya kepuasan pelanggan akan
e) Perilaku Sesudah Pembelian memberikan banyak manfaat. Hubungan antara perusahaan
Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen dengan pelangggannya menjadi harmonis, memberikan dasar
akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau yang baik bagi pembelian ulang atau terciptanya loyalitas
ketidakpuasan. Kepuasan sesudah pembelian merupakan pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
konsumen yang mendasarkan harapannya kepada informasi mulut (word of mounth) yang menguntungkan bagi
yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang perusahaan.
mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka

www.stie-ibek.ac.id
©2022, Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

122
F. Pengertian Pelayanan GAMBAR 1
Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hal
pemberian kepuasaan terhadap pelanggan, pelayanan dengan
mutu yang baik dapat memberikan kepuasaan yang baik pula
bagi pelanggannya, sehingga pelanggan dapat lebih merasa
diperhatikan akan keberadaanya oleh pihak perusahaan.
Pelayanan menurut Kasmir (2017:47) adalah tindakan
atau perbuatan seseorang atau suatu organisasi untuk
memmerikan kepuasan bagi pelanggan, sesama karyawan dan
juga pimpinan. Sedangkan Rusydi (2017:39) berpendapat
bahwa kualitas pelayanan adalah kemampuan perusahaan
dalam memberikan pelayanan terbaik yang bermutu
dibandingkan dengan pesaingnya. J. Hipotesis
H1:Diduga kualitas pelayanan tidak berpengaruh
G. Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan konsumen KFC SPBU Selindung.
Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan H2:Diduga kualitas produk tidak tidak berpengaruh
dengan produk, manusia, proses, dan lingkungan yang terhadap kepuasan konsimen KFC SPBU Selindung.
memenuhi harapan, perwujudan atau gambaran hasil-hasil H3:Diduga lokasi/tempat tidak berpengaruh terhadap
yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan dari pelanggan kepuaan konsumen KFC SPBU Selindung.
dalam memberikan kepuasan. Dua hal yang berhubungan H4:Diduga kualitas pelayanan, kualitas produk, dan
dengan kualitas suatu produk yaitu produk harus mempunyai lokasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
keistimewaan dan bebas disefisiensi. KFC SPBU Selindung.
Menurut Tjiptono (2016:59) adalah tingkat keunggulan
yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan III. METODOLOGI PENELITIAN
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
A. Teknik Analisis Data
H. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kegiatan ini meliputi : mengelompokan data berdasarkan
Pelayanan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarakan
Menurut Kotler dan Keller (2016:284) menyebut lima variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
dimensi penting yang menentukan tingkat service quality yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
yaitu: rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
a) Tangible (bukti langsung) adalah penampilan fisik , hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2010). Dalam
peralatan, dan sarana komunikasi. Misalnya keindahan penelitian kuantitatif terdapat dua macam statistic yang
interior kantor, kebersihan dan kelengkapan kantor, digunakan yaitu: statistic deskriptif dan statistic inferensial
kerapian penampilan karyawan, keserasian tata letak (Sugiyono, 2010) dan pengujian data dengan bantuan JASP
kantor, kemudahan dan keamanan tempat parkir, serta Universiteit -Van-Amsterdam (JASP 0.9.2.0. UVA).
kelengkapan sarana telekomunikasi.
b) Reliability (Keandalan) adalah kemampuan untuk B. Populasi dan Sampel
melaksanakan jasa sesuai yang telah dijanjikan secara 1. Populasi
akurat dan dapat diandalkan. Misalnya terpenuhinya Menurut Sugiyono (2010). Populasi adalah wilayah
keinginan pelanggan dan ketepatan waktu yang dimana terdapat objek atau subjek yang mempunyai kuantitas
diberikan. dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
c) Responsiveness (Daya tanggap) yaitu kesediaan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
membantu pelanggan dan memberikan layanan seketika. penelitian ini peneliti mengambil populasi secara acak dengan
Misalnya kepastian lamanya layanan dan kesiapan cara menyebarkan sebanyak 150 kuesioner kepada konsumen
karyawan dalam melayani pelanggan. KFC di pangkalpinang yaitu: SPBU Selindung, Ramyana
d) Assurance (Jaminan) adalah pengetahuan, sopan santun, Plaza, Bangkat Tarde Centre (BTC), dan Box TJ Mart.
dan kemampuan karyawan untuk menimbulkan rasa 2. Sampel
percaya dan keyakinan. Misalnya kesopanan karyawan, Menurut (Sugiyono ,2010). Sampel adalah sebagian dari
keramahan karyawan, cara kerja karyawan, dan jumlah dan karakteristik populasi. Bila populasi terlalu besar,
pengetahuan karyawan yang mendukung. dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
e) Empathy (Kepedulian) adalah rasa peduli dan populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, dana dan
perhatian individual yang diberikan perusahaan tenaga, maka penelit idapat menggunakan sampel yang
kepada pelanggan. Misalnya pendekatan perindividu diambil sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian ini
kepada pelanggan dan terciptanya hubungan yang baik peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling. Jumlah
dengan pelanggan. sampel yangakan peneliti gunakan yakni 123 responden,
dengan karakteristik sebagai berikut:
I. Kerangka Berfikir 1. Konsumen yang akan melakukan transaksi
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang 2. Konsumen yang sudah melakukan transaksi
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasikan.

