Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa saja faktor pengaruh keputusan pembelian konsumen terhadap
produk fast food (satudi kasus KFC gerai paragon Senggigi, kecamatan
Batu Layar)
b. Bagaimana karakteristik konsumen yang membeli produk Fast food di
KFC gerai paragon Senggigi, kecamatan Batu Layar.
2. Batasan masalah
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang penulis telah
paparkan di atas, batasan masalah ini dilakukan dengan tujuan agar masalah
yang diteliti tidak menyimpang, penelitian ini lebih terarah serta mampu
mencapai tujuan penelitian. Berikut beberapa batasan masalah dari penelitian
ini:
a. Faktor. Dikutip dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) faktor
adalah hal (keadaan, peristiwa) yang menyebabkan (memengaruhi)
terjadnya sesuatu. Maksud dari faktor dalam penelitian ini adalah
faktor pengaruh keputusan pembelian.
b. Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk membeli
atau tidak produk, dari berbagai faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa,
biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kuliats, harga dan
produk sudah yang di kenal oleh masyarakat. Pada penelitian ini
yang termasuk dari keputusan pembelian adalah keputusan konsumen
yang membeli produk fast food di KFC gerai paragon senggigi,
kecamatan Batu Layar.
c. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Dalam penelitian ini perilaku
konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada
KFC gerai paragon senggigi, kecamatan Bat layar.
d. Produk fastfood merupakan makanan yang dapat disiapkan untuk
dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat serta dapat
dimakan dengan cepat. Dalam penelitian ini produk fastfood yang
dimaksud adalah produk yang dijual di KFC gerai paragon senggigi,
kecamatan Batu layar.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah supaya dapat memecahkan
masalah yang telah dirumuskan, yaitu:
a. Apa saja faktor pengaruh keputusan pembelian konsumen
terhadap produk fastfood (studi kasus gerai KFC paragon
Senggigi, kecamatan Batu Layar)
b. Bagaimana karakteristik konsumen yang membeli produk
fastfood di gerai KFC paragon senggigi, kecamatan Batu Layar.
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta pemahaman tentang
apa saja faktor keputusan pembelian yang menjadi pengaruh bagi
konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk
fastfood pada KFC gerai paragon senggigi, kecamatan Batu Layar.
b. Bagi perusahaan yang bersangkutan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan dapat
mengetahui bagaimana menentukan strategi untuk meningkatkan
keputusan pembelian konsumen pada produk fastfood di gerai KFC
paragon Senggigi, kecamatan Batu Layar.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penulis berharap penelitian ini mampu dijadikan untuk menmbah
wawasan dan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan kejian
topik mengenai
keputusan pembelian konsumen.
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Bauran Pemasaran
Phillip dan Kotler mendefinisikan marketing mix atau bauran pemasaran
sebagai serangkain variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang
digunakan oleh perusahaan untuk memengaruhi pasaran yang menjadi saasaran.1
Beberapa pengertian dan gamabaran mengenai bauran pemasaran dari para ahli.2
a. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah strategi mencampur kegiatan-
kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
mendatangkan hasil paling memuaskan.
b. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah elemen-elemen organisasi
perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan
komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu.
c. Bauran pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi
produk, penentuan harga, promosi, dan distribusi, digabungkan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pasar saran.
Dari ketiga pengertian marketing mix menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa bauran pemasaran meruapakan alat pemasar yang baik yang
berada dalam perusahaan, dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar
dapat mempengaruhi respon pasar sasaran.3
Kotler (2000) mengatakan bahwa bauran peaasaran adalah sekumpulan
alat pemasaran (bauran pemasaran) yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarnnya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran pada
produk barang yang kita kenal selama ini mencakup 4P (produc, price,
promotion, place).4 Analisa yang paling populer diperkenalkan oleh Neil H.
Borden, 1965, bauran pemasaran (marketing mix) yang merupakan paduan
antara 4p, yang terdiri dari product, price, place, dan promotion. Bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran untuk mencapai kesuksesan
tujun pemasaran, terdiri dari 4P (produc, price, promotion, dan place) yang
dijadikan panduan cara kerja tim pemasaran.5
Bauran marketing merupakan hasil kolaborasi empat unsur, yang terdiri
atas pproduk, harga, promosi, dan distribusi. Setiap unsurnya mempunyai peran
dan fungsi yang berbeda, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itulah bauran pemsaran harus dibuat
secara menyeluruh dan terarah dengan baik sesuai dengan strategi pemasaran
yang telah ditetapkan, yaitu sesuai dengan segmen, target, dan postaioning.6
a. Produk (produc)
1
Rachmawati Rina, “Peranan Bauran Pemassaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan Penjualan
(Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran)”, Jurnal Kompetensi Teknik, Vol 2, Nomor 2, Mei 2011, hlm.
145.
2
Mustafa Firli, Bauran Pemasaran Sebagai materi Pokok Dalam Manajemen Pemasaran,(Bandung:
Media Sains Indonesia, 2020). hlm. 9.
3
Ibid. hlm. 10.
4
Marlius Doni, “Keputusan Pembelian Berdasarkan Faktor Psikologis dan Bauran Pemsaran PT.
Intercom Mobilindo Padang”, Jurnal Pundi, Vol 01, Nomor 01, Maret 2017, hlm. 59.
5
Trihastuti Endang Aselina, Manajemen Pemasaran Plus++, (Yogyakarta: Deepublish, 2020) hlm.57.
6
Wijayanti Titik, Marketing Plan! Dalam Bisnis Third Edition, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2017), hlm. 78.
Produk adalah sesuatu yang diperjualbelikan dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan dari sesuatu kreativitas seseorang, tim
marketing atau perusahaan. Produk barang atau jasa ini biasanya
merupakan alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan
serta bentuknya berwujud, dapat dilihat, dan menarik. Produk yang
dibuat haruslah bermanfaat bagi konsumen. Untuk mendapatkan produk
ini, konsumen harus mengeluarkan biaya tertentu.7
b. Harga (price)
Harga merupakan salah satu alat pemasar yang terkandung di dalam
bauran pemasaran yang mampu mempengaruhi permintaan dan
merupakan kunci penggerak posisi produk yang akan mempengaruhi
bagaimana produk atau merek akan dipersepsikan oleh konsumen
dibandingkan dengan produk pesaing (Kotler & Keller, 2006). Perspektif
harga bagi konsumen merupakan keseluruhan biaya yang harus
dikelurkan oleh konsumen yang bersifat moneter yang digunakan untuk
dapat memiliki, membeli, dan memanfaatkan kombinasi dari produk
serta pelayanan daan yang ditawarkan oleh produk tersebut (Hasan,
2008). Sehingga harga dapat dijadikan sebagai diferensiasi anatara
produk perusahaan dengan produk pesaing.8
c. Promosi (promotion)
Promosi adalah suatu kegiatan pemasaranyang bertujuan untuk
mengkomunikasikan informasi tentang produk, membujuk atau
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, mendapatkan loyalitas
konsumen, menjaga kestabilan penjualan serta memperluas pasar yang
menjadi target sasaran prusahaan.9
d. Lokasi (place)
Tempat adalah lokasi dimana suatu perusahaan menjalankan
usahanya. Lokasi juga menjadi salah satu factor prnrntu kesuksesan dari
perusahaan. Lokasi atau tempat dimana suatu perusahaan berda harus
bersifat fleksibel dan responsive terhadap kondisi ekonomi, geografis,
demografis, budaya serta persaingan di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, suatu perusahaan perlu menyeleksi dan mempertimbangkan
dengan baik dalam menentukan lokasi atau tempat yang kan dipilih
untuk menjalankan kegiatan usahanya.10

