Nim : 18521093
Jenis-jenis peta kendali ada 2 macam, yaitu peta kendali variabel dan peta kendali
atribut. Peta kendali variabel adalah peta kendali dimana data yang dikumpulkan dan akan
dianalisis adalah data variabel (hasil pengukuran dengan alat ukur). Contoh data ini adalah
berat tablet 500,1/500,2/500,4/500,0/500,3 data berat merupakan data variable hasil
pengukuran dengan alat ukur timbangan. Sedangkan peta kendali atribut adalah peta
kendali dimana datanya mempunyai karakterisitik memenuhi atau tidak memenuhi
spesifikasi. Contohnya adalah pemeriksaan bahan baku disana ada 2 pilihan reject atau
rilis.
3) Pareto diagram
Pareto diagram adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan
urutan banyaknya jumlah kejadian.Urutannya dimulai dari jumlah permasalahan
yang paling banyak terjadi hingga pada permasalahan yang frekuensi terjadinya
paling sedikit.
Contoh Pareto Diagram :
4) Cause - effect diagram
Sebab dan Akibat Diagram (Fishbone Diagram) adalah alat pengendalian yang
dipergunakan untuk mengidentifikasikan dan menunjukkan hubungan antara
sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab dari suatu permasalahan.
Sebab dan Akibat Diagram dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor
penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab
tersebut. Karena bentuknya seperti Tulang Ikan, sebab dan akibat diagram disebut
juga dengan Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan). Biasanya untuk
mendapatkan akar permasalahan yang dimaksud, metode 5 WHY adalah metode
yang sering digunakan dalam menentukan fishbone diagram.
Contoh Cause and Effect Diagram :
5) Scaterred diagram
Merupakan sebuah tipe grafik yang digunakan untuk menggambarkan suatu data
dengan menggunakan koordinat Cartesian
Contoh Scatter Diagram :
6) Stratification
Diagram yang menguraikan atau mengklasifikasikan persoalan menjadi kelompok
atau golongan yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur dari persoalan yang
mempunyai karakteristik sama.
Contoh Stratification :
7) Control chart
Control Chart ialah suatu Quality Tool yang dapat digunakan untuk mendeteksi
apakah sebuah proses tersebut dalam kondisi terkontrol secara statistik
(statistically stable) ataukah tidak. Proses yang tidak dalam kondisi terkontrol
secara statistik akan menunjukan suatu variasi yang berlebih sebanding dengan
perubahan waktu. Tujuan menggambarkan Control Chart adalah untuk
menetapkan apakah setiap titik pada grafik normal atau tidak normal dan dapat
mengetahui perubahan dalam proses dari mana data dikumpulkan, sehingga setiap
titik pada grafik harus mengindikasikan dengan cepat dari proses mana data
diambil.
Contoh Control Chart :
b.
c. dan langkah prioritas yang harus dilakukan dari data- data penyebab defect product
diatas.
Jawab:
6. PT” ABC” pembuat kaleng untuk kemasan makanan kaleng .Dari hasil pemeriksaan
kualitas didapat sample data-data beratnya (gr) dari Departemen QC