www.stie-ibek.ac.id
©2022, Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

123
C. Metode Analisis Data yang ada, dan menggunakan formula : a = b1 x1+ b2 x2 + b3
1. Uji Validitas x3 +e
Uji validitas digunakan intuk mengukur sah (valid) atau
tidaknya suatu kuesioner. ikatakan valid jikapertanyaan pada 2. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)
kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan di ukur oleh Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing
kuesioner tersebut. uji validitas dihitung dengan variabel, baik varibel bebas terhadap variabel terikat tersebut
membandingkan nilai r hitung (correlate item-total yang signifikan secara statistik. Menggunakan uji masing-
correlation) dengan nilai r table jika nilai r hitung > r table dan masing koefisien regresi varibael bebas apakah mempunyai
nilai positif maka butir pertanyaan pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel terikat
tersebut dinyatakan valid (Gozali :2013). (Sugiyono, 2010)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah data untuk mengukur data 3. Pengujian Hipotesis Simultan(Uji F)
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika variabel bebas mempunyai pengaruh yang sama terhadap
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah kuesioner atau variabel terikat. Uji F ini juga sering disebut sebagai uji
stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut simultan.Apabila F hitung > F tabel maka H0 diterima
kekonsistenan jawaban jikan diujikan berulang pada sampel sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari
yang bebas. Apabila suatu konstruk dikatakan reliabel jika regresi dapat menerangkan variabel terikat secara
memberikan nilai cronbach alpa >0,06 (Gozali : 2013). serentak dan sebaliknya.

D. Uji Asumsi Klasik F. Uji Koefisien Determinasi


1. Uji Multikolinearitas Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara
(independen). Jika dari matrik korelasi antara variabel bebas nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,09) maka variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
hal ini merupakan indikasi adanya problem miltikolinearitas, variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
dan sebaiknya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk berarti variabel-varabel independen memberikan hampir
menunjukan adanya problem multikolinearitas adalah nilai semua informasi.
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Gozali,
2013). IV. PEMBAHASAN

2. Uji Normalitas TABEL 1


Menurut Ghozali 2013) uji normalitas apakah dalam Uji Validitas
model regresi variabel dependen dan variabel independen No Kuesioner R hitung r tabel Keterangan
mempunyai kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik 1 0,706 0,2315 Valid
adalah distribusi data secara normal atau mendekati normal. 2 0,757 0,2315 Valid
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti 3 0,735 0,2315 Valid
arah garis diagonal, maka model regresi mengikuti asumsi.
4 0,657 0,2315 Valid
5 0,723 0,2315 Valid
3. Uji Heterokadastisitas
6 0,768 0,2315 Valid
Uji heterokadastisitas untuk menguji dalam sebuah
model regresi apakah terjadi ketidaksamaan variance dari 7 0,750 0,2315 Valid
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain, maka 8 0,667 0,2315 Valid
disebut homoskedastisitas. Dan jika variance bebas, disebut 9 0,814 0,2315 Valid
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalahtidak terjadi 10 0,866 0,2315 Valid
heterokedastisitas. jika ada pola tertentu,seperti titk-titik yang 11 0,838 0,2315 Valid
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, 12 0,855 0,2315 Valid
melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasi telah 13 0,847 0,2315 Valid
terjadi heterokedastisitas, jika tidak ada yang jelas, serta titik- 14 0,868 0,2315 Valid
titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu 15 0,813 0,2315 Valid
Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. (Gozali 2013). 16 0,836 0,2315 Valid
17 0,881 0,2315 Valid
E. Uji Analisis Data 18 0,871 0,2315 Valid
1. Analisis Regresi Linear Berganda 19 0,863 0,2315 Valid
Regresi linear berganda adalah metode analisis yang 20 0,879 0,2315 Valid
tepat ketika penelitian melibatkan satu variabel terikat yang 21 0,875 0,2315 Valid
diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih variabel Sumber : Olahan peneliti 2022
bebas. Tujuannya adalah untuk memperkirakan perubahan
respon pada variabel terikat terhadap beberapa variabel bebas Berdasarkan data yang tertera pada tabel Uji Validitas
(Yamin Sofyan danKurniawanHeri:2009). Untuk melihat dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji
pengaruh antara tiga variabel bebas dan satu variabel terikat validitas instrument variabel yang diperoleh lebih besar dari

