Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN MUTU

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

Disusun Oleh:
ELDA NEAH TRIWAHYUNI
193020403027

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA
RAYA 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

Telah diperiksa dan disetujui


pada: Hari :....................
Tanggal :....................

DOSEN PENGAMPU

Ir. MULIANSYAH, M.Si


19630908 199302 1 001

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
II. METODELOGI
2.1 Sumber Data ..................................................................................... 3
2.2 Analisis Data .................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan ........................................................................... 5
3.2 Pembahasan ..................................................................................... 6
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................... 10
4.2 Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Terhadap Kadar Asam Lemak
Bebas Pabrik Kelapa Sawit PT. Sapta Karya Damai ................... 5
Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Rata-rata dan Range................................ 6

iv
I. PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Secara Umum pengendalian kualitas adalah suatu proses pengaturan bahan
baku sampai menjadi produk akhir dengan memeriksa atau mengecek dan
membandingkan dengan standar yang telah diharapkan, apabila terdapat
penyimpangan dari standar, dicatat dan dianalisa untuk menentukan di mana
penyimpangan terjadi, serta faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan
tersebut. Kualitas merupakan salah satu faktor keputusan konsumen terpenting
dalam pemulihan produk yang diinginkannya, dengan pemilihan produk atau jasa
yang berkualitas akan membuat loyalitas pelanggan menjadi meningkat. Kualitas
ini dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memuaskan konsumen
atau sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan konsumen tersebut.
Fungsi pengendalian kualitas statistik adalah meningkatkan kualitas sehingga
mengurangi ongkos manufaktur, scrap, rework, reschedulling, meningkatkan
kepercayaan konsumen dan memperketat batas spesifikasi serta meningkatkan
produktivitas dan hasil produksi. Peta kendali pertama kali diperkenalkan oleh
Dr. Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat,
pada tahun 1924 dengan maksud untuk menghilangkan variasi tidak normal
melalui pemisahan variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus (special-cause
variation) dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum (common-causes
variation). Peta kendali (control chart) merupakan metode statistik yang
membedakan adanya variasi atau penyimpangan karena sebab umum dan karena
sebab khusus pada batas pengendali. Bila penyimpangan atau kesalahan telah
melebihi batas pengendali, menunjukkan bahwa penyebab khusus telah masuk
dalam proses dan proses harus diperiksa untuk mengidentifikasi penyebab dari
penyimpangan atau kesalahan yang berlebihan tersebut dan sebab umum
biasanya berada di dalam batas pengendali. Peta kendali terdiri atas tiga garis,
dimana garis tengah disebut garis pusat (central line) merupakan target nilai pada
beberapa kasus, kedua garis lainnya merupakan Batas Kendali Atas (BKA) dan
Batas Kendali Bawah (BKB) dan karakteristik nilai dalam chart yang dilukiskan
dalam state suatu proses. Berdasarkan uraian di atas, peta kendali adalah suatu

1
grafik yang digunakan untuk mengevaluasi suatu proses produksi dari waktu ke
waktu.

Variabel kualitas
.............................................................................................................> BKA

>GT

-->BKB

Urutan Sampel
Grafik Peta Kendali

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum Pengendalian Mutu dengan materi Pengendalian
Kualitas Statistik adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan peta kendali statistik untuk mengontrol hasil produksi suatu
perusahaan dengan menggunakan data kadar asam lemak bebas di pabrik
kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.
2. Untuk mengetahui keberadaan proses pada pabrik kelapa sawit PT. Sapta
Karya Damai menggunakan Diagram Sebab Akibat.

2
II. METODELOGI

2.1 Sumber Data


Data yang digunakan adalah data sekunder yakni data kadar asam lemak
bebas di pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.