2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam
upaya meningkatkan market share, salah satu elemen dari perilaku konsumen
adalah keputusannya untuk menentukan pilihan membeli suatu produk atau tidak

7
Ibid, hlm. 53.
8
Firdaus Akbar Fauzi Iqbal, Hesty Nurul Utami, “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Online
Shopping: Perspektif Pemasaran Agribisnis”. Jurnal Ecodemiva, Vol 2, Nomor 1, April 2018, hlm. 139.
9
Astuti Miguna, Matondang Nurhafifah, Manajemen Pemasaran: UMKM dan Digital Sosial Media,
(Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 66.
10
Ibid. hlm. 65.
membeli. Informasi ini bagi produk sangat penting untuk meerapkan strategi
pemasaran. Faktor-faktor yang ditemukan ini digunakan untuk menentukan peta
persepsi produk dan memformulasikan strategi pemasaran. Perilaku konsumen
sangat kompleks dan melibatkan banyak variabel dalam analisis sehingga
diperlukan model-model perilaku konsumen untuk menyederhanakan gambaran
dan kterkaitan antar variabel tersebut dalam perilaku konsumen. Dengan
berpedoman kepada model-model perilaku konsumen yang telah ada maka
penelitian akan lebih mudah dilakukan karena variabel-variabel terkait sudah
teridentifikasi di dalam model-model tersebut.11
Para ahli berpendapat mengenai definisi perilaku konsumen, sebagai berikut:12
a. Garald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979 : 6) menjelaskan bahwa:
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan
sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu
akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-
sumber lainnya.
b. David L,. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984:6) menjelaskan bahwa:
Perilaku konsumen dapat di definisikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang melibatkan dalam
proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat
mempergunakan barang-barang dan jasa.
c. James F. Engel, et.al (1968 : 8) menjelaskan bahwa: Perilaku konsumen
didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut.
d. Schiffen dan Kanuk (1994 : 7) menjelaskan bahwa: Perilaku konsumen
diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabiskan produk jasa
yang mereka harapkan dan memuaskan kebutuhan mereka.
e. Solomon (2007) menjelaskan bahwa: Perilaku konsumen merupakan
proses ketika individu atau kelompok menyeleksi, membeli,
menggunakan atau membuang produk, layanan, ide dan pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan.
f. Hawkins, Best, dan Coney (2001) menjelaskan bahwa: Perilaku
konsuemn adalah studi mengenai individu, kelompok, atau orgaisasi dan
proses dimana mereka menyeleksi, menggunakan dan membuang
produk, layanan, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhan dan
dampak dari peroses tersebut pada konsumen dan masyarakat.