www.stie-ibek.ac.id
©2022, Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

124
rtabel dan seluruh instrumen sebanyak 21 butir pertanyaan Berdasarkan gambar Uji Normalitas diatas bahwa P-P
dikatakan valid, sehingga dapat dilakukan langkah penelitian Plot normalitas model regresi terlihat dari grafis. Pola
selanjutnya. penyebaran titik-titik mendekati garis diagonal yang berarti
TABEL 2 bahwa model regresi berdistrubusi normal. Iman Ghozali
Uji Reliabilitas (2005) mengemukakan bahwa di samping dari P-P Plot,
kenormalan model regresi dapat dilihat dari skewknes.
Cronbach Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh
No. Variabel Ket.
’s Alpha mempunyai ditribusi normal.
1. Kualitas Pelayanan 0,776 Reliabel
GAMBAR 3
2. Kualitas Produk 0,800 Reliabel
Uji Heterokedastisitas
3. Lokasi 0,851 Reliabel
4. Kepuasan Customer 0,854 Reliabel
Sumber : Olahan peneliti 2022

Hasil koefisien reliabilitas (alpha) yang tertera pada


Tabel Uji Reliabilitas dapat dikatakan bahwa instrumen yang
digunakan andal, artinya suatu instrumen yang dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau
mengukur obyek yang telah ditetapkan, Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥
0,60. Sumber : Olahan peneliti 2022

TABEL 3 Dari Gambar Uji Heterokedastisitas diatas dapat dilihat


Uji Multikolinearitas bahwa tidak ada heteroskedastisitas yang terdekteksi. Hal
tersebut dapat dilihat dari tidak adanya titik-titik data yang
Model Colinearity statistic berpola, juga penyebaran titik-titik data menyebar di atas dan
Tolerance VIF di bawah atau disekitar angka 0 dan titik-titik data tidak
K.Pelayanan 0,854 1,170 mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
K.Produk 0,140 7,129
GAMBAR 4
Lokasi 0,154 7,446 Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber : Olahan peneliti 2022

Berdasarkan Tabel Uji Multikolinearitas diatas dapat


diketahui bahwa tidak ada masalah multikolinearitas, hal ini
dapat dilihat dari nilai VIF untuk variabel independen kurang
dari 10, dan nilai tolerance tidak lebih dari 1. Jadi
kesimpulannya adalah tidak ada multikolinieritas antar
variabel independen dalam model regresi.

Berdasarkan persamaan dapat diketahui bahwa variabel


GAMBAR 2 bebas yang paling berpengaruh adalah variabel Persepsi
Uji Normalitas K.Pelayanan dengan koefisien 0,085. Kemudian diikuti oleh
variabel yang lain yaitu variabel Persepsi K.Produk dengan
koefisien 0,076. Sedangkan variabel yang berpengaruh paling
rendah yaitu variabel Persepsi Lokasi, dengan nilai koefisien
0,663. Dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa
keseluruhan variabel bebas berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen. Intercept sebesar -0,284, artinya jika
variabel variabel bebas 0, maka variabel terikat kepuasan
konsumen.