2.2 Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara
kuantitatif. Dari data diatas diketahui sejauh mana hasil produksi dalam kondisi
terkendali dengan menggunakan metode pengendalian kualitas statistik yakni
dengan peta kendali. Karena data diatas dalam bentuk variabel maka digunakan
peta kendali rata- rata dan peta kendali range untuk mengendalikan hasil
produksi diatas dan untuk mengetahui variasi penyebab khusus pada proses yang
ditandai dengan adanya data yang keluar dari kontrol. Langkah-langkah dalam
pembuatan peta kendali rata-rata dan peta kendali range adalah sebagai berikut:
1. Tentukan ukuran contoh (n = 4, 5, 6, ...). Untuk keperluan praktek
ditentukan lima unit pengukuran dari setiap contoh (n = 5).
2. Kumpulkan set 20 – 25 set contoh (paling sedikit dari 60 – 100) titik
data individual.
3. Hitunglah nilai rata-rata dari tiap set contoh (Ẋ), dan R dari setiap
set contoh.
4. Hitunglah rata-rata dari semua Ẋ , yaitu: Ẍ yang merupakan garis tengah
(central line) dari peta kendali rata-rata, serta nilai rata-rata dari semua R,
yaitu: Ṙ yang merupakan garis tengah (central line) dari peta kendali R.
5. Hitung batas-batas kendali 3 sigma dari peta kendali rata-rata dan
peta kendali R.
Peta Kendali Rata-rata (batas-
batas kendali 3-sigma) BKA = Ẍ
A2(Ṙ), GT = Ẍ,
BKB = Ẍ A2(Ṙ)
Peta Kendali Range (batas-batas
kendali 3-sigma)

3
BKA = Ṙ D4, GT
Ṙ, BKB = Ṙ D3
Buatlah peta kendali rata-rata dan peta kendali range menggunakan batas-
batas kontrol tiga sigma diatas. Setelah itu plot dan tebarkan data Ẋ dan R dari
setiap contoh yang diambil pada peta kendali rata-rata dan peta kendali R serta
lakukan pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.
6. Apabila proses berada dalam pengendalian (proses stabil), maka hitung
indeks kapabilitas proses, Cp, dan indeks kinerja kane, Cpk, sebagai berikut:
Cp = 6 (USL LSL)/6 dimana: Ṙ /d2, Batas spesifikasi
(USL dan LSL):Ẍ 0,05
Jika Cpk 1 maka proses dalam keadaan kapabel dan jika Cpk 1 maka
proses dalam keadaan tidak kapabel
Cpk = min (CpA CpB) dimana: CpA = USL Ẋ/3 dan CpB = 3 Ẋ
LSL/3 jika Cpk 1 maka proses dalam keadaan baik dan jika Cpk < 1 maka
proses dalam keadaan tidak baik.
Indeks kapabilitas proses baru digunakan untuk dihitung proses berada dalam
pengendalian. Gunakan peta kendali rata-rata dan peta kendali range untuk
memantau proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu, untuk
seterusnya segera diambil tindakan perbaikan apabila ada tampak perubahan-
perubahan yang tidak diinginkan pada proses.