Dalam model Hawkins dan Mothersbough (2010), model perilaku


konsumen berpusat pada konsep diri (self-cincept) dan gaya hidup, yang
11
Yusnita, Pola Perilaku Konsumen dan Produsen, (Semarang: Alprin, 2010), hlm.26.
12
Dwiastuti Rini, dkk, Ilmu Perilaku Konsumen, (Malang: UB Press,2012), hlm.5-8.
terbentuk sebagai hasil pengaruh berbagai faktor internal dan eksternal. Konsep
diri dan gaya hidup ini kemudian menghasilkan kebutuhan dan keinginan, yang
perlu dipuaskan melalui konsep kepuasan konsumen. Ketika seorang
menghadapi situasi yang relevan, maka proses keputusan konsumen akan
dimulai. Proses ini memberikan pengalaman dan akusisi yang selanjutnya
mempengaruhi ataupun memperkuat konsep diri dan gaya hidup yang telah
ada.13
Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh
banyak factor. Menurut Anoraga (2000) dan Lamb (2001), keputusan pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial,, faktor pribadi, dan
faktor psikologis.14l
a. Faktor budaya
1) Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi keinginan, dan
prilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan
instusi lainnya.15
2) Sub budaya adalah pembagian budaya dalam kelompok-
kelompok budaya berdasarkan faktor horizontal, yaitu
berdasarkan kebnagsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah
geografis.16
3) Kelas sosial adalah pembagian kelompok masyarakat berdasarkan
faktor horizontal, yang relative permanen dan berjenjang dimana
anggotanya berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama
kelompok-kelompok yang terbentuk dalam kelas sosial ini akan
memiliki starata yang berbeda dan memiliki orientasi dan
perilaku yang berbeda.17
b. Faktor sosial
1) Kelompok acuan menurut Kotler (2005:206), kelompok acuan
seorang terdiri dari semua kelompok yang memiki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang.18
2) Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat.19
3) Peran dan status

13
Sumarwan Ujang, Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Perilaku Konsumen, (Bogor:
IPB Press, 2018), hlm. 124.
14
Sawalani Kelly Dhiraj, Keputusan Pembelian Online: Kualitas Wesite, Kkeamanan dan Kepercayaan,
(Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2021), hlm. 20.
15
Hidayat Sahral, Hanum Zubaidah, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Keputusan Pemblian Sepatu Merek Nike Dikota Medan”, Jurnal Bisnis Administrasi, Vol. 06, Nomor 01,
2017, hlm. 38.
16
Ibid.
17
Ibid.
18
Santoso Tri Teguh Daniel, Purwanti Ending, “Pengaruh Faktor Budaya, Faktor Social, Faktor Pribadi,
dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Memilih Produk Operator
Seluler Indosat-M3 Di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang”, Among Makarti, Vol 6, nomor 12,
Desember 2013, hlm 116.
19
Ibid .
Seseorang berpastisipasi dalam banyak kelompok sepanjang
hidupnya. Kedudukan seseorang tersebut masing-masing
kelomppok dapat dientukan berdasrkan peran dan status. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseoraang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-
orang memilih produk yang dapat mengkonsumsikan peran dan
status mereka di masyarakat.20
c. Faktor pribadi
1) Usia dan tahapan dalam siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang
hidupnya. Selera orang terhadap produk barang mauoun jasa juga
berhubungan dengan usia dan jenjang kehidupannya
(Kotler,2002).21
2) Siatuasi ekonomi
3) Pilihan produk sangat berpengaruh oleh keadaan ekonomi
seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari pengahasilan yang dapat
dibelanjakan (tingkat, kestabilan, pola waktu) serta sikap atas
belanja ataumenabung. Orang-orang dari sub-budaya, kelas sosial
dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang
berbeda sesuai keadaan ekonominya.22
4) Pekerjaan juga memengaruhi pola konsumsi. Jenis pekerjaan
akan menuntut seseorang untuk membeli kebutuhan yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.23
5) Gaya hidup adlah pola seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat dan opininya . gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorrang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya.24
6) Kepribadiaan dan konsep diri merupakan dua gagasan psikologis
yang telah digunakan dalam mempelajari perilaku konsumen
yang diorganisir secara menyeluruh dari Tindakan konsumen.25
d. Faktor psikologis
1) Motivasi adalah dorongan batin atau tekanan untuk mengambil
tindakan untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang sangat
termotivasi adalaah individu yang sangat berorientasi pada
tujuan.26

20
Ibid.
21
Budiman Arif Januar. “Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Madu Di Kota
Blitar”. (Skripsi, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, 2014), hlm. 38.
22
Sholikah Yuyun, Edwar Muhammad. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusaan Pembelian
Makanan Cepat Saji KFC Lamongan”. Jurnal Pendidikan Tata Niaga, Vol 3, nomor 2, 2015, hlm. 5.
23
Ibid.
24
Mahani Estu, “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mataharimall.Com”, Ikraith-Humaniora. Vol 2, nomor 1, 2017, hlm. 56.
25
Budiman Arif Januar. “Analisis…, hlm .38.
26
Hutauruk Robert Martinus, “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Faktor Yang Menentukan Perilaku
Konsumen Untuk Membeli Barang Kebutuhan Pokok Di Samarinda”, Jurnal Riset Inossa, Vol. 2, Nomor
1, 2020, hal. 5.
2) Persepsi menurut Kotler (2003), perepsi adalah proses yang
digunakan oleh konsumen untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterprestasikan masukan-masukan informasi.27
3) Pengetahuan dan Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku
individual yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran
mengatakan kebnayakan tingkah laku manusia dipelajari.
Pembelajaran yang tejadi saling berpengaruh antara dorongan,
rangsangan, petunjuk, respon, dan pembenaran.28
4) Keyakinan dan sikap merupakan salah satu factor pembentuk diri
psikologis konsumen. Melalui sikap maka konsumen
mempelajari dan cenderung untuk melakukan suatu evaluasi
terhadap produk tertentu yang menurutnya menguntungkan jika
dibeli. Konsumen akan memiliki database pribadi di dalam
pikirannya tentang keunggulan dan kekurangan suatu produk
tertentu.29