G. Uji Parsial
H1 : Persepsi kualitas pelayanan, berpengaruh positif
terhadap kepuasan konsumen KFC SPBU Selindung
Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar
4,243 dengan tingkat signifikansi sebesar <,001. Apabila
dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dan dari
hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,243,
sedangkan t tabel dengan derajat bebas 118 pada a (0,05)
Sumber : Olahan peneliti 2022 sebesar (1,65787). Dengan demikian t hitung (4,243) > t tabel

www.stie-ibek.ac.id
©2022, Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

125
(1,65787), sehingga dapat disimpulkan H1 diterima, artinya Terlihat bahwa R Square sebesar 0,854. Artinya variabel
bahwa ada pengaruh variabel Persepsi kualitas pelayanan Persepsi Kualitas pelayanan (X1),Persepsi Kulitas produk
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen KFC SPBU (X2), Persepsi Lokasi (X3) dan Persepsi Ketersediaan Fitur
Selindung. secara bersamaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan
H2 : Persepsi kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen KFC SPBBU Selindungv(Y),
terhadap terhadap kepuasan konsumen KFC SPBU 85,4% dan sisanya 14,6% oleh variabel lain yang tidak
Selindung dimasukkan atau tidak diajukan dalam penelitian ini.
Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar
1,880dengan tingkat signifikansi sebesar <,001. Apabila V. PENUTUP
dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dan dari
hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,880, A. Kesimpulan
sedangkan t tabel dengan derajat bebas 118 pada a (0,05) Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah
sebesar (1,65787). Dengan demikian t hitung (3,674) > t tabel dilakukan mengenai pengaruh Kualitas pelayanan, Kulitas
(1,65787), sehingga dapat disimpulkan H2 diterima, artinya produk dan Lokasi terhadap Kepuasan konsumen KFC SPBU
bahwa ada pengaruh variabel Persepsi kualitas produk Selindung, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen KFC SPBU Kualitas pelayanan, Kualitas produk, dan Lokasi terhadap
Selindung. Kepuasan konsumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
H3 : Persepsi Lokasi berpengaruh positif Kepuasan sebagai berikut:
Konsumen KFC SPBU Selindung 1. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Berpengaruh positif
Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 7,344 terhadap Kepuasan Konsumen KFC SPBU Selindung
dengan tingkat signifikansi sebesar <,001. Apabila (Y) hal ini ditandai dengan nilai thitung 4,243 dan lebih
dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dan dari besar dari pada ttabel 1,6575 Sehinnga disimpulkan H1
hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung sebesar 7,344, diterima dan HO ditolak.
sedangkan t tabel dengan derajat bebas 118 pada a (0,05) 2. Variabel Kualitas Produk (X2) Berpengaruh positif
sebesar (1,65787). Dengan demikian t hitung (7,344) > t tabel terhadap Kepuasan Konsumen KFC SPBU Selindung
(1,65787), sehingga dapat disimpulkan H3 diterima, artinya (Y) hal ini ditandai dengan nilai thitung 1,880 dan lebih
bahwa ada pengaruh variabel Persepsi lokasi, berpengaruh besar dari pada ttabel yakni 1,6575. Sehinnga
positif kepuasan konsumen KFC SPBU Selindung. disimpulkan H1 diteima dan HO ditolak.
3. Variabel Lokasi (X3) Berpengaruh Positif terhadap
GAMBAR 5 Kepuasan Konsumen KFC SPBU Selindung (Y) hal ini
Uji Simultan ditandai dengan nilai thitung 7,344 dan lebih besar dari
pada ttabel yakni 1,6575. Sehinnga disimpulkan H1
diterima dan HO ditolak.
4. Berdasarkan hasil uji secara simultan (uji F) yang
dilakukan kesimpulan yang diperoleh dari perbandingan
nilai sig dengan taraf signifikansi maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya,
Sumber : Output JASP 0.14.1.0 UVA ketiga variabel independen yaitu Kualitas Pelayanan
(X1), Kualitas produk (X2, Lokasi (X3), secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap variable Kepuasan
Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung sebesar Konsumen KFC SPBU Selindung.
239,307dengan probabilitas signifikansi mendekati nol (P
value = <,001), Sedangkan nilai Ftabel dengan derajat bebas B. Saran
pembilang 3 dan penyebut 118 pada a (0,005) sebesar 2,68 1. Perusahaan
Dengan demikian Fhitung (239,307) > Ftabel (2,68). Dengan Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat
demikian Ho ditolak, artinya bahwa variabel Persepsi kualitas dijadikan sebagai bahan masukan ataupun sebagai bahan
pelayanan (x1), kualitas produk (x2), dan lokasi (x3) secara pertimbangan untuk tetap meningkatkan kepuasan konsumen,
bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap karena dengan meningkatnya kepuasan konsumen maka visi
kepuasan konsumen KFC SPBU Selindung (y). dan misi perusahaan bisa tercapai dengan optimal. Dari hasil
penelitian ini dapat dilihat bahwa Kualitas pelayanan dapat
GAMBAR 6 memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen Untuk itu
Uji Determinasi R2 peran manajer dalam memotivasi, memberikan arahan untuk
bersikap baik dan ramah kepada seluruh konsumen yang
datang ke fastfood tersebut. Dengan Motivasi para karyawan
dalam bekerja juga berpengaruh dalam meningkatkan
kepuasan konsumen itu sendin Berdasarkan hasil penelitian
diatas didapat implikasi antara lain:
a. Variabel Kualitas pelayanan Memiliki pengaruh positif
terhadap Kepuasan Konsumen. Maka diharapakan
perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkakn
Sumber : Output JASP 0.14.1.0 UVA
persepsi Kualitas Pelayanan. Dan cara untuk lebih
meningkatkan adalah dengan cara mempertahankan yang