4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas Pabrik
Kelapa Sawit PT. Sapta Karya Damai.
Kadar Kadar Kadar
Asam Asam Asam
Tanggal Lemak Tanggal Lemak Tanggal Lemak
Bebas Bebas Bebas
(%) (%) (%)
1 Januari 2021 3,59 1 Februari 2021 6,45 1 Maret 2021 4,74
2 Januari 2021 4,12 2 Februari 2021 3,59 2 Maret 2021 4,43
3Januari 2021 3,16 3 Februari 2021 4,12 3 Maret 2021 4,87
4 Januari 2021 2,87 4 Februari 2021 3,16 4 Maret 2021 4,14
5 Januari 2021 4,56 5 Februari 2021 2,87 5 Maret 2021 4,04
6 Januari 2021 5,34 6 Februari 2021 4,56 6 Maret 2021 3,56
7 Januari 2021 4,36 7 Februari 2021 5,34 7 Maret 2021 4,08
8 Januari 2021 6,45 8 Februari 2021 4,36 8 Maret 2021 4,29
9 Januari 2021 5,12 9 Februari 2021 6,45 9 Maret 2021 5,32
10 Januari 2021 4,74 10 Februari 2021 5,12 10 Maret 2021 4,87
11 Januari 2021 4,43 11 Februari 2021 4,74 11 Maret 2021 4,29
12 Januari 2021 4,87 12 Februari 2021 4,43 12 Maret 2021 3,98
13 Januari 2021 4,14 13 Februari 2021 4,87 13 Maret 2021 3,86
14 Januari 2021 4,04 14 Februari2021 4,14 14 Maret 2021 5,60
15 Januari 2021 3,56 15 Februari 2021 4,04 15 Maret 2021 4,81
16 Januari 2021 4,08 16 Februari 2021 3,56 16 Maret 2021 4,34
17 Januari 2021 4,29 17 Februari 2021 4,08 17 Maret 2021 4,29
18 Januari 2021 5,32 18 Februari 2021 4,29 18 Maret 2021 4,12
19 Januari 2021 4,87 19 Februari 2021 5,32 19 Maret 2021 4,32
20 Januari 2021 4,29 20 Februari 2021 4,87 20 Maret 2021 4,74
21 Januari 2021 3,98 21 Februari 2021 4,29 21 Maret 2021 4,43
22 Januari 2021 3,86 22 Februari 2021 3,98 22 Maret 2021 4,87
23 Januari 2021 5,60 23 Februari 2021 3,86 23 Maret 2021 4,14
24 Januari 2021 4,81 24 Februari 2021 5,60 24 Maret 2021 4,04
25 Januari 2021 4,34 25 Februari 2021 4,81 25 Maret 2021 3,56
26 Januari 2021 4,29 26 Februari 2021 4,34 26 Maret 2021 4,08
27 Januari 2021 4,12 27 Februari 2021 4,29 27 Maret 2021 4,29
28 Januari 2021 4,32 28 Februari 2021 4,12 28 Maret 2021 5,32
29 Januari 2021 4,21 29 Maret 2021 4,87
30 Januari 2021 4,05 30 Maret 2021 4,29
31 Januari 2021 4,45 31 Maret 2021 3,98
Rata-rata

5
3.2 Pembahasan
1. Tentukan ukuran contoh (n = 4, 5, 6, ...). Untuk keperluann praktek ditentukan
lima unit pengukuran dari setiap contoh (n = 5).
2. Kumpulkan set 20 – 25 set contoh (paling sedikit dari 60 – 100) titik data
individual.
Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Rata-Rata Dan Range
Pengukuran pada unit contoh
Contoh
(n=5) Jumlah
sampel
X1 X2 X3 X4 X5 Rata -Rata Range
1 3,59 4,12 3,16 2,87 4,56 18,3 3,66 1,69
2 5,34 4,36 6,45 5,12 4,74 26,01 5,202 2,09
3 4,43 4,87 4,14 4,04 3,56 21,04 4,208 1,31
4 4,08 4,29 5,32 4,87 4,29 22,85 4,57 1,24
5 3,98 3,86 5,6 4,81 4,34 22,59 4,518 1,74
6 4,29 4,12 4,32 4,21 4,05 20,99 4,198 0,27
7 4,45 6,45 3,59 4,12 3,16 21,77 4,354 3,29
8 2,87 4,56 5,34 4,36 6,45 23,58 4,716 3,58
9 5,12 4,74 4,43 4,87 4,14 23,3 4,66 0,98
10 4,04 3,56 4,08 4,29 5,32 21,29 4,258 1,76
11 4,87 4,29 3,98 3,86 5,6 22,6 4,52 1,74
12 4,81 4,34 4,29 4,12 4,74 22,3 4,46 0,69
13 4,43 4,87 4,14 4,04 3,56 21,04 4,208 1,31
14 4,08 4,29 5,32 4,87 4,29 22,85 4,57 1,24
15 3,98 3,86 5,6 4,81 4,34 22,59 4,518 1,74
16 4,29 4,12 4,32 4,74 4,43 21,9 4,38 0,62
17 4,87 4,14 4,04 3,56 4,08 20,69 4,138 1,31
18 4,29 5,32 4,87 4,29 3,98 22,75 4,55 1,34
JUMLAH 79,688 27,94
Rata-rata 4,427 1,552
X̅ = 4,427 R̅ = 1,552
3. Hitunglah nilai rata-rata dari tiap set contoh ( X̄ ), dan R̅ dari setiap set contoh
X̄ = 4409,52; R̅ = 6221,8
4. Hitunglah rata-rata dari semua X̄ , yaitu: X̄ yang merupakan garis tengah
(central line) dari peta kendali rata-rata, serta nilai rata-rata dari semua R,
yaitu: Ṙ yang merupakan garis tengah (central line) dari peta kendali R.
Berikut Grafik Rata-rata dan Range Data Hasil pengamatan terhadap kadar
asam lemak bebas pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.

