AKS 1/211105030027
FORECAST PENJUALAN
Pengertian Penjualan
Tidak ada satu perusahaan pun yang tidak ingin sukses dan berkembang. Untuk mencapai sukses
dan berkembangnya suatu perusahaan perlu adanya suatu cara yang tepat, sistematis dan dapat
dipertanggung jawabkan. Dalam dunia usaha sangat penting diperkirakan hal-hal yang terjadi dimasa
depan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan dapat menganut salah satu dari dua pendekatan, yakni :
1. Pendekatan speculatif, dimana perusahaan tidak memperhitungkan risiko yang diakibatkan oleh
ketidak pastian faktor-faktor intern dan ekstern.
2. Pendekaan calculated risk, dimana perusahaan secara aktif melakukan estimasi terhadap risiko
yang diakibatkan oleh ketidak pastian faktor-faktor esktern dan intern.
a. Pendapat salesman
Para salesman diminta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau kemunduran segala
hal yang berhubungan dengan tingkat penjualan pada daerah mereka masing-masing.
Kemudian mereka diminta pula untuk mengestimasi tentang tingkat penjualan di
daerah masing-ma- sing di waktu mendatang. Perkiraan para salesman itu perlu
diawasi karena mungkin ada unsur kesengajaan untuk membuat perkiraan yang lebih
rendah (under estimate) dengan harapan apabila ia menjual di atas perkiraannya ia
akan mendapatkan hadiah.
Contoh pendapatan salesman :
Salesman Penjualan waktu Estimasi penjualan Persentase
lalu yang akan datang kenaikan
A Rp 500.000,00 Rp 575.000,00 15%
B 300.000,00 336.000,00 12%
C 200.000,00 220.000,00 10%
Jumlah Rp 1.000.000,00 RP 1.131.000,00 13,1%
Hail perkiraan salesman harus di “olah” oleh bagian penjualan, karena kemungkinan
salesman hanya memperhatikan kemampuannya di masa lalau, tanpa memperhatikan
kondis lingkungan.
b. Pendapat sales manajer
Perkiraan yang dikemukakan oleh para salesman perlu diperbanding- kan dengan
perkiraan yang dibuat oleh kepala bagian penjualan. Se- orang kepala bagian
penjualan tentu mempunyai pertimbangan dan pandangan yang lebih luas melipun
seluruh daerah penjualanPada umumnya perkiraan kepala bagian penjualan dapat
lebih obyektif karena mempertimbangkan banyak faktor. Hal ini mungkin juga dise-
babkan pendidikannya yang relatif lebih tinggi (mungkin) dan pengalamannya yang
lebih luas di bidang penjualan.
c. Pendapat para ahli
Kadang kadang perkiraan yang dibuat oleh salesman dan kepala bagian penjualan
sangat bertentangan satu sama lain, sehingga perusahaan mengganggap perlu untuk
meminta pertimbangan kepasa orang yang dianggap ahli. Mereka disebut konsultan.
d. Survey konsumen
Survei konsumen apabila ketiga pendapat diatas masih dirasa kurang dapat
dipertanggung jawabkan, maka biasanya lalu diadakan penelitian langsung terhadap
konsumen.
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
Analisa trend
Trend adalah gerakan yang berjangka panjang, seolah-olah alun ombak dan cenderung untuk
menuju ke satu arah, menaik atau menurun.
Penerapan garis trend dapat dilakukan dengan cara-cara:
a. Penerapan garis trend secara bebas
b. Penerapan garis trend dengan setengah rata-rata
c. Penerapan garis trend secara matematis
Karena itu penggambaran garis trend dengan cara ini sangat subyek dan kurang memenuhi
persyaratan ilmiah. Sehingga jarang digunakan
Data diatas dapat langsung digambarkan dan garis trend dapat ditarik begitu saja
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
Rumus II dan III dipergunakan untuk menghitung nilai a dan b yang akan dipergunakan
sebagai dasar peenerapan garis linear (garis trend). Sedangkan rumus I merupakan persamaan
garis tren yang akan digambarkan.
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
Analisa Korelasi
Analisa korelasi dipakai untuk menggali hubungan sebab akibat antara beberapa variabel.
Perubshan tingkat penjualan yang akanterjadi tidak hanya ditentukan oleh pola penjulan yang
telah terjadi tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor lain.
Misalnya :
Permintaan beras ditentukan oleh faktor-faktor jumlah penduduk dan pendapatan
perkapita
Permintaan akan susu ditentukan oleh faktor-faktor jumlah penduduk, tingkat kelahiran
dan sebagainya.
Peramalan dengan statistik akan lebih lengkap bila ditambah dengan analisa iniPeramalan
dengan analisa trend akan dapat dibenar- kan bila produk yang dijual tidak tergantung pada
variabel lainApa- bila produk dapat dijual kalau ada pengaruh dari variabel lain, maka di-
gunakan formula regresi dan test (analisa) Korelasi
Dari contoh di atas misalnya penjualan susu bayi tergantung pada besarnya tingkat kelahiran
di Jawa Timur. Artinya ada 2 variabel yang berhubungan di sini, yakni tingkat penjualan
(permintaan) susu dan tingkat kelahiran. Apabila X adalah tingkat kelahiran dan Y adalah
penjualan susu bayi, maka formula regresi yang digunakan adalah :
YP = a + bX
Di mana :
a = jumlah pasang observasi
b = koefisien regresi
I. b = n∑XY - ∑X ∑Y
n∑X2
Dalam analisa Industri ditonjolkan tentang Market Share yang dimi- liki oleh
perusahaan. Apabila market share makin lama makin mem- besar, berarti perusahaan
mempunyai posisi yang kuat dalam persaing- an dengan perusahaan lain. Sebaliknya apabila
market share makin lama makin kecil, berarti perusahaan mempunyai posisi yang makin
lemah dalam persaingan dengan perusahaan lain. Dengan kata lain, tingkat penjualan
perusahaan tidak hanya tergantung pada prestasi yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya,
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
tetapi juga dikaitkan seca- ra langsung dengan perubahan industri. Analisa Industri dibagi
menjadi beberapa tahap dalam penggunaannya, yakni :
1) Membuat proyeksi demand industri untuk mengetahui prospek perkembangan
penjualan industri pada tahun-tahun mendatang..
2) Menilai posisi perusahaan dalam hubungannya dengan industri pada umumnya. posisi
ini dinilai berdasarkan besarnya market share yang dimiliki oleh perusahaan dari
tahun ke tahun.
3) Proyeksi posisi perusahaan pada masa mendatang, atau penghitungan
Expected Market Share.
Jumlah penduduk
Pendapatan per kapita
Konsumsi tekstil perkapita
Angka ekspor dan impor tekstil dan lain lain.
Konsumsi tekstil perkapita dapat dihitung dengan :
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
( Produksi dalam Negeri + Impor – Ekspor)
Jumlah Penduduk
Setelah diketahui kebutuhan tekstil, tentu dapat diperhitungkan kebu- uhan benang
tenun pada tahun yang bersangkutan. Akhirnya dengan memproyeksikan market share
perusahaan dapat dibuat forecast pen- jualan benang bagi perusahaan tersebut
MARCELIA EKA PRADITA
AKS 1/211105030027
SUMBER REFERENSI
Adisaputro, Gunawan, and Marwan Asri. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013.