3. Keputusan Pembelian
Perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen terdahulu sebelum melakukan
pemasaran. Apabila keputusan pembelian hanya melibatkan satu orang, namun
keputusan yang lain mungkin akan melibatkan beberapa peserta lain yang
memerankan peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan,
pembeli dan pemakai. Mengidentifikasi peserta lain ini yang akan menjadi tugas
pemasar, selain itu perlu juga mengidentififkasi kriteria pembelian mereka dan
pengaruh mereka terhadap membeli. Program pemasar harus mampu merancang
strategi agar mencapai meraih hati pembeli.30
Menurut Kotler (2002) adalah tindakan dari konsumen untuk membeli atau
tidak produk, dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu
mempertimbangkan kuliatas, harga dan produk sudah yang di kenal oleh
masyarakat. Proses keputusan konsumen bukanlah berkahir dengan pembelian,
namun berlanjut hingga pembeilan tersebut penjadi pengalaman bagi konsumen
dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu kan menjadi
bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian di masa depan.31
Proses pengambilan keputusan hanyalah merupakan prosedur yang logis
untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menghasilkan pemecahan masalah.

27
Noviyarto Handy, “Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap Keputusan Keputusan
Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA Di Dki Jakarta”, Jurnal Telekomunikasi dan
Computer, Vol. 1, Nomor 2, 2010, hlm 111.
28
Anaswati Qory Nindy, “Pengaruh Sikap, Gaya Hidup, Pekerjaan, dan Kelompok Acuan Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok Boy Di Kabupaten Trenggalek Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, (Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Tulungagung, Tulungagung, 2020), hlm. 40.
29
Hutauruk Robert Martinus, “Pengaruh…, hlm. 6.
30
Rhendria Dinawan, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembeli (Studi Kasus
Pada Yamaha Mio Pt Harpindo Jaya Semarang”, (Skripsi, Program Studi Mgister Manajemen Universitas
Diponegoro Semarang, Semarang, 2010), hlm.21.
31
Utami Wahyu Indah, Perilaku Konsumen: Analisi Prilaku Konsumen Terhdap Keputusm Pembelian,
(Surakarta: CV Pustaka Bengawan, 2017), hlm.74.
Dalam keadaan apapun, pengambilan keputusan yang profesional merupakan
proses sistematis yang melibatkan beberapa langkah khusus. Peroses
pengambilan keputusan melibatkan tiga unsur penting, yaitu sebagai berikut :32
a. Pengambian keputusan haruslah didasarkan pada fakta yang ada. Makin
sedikit fakta yang relevan dan tersedia maka makin sulit proses
pengambilan keputusan.
b. Pengambilan keputusan melibatkan analisis informasi faktual. Analisa
dapat menggunakan uji statistik, komputer , atau hanya merupakan
proses pemikiran yang logis dan sederhana.
c. Proses pengambilan keputusan membutuhkan unsur pertimbangan dan
penilaian yang subjektif dan manajemen terhadap situasi, berdasarkan
pengalaman dan pandangan umum. Walaupun secara teroritas ada
kemungkinan ada untuk menjalankan proses pengambilan keputusan
secara mekanis, tetapi jarang sekali tersedia cukup banyak data, sumber
daya atau waktu untuk menganalisnya secara lengkap.

Tahap-tahap pengambilan keputusan pembelin sebagai berikut:33

a. Pengenalan masalah
Dalam peroses membeli suatu barang diawali dengan menyadari
adanya masalah kebutuhan, konsumen menyadari adanya perbedaan
antara kondusi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan.
Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal maupun
eksternal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang,
yaitu rasa lapar dan haus, atau kebutuhan dapat timbak ketika
rangsangan ekternal, yaitu ketika seseorang melewati toko roti dan
melihat roti yang baru saja selesai dibakar dapat merangsang rasa
lapar.
b. Pencarian informasi
Apabila minat seorang timbul dalam membeli suatu barang akan
terdorong untuk mencari informasi sebanyak mungkin terkait apa
yang akan dia beli. Dapat kita bedakan menjadi dua tingkat, yaitu
keadan diamana pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang
disebut perhatian yang meningkat.peroses pencarian informasi secara
aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, mnelpon teman-
temannya, dan melakukan kegiatan untuk mempelajari yang lain.
Pada umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan
meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi
pemecahanan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang
ekstensif. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-
sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan

32
Sari Febrina, Metode Dalam Pengambilan Keputusan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm.186.
33
Setiadi, J. Nugroho, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan
Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 15-17.
pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan
membeli.
Konsumen dapat menerima informasi produk dari sumber
komersial, yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar, pada sisi
lain, informasi yang paling efektif justu dari sumber-sumber pribadi.
Setiap informan melakukan fungsi yang berbeda-beda dalam
memengaruhi keputusan pemeblian. Informasi komersial pada
umumnya hanya menyampaikan fungsi, sedangkan sumber pribadi
akan menyampaikan fungsi legitimasi dan/atau evaluasi. Oleh karena
itu perusahaan harus menyusun strategi agar mereknya masuk ke
perangkat pengenalan, perangkat pertimbangan, dan perangkat
pilihan alon pembeli. Jika tidak, perusahaan akan kehilang peluang
untuk menjual produknya ke pelanggan.
c. Evaluasi alternatif
Bagaimana kunsumen memproses informasi tentang memilih
merek untuk membuat keputusan akhir? Ternyata tidak ada proses
evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen
atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh siatuasi membeli. Ada
beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses
evaluasikonsumen sekarnag bersifat kognitif, yaitu mereka
memandang konsumen sebagai bentuk penilaian terhadap produk
terutama berdasrkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan
merek tentang di mana setiap merek berada pada ciri masing-masing.
Kepercayaan merek menimbulkan citra merek.
d. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi
terhadap merek-kerek yang terdapat pada perangkat pilihan.
Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek-
merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat
emmengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor
utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan
mengurangi alternatif. Pilihan seorang akan tergantung pada dua
hal: (1) intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alterntif
pilihan konsumen, dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang
lain tersebut maka semakin dekat hubungan orang tersebut dengan
konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan
menyesuaikan tujuan pembelian.
Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor
keadaan yang tak terduga konsumen membentuk tujuan pembelian
berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapat keluarga yang diharapkan,
harga yang diharapkan, dan manfaat produk tersebut. Ketika seorang
konsumen ingin bertindak, akan ada faktor-faktor baru yang timbul
atau keadaan yang tak terduga akan timbul, sehingga dapat mengubah
tujuan pembelian.
e. Perilaku sesudah pembelian
Pasca membeli suatu produk konsumen akan mengalami tingkat
kepuasaan dan tidak kepuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam
tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang menarik
minat pemasar. Kerena pekerjaan seorang pemasar tidak ketika barang
tersebut laku terjual melainkan akan terus sehingga pasca konsumen
membeli produk tesebut.

Teori mengenai bauran pemasaran, perilaku konsumen, dan keputusan


konsumen merupakan tori yang saling berkaitan satu sama lain, karena pada
intinya teori-teori tersebut digunakan untuk melakukan penelitian dan mencari
tahu perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian terhadap suatu
barang atau produk.34

D. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN


1. Kajian pustaka
a. Skripsi M Rhendria Dinawan dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen

34
Muhammad Zuhdi Darmawan, “Analisis Faktor-Fakto Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Dalam Melakukan Pembelian Beras Jagung Instan”, (Skripsi, Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Peternakan, Muhammadiyah Malang, Malang, 2020), hlm. 22.
Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang).35 Dalam skripsi ini
digunakan jenis penelitian expalanatory dengan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif. Variabel yang di ukur dalam penelitian itu adalah
kualitas produk, harga kompetitif, dan citra merek. Seluruh variabel
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dari ketiga faktor
tersebut, citra merek memiliki pengaruh paling kuat. Persamaan dari
penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah terdapat kesamaan
dengan variabel citra merek dan metode penelitian yang digunakan.
b. skripsi Muhammad Zuhdi Darmawan dengan judul analisis faktor-fakto
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian
beras jagung instan.36 jenis penelitian yang digunakan adalah
exploratory research. dugaan adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor produk, faktor promosi, dan faktor distribusi. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber
langsung dari responden yang ditanyakan melalui kuesioner kepada
konsumen yang telah melakukan pembelian. Persamaan penelitian
terdahulu dengan penelitian saat ini adalah variabel yang digunakan yaitu
faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan produk.
c. Skripsi uin
d. Sabda Dian Nurul Siahaan, Aurora Elise Putrika, dengan judul analisis
pengaruh harga, kualitas produk dan promosi penjualan terhadap
keutusan pembelian.37 Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif dan menggunakan analisis data menggunakan metode regresi
linier berganda. Terdapat 3 variabel dalam penelitian ini yaitu harga,
kualitas produk, dan promosi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah 2 variabel yang di ujinya yaitu harga dan produk. Dari
hasil penelitiannya terdaat hasil yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, selain itu metode analisis yang digunakan dalam penelitian
terdahulu sama dengan yang akan digunakan oleh penelitian saat ini.
e. Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal dengan judul analisis pengaruh
harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian (studi
pada pembeli produk bandeng juwana erlina semarang). 38 Pada penelitian
terdauhuu ada 3 variabel yang digunakan yaitu harga, produk, dan lokasi.
Dari hasil uji regresi linier berganda ketiga variabel tersebut berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan saran penelitian
terdahulu kemampuan prediksi dari tiga variabel independen terhadap
keputusan pembelian sebesar 62,9% dan sisanya 37,7% dipengaruhi oleh
35
Rhendria Dinawan, “Analisis…, hlm. 30.
36
Muhammad Zuhdi Darmawan, “Analisis…, hlm. 32.
37
Sabda Dian Nurul Siahaan, Aurora Elise Putrika, ”Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan
Promosi Penjualan Terhadap Keutusan Pembelian”, Jurnal Of Business And Economics Research, vol 2,
Nomor 2, Juni 2021, hal.33.
38
Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal, “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Erlina Semarang )”,
Diponegoro Jurnal Of Managemen, vol 1, Nomor 2, 2012, hal. 9.
variabe lin duluar penelitian ini, oleh karena itu penelitian saat ini
melakukan variabel tambahan dengan jumlah keseluruhan variabel ada 7
yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis, harga,
citra merek, dan produk.
2. Kerangka Berfikir
Kerangka pemikiran merupakan gambaran hubungan variabel
independent yang meliputi faktor budaya (X1), faktor social (X2), faktor
pribadi (X3), faktor psikologi (X4), Harga (X5), Citra merek (X6), dan
produk (X7) dan variable dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Berikut
gambar kerangka pemikiran yang di oleh peneliti sediri:

Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis diartikan sebagai dugaan pemecahan masalah yang bersifaat
sementara yakni pemecahan masalah yang mungkin benar dam mungkin
pula salah. Setelah di uji hipotesis mungkin ditolak bilamana ternyata tidak
benar. Untuk menguji hipotesis diperlukan data (fakta-fakta), yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dapat dipertanggungjawabkan.39
Diduga faktor pengaruh keputusan pembelian konsumen terhadap
produk fastfood di gerai KFC Paragon Senggigi, kecamatan Batulayar adalah
budaya, sosial, pribadi, pisikologis, citra merek, harga, dan produk. Sesuai
dengan teori yang telah dikemukakan pada latar belakang dan kerangka
berfikir dalam penelitian ini.

Berikut hipotesisi yang diajukan dalam penelitian ini:

H1 : Faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk KFC


Paragon Senggigi.

39
Djaelani Mustofa, Metode Penelitian Bagi Pendidik, (Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan, 2010), hlm.
43.
H2 : Faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk KFC
Paragon Senggigi.

H3 : Faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk KFC


Paragon Senggigi.

H4 : Faktor pisikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk


KFC Paragon Senggigi.

H5 : Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk KFC


Paragon Senggigi.

H6 : Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk KFC Paragon


Senggigi.

H7 : Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk KFC


Paragon Senggigi.

E. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
korelasi/asosiatif. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan
untuk mencari hubungan atau pengaruh satu atau lebih variabel
independent (faktor budaya, social, pribadi, psikologi, harga, citra merek,
dan produk) dengan satu atau lebih variabel dependen (keputusan
pembelian).40
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatf, pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan menggunakan metode matematis dengan
tujuan mendeskrip-sikan dan menjelaskan fenomena hasil penelitian yang
bersifat numerik. Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka. Hasil akan
dikumpulkan dan diolah sesuai dengan keterangan.41
2. Populasi dan sampel
a. Populasi
Poulasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, pristiwa, atau
benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti.42 Populasi
penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian pada
gerai KFC Paragon Senggigi, Kecamatan Batulayar.
b. Sampel
Sampel merupakan suatu bagian (subset) dari populasi. Hal ini
mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan
demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Dengan
mengambil sempel peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan
digeneralisasi terhadap populasi.43
Penentuan sampel dalam penelitian ini bersifat tidak acak (non-
probability sampling) karena pada penelitian ini jumlah anggota
populasi tidak diketahui. Sedangkan untuk metode pengambilan sempel
penelitian ini menggunakan metode sampling purposive adalah
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria bahwa
pengunjung tersebut pernah mengkonsumsi produk-produk di gerai
KFC Paragon Senggigi, Kecamatan Batulayar.

Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang telah membeli


produk fastfood pada gerai KFC Paragon Senggigi, Kecamatan
batulayar. Untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus
Lemeshow, digunakan rumus lemeshow, karena jumlah populasi tidak
diketahui atau tidak terhingga. Berikut rumus lemeshow:44

40
Hendrayadi Suryani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Bidang Manajeme dan Ekonomi
Islam, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 119.
41
Tanujaya Andre,” Pengaruh Perveived Ease Of Use Dan Perceived Usefulness Terhadap Intention To
Use Aplikasi M-Tix Di Surabaya”, Agora, Vol. 8. Nomor 2, 2020. hlm. 3.
42
Hermawan Asep, Yusran Leila Husna, Penelitian bisnis pendekatan kuantitatif, (Jakarta: Kencana,
2017) hlm. 95.
43
Ibid. hlm .97.
44
Lemeshow Stanley Dkk, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, terj, Pramono Dibyo,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997), hlm. 2.
z 1−a /2 p (1−P)❑
n=
d2

Keterangan:

n = jumlah sampel

z = skor z pada kepercayaan 95% = 1,96

p = maksimal estimasi = 0,5

d = alpha (0,10) atau sampling error 10%

Melalui rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah

z 1−a /2 p (1−P)❑
n= 2
d
2 ❑
1,96 .0,5(1−0,5)
n=
0,12

3,8416.0,35
n= ❑
0,01

n=96,04=100

Berdasarkan rumus diatas , maka n yang didapatkan adalah 96,04


dibulatkan menjadi 100 orang, sehingga pada penelitian ini peneliti
mengambil data dari sampel sekurang-kurangnya sejumlah 100 orang
konsumen.

3. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian ini selama 3 bulan, dimulai pada bulan April 2022
sampai juni 2022 untuk melakukan pengumpulan data dan pengolahan data
yang meliputi penyusunan dalam bentuk proposal serta proses bimbingan
oleh dosen pembimbing.
Lokasi penelitian ini dilakukan di gerai KFC Paragon Senggigi,
Kecamatan Batulayar. Lokasi ini dipilih karena berada di tengah-tengah
Desa Wisata Senggigi.
4. Variabel Penelitian
Adapun variabel –variabel yang di analisis dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X)
1) Faktor budaya (X1)
2) Faktor sosial (X2)
3) Faktor pribadi (X3)
4) Faktor pisikologis (X4)
5) Citra merek (X5)
6) Harga (X6)
7) Produk (X7)
b. Variabel terikat (Y)
1) keputusan pembelian (Y)
5. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui bebrapa tahap:
a. Tahap persiapan
Tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data-data mengenai
faktor-faktor pengaruh keputusan pembelian konsumen di gerai KFC
paragon senggigi yang sumbernya di dapatkan melalui data skunder
dan data premier.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan waktu
penelitian.
c. Tahap pelaporan
Setelah melalui tahap pelaksanaan, selanjutnya melakukan tahap
pelaporan. Peneliti melaporkan hasil penelitian yang di dapatkan
terkait dengan hasil analisi data dan disusun secara sistematis
pelaporan penulisan.

6. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
adalah teknik pengumuplan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya.45
Dalam kuesioner penelitian ini berisi beberapa pertanyaan dan
pernyataan terkait dengan variabel yang diteliti serta lima pilihan jawaban
yang sudah disediakan. Dalam penelitian ini skala pengukuran kuesioner
menggunakan skala likert, dan di uji menggunakan validasi dan relibilitas
guna memperoleh keabsahaan serta kepercayaan dari pertanyaan dan
pernyataan yang diajukan.
7. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
a. kuesioner
Data yang di sebar melalui kuesioner, peneliti menyebarkan kuesioner
kepada konsumen pada gerai KFC paragon Senggigi, Kecamatan
Batulayar.
b. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi dapat berbentuk tulisan dan gambar.
Dokumentasi dalam bentuk tulisan berupa kuesioner, sedangkan
dokumentasi dalam bentuk gambar berupa gambar-gambar yang dapat
menunjang dalam penelitian ini.
c. Wawancara

45
Hendrayadi, Suryani, Metode…, hlm. 190.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan responden apabila
responden merasa kesulitan atau bingung dengan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
8. Teknik Analisis Data
a. Uji asumsi klasik
Uji asumsi kelasik adalah peryaratan statistik yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linier berganda. Dalam penelitian ini sifatnya cross
section, ada tiga syarat yang hraus dipenuhi yakni uji normalitas, uji
multikolienieritas, dan uji heteroskedastisitas.
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya terdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk
melakukan pengujian-[engujian variabel lainnya dengan
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid dan
statistic perametrik tidak dapat dipergunakan.46
Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah metode
kolmogrov-smirnov lebih kecil dari 0,05 maka data yang digunakan
tidak normal.
2) Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah melihat ada atau tidaknya korelasi
(keterkaitan) yang tinggi anata varabel-variabel bebas dalam suatu
model regresi inier berganda. Jka ada korelasi yang tinggi di antara
variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap varaiabel terikatnya menjadi terganggu. Metode yang
sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas
adalah dengan variancein falition factor (VIF). Kriteria penujian
multikolinieritas yakni jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan
VIF lebih kecil dari 10.
3) Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuaan utuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi linier populasi yang diteliti bersifat hmogen
atau sama. Metode yang digunakan adlah metode glejser dengan
ketetuan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05. Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi heteroskedasrisitas.
b. Regresi linier berganda

Analisis regrease linier berganda adalah suatu metode yang


digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang
terjadi antara variable independen (x) terhadap variabel dependen (Y).47

46
Wibisono Suti Ekky, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen UD. Risky Barokah Di Balangbendo,(Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Bhayangkara Surabaya, Surabaya, 2019), hlm. 45.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Dimana:
y = dependent variabel (keputusan pembelian)
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7= koefisien regresi
x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7 = indefendent variabel
e = error/variable pengganggu

c. Uji hipotesis

Tiga sub bahasan, yaitu koefisien deteminan, uji f, dan uji t.48

a. Ui persial (Uji T)
Tujuan diadakannya uji persial adalah untuk mengetahui
pengaruh variable independent yang meliputi faktor budaya
(X1), faktor social (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi
(X4), Harga (X5), Citra merek (X6), dan produk (X7) secara
persial terhadap variable dependen yaitu keputusan pembelian
(Y), apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Dasar
pengambilan keputusan adalah berikut:
1) Jika t hitung < t tabel atau nilai signifikan > 0,05 maka
HI ditolak
2) Jika t hitung > t tabel atau nilai signifikan < 0,05 maka
HI diterima
b. Uji simultan (Uji F)
Tujuan diadakannya uji simultan adalah untuk mengetahui
pengaruh variable independent yang meliputi faktor budaya
(X1), faktor social (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi
(X4), Harga (X5), Citra merek (X6), dan produk (X7) secara
persial terhadap variable dependen yaitu keputusan pembelian
(Y), apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Dasar
pengambilan keputusan adalah berikut:
1) Jika nilai signifikan >0,05, maka HI ditolak
Jika nilai signifikan <0,05, maka HI diterima.
2) Jika F hitung < F tabel atau nilai signifikan > 0,05 maka
HI ditolak.