6
Grafik Rata-rata
6,00

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00
12345678910 11 12 13 14 15 16 17 18
0,00
Xbar CL UCL=5.32 LCL=3.53

Grafik Range
6,00

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00
12345678910 11 12 13 14 15 16 17 18
0,00
R CL UCL =3281.4 LCL

5. Hitung batas-batas kendali 3 sigma dari peta kendali rata-rata dan peta
kendali R.
 Peta Kendali Rata-rata (batas-batas kendali 3-sigma)
 BKA = X̄  A2 (R̅ ) , GT = X̄ , BKB = X̄  A2 (R̅ )
Peta Kendali Range (batas-batas kendali 3-sigma)

BKA = X̄ D4, GT  Ṙ, BKB = Ṙ D3


A. Peta Kendali Rata-Rata (Batas-Batas Kontrol 3 Sigma)
BKA = X̄ + A2 R̅ = 4,427 + (0,577)( 1,552) = 5,322
BT = X̄ = 4,427
BKB = X̄ -A2 R̅ = 4,427 - (0,577)( 1,552) = 3,531

7
B. Peta Kendali Range (Batas-Batas Kontrol 3
Sigma) BKA = D4 . R̅ = (2,115) . 1,552= 3,282
GT = R̅ =1,552
BKB = D3 . R̅ = (0) . 1,552 = 0
6. Buatlah peta kendali rata-rata dan peta kendali range menggunakan batas-
batas kontrol tiga sigma diatas. Setelah itu plot dan tebarkan data Ẋ dan R̅ dari
setiap contoh yang diambil pada peta kendali rata-rata dan peta kendali R serta
lakukan pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.
Cp = 6 (USL  LSL)/ 6 dimana :   R̅ /d2, Batas spesifikasi (USL dan LSL): Ẍ
 0,05
(𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿) 𝑅 1,552
𝐶𝑝 = ; 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜎 = = = 0,667
6𝜎 𝑑2 2.326

USL = X̄ - 0,06 = 4,427 + 0,06 = 4,487


LSL = X̄ - 0,04 = 4,427 - 0,04 = 4,387
(𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿) 4,487−4,387 0,1 = 5,37
Jadi, 𝐶𝑝 = 6𝜎
= =
6 .3102,32 18613,92

7. Apabila proses berada dalam pengendalian (proses stabil), maka hitung indeks
kapabilitas proses, Cp, dan indeks kinerja kane, Cpk, sebagai berikut:
Jika Cpk  1 maka proses dalam keadaan kapabel dan jika Cpk  1 maka proses dalam
keadaan tidak kapabel
Cpk = min (CpA;CpB) dimana: CpA = USL  X̄ /3 dan CpB = 3 X̄  LSL/3
jika Cpk 1 maka proses dalam keadaan baik dan jika Cpk < 1 maka proses
dalam keadaan tidak baik.
Cpk = min (CPL,CPU). Dimana;
X̄−𝐿𝑆𝐿 4,487−4,3878 4,487−4,387 0.04
CPL = = = = = 0,019

3 .𝜎 3( ) 3 . 0,667 2,001
𝑑2

USL− X̄ 4,487−4,387 4,487−4,387 0.06


CPU = = = = = 0,029

3 .𝜎 3( ) 3 . 0,667 2,001
𝑑2

Jadi, Cpk = min(0,019;0,029) = 0,019

8
 Analisis Histogram

Berdasarkan hasil analisis histogram diatas dapat diketahui dimana nilai


kadar asam lemak bebas yang diperoleh yaitu pada bulan januari yaitu sebanyak
4,39, pada bulan Februari sebanyak 4,49 dan pada bulan Maret sebanyak 4,41.
Dengan hasil tertinggi yaitu dibulan Februari dan terendah pada bulan Januari.