www.stie-ibek.ac.id
©2022, Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), STIE-IBEK VOL.9 | NO.2 | November 2022 | ISSN: 2354-5682

126
baik dan memperbaiki yang kurang ramah tamah
kepada custamer, senyum, dan speed of service.
b. Variabel Kualitas Produk Memiliki pengsruh poditif
terhadap kepuasan Konsumen. Ini dikarenakan kfc selalu
memeberikan produk secara konsisten sesuai SOP, tidak
mengubah porsi atau dari citarasa yang tidak berubah
dan menambah inovasi baru dari menu yang sudah ada.
c. Variabel Lokasi Memiliki Pengaruh positif tehadap
Kepuasan Konsumen.hal ini dikarenakan lokasi kfc
berada tepat di depan jalan raya utama, dekat dengan
spbu dan mudah dijumpai oleh para konsumen, dan juga
mempunyai fasilitas yang lengkap.
d. Berdasarkan hasil penelitian variabael Kualits Pelayanan,
Kualitas Produk, dan Lokasi Memiliki Pengaruh yang
signifikan terhadan Kepuasan Konsumen kfc spbu
selindung baik itu secara simultan maupun secara
parsial.penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-
variabel tersebut perlu diperhatikan dan terus-menerurus
mengalami peningkatan kepuasan konsumen.

2. Akademisi
Bagi kalangan akademisi diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan referenti untuk penelitian-penelitian selanjutnya
yang memiliki tema berkenaan Kualitas pelayanan, Kualitas
Produk, Pengalaman pemasaran, dan Lokasi terkait
hubungannya terhadap Kepuasan konsumen. Sehingga peneliti
selanjutnya dapat dengan mudah lebih memahami variabel-
variabel manakah yang berpengaruh terhadap variabel
Kepuasan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A.D.R. (2020). Analisis Biaya Kualitas, Biaya Promosi


Dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan (Survei
Pada Perusahaan Sub Sektor Rokok,(Doctoral
dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
[2] Dewi, O. I. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Chang Tea
Di Surabaya. Agora.
[3] Hasbi, R., & Hadi, S. P. (2021). Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
Pada Portobello Cafe Semarang. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis.
4] Muhammad, A. F., & Saputri, M. E. (2020). Pengaruh
Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Konsumen Wingman Denim Bandung.
eProceedings of Management.
[5] Rumastari, R. P., & Sunindyo, A. (2019). Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Produk. Jalarta. Gramedia.
[6] Sudana, I. K., & Yesy Anggreni, N. L. P. (2021).
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian. Jakarta : Gramedia.
[7] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Bandung
[8] Sulandjari, R., & Ferdiansyah, A. (2020). Pengaruh
Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan di Online Shop
Brilink_Khumaira. Jurnal Egaliter.
[9] Umar, H. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan
Tesis Bisnis Jakarta.
.

www.stie-ibek.ac.id
©2022, Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

Anda mungkin juga menyukai