47
Istikomah Robingutan, Isa Muzakar, “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Makanan Di Kota Surakarta”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol 21, Nomor 2, Desember
2019, hlm. 103.
48
Ibid.
Jika F hitung > F tabel atau nilai signifikan > 0,05 maka
HI diterima.
c. Uji koefisien desterminas (Uji R2)
Nilai koefisien desterminas (R square) digunakan untuk
mengetahui besarnya variasi variabel independent yang meliputi
faktor budaya (X1), faktor social (X2), faktor pribadi (X3),
faktor psikologi (X4), Harga (X5), Citra merek (X6), dan
produk (X7) dalam meneraangkan variasi variabel dependen
yaitu keputusan pembelian (Y). nilai dari koefisien desterminas
adalah diantara nol dan satu. Jika R2 mendekati nol, maka
kemampuan variabel-variabel independent dalam menerangkan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya, apabila
nilai R2 mendekati satu, maka kemampuan variabel-variabel
independent dalam menerangkan variasi variabel dependden
sangat luas dan tidak terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.).
Aselina Endang Trihastuti, S. M. (2020). Manajemen Pemasaran Plus++. Yogyakarta:
Deepublish.

budiman, j. a. (2014). analisis preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian madu di


ota blitar. skripsi, hlm 38.

darmawan, m. z. (2020). analisis faktor-fakto yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam


melakukan pembelian beras jagung instan. skripsi, hlm 01.

dinawan, M. R. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembeli (Studi


Kasus Pada Yamaha Mio Pt Harpindo Jaya Semarang). skripsi, hlm. 2010.

Dr. Dhiraj Kelly Sawalani, S. M. (2021). Keputusan Pembelian Online: Kualitas Website,
Keamanan dan Kepercayaan. Surabaya: Scopindo.

Dr. Miguna Astuti, S. M. (2020). Manajemen Pemasaran: UMKM dan Digital Sosial Media.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Ekky, W. S. (2019). “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen UD. Risky Barokah Di Balangbendo. skripsi, hlm 45.

Ending, S. T. (2013). Pengaruh Faktor Budaya, Faktor Social, Faktor Pribadi, dan Faktor
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Memilih Produk Operator
Seluler Indosat-M3 Di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang. among makarti, 116.

Fandy, U. s. (2018). Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Prilaku Konsumen. Bogor: IPB Press.

Fifyanita Ghanimata, M. K. (2012). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Erlina
Semarang). diponegoro jurnal of managemen, hlm 9.

firdaus, h. n. (2018). pengaruh bauran pemassaran terhadap perilaku online shopping:


perspektif pemasaran agribisnis. Jurnal Ecodemiva, hlm. 139.

Hermawan Asep, Y. L. (2017). Penelitian bisnis pendekatan kuantitatif. jakarta: kencana.

hidayat, z. h. (20117). faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan


pembelian sepatu merek nike di kota medan. Jurnal Bisnis Administrasi, hlm. 38.

Ir. FI. Titik Wijayanti, M. (2017). Marketing Plan! Dalam Bisnis Third Edition. Jakarta: PT Elax
Media Komputindo.

Istikomah Robingutan, I. M. (2016). Istikomah RobingutaAnalisis Perilaku Konsumen Dalam


Keputusan Pembelian Makanan Di Kota Surakarta. Jurnal Ekonomi Manajemenr , hlm
3.

Lemeshow Stanley Dkk, t. P. (1997). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. yogyakarta:
gadjah mada university press.

M.kom., f. s. (2018). metode dalam pengambilan keputusan. yogyakarta: deepublish.


M.Si, I. W. (2017). Perilaku Konsumen: Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pengambilan
Keputusan. Surakarta: CV Pustaka Bungawan.

mahanani, e. (2018). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Mataharimall.Com. ikraith humaniora, hlm 56.

Marlius, D. (2017). Keputusan Pebelian Berdasarkan faktor Psikologis dan Bauran Pemasaran
PT. Intercom Mobilindo Padang. Jurnal Pundi, hlm. 59.

noviyanto, h. (2010). pengaruh perilaku konsumen mobile internet terhadap keputusan


pembelian paket layanan data unlimited internet CDMA di dki jakarta. jurnal
telekomunikasi dan computer, hlm. 111.

Nugroho J, S. (2013). Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif Tujuan dan
Keinginan. Bandung: Kencana.

qory, n. (2020). Pengaruh Sikap, Gaya Hidup, Pekerjaan, Dan Kelompok Acuan Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok Boy Di Kabupaten Trenggalek Dalam Perspektif Ekonomi
Islam. skripsi, hlm 40.

Rachmawati, R. (2011). Peran Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan


Penjualan (Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran). Jurnal Kompetensi Teknik, hlm
145.

Rini, D. (2012). Ilmu Perilaku Konsumen. Malang: UB Press.

robert, m. (2020). pengaruh pandemi covid-19 terhadap faktor yang menentukan perilaku
konsumen untuk membeli barang kebutuhan pokok di samarinda. jurnal riset inossa,
hlm. 5.

siahaan, s. d. (2021). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan
Terhadap Keutusan Pembelian. journal of business and economics research (JBE), hlm.
33.

Suryani, H. (2016). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Bidang Manajeme dan
Ekonomi Islam. jakarta: kencana.

Tanujaya, A. (2020). Pengaruh Perveived Easee Of Use dan Perceived Usefulness terhadap
Intantion to Use Aplikasi M-Tix Di Surabaya. Agora, hlm.3.

Tengku Firli Mustafa, S. M. (2020). Bauran Pemasaran Sebagai Materi Pokok Dalam
Manajemen Pemasaran. Bandung: Media Sains Indonesia.

tjiptono, U. S. (2018). strategi pemasaran dalam perpektif prilaku konsumen. Bogor: IPB Press.

Yusnita, M. (2010). Pola Perilaku Konsumen dan Produsen. Semarang: Alpirin.

yuyun, s. (2015). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusaan Pembelian Makanan Cepat
Saji KFC Lamongan. jurnal pendidikan tata niaga, hlm 5.

Anda mungkin juga menyukai