 Analisis Peta Kendali


Berdasarkan hasil analisis peta kendali di pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya
Damai dapat diketahui bahwa kadar asam lemak bebas (%) pada pabrik kelapa
sawit dalam kondisi terkendali. Kemudian range pada peta kendali di pabrik
kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai terdapat data yang berada pada out of
control. Oleh karena itu data kadar asam lemak bebas grafik range pada pabrik
kelapa sawit perlu diperbaiki agar data tidak ada yang keluar dari batas standar
mutu pabrik dan menyebabkan keadaan menjadi tidak baik.

9
 Kapabilitas Proses
Cpk = min (CpA ; CpB) dimana: CpA = USL - Ẋ/3σ dan CpB = 3σẊ -
LSL/3σ jika Cpk ≥1 maka proses dalam keadaan baik dan jika Cpk < 1 maka
proses dalam keadaan tidak baik.

Cpk = min (CPL,CPU). Dimana;

CPL

CPU

Jadi,
Cpk = min(0,019;0,029) = 0,019

Dari hasil perhitungan kapabilitas proses diatas maka proses kadar


asam lemak bebas pada pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai berada
dalam keadaan tidak baik, karena Cpk < 1 pada pabrik tersebut yaitu 0,019
yang menunjukkan proses keadaan tidak baik.

 Diagram Fishbone (Diagram Sebab Akibat)


Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan asam lemak bebas di pabrik
kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai dapat digambarkan dalam diagram sebab
akibat (fishbone) yitu sebagai berikut.

Mesin Metode Lingkungan Akibat


Tidak ada
Suhu vacummetode
dryer tidakPenjadwalan
tercapai

Asam Lemak Bebas (ALB)


Sebab

Kurang Ketelitian
Derajat tingkat kematangan TBS

Kelelahan

Mutu Kualitas TBS


Kurang Keahlian

10
Bahan Manusia
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan asam lemak bebas di pabrik
kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai dapat kita lihat pada diagram sebab akibat
(fishbone) diatas, seperti lingkungan yang kurang bagus, kemudian manusia
kurangnya tenaga ahli yang menyebabkan kelelahan dan tidak teliti, Bahan yang
mutu kualitas TBS kurang baik dan dejarat tingkat kematangan TBS yang tidak
sesuai, Mesin yang menyebabkan suhu kurang bagus, dan Metode yang tidak
teratur.

11
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Karena CP < 1 maka proses dalam keadaan tidak kapabel, dan Cpk < 1 maka
proses dalam keadaan tidak baik. Dalam keadaan tidak kapabel tentu proses
dalam keadaan tidak baik maka dapat di ketahui bahwa proses produksi di
pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai tidak pada batas pengendalian
statistik.
2. Pada diagram sebab akibat ini menggambarkan faktor-faktor penyebab dan
akibat dari suatu masalah di pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.
Faktor- faktor yang menyebabkan kenaikan asam lemak bebas diantaranya
seperti faktor lingkungan, mesin yang digunakan, metode yang kurang bagus,
kualitas mutu bahan dan tenaga kerja.

4.2 Saran
Diharapkan pada praktikum ini praktikan lebih memperhatikan dan
memahami penuntun praktikum agar berjalan dengan baik dan lancar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Azimmatul Ihwah, 2019. Pengendalian Mutu Statistik Produk Akhir Peperboard


(Studi Kasus PT Surya Pamenang Kediri Jawa Timur). Vol 29 No (01): Hal
19-26.
Muhammad Arafat Abdullah, 2015. Aplikasi Peta Kendali Statistik Dalam
Mengontrol Hasil Produksi Suatu Perusahaan. Vol 01 No (01): Hal 05-13.
Muhammad Syarif, 2017. Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode
Statistical Quality Control (SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal
Pada Toko Roti Barokah Bakery. Vol 07 No (01): Hal 15-22.
Santoni Darmawan Tanjong, 2013. Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan
Metode Statistik Pada Pabrik Spareparts CV Victory Metallurgy Sidoarjo.
Vol 02 No (01): Hal 01-13.
Muliansyah, 2021. Penuntun Praktikum Pengendalian Mutu. Prodi Teknologi
Industri Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Palangka Raya.

13

Anda mungkin juga menyukai